Halo, teman belajar! Lagi semangat cari kerja pertama atau baru mulai eksplor dunia karier? Kalau iya, kamu lagi ada di fase yang cukup menantang tapi juga seru, lho! Di masa ini, banyak hal baru yang harus dipelajari, termasuk istilah-istilah yang sering banget muncul di dunia kerja, salah satunya “jobseeker”.
Buat kamu yang lagi aktif kirim CV, buka-buka lowongan, dan ikut job fair, kemungkinan besar kamu termasuk dalam kategori ini. Tapi sebenarnya, jobseeker adalah siapa sih? Apa saja perannya, dan kenapa status ini penting untuk dipahami, terutama buat kamu yang sedang membangun karier dari awal?
Nah, supaya kamu bisa melangkah lebih percaya diri, yuk kenali lebih dalam tentang istilah ini dan bagaimana peran jobseeker di dunia kerja modern. Siapa tahu, kamu jadi makin siap buat menghadapi tantangan yang ada!
Pengertian Jobseeker
Jobseeker adalah seseorang yang sedang mencari pekerjaan—entah itu baru lulus kuliah, sedang menganggur, atau bahkan ingin pindah karier.
Menjadi seorang jobseeker berarti kamu sedang dalam proses mencari peluang kerja, mengirim lamaran, hingga mempersiapkan diri untuk wawancara. Tapi tahukah kamu, tidak semua jobseeker itu sama, lho! Ada beberapa tipe jobseeker yang bisa dibedakan berdasarkan motivasi, pengalaman, dan tujuan mereka mencari kerja.
Jenis-Jenis Jobseeker

Untuk bisa menyusun strategi pencarian kerja yang tepat, penting banget untuk tahu kamu termasuk tipe jobseeker yang mana. Begitu juga buat para recruiter—dengan memahami tipe jobseeker, mereka bisa menyesuaikan pendekatan saat mencari kandidat terbaik. Yuk, kenali jenis-jenisnya:
1. Passive Job Seeker
Tipe ini biasanya sudah punya pekerjaan tetap, tapi tetap membuka diri kalau ada tawaran menarik. Mereka tidak aktif mencari, tapi tetap update dengan info lowongan di LinkedIn atau dari jaringan profesional. Passive jobseeker biasanya punya pengalaman dan keterampilan yang stabil, jadi tidak heran kalau mereka jadi incaran banyak recruiter.
2. Active Job Seeker
Nah, ini tipe yang benar-benar sedang berjuang mencari kerja. Mereka bisa jadi baru saja resign, sedang tidak bekerja, atau memang ingin pindah haluan karier. Active jobseeker biasanya rajin cek job portal, ikut job fair, dan kirim lamaran ke berbagai perusahaan. Mereka punya semangat tinggi dan siap untuk mulai bekerja kapan saja.
3. Fresh Graduate
Kalau kamu baru lulus kuliah dan baru masuk dunia kerja, kamu termasuk tipe fresh graduate. Biasanya kamu sedang cari pengalaman pertama, mencari posisi entry-level, dan butuh banyak penyesuaian dengan dunia profesional. Tapi tenang, semangat dan energi yang kamu bawa bisa jadi nilai tambah di mata recruiter!
4. Career Changer
Kalau kamu lagi mempertimbangkan pindah jalur karier—misalnya dari dunia finance ke digital marketing, kamu adalah career changer. Tipe ini seringkali menambah ilmu lewat sertifikasi atau pelatihan biar lebih siap menghadapi tantangan baru di bidang yang berbeda.
Baca juga: 20 Keahlian dalam CV: Kunci Menarik Perhatian Perekrut
Hal Penting yang Harus Dilakukan Jobseeker

Memasuki dunia kerja untuk pertama kali memang bisa terasa membingungkan ya, Teman Belajar. Bingung mulai dari mana, harus belajar apa dulu, sampai gimana cara biar bisa dilirik HR. Apalagi sekarang makin banyak istilah baru yang muncul, salah satunya jobseeker. Kamu mungkin sering dengar, tapi belum benar-benar paham apa itu.
Jobseeker adalah istilah yang sudah sering muncul di platform lowongan kerja, artikel karier, sampai LinkedIn. Tapi, jadi seorang jobseeker itu bukan cuma soal rajin kirim CV tiap hari, lho. Ada banyak hal penting yang perlu kamu siapkan supaya peluangmu lebih besar untuk dapat kerja yang sesuai harapan.
Nah, buat kamu yang sedang bersiap jadi jobseeker aktif, berikut ini 10 hal penting yang perlu dilakukan agar proses cari kerjamu lebih terarah dan maksimal!
1. Ikut Bootcamp atau Sertifikasi Profesi di Belajarlagi
Sebelum melamar kerja, pastikan dulu kamu punya skill yang relevan dan diakui industri. Kamu bisa mulai dengan ikut bootcamp digital seperti Fullstack Digital Marketing, SEO Bootcamp, Mini Bootcamp, Performance Marketing, hingga Social Media Organic Bootcamp, dari Belajarlagi. Selain itu, tersedia juga program sertifikasi profesi internasional dari Meta hingga Miscrosoft. Dengan bekal ini, kamu akan jauh lebih siap dan CV kamu pun jadi lebih solid!
2. Bangun dan Gunakan Jaringan (Networking)
Banyak lowongan kerja tidak dipublikasikan secara terbuka. Jadi, jangan remehkan kekuatan networking. Coba deh aktif di komunitas profesional, hadir di event karier, atau bahkan ngobrol dengan teman lama—siapa tahu mereka tahu ada posisi yang cocok buat kamu.
3. Rapikan Media Sosial
Sebelum rekruter memanggil kamu wawancara, besar kemungkinan mereka sudah melihat akun media sosial kamu. Jadi, pastikan tampilan online kamu mencerminkan sisi profesional. Hapus unggahan yang kurang pantas, perbarui profil LinkedIn, dan tunjukkan sisi terbaikmu.
4. Buat CV yang Kuat dan Relevan
CV adalah pintu masuk pertama ke dunia kerja. Pastikan isinya padat, jelas, dan menonjolkan pencapaian. Hindari desain yang terlalu ramai—fokus pada konten yang sesuai dengan posisi yang kamu lamar. Jangan lupa gunakan kata kunci dari deskripsi pekerjaan, ya!
5. Pahami Cara Kerja ATS
Banyak perusahaan menggunakan Applicant Tracking System (ATS) untuk menyaring pelamar. Supaya lolos, kamu harus memastikan CV kamu mengandung kata kunci yang tepat sesuai lowongan, serta menggunakan format yang mudah dibaca oleh sistem.
6. Fokus pada Prestasi, Bukan Tugas Harian
Saat menulis CV, jangan hanya mencantumkan jobdesc umum. Tunjukkan prestasi konkret yang pernah kamu capai. Misalnya: “meningkatkan traffic website sebesar 40% dalam 3 bulan” atau “berhasil menutup penjualan senilai Rp100 juta dalam satu kuartal.”
7. Amati Budaya Perusahaan Saat Wawancara
Wawancara kerja bukan hanya soal kamu cocok dengan perusahaan, tapi juga sebaliknya. Perhatikan bagaimana suasana wawancaranya, apakah kamu nyaman dengan tim, dan apakah nilai perusahaan selaras dengan nilai pribadimu.
8. Sabar dan Siapkan Diri untuk Proses Panjang
Kadang satu wawancara tidak cukup. Banyak perusahaan kini menerapkan beberapa tahap seleksi, bahkan sesi simulasi kerja. Jadi, persiapkan mental untuk proses ini dan tetap sabar—semua butuh waktu.
9. Tetap Terbuka pada Peluang Baru
Kalau posisi impianmu belum tersedia, coba buka diri pada bidang lain yang mungkin relevan. Siapa tahu kamu menemukan passion baru atau jalan karier yang sebelumnya tidak terpikirkan.
10. Jaga Perspektif dan Jangan Menyerah
Mencari kerja memang penuh tantangan, apalagi di tengah persaingan ketat. Tapi bukan berarti kamu tidak punya peluang. Terus belajar, evaluasi setiap proses, dan ingat bahwa setiap penolakan bisa jadi jalan menuju kesempatan yang lebih baik.
Baca juga: Contoh Surat Lamaran Kerja Tulis Tangan dan Cara Membuatnya
Aplikasi Kerja untuk Jobseeker
Menjadi jobseeker adalah proses yang cukup menantang, apalagi kalau kamu baru pertama kali terjun ke dunia kerja. Tapi tenang, sekarang sudah banyak aplikasi pencari kerja yang bisa bantu kamu menemukan lowongan yang sesuai minat, skill, dan lokasi kamu. Mulai dari perusahaan besar sampai startup, semuanya bisa kamu temukan lewat platform ini.
1. Jobstreet
Salah satu platform job portal paling populer di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. JobStreet punya ribuan lowongan kerja dari berbagai bidang dan jenjang karier. Fitur pencariannya cukup lengkap, mulai dari filter lokasi, gaji, hingga tipe pekerjaan.
2. LinkedIn
Lebih dari sekadar media sosial profesional, LinkedIn juga jadi tempat strategis buat cari kerja. Kamu bisa melamar langsung lewat aplikasi, membangun personal branding, hingga dihubungi langsung oleh recruiter lewat fitur “Open to Work”.
3. Glints
Glints fokus pada karier anak muda, khususnya fresh graduate dan profesional muda. Selain info lowongan, kamu juga bisa ikut program pengembangan skill, webinar, hingga konsultasi karier. Cocok banget buat kamu yang ingin masuk ke dunia kerja kreatif atau startup.
4. Kalibrr
Dengan desain antarmuka yang modern dan navigasi mudah, Kalibrr jadi favorit banyak pencari kerja digital-savvy. Perusahaan dari berbagai sektor menggunakan Kalibrr untuk rekrutmen, dan kamu bisa tes kemampuan serta buat profil profesional dengan lebih rapi.
5. TopKarir
Aplikasi ini cocok buat jobseeker pemula yang ingin mulai dari magang atau pekerjaan entry-level. Di TopKarir, kamu juga bisa cari info pelatihan, beasiswa, dan tips pengembangan diri. Komplit banget untuk kamu yang ingin memulai karier dari nol.
6. Karir.com
Salah satu job portal tertua di Indonesia, Karir.com punya jaringan perusahaan yang luas. Selain lowongan kerja, platform ini juga menyediakan fitur asesmen diri, tips interview, dan berbagai artikel pengembangan karier yang bermanfaat.
Kesimpulan
Job seeker" (pencari kerja) adalah istilah yang merujuk pada individu yang sedang mencari pekerjaan atau peluang karier. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang aktif dalam proses pencarian kerja, termasuk membuat resume, melamar pekerjaan, dan melakukan riset tentang lowongan pekerjaan yang tersedia.
Itu dia pengertian dan peran penting Jobseeker dalam dunia kerja saat ini. Di tengah persaingan yang makin ketat, menjadi jobseeker bukan sekadar mencari lowongan, tapi juga soal bagaimana kamu mempersiapkan diri sebaik mungkin agar bisa tampil lebih unggul di mata rekruter.
Salah satu cara efektif untuk meningkatkan daya saing kamu sebagai jobseeker adalah dengan mengikuti program sertifikasi profesi atau bootcamp yang relevan. Di platform seperti Belajarlagi, kamu bisa upgrade skill lewat Sertifikasi CertiHub by Belajarlagi dari lembaga seperti Meta, Microsoft, dan Project Management Institute, atau ikut bootcamp digital seperti Fullstack Digital Marketing, SEO Bootcamp, Mini Bootcamp, Performance Marketing, hingga Social Media Organic Bootcamp, dan lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan industri.
Dengan skill yang terasah dan portofolio yang kuat, perjalanan kamu sebagai jobseeker tidak akan terasa seberat itu, karena kamu sudah lebih siap, percaya diri, dan tahu arah yang dituju.
Yuk, mulai langkahmu sekarang! Kunjungi website Belajarlagi dan temukan program terbaik sesuai tujuan kariermu.