Creative Thinking vs Critical Thinking

Berpikir kritis dan berpikir kreatif. Dua istilah yang sekarang makin sering kita dengar dan dikampanyekan sebagai keterampilan wajib individu untuk dapat bertahan dan berkembang di era digitalisasi. 

Daftar Isi

[tampilkan]
[sembunyikan]

Creative Thinking vs Critical Thinking


Berpikir kritis dan berpikir kreatif. Dua istilah yang sekarang makin sering kita dengar dan dikampanyekan sebagai keterampilan wajib individu untuk dapat bertahan dan berkembang di era digitalisasi. 

Tapi, terkadang, berpikir kreatif dianggap tidak memiliki urgensi yang sama dengan berpikir kritis, sehingga kekuatan ‘propaganda’nya berbeda. Apakah benar? Lalu, apa sebenarnya yang menjadi perbedaan mendasar antara kedua berpikir ini?

Dapat dikatakan, kedua moda berpikir ini bukan untuk disandingkan satu sama lain. Keduanya tidak cocok untuk disebut sebagai substitusi ataupun versus, karena masing-masing memiliki tujuan sendiri-sendiri.


Berikut asumsi untuk memudahkan perbedaan mendasar antara berpikir kreatif dan berpikir kritis. 

Sekarang, kalian coba bayangkan gambar planet Bumi dari luar angkasa. Apa yang dapat kalian lihat dari gambar tersebut? Bumi akan terlihat bulat dengan tiap benua dan pulau-pulau besarnya tergambar dengan jelas.

Kemudian, kalian coba dekatkan perspektif kita lebih dekat ke muka Bumi. Ambil contoh, kalian zoom in ke Kota Bandung. Apa yang bisa terlihat sekarang? Gambaran Bumi yang melengkung dan bentuk Pulau Jawa akan menghilang.

Sebagai gantinya, yang terlihat adalah hamparan datar sebuah kota. Jalan-jalan dan bangunan yang sebelumnya tidak tampak ketika melihat Bumi dalam perspektif jauh kini mulai terlihat lebih jelas. 

Proses yang sedang kita lakukan tadi adalah pergeseran perspektif dari yang lebih holistik menjadi sesuatu yang lebih rinci. 

Perspektif kita terhadap Bumi sebagai planet lebih holistik dan kontekstual atau kita sebut sebagai eagle view. Sedangkan, perspektif kita terhadap suatu tempat spesifik di Bumi bersifat rinci dan tekstual yang kerap dikenal dengan istilah frog view.


Pertanyaan berikutnya, bagaimana kaitannya dengan berpikir kritis dan kreatif?

Secara umum, berpikir adalah proses kita dalam memetakan informasi. Bagaimana informasi ini dipetakan sangat bergantung pada level perspektif yang digunakan. 

Ketika kita berpikir kritis, maka fokus dan tujuan utamanya adalah mendapatkan kebenaran seobjektif mungkin. Oleh karena itu, setiap potongan informasi akan dilihat secara rinci. Berpikir kritis terkait dengan bagaimana kita memilah-milah, membongkar, menganalisis, memeriksa setiap informasi untuk menyeleksi status kebenarannya. 

Jika kita kembali pada definisi frog view dan eagle view, maka berpikir kritis adalah ketika kita memposisikan diri dalam frog view. Critical thinking membutuhkan individu untuk melihat sesuatu dalam kerincian. 

Di sisi lain, berpikir kreatif adalah perspektif lainnya, yakni eagle view. Kita cenderung melihat segala sesuatu sebagai satu kesatuan. Sebab, tujuan berpikir kreatif adalah untuk mencipta (create), sehingga membutuhkan perspektif yang lebih luas dan holistik atas segala aspek. Berpikir kreatif tidak membutuhkan detail, tapi membutuhkan keutuhan pandangan. 


Berbeda dan Komplementer

Secara garis besar, berpikir kritis adalah kemampuan untuk mempertimbangkan informasi yang disajikan di hadapan kita secara jelas dan logis. Berpikir kritis membutuhkan kemampuan untuk bertanya, menggunakan logika, tetap objektif, menganalisa dan mampu menginterpretasikan.

Sementara itu, berpikir kreatif adalah tentang menghasilkan ide-ide baru, segar dan berguna untuk banyak orang. Fleksibel, mampu berimajinasi, berpikiran terbuka, elaborasi dan bisa beradaptasi menjadi beberapa kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai berpikir kreatif.

James Taylor, global keynote speaker yang sering berbicara mengenai kreativitas dan inovasi, menyebutkan bahwa berpikir kritis dan kreatif merupakan keterampilan komplementer. 

Menghasilkan banyak kemungkinan tidak cukup dengan sendirinya untuk membantu kita memecahkan masalah. Demikian pula, jika kita terlalu fokus atau rinci, opsi yang kita miliki akan terlalu sedikit. 

Keduanya dapat digunakan sebagai tahapan berbeda ketika kita mencoba memecahkan suatu masalah atau membentuk penilaian tentang sesuatu. Problem solver yang efektif harus mampu berpikir secara kreatif dan kritis, menghasilkan pilihan-pilihan dan fokus pada pemikiran tersebut. 


Sumber:

https://www.jamestaylor.me/creative-thinking-vs-critical-thinking/

https://thepeakperformancecenter.com/educational-learning/thinking/critical-thinking/critical-thinking-vs-creative-thinking/#:~:text=Creative%20thinking%20tries%20to%20create,while%20critical%20thinking%20is%20convergent.


Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Related Blog

Jadilah yang pertama tahu

Langganan Newsletter Kami

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.