Untuk membuat daftar riwayat hidup atau CV, kita butuh contoh atau acuan tertentu. Daftar riwayat hidup merupakan dokumen penting yang kita perlukan saat melamar kerja. Melalui CV, HR bisa memperoleh gambaran mengenai profil diri beserta keterampilan dan pengalaman kita.
Karena pentingnya dokumen ini, kita jelas tidak bisa asal-asalan dalam membuatnya. Tanpa CV yang baik, HR akan kesulitan melihat potensi dalam diri kita. Meski tidak ada ketentuan baku terkait penulisan CV, setidaknya ada format yang bisa kita ikuti.
Artikel kali ini akan membahas tentang bagaimana format penulisan CV dan beberapa contoh daftar riwayat hidup. Sebagai tambahan, ada juga tips menuliskan daftar riwayat hidup agar bisa lolos seleksi HR. Simak dan pelajari bersama-sama yuk!
Pengertian daftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidup atau CV adalah dokumen singkat yang menjelaskan dan menggambarkan pendidikan, pengalaman, kemampuan, dan prestasi kita dalam bekerja. Sebagai pencari kerja, kita melampirkan CV agar HR dapat menaksir kepribadian sekaligus kemampuan kita. CV sendiri merupakan penentu lolos tidaknya kita di tahap awal sebelum masuk ke proses seleksi berikutnya.
Sebuah CV haruslah jelas, ringkas, dan profesional. Ketiga unsur tadi menjadi tombak penting agar HR punya ketertarikan terhadap kita, sekalipun belum bertemu secara langsung. Oleh sebab itu, CV yang kita siapkan sebaik mungkin dapat menentukan langkah awal karier kita.
Secara umum, ada beberapa tipe CV dengan fungsi yang berbeda-beda dalam penggunaannya:
- Kronologis. CV tipe ini lebih banyak menonjolkan tujuan serta pengalaman profesional selama bekerja. CV ini cocok untuk para profesional kerja yang memiliki konsistensi riwayat pekerjaan dalam jangka panjang.
- Fungsional. CV fungsional fokusnya terletak pada keahlian dan pencapaian serta tidak terbatas juga pada sertifikasi. CV ini lebih cocok untuk profesional kerja yang hendak loncat karier atau baru saja memasuki bidang atau sektor kerja baru.
- Kombinasi. Jenis CV ini merupakan gabungan dari kronologis dan fungsional. Itu artinya, pencari kerja bisa mencantumkan pengalaman, keahlian, dan pencapaian dalam satu CV.
- Kreatif. Tipe CV kreatif banyak dipakai oleh pencari kerja pada bidang kreatif. CV ini bukan cuma menonjolkan pengalaman atau kemampuan, tetapi juga bagaimana menampilkannya secara artistik.
- Akademis. CV akademis punya format khusus yang bertujuan menonjolkan kredensial akademis. Tipe CV ini lebih sering dipakai oleh orang-orang lulusan pasca-sarjana dan mengejar karier akademik tingkat tinggi (misalnya: dosen, dokter, dan lain-lain).
Format atau isi daftar riwayat hidup
Sebelum melihat contoh daftar riwayat hidup, kita coba pelajari dulu bagaimana format penulisannya. Poin apa saja sih yang harus kita cantumkan pada CV? Dalam hal ini, ruang lingkup yang kita bahas adalah CV kombinasi.
Data diri
Ini adalah poin penting dalam CV karena data diri memuat detail penting deskripsi diri kita terkait nama, alamat domisili, nomor kontak, hingga alamat surel. Umumnya data diri juga memuat foto diri kita agar lebih mudah dikenal HR.
Terkait foto diri, kita mesti mencantumkan foto yang bersifat profesional dan jelas. Untuk pekerjaan di luar bidang kreatif, biasanya HR lebih menyukai foto formal. Jadi, pastikan kita sudah menyiapkan foto diri khusus yang memang tujuannya untuk melamar kerja.
Data diri juga bisa memuat tambahan info yang kita rasa penting dan berkaitan dengan pekerjaan. Misalnya, akun media sosial ataupun alamat website pribadi tertentu (jika kita pakai sebagai portofolio).
Intinya, data diri menjadi media untuk berkenalan antara kita dan HR. Dengan adanya data diri, HR pun lebih mudah mengontak kita sewaktu-waktu jika memang lolos tahap administrasi. Maka, pastikan semua info yang kita sertakan sudah tepat, ya.
Pendidikan
Mengapa poin riwayat pendidikan perlu kita cantumkan? Pada dasarnya, HR memberi syarat minimal pendidikan pada setiap lowongan kerja. Nah, riwayat pendidikan ini bisa menjadi informasi apakah kita termasuk yang sesuai dengan kualifikasi atau tidak.
Informasi tentang pendidikan yang bisa masukkan antara lain nama sekolah, tahun menempuh pendidikan, dan IPK yang kita peroleh (jika ruang lingkupnya adalah universitas). Umumnya kita hanya butuh menuliskan dua pendidikan terakhir dalam CV. Namun, ada kalanya beberapa posisi pekerjaan mungkin membutuhkan lebih dari dua pendidikan terakhir (terutama untuk pekerjaan bagi lulusan SMA).
Pengalaman kerja atau pengalaman organisasi
Bagi profesional yang sudah memiliki pengalaman kerja tertentu, hal tersebut juga harus dituliskan pada CV. Beberapa perusahaan juga kadang memberikan kualifikasi minimal bekerja sekian tahun. Dengan mencantumkan pengalaman kerja, HR bisa paham dalam rentang waktu berapa lama kita sudah bekerja di bidang tertentu.
Informasi seputar pengalaman kerja juga mesti detail, yaitu mencantumkan nama perusahaan, jabatan atau posisi, dan durasi bekerja. Kita dapat pula menuliskan tugas atau tanggung jawab pada pekerjaan tersebut secara ringkas guna memberi gambaran pada HR.
Khusus untuk fresh graduate yang belum punya pengalaman kerja, bisa pula menuliskan pengalaman organisasi. Hal tersebut cukup membantu untuk membuat HR tertarik. Dalam bekerja, HR setidaknya membutuhkan calon karyawan yang familier dengan kondisi dan suasana bekerja.
Baik pengalaman kerja maupun organisasi sebaiknya kita tulis berurutan mulai dari yang terbaru hingga terlama. Selain itu, pastikan pengalaman tersebut relevan dengan posisi pekerjaan yang kita lamar.
Keterampilan atau kemampuan
Dalam daftar riwayat hidup, menuliskan keterampilan dan kemampuan juga penting. HR biasanya perlu mengecek apakah kandidat karyawan sudah punya kualifikasi kemampuan yang dibutuhkan. Nah, keterampilan dan kemampuan yang kita sertakan di CV harus relevan dengan persyaratan yang ada.
Agar bisa lebih dipercaya, kita bisa juga mencantumkan pelatihan atau sertifikasi yang pernah kita ikuti ke dalam CV. Tujuannya agar kredibilitas kita dalam kompetensi tertentu lebih teruji dan menarik minat HR.
Selain keterampilan, beberapa CV juga bisa menyertakan kemampuan bahasa asing tertentu. Ini akan sangat membantu proses seleksi karena biasanya HR juga tertarik pada kandidat yang mampu menguasai lebih dari satu bahasa.
Pencapaian atau prestasi
Adanya pencapaian atau prestasi tertentu dapat menjadi nilai tambah dalam CV kita. Apalagi jika prestasi tersebut sejalan dengan kemampuan yang menjadi daya jual kita. Pencapaian kerja di perusahaan sebelumnya juga boleh kita tuliskan di CV, lho.
CV dengan pencapaian tertentu biasanya juga membutuhkan lampiran berupa portofolio. Dokumen itu akan memperkuat apa yang kita cantumkan di CV. Dengan begitu, pencapaian ataupun prestasi kita pun menjadi lebih teruji.
Baca juga: 10+ Contoh CV Bahasa Inggris beserta Struktur Penulisannya
Contoh daftar riwayat hidup
Berikut ini adalah beberapa contoh daftar riwayat hidup dengan berbagai kebutuhan. Setelah mempelajari formatnya, kita bisa lebih mencermati penggunaannya lewat contoh-contoh ini:
Mahasiswa aktif

Fresh graduate

Fresh graduate dengan pelatihan

Fresh graduate pengalaman magang

Profesional dengan pengalaman sedang

D3 administrasi

Guru profesional

Profesional pengalaman kerja

Guru pengalaman kerja

Mahasiswa pengalaman kerja

Mahasiswa aktif

Fisioterapi

Lulusan SMK

Fresh graduate tanpa pengalaman kerja

Profesional kerja

Perawat

Mahasiswa desain grafis

Fresh graduate desain grafis

Mahasiswa

Fresh graduate bersertifikasi

Guna meningkatkan kompetensi kita di dunia kerja, kita bisa mengasah kemampuan melalui sertifikasi profesi dari CertiHub by Belajarlagi. Sertifikasi yang diakui secara nasional maupun internasional ini dapat menyiapkan kita agar bisa upgrade karier lebih maksimal, lho.
Dalam Certihub by Belajarlagi, ada dua jenis program sertifikasi yang ditawarkan, yaitu Sertifikasi Nasional (BNSP) dan Sertifikasi Internasional. Keduanya sama-sama membantu peningkatan kompetensi sekaligus teruji secara resmi. Pada akhirnya, kredibilitas akan kemampuan kita dalam pekerjaan pun ikut naik.
Dengan mengikuti program sertifikasi, kita jadi punya kesempatan untuk mempercantik isi CV sehingga lebih mudah dilirik oleh HR. Kita akan tampil lebih menonjol dibandingkan dengan kandidat lainnya.
Yuk, mulai langkah awal menuju karier impian melalui Certihub by Belajarlagi! Untuk informasi lebih lengkap mengenai program-program sertifikasinya, bisa dicek langsung di website, ya!
Tips menulis daftar riwayat hidup
Ada beberapa tips yang bisa kita praktikkan untuk menulis sekaligus mengembangkan daftar riwayat hidup biar bisa dilirik HR:
Usahakan membuatnya dalam satu halaman
Daftar riwayat hidup atau CV haruslah ringkas. Maka, kita menyusunnya dengan rinci dan tegas tanpa perlu bertele-tele. Dengan cukup satu halaman, HR sudah bisa mengenali siapa diri kita dan bagaimana keahlian kita bisa berguna untuk posisi yang dilamar.
Mengapa membuat CV dalam satu halaman begitu penting? Ingat, HR menampung banyak lamaran untuk satu posisi dan bayangkan ada berapa banyak pesaing kita. CV yang terlalu panjang cenderung lebih memakan waktu untuk dibaca oleh HR.
Siapkan beberapa riwayat hidup
Dalam kondisi tertentu, kita butuh menyiapkan beberapa CV yang berbeda. Misalnya, kita punya pekerjaan tetap sebagai akuntan dan ingin melamar side job sebagai fotografer. Maka, kita jelas perlu membuat CV yang khusus untuk lowongan part time fotografer.
Penting untuk mengenali ke mana dan bagaimana arah karier kita. Jika sudah memahami hal tersebut, kita pun bisa menyiapkan beberapa CV untuk berbagai kebutuhan.
Evaluasi ulang format dan isi secara berkala
Sekalipun kita hanya membutuhkan satu buah CV, kita tetap harus mengevaluasi isinya secara berkala. Contohnya, pengalaman kerja kita bertambah, kemampuan kita bertambah, ada sertifikasi yang bisa kita masukkan, dan lain-lain. Lakukan pengecekan dan pembaruan CV setidaknya satu tahun sekali.
Baca Juga: Apa Perbedaan Resume dan CV? Jobseeker Wajib Tahu!
Buat ringkasan pada setiap pengalaman kerja
Tips berikutnya adalah menyusun deskripsi atau ringkasan yang tepat pada setiap pengalaman kerja. Ringkasan tersebut harus menggambar seperti apa tanggung jawab kita di pekerjaan tertentu. Tambahan penjelasan seperti ini dapat mempermudah HR dalam memahami lingkup pengalaman kerja kita.
Buat format poin jika diperlukan
Jika ada keterangan atau deskripsi yang panjang, ada baiknya kita susun dalam format poin agar lebih nyaman dibaca oleh HR. Tulisan yang terlalu panjang kadang bisa melelahkan atau bahkan tidak dibaca sungguh-sungguh oleh HR.
Baca ulang setelah revisi
Saat melakukan revisi atau pembaruan dalam daftar riwayat hidup, jangan lupa untuk memeriksa dan membacanya ulang. Usahakan tidak ada kesalahan ketik dalam CV karena itu dapat mengurangi penilaian dari HR.
Baca Juga: 10+ Contoh CV Fresh Graduate dan Komponen Pentingnya
Kesimpulan
Dari contoh daftar riwayat hidup tadi, kita dapat pelajari beberapa poin yang mesti tercantum di dalamnya. Mulai dari data diri, pendidikan, pengalaman kerja atau organisasi, keterampilan atau kemampuan, dan pencapaian atau prestasi.
Daftar riwayat hidup sebaiknya tidak terlalu panjang dan cukup kita susun dalam satu halaman. Pastikan kita selalu perbarui dokumen tersebut secara berkala, misalnya setahun sekali.