Apa Saja Sih Perbedaan CV dan Portofolio? Pelajari Yuk!

Jessica Dima
8 Min Read
Published:
December 7, 2025
Updated:
December 7, 2025

Seperti apa sih perbedaan antara CV dan portofolio? Kedua dokumen tersebut sama-sama penting dalam keperluan melamar kerja. Umumnya perusahaan mewajibkan kita melampirkan CV, sementara portofolio sifatnya dapat menjadi pendukung CV.

Secara ringkas, CV sebenarnya merupakan dokumen yang berisi data diri, latar pendidikan, pengalaman, hingga keterampilan kita. Di sisi lain, portofolio adalah dokumen yang mencantumkan karya atau hasil kerja kita. Jadi, dua dokumen tersebut sebenarnya saling melengkapi dan sangat penting kita siapkan saat melamar kerja.

Agar lebih memahami perbedaan antara CV dan portofolio, Tim Belajarlagi telah menyiapkan ulasan lengkapnya berikut ini. Yuk, kita sama-sama simak, unsur apa saja sih yang menjadi pembeda keduanya!

Apa pentingnya menyiapkan CV dan portofolio?

Dengan makin meningkatnya persaingan dalam mendapatkan kerja, CV dan portofolio adalah dokumen penting yang bisa menjadi “senjata andalan” kita untuk menarik atensi HR. Sebelum melalui rangkaian proses seleksi, kedua dokumen tersebut harus bisa lolos HR dulu. Jadi, sangat masuk akal jika kita memilih menyiapkan keduanya sebaik mungkin.

Beberapa hal yang dapat kita cantumkan ke dalam CV antara lain:

Sementara, portofolio umumnya berisi:

  • Rangkuman pengalaman kerja
  • Latar belakang diri dan profesi
  • Resume singkat (info kontak, keterampilan, media sosial)
  • Sampel atau contoh hasil kerja

Sebagai catatan, tidak semua pekerjaan memerlukan portofolio. Dokumen portofolio lebih sering dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan di bidang kreatif. Misalnya, editor, content writer, copywriter, graphic designer, SEO specialist, digital marketing, dan sebagainya.

Namun, tidak ada salahnya juga membuat portofolio untuk salah satu pencapaian tertentu di pekerjaan sebelumnya, lho. Katakanlah kita pernah meraih target produksi tertinggi di pabrik dan itu merupakan capaian luar biasa. Kita bisa juga menyusun portofolio berdasarkan studi kasus nyata tersebut guna menarik perhatian HR.

Jadi, bisa kita bayangkan kan betapa pentingnya menyandingkan CV dan portofolio dalam dokumen lamaran kerja. Portofolio menjadi bukti nyata dari kemampuan yang kita tuliskan di CV. Umumnya, HR jelas lebih tertarik pada kandidat yang mampu memberi bukti “nyata”.

Perbedaan CV dan Portofolio

Setelah memahami pentingnya CV dan portofolio, kita lanjut mempelajari perbedaan keduanya. KIta akan mencermati dari berbagai aspek: definisi, tujuan penggunaan, tampilan, isi, fokus, panjang dokumen, dan kebutuhannya.

Definisi

CV adalah dokumen formal yang kita pakai untuk melamar kerja yang berisi data diri, kualifikasi akademik, pengalaman kerja, kemampuan, dan prestasi yang pernah dicapai. CV yang kita buat haruslah berkaitan langsung dengan posisi yang dilamar. Andai kita tertarik pada beberapa bidang atau sektor pekerjaan, maka kita pun mesti menyiapkan masing-masing CV-nya.

Portofolio adalah dokumen yang memuat berbagai hasil karya profesional kita dan berfungsi memberikan “visual” ke HR mengenai kemampuan yang kita cantumkan di CV. Dengan menunjukkan contoh hasil kerja, HR pun menjadi lebih mengenali seberapa besar kemampuan kita. Bahkan, karya-karya di portofolio sering menjadi bahan pertimbangan HR akan cocok tidaknya kita di perusahaan.

Dari pengertian tersebut, kita jadi punya gambaran bagaimana CV dan portofolio akan “bekerja” dalam proses seleksi kerja. Keduanya adalah hal yang berbeda, tetapi punya kesamaan untuk mendukung profil diri kita di mata HR.

Tujuan dan penggunaan

Dari pengertian sebelumnya, kita bisa menarik kesimpulan bahwa tujuan dari CV adalah untuk memberikan gambaran mengenai siapa diri kita kepada HR. CV sendiri sebenarnya tidak terbatas hanya untuk melamar kerja, lho. Orang dapat menggunakan CV untuk permohonan beasiswa, info riwayat hidup dalam seminar, dan sebagainya.

Sementara, tujuan dari portofolio adalah memberikan bukti nyata mengenai keterampilan dan kemampuan kita melalui contoh hasil kerja. Maka, kemampuan kita tak lagi sebatas kata-kata di atas kertas (dokumen CV). Melalui portofolio, HR pun mampu mengukur kemampuan kita sekalipun hanya lewat beberapa contoh karya saja.

Dengan memahami tujuan dan penggunaan keduanya, kita menjadi bisa lebih bijak dalam menyiapkan masing-masing dokumen. Lalu, kapan kita menggunakan CV atau portofolio? Tentu saja bergantung pada persyaratan yang perusahaan berikan sekaligus seberapa penting kita butuh menunjukkan hasil kerja di posisi yang kita lamar.

Tampilan

Perbedaan portofolio dan CV

Secara tampilan, CV jelas lebih ringkas dan bersifat formal. Kita cukup menggunakan teks sederhana untuk menunjukkan poin-poin penting dalam CV.

Hal ini berbeda dengan portofolio yang lebih membutuhkan banyak halaman dan penjelasan. Isi dari portofolio biasanya merupakan gabungan dari teks, aneka gambar, hingga tautan tertentu.

Selain itu, portofolio dapat kita siapkan dalam berbagai bentuk. Mulai dari dokumen biasa, website, hingga media sosial. Makin menarik bentuk portofolio, makin besar peluang untuk bisa lolos saringan HR.

Bagaimana kita menentukan bentuk portofolio bisa kita sesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, seorang content writer mungkin lebih efektif menunjukkan hasil tulisan dengan menyusun portofolio dalam bentuk website. Contoh lainnya, seorang SEO specialist dapat membuat portofolio dalam bentuk dokumen yang menunjukkan pencapaian kerjanya.

Isi dan struktur

CV memiliki isi dan struktur yang mampu menjadi panduan dalam kita membuatnya. Strukturnya sebagai berikut:

  • Data diri, info kontak
  • Latar pendidikan
  • Pengalaman kerja
  • Kemampuan (dan sertifikasi jika ada)
  • Referensi

Salah satu contoh CV:

contoh cv

Sementara, isi dari portofolio dapat berupa:

  • Contoh karya terbaik
  • Penjelasan atau deskripsi setiap karya
  • Pencapaian kerja

Contoh portofolio misalnya:

contoh portfolio

Baca Juga: 7 Contoh Motivation Letter, Lengkap dengan Strukturnya!

Fokus

Sebagai rekruter, HR memfokuskan hal berbeda untuk dokumen CV dan portofolio. Fokus dari CV adalah seperti apa gambaran singkat mengenai kandidat karyawan. Sementara, fokus dari portofolio adalah seberapa layak kemampuan kandidat bisa akan berkontribusi ke perusahaan.

Dalam pembuatan CV, fokus kita untuk:

  • Memberi gambaran mengenai profil diri beserta kualifikasi yang kita miliki
  • Menunjukkan kemampuan sesuai persyaratan
  • Mendorong HR untuk memasukkan kita ke dalam proses seleksi lebih lanjut

Dalam portofolio, fokusnya lebih untuk:

  • Menunjukkan hasil karya nyata dari kemampuan yang kita miliki
  • Membuktikan kualitas yang sebanding dengan pengalaman kerja
  • Meyakinkan HR untuk menjadikan kita sebagai calon kandidat kuat

Bicara tentang CV dan portofolio memang tidak bisa lepas dari kapasitas kita dalam bekerja. Kapasitas di sini bisa berupa pengalaman kerja, kemampuan, hingga keahlian spesifik yang bisa kita tawarkan ke perusahaan. Pertanyaannya, sudahkah kita punya kapasitas cukup baik untuk memperoleh pekerjaan?

CertiHub by Belajarlagi menawarkan program sertifikasi profesi yang membuka peluang kita buat upgrade karier. Dengan sertifikasi yang sudah diakui secara nasional dan internasional, kita berkesempatan meraih karier impian dengan lebih mudah!

sertifikasi

Program sertifikasi profesi dari CertiHub by Belajarlagi dapat meningkatkan kredibilitas kita sebagai profesional dalam bidang tertentu, lho. Melalui sertifikasi, kemampuan kita menjadi lebih teruji secara resmi dan bisa kita masukkan pula ke CV. Alhasil, HR pun bakal melirik aplikasi kita, nih!

Ada dua program tersedia di CertiHub by Belajarlagi: Sertifikasi Nasional (BNSP) dan Sertifikasi Internasional. Jenis sertifikasinya juga beragam, mulai dari digital marketing, Microsoft Office Specialist, PMI Project Management Ready, dan masih banyak lagi.

Informasi lebih lengkap mengenai CertiHub by Belajarlagi bisa kita cek langsung di sini, ya!

Panjang dokumen

CV pada dasarnya harus ringkas, padat, dan jelas. Maka, panjang dokumennya pun sebenarnya cukup satu halaman saja. Andai ada tambahan info seperti pencapaian atau referensi, maksimal panjang dokumen menjadi dua halaman. CV tidak boleh terlalu bertele-tele karena sifatnya adalah rangkuman tentang diri, pengalaman, dan kemampuan kita.

Nah, berbeda dengan portofolio. Tidak ada batasan panjang dokumen untuk portofolio karena isi dari dokumen ini bergantung pada jenis karya kita pada bidang tertentu. Kunci penting dalam portofolio terletak pada bagaimana kita menyusunnya agar terlihat menarik.

Selain itu, ingat pula bahwa portofolio tidak harus dalam bentuk dokumen. Ada yang membuat portofolio di website ataupun media sosial. 

Kebutuhan dalam melamar kerja

Dalam melamar kerja, CV menjadi hal standar sekaligus wajib. Hampir semua perusahaan pasti meminta kita melampirkan CV saat melamar. CV biasanya juga menjadi lampiran dari surat lamaran.

Lalu, kapan kita perlu menggunakan portofolio? Jawabannya tergantung pada konteks posisi yang kita lamar. Kebanyakan lowongan pekerjaan di bidang kreatif mensyaratkan kita menyertakan portofolio dalam aplikasi lamaran.

Pada dasarnya, melampirkan CV dan portofolio saat melamar kerja adalah pilihan terbaik. Melalui portofolio, kita punya peluang menunjukkan karya nyata agar lebih meyakinkan bagi HR. 

Baca Juga: 10 Perbedaan CV dan Daftar Riwayat Hidup

Kesimpulan

Dari penjelasan tadi, kita bisa rangkum perbedaan CV dan portofolio melalui tabel berikut:

Aspek CV Portofolio
Definisi CV Dokumen formal untuk melamar kerja yang berisi ringkasan gambar diri pelamar (data diri, kualifikasi akademik, pengalaman kerja, kemampuan, dan prestasi). Portofolio Dokumen yang memuat berbagai hasil karya profesional dan berfungsi memberikan “visual” ke HR mengenai kemampuan yang tercantum di CV.
Tujuan penggunaan Untuk memberikan gambaran mengenai informasi pelamar kerja ke HR. Untuk memberikan bukti nyata mengenai keterampilan dan kemampuan melalui contoh atau sampel hasil kerja.
Tampilan Isinya lebih ringkas dan bersifat formal, cukup menggunakan teks sederhana untuk menunjukkan poin-poin penting dalam CV. Gabungan dari teks, aneka gambar, hingga tautan tertentu. Tampilan portofolio cenderung harus menarik dibandingkan CV.
Isi dan struktur - Data diri, info kontak
- Latar pendidikan
- Pengalaman kerja
- Kemampuan (dan sertifikasi jika ada)
- Referensi
- Contoh karya terbaik
- Penjelasan atau deskripsi setiap karya
- Pencapaian kerja
Fokus - Memberi gambaran mengenai profil diri beserta kualifikasi yang dimiliki
- Mendorong HR untuk melanjutkan proses seleksi ke tahap berikutnya.
- Menunjukkan hasil karya nyata dari kemampuan yang dimiliki
- Membuktikan kualitas yang sebanding dengan pengalaman kerja
- Meyakinkan HR agar terpilih menjadi calon kandidat kuat
Panjang dokumen Pendek, cukup 1 halaman (maksimal 2 halaman). Tidak ada batasan panjang dokumen untuk portofolio karena isi bergantung pada jenis karya; bisa berupa website atau media sosial. Kunci: tata susun yang menarik.
Kebutuhan dalam melamar kerja CV menjadi dokumen standar sekaligus wajib. Hampir semua perusahaan pasti meminta melampirkan CV saat melamar. Portofolio biasa digunakan sebagai pendamping dokumen CV yang sifatnya menguatkan. Umumnya dibutuhkan untuk pekerjaan di bidang kreatif.

Catatan: Untuk posisi kreatif (desain, fotografi, front-end dev, dsb.) sertakan portofolio yang mudah diakses (link website, PDF terstruktur, atau profil media sosial profesional).

#
Personal Development
Belajarlagi author:

Jessica Dima

Freelance SEO content writer yang 5+ berpengalaman menulis artikel dengan berbagai topik: pekerjaan, gaya hidup, edukasi, dan kesehatan mental. Selain SEO, ia mempunyai passion khusus pada storytelling.

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.