Rahasia Membuat CV Terbaik, Ampuh buat Pikat Hati HRD!

Curriculum vitae terbaik harus kamu siapkan jika ingin melamar pekerjaan impian. Lalu, apa saja yang mesti ada dalam CV? Dan bagaimana cara membuatnya agar menarik?

Daftar Isi

[tampilkan]
[sembunyikan]
Tips membuat CV terbaik

Menyiapkan CV terbaik adalah salah satu langkah yang mesti kamu lakukan ketika hendak melamar kerja. Entah itu sebagai fresh graduate maupun sudah profesional. Pasalnya, CV adalah gerbang awal bagi para rekruter untuk melihat kemampuan dan pengalamanmu.

CV yang baik harus mampu mengkomunikasikan kualifikasi dan kemampuan yang kamu miliki dengan cara menarik. Memiliki CV yang baik akan meningkatkan peluang untuk memperoleh pekerjaan yang kamu inginkan. Maka, sudah sewajarnya kalau kamu meluangkan waktu dan energi untuk menyusun CV sebaik mungkin.

Pada artikel kali ini, Tim Belajar Lagi sudah menyiapkan beberapa ulasan mengenai serba-serbi CV. Mulai dari perbedaannya dengan resume, bagaimana cara membuatnya, serta tips menyiapkan CV terbaik. Pastinya berguna banget buat Teman Belajar yang lagi bersiap-siap melamar pekerjaan, nih!

Kenali perbedaan CV dan resume

Apa bedanya CV dengan resume?

Melansir dari Indeed, perbedaan utama antara CV dan resume terletak pada panjang dokumen, isi, dan tujuan penggunaannya. Secara umum, CV sebenarnya lebih detail dan rinci dalam menjelaskan kemampuan, pengalaman, maupun pencapaian. Sementara, resume sifatnya lebih ringkas.

Agar lebih jelas, yuk sama-sama cermati penjelasan lengkapnya berikut ini!

Perbedaan umum

Ada tiga poin penting yang menjadi perbedaan umum antara CV dan resume:

  • Panjang dokumen. Resume mencakup kualifikasi dan keahlian pada peran tertentu secara lebih ringkas sehingga biasanya tidak lebih dari satu atau dua halaman. CV tidak memiliki batasan halaman karena memang lebih rinci menyampaikan informasi dan deskripsi.
  • Tipe karir. Resume paling banyak dipakai untuk melamar pekerjaan di berbagai sektor industri. Sementara, CV lebih banyak dipakai untuk program profesional khusus seperti magister atau doktoral. Namun, belakangan ini banyak pula perusahaan yang mengharuskan melamar untuk menyertakan CV daripada sekadar resume.
  • Wilayah penggunaan. Sebagian besar negara di Amerika Serikat memberikan pembeda jelas antara CV dan resume. Sementara, negara-negara Asia sering kali menyamakan istilah CV dan resume sehingga nyaris tidak ada perbedaannya.

Berkaca dari hal tersebut, sangat wajar jika kemudian banyak perusahaan di Indonesia tidak begitu mempermasalahkan antara CV ataupun resume. Keduanya sama-sama dokumen penting yang menunjukkan kualitas diri pelamar. Jadi, mau CV ataupun resume, kamu bisa menyiapkan semuanya sebaik mungkin dari sekarang.

Resume

Resume merupakan dokumen yang merangkum riwayat karier, keterampilan, dan latar pendidikan seseorang. Istilah resume berasal dari kosakata bahasa Prancis “resume” yang kemudian diterjemahkan sebagai “ringkasan” atau “abstrak”.

Cakupan resume biasanya berupa pernyataan atau ringkasan pengalaman profesional, keterampilan khusus, serta deskripsi singkat mengenai pengalaman ataupun pencapaian yang pernah diraih.

Resume juga boleh diisi dengan riwayat latar belakang pendidikan, pelatihan, dan organisasi yang pernah diikuti. Bagi fresh graduate, resume sendiri paling bagus jika mencantumkan pengalaman magang beserta pengalaman kursus ataupun kelas khusus.

CV

Dari segi isi dokumen, CV sebenarnya hampir mirip dengan resume. CV adalah dokumen terperinci dan komprehensif yang menggambarkan pencapaian akademis dan profesional seseorang.

Bentuk CV biasanya diformat dengan urutan kronologis dan dimulai dari riwayat pendidikan. Tidak ada syarat khusus mengenai panjang dokumen untuk CV. Kebanyakan CV berisi sekitar dua sampai lima halaman, tergantung seberapa banyak informasi yang hendak orang sampaikan.

Pada umumnya, makin banyak pengalaman yang orang geluti, maka makin panjang pula CV tersebut. Apalagi informasi yang tercantum pada CV harus detail. Entah itu pendidikan, pengalaman kerja, kemampuan, keterampilan, hingga pencapaian.

Lalu, hal apa saja yang biasanya tercantum pada CV? Seseorang bisa menyertakan riwayat pendidikan, karier, proyek khusus, penghargaan tertentu, hingga publikasi yang pernah diterbitkan. Beberapa CV juga boleh mencantumkan referensi profesional sebagai bahan pendukung untuk melengkapi isi dokumen.

Baca Juga: Bagaimana Cara Dapat Pekerjaan yang Tepat? Ini Rahasianya!

Cara membuat Curriculum Vitae

Pedoman membuat CV

Ketika perusahaan membuka lowongan pekerjaan, dalam deskripsi lowongan tersebut pasti tercantum untuk mengirimkan CV. Maka, CV sebenarnya adalah dokumen terpenting yang mesti kamu miliki saat mencari pekerjaan. Suka tidak suka, penilaian HRD akan dirimu akan sangat bergantung pada CV yang kamu kirimkan.

Membuat CV jelas tidak boleh asal-asalan. Menyusun CV mesti komprehensif dan disesuaikan dengan pekerjaan yang kamu lamar. Apalagi jika latar belakang pendidikanmu agak melenceng jauh dari posisi pekerjaan yang dilamar. Kamu mesti menunjukkan “sesuatu” dalam CV agar HRD mau melirik potensimu.

Nah, sebagian besar fresh graduate mungkin agak bingung dalam menyusun CV. Coba ikuti langkah-langkah berikut ini untuk membuat CV pertama kamu, ya

1. Buat CV header

Bayangkan HRD menerima ratusan atau bahkan ribuan lamaran dari banyak orang. Tidak mungkin semua lamaran tersebut sanggup mereka baca. Mungkin dokumen-dokumen yang masuk sebagian besar hanya dilihat sekilas.

Pertanyaannya, bagaimana cara kamu menarik perhatian HRD dalam beberapa detik di antara ratusan pesaingmu? Nah, caranya adalah dengan membuat CV header yang menarik. CV header ini memuat tentang siapa diri kamu secara ringkas dan bagaimana cara HRD bisa menghubungimu.

CV header akan memberikan kesan pertama yang penting bagi HRD. Bagian ini bisa memuat foto diri kamu, nama, alamat, email, kontak telepon, ataupun website pribadi yang dimiliki. Informasi yang lengkap dan tepat memudahkan HRD untuk memproses lamaranmu nantinya.

Pertimbangkan baik-baik dalam pemilihan foto diri pada CV. Pastikan penampilanmu formal dan menarik. Hindari menggunakan foto yang tidak relevan untuk posisi yang kamu lamar.

2. Tulis profil diri secara profesional

Dalam proses seleksi, HRD biasanya hanya sekilas memeriksa ratusan dokumen untuk menentukan beberapa CV terbaik. Kamu telah tahu bahwa header adalah kunci penarik perhatian HRD, setidaknya dalam tiga sampai lima detik pertama.

Namun, ada yang tidak kalah penting, yaitu bagaimana kamu menuliskan profil dirimu. Di bawah bagian header, kamu harus mencantumkan profil secara profesional. Penulisan profil akan sangat menentukan cocok tidaknya kamu pada lowongan yang sedang HRD buka.

Profil merupakan ringkasan dari informasi yang HRD butuhkan terkait posisi yang kamu lamar. Cakupan profil antara lain latar belakang, kemampuan, pendidikan, dan bisa pula memasukkan pencapaian penting dalam karier.

Karena tujuannya untuk memancing rasa ingin tahu HRD, profil sebaiknya kamu tulis dengan tidak terlalu panjang. Cukup gunakan empat sampai lima kalimat agar HRD lebih mudah dalam membaca sekaligus memahaminya.

3. Tambahkan latar pendidikan

Salah satu kualifikasi dalam pekerjaan biasanya adalah latar belakang pendidikan. Maka, sangat penting untuk mencantumkan riwayat pendidikan ke dalam CV. Namun, perlu diingat bahwa kamu tidak harus mencantumkan semua pendidikan sejak SD, ya.

Cantumkan saja pendidikan formal yang pernah kamu tempuh yang relevan dengan posisi pekerjaan yang kamu lamar. Idealnya, riwayat pendidikan akan memberikan gambaran ke HRD tentang cocok tidaknya kamu pada posisi yang diinginkan.

Lalu, bagaimana jika kamu melamar ke pekerjaan yang tidak sesuai dengan latar pendidikan? Kamu bisa mencantumkan pendidikan non formal, misalnya lewat pelatihan atau kelas tertentu. Intinya, pastikan kamu menonjolkan dasar dari kemampuan yang kamu miliki.

Dalam penulisan latar pendidikan, sebaiknya tulis dari yang paling akhir kamu tempuh. Urutkan sampai setidaknya pendidikan di tingkat SMA ataupun kuliah.

4. Buat daftar pengalaman kerja

Meskipun masih tergolong fresh graduate, sebaiknya kamu mencantumkan pengalaman kerja ke dalam CV. Perusahaan biasanya lebih menyukai kandidat karyawan yang setidaknya pernah merasakan bekerja, sekalipun itu hanya magang atau bahkan freelance.

Pengalaman bekerja dapat menjadi tolak ukur kemampuanmu. Bukan cuma soal hard skill, melainkan juga soft skill. Perusahaan akan melihat kamu lebih siap bekerja jika sudah pernah memiliki pengalaman sebelumnya.

Dalam menulis pengalaman kerja, pastikan kamu cantumkan dengan urutan kronologis terbalik. Artinya, tulis pengalaman kerja paling baru di bagian atas, baru lanjut ke pengalaman yang lebih lama.

Pada setiap pekerjaan, kamu wajib menulis jabatan, nama perusahaan, lokasi, durasi bekerja, serta ringkasan mengenai tugasmu dalam pekerjaan tersebut. Jangan ragu untuk memasukkan pengalaman magang, kerja lepas, ataupun pekerjaan sukarela ke dalam CV, ya.

5. Tunjukkan keahlian atau prestasi

Yang tidak kalah penting untuk kamu cantumkan ke CV adalah kemampuan dan keahlianmu. Pastikan kamu sudah memenuhi kualifikasi yang HRD minta lewat kemampuanmu tersebut. Kemampuan juga bisa terlihat dari pengalaman kerja.

Ada dua macam kemampuan yang bisa kamu tuliskan, yaitu hard skill dan soft skill. Nah, hard skill ini haruslah relevan dengan posisi pekerjaan yang kamu lamar. Sementara, kamu dapat menambahkan soft skill pendukung untuk meyakinkan HRD.

Selain keahlian, menginformasikan tentang prestasi atau pencapaian yang pernah kamu capai juga penting. Akan jauh lebih baik jika prestasi tersebut juga memuat unsur-unsur yang terukur. Misalnya, meningkatkan lalu lintas website sebesar 50% lewat optimasi SEO.

Pada penulisan kemampuan dan prestasi ini, kamu harus benar-benar jujur, ya. Hindari menambahkan apalagi melebih-lebihkan sesuatu yang tidak kamu alami atau peroleh. Ingat, menulis CV harus jujur, bukan bersifat manipulasi.

6. Tambahkan interest (jika perlu)

Sebagian orang sengaja menambahkan kolom minat untuk lebih meyakinkan HRD. Interest ini biasanya masih berhubungan dengan pekerjaan yang dilamar, tetapi sifatnya tidak wajib untuk dicantumkan.

Misalnya, seseorang yang hendak melamar sebagai script writer boleh menuliskan ketertarikannya akan film pada CV. Selain itu, bisa juga ditambahkan mengenai pengalaman yang berhubungan dengan minat tersebut. Contohnya, mengikuti diskusi atau bedah film.

Sekali lagi, bagian ini sebenarnya tidak wajib. Kamu bisa menambahkannya jika merasa perlu saja.

Tips menyiapkan CV terbaik

Trik membuat CV terbaik

Memahami apa saja isi dalam CV dan cara membuatnya tentu saja tidak cukup. Ada beberapa trik tertentu yang mesti kamu lakukan untuk memastikan CV kamu adalah yang terbaik. Melansir dari Indeed, beberapa langkah ini bisa kamu praktikkan:

1. Pilih format CV yang tepat

Pahami bahwa pekerjaan pada setiap bidang industri biasanya mempunyai format CV masing-masing. Kamu tidak bisa asal menggunakan CV yang sama untuk banyak pekerjaan yang dilamar, terutama jika beda jenis industrinya.

Format CV kreatif lebih cocok kamu pakai untuk pekerjaan yang sifatnya fleksibel dan butuh kreativitas tinggi. Misalnya, digital marketing, desain, dan lain-lain. Sementara, format CV formal akan lebih cocok untuk pekerjaan pada industri yang sifatnya korporat.

Jika kamu tertarik pada beberapa bidang pekerjaan yang berbeda, kamu harus menyiapkan CV untuk masing-masing bidang tersebut. Format CV akan menentukan persepsi HRD terhadapmu. Kamu tidak bisa memberikan CV kreatif saat melamar pekerjaan pada sektor industri formal dan begitu juga sebaliknya.

2. Pilih desain yang sesuai

Desain dan layout CV adalah elemen visual yang menjadi poin penting dalam menarik minat HRD. Hindari asal-asalan memilih desain CV, termasuk pemilihan warna ataupun jenis hurufnya. Apalagi jika kamu melamar pekerjaan yang secara spesifik membutuhkan skill desain, misalnya desainer grafis.

Gunakan jenis huruf yang sudah familiar orang kenal. Misalnya, Times New Roman, Calibri, atau Arial. Jangan lupa atur ukuran huruf agar mudah terbaca, tidak kebesaran maupun kekecilan.

Penentuan warna dan layout CV tidak boleh asal-asalan. Tanpa sadar, desain atau tampilan CV dapat mencerminkan keterampilan seseorang yang melamar kerja, lho.

3. Jangan lupa masukkan kontak

Meskipun isi CV menarik, HRD tidak akan melanjutkan proses rekrutmen jika tidak ada informasi kontak di dalam CV. Memasukkan informasi kontak ke CV terkesan sepele, tetapi sebenarnya sangat penting.

Cek ulang dan pastikan informasi mengenai nomor ponsel atau email sudah tercantum jelas dalam CV. Letakkan di bagian atas agar HRD mudah menghubungimu saat lolos seleksi administrasi.

4. Gunakan kata kunci

Zaman sekarang, beberapa perusahaan memakai sistem pelacakan dan penyaringan lamaran secara otomatis untuk memilih CV yang menjanjikan. Aplikasi tersebut biasanya mencari kata kunci tertentu di dalam CV dalam proses penyaringan.

Nah, tidak ada salahnya CV kamu memuat kata kunci yang relevan dengan posisi yang dilamar. Ini akan memperbesar peluang untuk lolos penyaringan aplikasi. Kata kunci tersebut biasanya bisa kamu temukan di bagian kualifikasi pada lowongan pekerjaan.

5. Baca ulang isi CV

Sering kali ada kesalahan dalam penulisan CV. Hal itu sebenarnya wajar, tetapi bukan berarti tidak bisa kamu cegah. Sebelum mengirimkan CV, pastikan kamu sudah membaca ulang isinya.

Kesalahan kecil seperti penulisan ejaan yang salah dapat membuat peluangmu menipis karena HRD menganggapnya sebagai kurang teliti. Contoh kesalahan lainnya seperti penulisan tahun pengalaman kerja maupun pendidikan.

Ingat, isi CV harus bisa kamu pertanggungjawabkan. Oleh sebab itu, lakukan pengecekan ulang dua hingga tiga kali sebelum mengirimkannya ke HRD.

6. Perbaharui CV secara berkala

CV terbaik adalah CV yang selalu update. Begitu pengalaman kerjamu bertambah, maka CV pun berubah. Saat kamu baru saja selesai mengikuti pelatihan tertentu, maka kemampuan dalam CV kamu harus diperbaharui.

Lakukan pembaharuan CV secara berkala agar isinya tetap update. Jika perlu, jadwalkan waktu untuk mengecek kesesuaian CV dengan kondisi terkini. Misalnya, enam bulan sekali atau satu tahun sekali.

Baca Juga: 10 Persiapan Penting Sebelum Melamar Pekerjaan yang Wajib Dilakukan 

Isi CV dengan pengalaman terbaik

Dari berbagai ulasan tadi, jelas bahwa CV adalah media untuk menunjukkan kemampuanmu ke HRD. Nah, agar isi CV kamu kian menarik, pastikan kamu juga meningkatkan keahlianmu dari waktu ke waktu.

Salah satunya adalah dengan mengikuti berbagai pelatihan guna mendukung karier atau bahkan saat kamu berpikir hendak loncat karier. Belajar Lagi memiliki program pelatihan mulai dari Full Stack Digital Marketing, Social Media Organic Bootcamp, SEO Bootcamp, dan lain-lain.

Dengan senantiasa mengasah kemampuan, kamu dapat membuat CV kamu kian menarik sekaligus menambah daftar portofolio. Jadi, jangan ragu buat ikutan kelas-kelas di Belajar Lagi mulai sekarang!

Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa cek langsung di website Belajar Lagi, ya. Pastikan tidak ketinggalan daftar kelas-kelas menarik!

Kesimpulan

Untuk menampilkan CV terbaik, kamu harus memastikan isi CV tersebut sudah lengkap dan cukup mampu meyakinkan HRD. Mulai dari penulisan header dan profil, latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, hingga kemampuan yang dimiliki.

Pastikan format CV yang kamu kirim sudah tepat. Gunakan desain dan layout yang menarik untuk memancing rasa ingin tahu HRD. Pastikan baca ulang dan cek kembali isi CV secara keseluruhan untuk menghindari kesalahan penulisan. Terakhir, perbaharui CV secara berkala agar isinya tetap relevan dengan kondisimu sekarang.

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Related Blog

Jadilah yang pertama tahu

Langganan Newsletter Kami

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.