Apa Itu Portofolio Kerja dan Contohnya di Berbagai Profesi

Jessica Dima
8 Min Read
Published:
November 10, 2025
Updated:
November 11, 2025

Apa itu portofolio kerja? Kita tentu sering mendengar istilah tersebut, terutama bagi para profesional yang tengah mencari pekerjaan. Portofolio kerja menjadi dokumen paling efektif untuk menunjukkan keahlian dan kemampuan guna menarik perhatian klien atau rekruter. Kita bebas “memamerkan” karya kerja kita lewat portofolio tersebut.

Namun, membuat portofolio kerja juga tidak bisa sembarangan. Kita mesti menyusunnya dengan format yang tepat agar potensi kita bisa dilihat langsung oleh klien maupun HR. Pertanyaannya, sudahkah kita mampu menyusun portofolio dengan benar? Atau selama ini kita kurang mempersiapkannya dengan sungguh-sungguh?

Melalui artikel ini, Tim Belajarlagi akan mengulas lengkap mengenai apa itu portofolio kerja berikut beberapa contohnya dari berbagai bidang pekerjaan. Buat kita yang tengah mencari kerja ataupun proyek dari klien, simak dan cermati baik-baik, ya! 

Apa itu portofolio kerja?

Portofolio kerja adalah dokumen yang memuat karya terbaik kita dalam pekerjaan dan biasanya kita lampirkan bersama lamaran kerja ke klien atau HR. Dalam praktiknya, portofolio pekerjaan dapat menjadi bukti nyata atas keterampilan atau kemampuan yang kita miliki. Itu sebabnya portofolio sangat butuh kita lampirkan bersama resume.

Sebenarnya tidak semua perusahaan atau klien mewajibkan kita mencantumkan portofolio. Namun, keberadaan portofolio justru mampu menjadi keunggulan tersendiri bagi kita. Melalui portofolio, kita bisa terlihat lebih menonjol daripada kandidat lainnya.

Di sisi lain, tidak semua pekerjaan memerlukan portofolio. Umumnya portofolio akan sangat membantu kita untuk pekerjaan yang bersifat kreatif. Beberapa pekerjaan tersebut misalnya:

  • Fotografer
  • Desainer grafis
  • Editor
  • Penulis
  • Pengembang website
  • Dan masih banyak lagi

Bentuk dari portofolio kerja bermacam-macam. Ada orang yang lebih nyaman membuatnya dalam bentuk dokumen, tetapi ada juga yang ingin lebih praktis berupa website. Semuanya kembali ke kebutuhan dan pilihan kita masing-masing.

Bagaimana format portofolio kerja?

Format portofolio kerja

Portofolio bukan sekadar tampilan visual yang menarik. Bagaimana isi dari portofolio itu juga tidak kalah penting. Saat hendak membuat portofolio kerja, kita bisa mengikuti format sebagai berikut:

Career summary

Pada bagian awal, kita butuh menuliskan ringkasan karier yang isinya menjelaskan keahlian, pengalaman kerja, dan pencapaian yang pernah ada. Bagian ringkasan ini menjadi kunci penting untuk menarik perhatian klien atau HR dalam membaca keseluruhan portofolio.

Untuk membuat ringkasan ini, kita tidak perlu menuliskannya terlalu panjang. Cukup sepanjang dua sampai empat kalimat saja, asalkan isinya memang padat dan menarik. Berikan deskripsi singkat mengenai siapa kita, bidang apa yang kita kuasai, dan kemampuan apa yang kita “jual”. 

Mission statement

Portofolio yang mencantumkan mission statement bisa lebih meyakinkan rekruter. Dalam bagian ini, kita dapat menuliskan apa yang menjadi keyakinan kita akan profesi sekaligus nilai apa yang kita miliki di sana. Rekruter biasanya mampu memahami apa yang jadi motivasi kita lewat mission statement ini.

Untuk menyusun kalimat misi, kita dapat berpedoman pada beberapa pertanyaan ini:

  • Apa pekerjaan kita?
  • Apa yang membuat pekerjaan itu terasa penting?
  • Keahlian apa yang membantu kita berkembang di bidang itu?
  • Apa yang membedakan kita dari orang lain di bidang yang sama?

Brief biography

Biografi ini sifatnya tidak wajib, tetapi sebenarnya memberikan poin unggul jika kita mencantumkannya ke dalam portofolio. Ringkasan mengenai siapa kita boleh kita tuliskan dengan metode storytelling. Adanya biografi sebenarnya mendorong rekruter atau HR mengenal kita secara personal.

Hal-hal yang boleh kita pertimbangkan dalam penulisan biografi:

  • Ceritakan bagaimana kita menghadapi tantangan melalui peristiwa atau pengalaman yang kita alami.
  • Hubungkan kisah tadi ke pencapaian seperti apa yang kita peroleh.
  • Tonjolkan keunggulan kita yang membuat diri kita dipandang begitu unik sehingga membekas di hati rekruter atau klien yang membacanya.

Resume

Meski sudah memberikan resume, tidak ada salahnya menuliskan ulang di dalam portofolio. Tujuannya agar rekruter lebih mudah mengakses karya sekaligus mengenali riwayat pengalaman kerja kita.

Resume pada portofolio dapat memuat hal-hal berikut:

  • Informasi kontak: Email, nomor ponsel, alamat domisili, media sosial.
  • Latar pendidikan: Jelaskan pendidikan terakhir kita dan boleh juga kita tambahkan sertifikasi atau kursus yang pernah kita ikuti.
  • Pengalaman kerja: Tulis riwayat pekerjaan yang menjelaskan posisi dan tanggung jawab secara ringkas.
  • Keterampilan: Masukkan kemampuan apa saja yang kita kuasai dan relevan dengan pekerjaan. Jika perlu, cantumkan juga tools apa saja yang biasa kita gunakan dalam bekerja.

Sample

Nah, ini adalah bagian penting dari portofolio. Di bagian ini, kita susun karya atau proyek apa saja yang pernah kita kerjakan. Dari sekian banyak proyek yang ada, kita boleh memilih beberapa yang kita rasa paling unggul dan memberikan hasil terbaik.

Bentuk karya di sini tentu saja bisa beragam, tergantung pada bidang industrinya. Dapat berupa artikel, konten, performa SEO, foto, desain, dan masih banyak lagi. Kuncinya adalah menyusun karya-karya tadi dengan sistematis dan menarik.

Untuk karya yang bisa diukur kinerjanya (seperti konten media sosial, artikel, ataupun SEO), ada baiknya kita tuliskan juga seperti apa performanya. Hal tersebut tentu akan jadi bahan pertimbangan penting bagi klien atau HR dalam merekrut kita.

Seperti apa contoh portofolio kerja?

Setelah memahami garis besar tentang apa itu portofolio kerja, sekarang kita simak ya beberapa contohnya ini:

Social media specialist

contoh portfolio social media specialist
contoh portfolio social media specialist

Portofolio social media specialist dapat kita buat dengan kreatif dan pastikan isinya juga ada kinerja atau performa dari konten yang kita kerjakan.

UI/UX designer

contoh portfolio ui ux designer
contoh portfolio ui ux designer

Portofolio untuk pekerjaan UI/UX Designer bisa berupa dokumen atau dapat pula melalui website jika ingin terlihat lebih menarik.

Digital product

contoh portfolio digital product

Untuk jasa pembuatan digital product, bentuk portofolio yang paling cocok adalah dengan website. Contohnya seperti di Adaptable berikut ini:

Web developer

contoh portfolio web developer

Pekerjaan pengembang website juga butuh portofolio berupa website yang menampilkan sejumlah proyek atau karya seperti dari Frontside ini:

Content writer

contoh portfolio content writer

Portofolio content writer dapat berupa dokumen, tetapi baik juga jika dibuat dalam website. Tujuannya agar HR atau klien bisa mengecek langsung keseluruhan tulisan-tulisan yang pernah dibuat.

Portofolio memang jadi bahan pendukung dalam melamar kerja. Namun, jangan lupa juga bahwa kunci lamaran kita juga terletak pada resume. Nah, menampilkan sertifikasi profesi ke dalam resume menjadi kunci penting yang bisa membuat HR tertarik merekrut kita.

Dengan mengikuti sertifikasi profesi, keterampilan dan kompetensi kita lebih teruji sekaligus lebih kredibel dibandingkan kandidat lain. Di tengah persaingan kerja yang begitu ketat seperti sekarang, punya sertifikasi profesi jelas merupakan keunggulan tersendiri, lho.

CertiHub by Belajarlagi menawarkan program sertifikasi profesi yang diakui secara nasional maupun internasional. Ada dua pilihan sertifikasi: Sertifikasi Berstandar Nasional (BNSP) dan Sertifikasi Berstandar Internasional. Kita dapat memilih program sesuai profesi dan kebutuhan kita.

Buat kita yang ingin meningkatkan kredibilitas di bidang digital marketing, bisa mengambil sertifikasi BNSP. Sementara, sertifikasi global menyediakan program lebih beragam. Mulai dari Microsoft Office Specialist, Meta Digital Marketing Associate, PMI Project Management Ready, Adobe Certified Professional, dan Autodesk Certified User.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai CertiHub by Belajarlagi, bisa kita cek langsung di website, ya. 

Online reporter

contoh portfolio online reporter

Website QinChen ini bisa menjadi referensi portofolio untuk reporter, lho. Ada portofolio mengenai berita tertulis maupun berita dalam bentuk video:

Fotografer

contoh portfolio fotografer

Portofolio fotografer dalam bentuk website terkesan lebih menarik dan pastinya lebih mudah diakses siapa saja:

Graphic designer

contoh portfolio graphic designer

Begitu juga dengan karya-karya desain grafis bisa kita tampilkan ke website. Kita bisa atur sesuai kategori atau proyek pekerjaannya:

Copywriter

contoh portfolio copywriter
contoh portfolio copywriter

Pekerjaan copywriter erat hubungannya dengan konten iklan atau pemasaran. Jadi, sertakan contoh konten ke dalam portofolio agar lebih menarik:

Baca juga: Fungsi, Cara Menyusun, dan Contoh Portofolio Copywriter

SEO specialist

contoh portfolio seo specialist
contoh portfolio seo specialist

Profesi SEO specialist sangat berhubungan dengan kinerja website secara keseluruhan. Maka, performa website juga butuh ditampilkan ke dalam portofolio.

Baca Juga: 20+ Contoh Motto Profesional LinkedIn yang Menarik Recruiter!

Apa saja manfaat portofolio kerja?

Dari pengertian dan beberapa contoh yang ada, kita bisa juga melihat beberapa manfaat dari adanya portofolio kerja:

Bukti kredibilitias

Seberapa besar kemampuan kita dalam mengerjakan tugas atau proyek bisa HR lihat dari portofolio. Secara tidak langsung, portofolio adalah bukti dari kredibilitas kita, jauh sebelum betul-betul diterima bekerja di perusahaan tertentu. Itu artinya, HR bisa mengukur kapasitas kita secara lebih spesifik.

Oleh sebab itu, kita sebaiknya terbiasa membuat dan memperbarui portofolio guna meningkatkan profesionalitas dalam bekerja. Jangan sampai kita tidak punya dokumentasi rapi dan lengkap mengenai proyek atau karya yang pernah kita kerjakan.

Membuka peluang diterima kerja

Bayangkan ada banyak kandidat untuk posisi content writer. Dari sekian banyak orang tersebut, hanya sebagian kandidat yang menyertakan portofolio tulisannya. Kira-kira, manakah yang akan dihubungi HR untuk proses seleksi?

Ya, portofolio jelas lebih membuka peluang kerja. Melalui portofolio, HR bisa mengukur seberapa jauh kapasitas dan kemampuan kita. Ada takaran jelas yang menunjukkan keahlian kita dari karya-karya yang ada.

Mengasah kreativitas

Dengan memiliki portofolio, kita pun lebih terpacu untuk terus meningkatkan kreativitas. Setiap proyek yang kita kerjakan pun menjadi penuh motivasi karena kita berpikir nantinya bisa sangat layak untuk dicantumkan ke portofolio.

Keinginan untuk menampilkan yang terbaik pada akhirnya mendorong kita semakin kreatif dalam setiap pekerjaan. Kita tidak sekadar bekerja atau berkarya untuk hari ini, tetapi juga berpikir bagaimana karya tersebut nanti akan berdampak lebih besar ke peluang karier lain.

Personal branding

Portofolio dapat pula kita pakai sebagai media untuk membangun personal branding. Misalnya, banyak orang bekerja sebagai desainer grafis. Namun, masing-masing orang pasti punya ciri khas atau keunikan tersendiri dan itu terwujud lewat karya-karyanya.

Tanpa sadar, isi dari portofolio pun akan mewakili apa yang menjadi bentuk dan nilai kita dalam berkarya. Dengan begitu, kita pun mampu menonjolkan personal branding secara tepat dan pada akhirnya lebih bisa dikenali HR.

Maka, penting sekali nih untuk rajin dan rutin memperbarui portofolio secara berkala. Setidaknya kita harus mengevaluasi portofolio setahun sekali. Dalam kurun waktu setahun, biasanya ada beberapa proyek atau pekerjaan yang bisa kita masukkan untuk meningkatkan nilai tambah kita.

Baca Juga: 15+ Contoh Daftar Riwayat Hidup beserta Format Penulisannya

Kesimpulan

Lewat ulasan mengenai apa itu portofolio kerja, kita makin memahami betapa penting untuk menyusun dokumen tersebut secara tepat. Resume yang baik akan jauh lebih menarik jika kita mampu menyertakan portofolio ke dalamnya. Ingat, rekruter atau klien butuh tahu seberapa jauh kapasitas dan kemampuan kita dalam bidang pekerjaan tertentu. Caranya tentu saja lewat portofolio!

#
Karir
Belajarlagi author:

Jessica Dima

Freelance SEO content writer yang 5+ berpengalaman menulis artikel dengan berbagai topik: pekerjaan, gaya hidup, edukasi, dan kesehatan mental. Selain SEO, ia mempunyai passion khusus pada storytelling.

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.