Seperti apa sih contoh CV kreatif yang baik dan berpotensi menarik perhatian HR? Tidak bisa kita pungkiri, CV merupakan dokumen penting dalam melamar kerja. Melalui CV, HR bisa mempelajari latar belakang, pengalaman, hingga keterampilan yang menjadi pertimbangan layak tidaknya untuk lanjut proses seleksi.
Secara tampilan, CV kreatif memang berbeda dari CV formal atau CV kebanyakan. Meski format atau isinya sama, CV kreatif cenderung lebih “berwarna” dan menarik dalam sekali pandang. Biasanya jenis CV ini akan kita gunakan untuk melamar pekerjaan di bidang kreatif.
Lalu, apakah ada perbedaan antara CV kreatif dengan CV formal yang ATS-friendly? Mana yang sebaiknya kita pakai dalam melamar kerja? Yuk, pelajari penjelasan beserta contoh CV kreatif berikut ini!
CV kreatif itu apa, sih?
Sesuai namanya, CV kreatif menawarkan sentuhan daftar riwayat hidup yang lebih menarik dengan menonjolkan daya visual guna mendapatkan perhatian HR. Isi dari CV kreatif memang tetap ada identitas diri, pendidikan, pengalaman, dan keterampilan. Informasi-informasi tadi kemudian kita integrasikan dengan desain dan warna, berbeda dengan CV formal.
Tampilan CV kreatif tidaklah kaku dan polos. Jika hendak membuat CV ini, kita mesti mendayagunakan ide dan kreativitas agar CV kita terlihat lebih menonjol. Kuncinya ada pada bagaimana kita memadukan warna, jenis huruf, dan tata letak sehingga CV menjadi menarik sekaligus mudah dipahami.
Karena CV ini juga banyak menunjukkan keterampilan yang kreatif, maka penggunaannya pun untuk melamar posisi seperti:
- Animator
- Graphic designer
- Videographer
- Editor
- Content writer
- Copywriter
- SEO specialist
- Dan masih banyak lagi
Tujuan utama dari CV kreatif adalah menciptakan daftar riwayat hidup yang mudah diingat HR dengan tetap memberikan informasi secara tepat. Mengapa tampilan CV ini harus kita buat semenarik mungkin? Jawabannya adalah karena persaingan kerja dengan kandidat lain sangat ketat. Kita butuh memperlihatkan diri secara unik sekaligus menjawab kebutuhan perusahaan.
Beberapa panduan dalam pembuatan CV kreatif yang menarik antara lain:
- Pilih layout yang unik. Tata letak harus tetap jelas meski ditampilkan secara kreatif. Soroti masing-masing informasi dengan tepat agar tak membingungkan HR. Lakukan eksperimen pada pemilihan huruf, warna, serta grafis.
- Masukkan elemen grafis. Pakai bagan, grafis, ataupun infografis guna memvisualisasikan keterampilan dan pengalaman kita. Dari sini, HR bisa paham seberapa besar potensi kita.
- Berikan tautan tertentu. Kita bisa memasukkan tautan media sosial ataupun portofolio ke dalam CV kreatif. Ini memudahkan HR jika ingin memerhatikan dan mendalami detail pengalaman dan kemampuan kita.
- Tambahkan visual atau logo. Agar lebih menarik, kita boleh mencantumkan logo-logo ke dalam CV. Misalnya, logo media sosial, logo website, logo tempat kerja, hingga icon tertentu yang mewakili keterampilan kita.
- Pilih warna yang tepat. Penggunaan palet warna sangat penting dalam CV kreatif. Kita mesti menentukan warna dan memakainya secara konsisten. Gunakan warna berbeda untuk menyoroti bagian penting sehingga terlihat lebih menonjol. Jangan asal mencampuradukkan warna.
Apa saja perbedaan CV kreatif dengan CV ATS-friendly?
Seperti sudah kita pelajari sebelumnya, CV kreatif berbeda dengan CV ATS-friendly atau CV formal kebanyakan. Beberapa poin perbedaannya terdapat pada tujuan, tampilan, penggunaan kata kunci, serta pemilihan huruf dan warna. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
Tujuan
Pada dasarnya, CV kreatif kita pakai bertujuan memikat hati HR dengan menampilkan tampilan CV lebih unik dan menarik. Selain itu, CV kreatif akan lebih banyak kita pakai untuk pekerjaan-pekerjaan kreatif seperti digital marketing, desain, dan sebagainya. Oleh sebab itu, CV kreatif tidak terlalu terikat pada format baku tata letak seperti CV formal atau ATS-friendly.
Di sisi lain, CV ATS-friendly punya tujuan utama agar bisa lolos saringan awal oleh HR. Sistem ATS merupakan perangkat lunak yang perusahaan gunakan untuk mengelola proses seleksi secara digital. Terutama dalam hal menerima lamaran, menyaringnya berdasarkan kata kunci, hingga penjadwalan wawancara.
Sistem ATS memudahkan HR dalam memilih kandidat terbaik dari ratusan maupun ribuan pelamar yang masuk. Penyaringan CV tersebut biasanya berdasarkan kata kunci tertentu. Oleh sebab itu, CV yang kita susun nantinya memang mesti ATS-friendly.
Berbeda dengan CV kreatif yang kita tujukan untuk melamar pekerjaan kreatif, CV ATS-friendly sebenarnya bisa kita pakai untuk semua jenis atau posisi pekerjaan. Jenis CV ini tidak terlalu menonjolkan desain sebagaimana CV kreatif.
Tampilan desain
Nah, desain adalah pembeda paling tajam antara CV kreatif dengan CV ATS-friendly. Meski sengaja kita buat minimalis, CV kreatif jelas tetap tampak lebih “meriah” daripada CV ATS-friendly. Pasalnya, kita butuh memikirkan komposisi layout, warna, hingga pemilihan huruf sedetail mungkin.
CV kreatif juga mengedepankan elemen grafis seperti bagan, simbol, hingga gambar. Semuanya berpadu menjadi satu tampilan CV yang enak untuk dipandang sehingga menarik perhatian.
Berbanding terbalik dengan CV kreatif, CV ATS-friendly umumnya jauh lebih simpel. Bahkan, biasanya cenderung dominan dengan warna hitam dan putih saja. Tanpa ada elemen grafis dengan layout yang formal dan sederhana saja.
Kunci penting dalam CV ATS-friendly adalah kata kunci dalam isi CV-nya. Maka, sangat wajar jika tampilan desain tidak begitu menjadi perhatian. Selain itu, sering kali desain yang berlebihan justru membuat CV tidak lolos saringan dari sistem ATS.
Penggunaan kata kunci
Seperti yang sudah kita pelajari sebelumnya, sistem ATS menyaring CV yang masuk berdasarkan kata kunci yang perusahaan terapkan. Umumnya kata kunci berasal dari kualifikasi atau syarat yang tercantum dalam lamaran pekerjaan. Maka, CV ATS-friendly jelas harus memasukkan kata-kata kunci yang memang relevan dengan apa yang perusahaan cari.
Jika CV tersebut kurang atau bahkan sama sekali tidak memuat kata kunci tertentu, besar kemungkinan tidak akan lolos di tahap seleksi ini. Oleh sebab itu, kita memang perlu ketelitian lebih banyak ketika sedang menyusun CV dengan mencermati ulang kualifikasi apa yang perusahaan syaratkan.
CV kreatif umumnya tidak terlalu terikat aturan akan kata kunci tersebut. Namun, kita tetap juga perlu menyesuaikan isi CV dengan kualifikasi dari perusahaan, ya. Secantik apa pun CV kita, jika isinya tidak seperti yang perusahaan harapkan, tentu tidak akan lolos.
Pemilihan jenis huruf dan warna
Sesuai namanya, CV kreatif lebih memungkinkan kita menggunakan berbagai jenis huruf dengan desain lebih berwarna. Meski begitu, pemilihan hurufnya tetap tidak boleh sembarangan. Kita harus memerhatikan aspek estetika dan keterbacaannya juga. Jangan sampai CV kita terlalu “meriah”, sampai-sampai sulit dibaca oleh HR.
Hal ini berbeda dengan CV ATS-friendly. Ketika menyusun jenis CV ini, pilihan hurufnya memang terbatas. Umumnya, sistem ATS hanya bisa membaca CV dengan jenis huruf Times New Roman, Arial, dan Helvetica. Pilihan terbatas ini sangat bisa kita pahami mengingat tujuannya memang menyaring CV yang benar-benar sesuai kualifikasi, tanpa memandang tampilannya seperti apa.
Lebih baik mana: CV ATS atau CV kreatif?
Lantas, mana yang lebih baik kita pakai untuk melamar pekerjaan? CV ATS-friendly yang punya kemungkinan lolos seleksi oleh sistem atau CV kreatif yang lebih menarik bagi HR?
Pada dasarnya, kedua CV tersebut sama-sama baik. Jika ditanya mana yang lebih baik, kita mesti kembali ke tujuan penggunaannya. Meski berpeluang lolos oleh sistem, CV ATS-friendly tidak akan cocok ketika kita melamar pekerjaan kreatif, misalnya desainer grafis.
Secara konteks penggunaan, CV ATS-friendly dapat kita anggap selayaknya CV formal. Maksudnya, CV ini tampilannya memang sederhana, menggunakan jenis huruf yang umum, serta berwarna hitam putih. Kita dapat memakai jenis CV ini untuk pekerjaan yang tidak banyak berkutat di area kreatif (akuntan, guru, dosen, pegawai bank, dan sejenisnya).
Sementara, CV kreatif sangat wajib kita pertimbangkan ketika hendak melamar posisi di bidang kreatif. Bagaimana kita menyampaikan diri, pengalaman, beserta kemampuan harus tampak dari CV. Andai kita membuat CV-nya biasa saja, jelas kita akan kalah dengan pesaing lain yang menggunakan CV kreatif.
Namun, lolos atau tidaknya sebuah CV tidak juga mutlak berdasarkan sistem ATS ataupun tampilan CV. Penampilan memang penting, tetapi HR tetap akan mencermati bagaimana isinya. Sudahkah isi CV relevan dengan apa yang HR cari atau justru sama sekali tidak memenuhi syarat?
Oleh sebab itu, sebenarnya kita tetap bisa lho mengupayakan CV kreatif yang tetap memiliki “nilai-nilai” dari CV ATS-friendly. Langkah-langkahnya antara lain:
- Batasi gaya font. Meski bebas menggunakan jenis huruf apa saja, kita dapat membuat batasan pilihan hurufnya agar tetap bisa terbaca oleh sistem ATS. Pilih jenis huruf standar untuk sebagian besar isi CV.
- Pakai judul Seperti apa sih contoh CV kreatif yang baik dan berpotensi menarik perhatian HR? Tidak bisa kita pungkiri, CV merupakan dokumen penting dalam melamar kerja. Melalui CV, HR bisa mempelajari latar belakang, pengalaman, hingga keterampilan yang menjadi pertimbangan layak tidaknya untuk lanjut proses seleksi. yang umum. Gunakan judul standar seperti “Pendidikan”, “Pengalaman Kerja”, dan “Keterampilan” agar sistem ATS masih mampu membaca CV kreatif kita. Judul yang terlalu unik kemungkinan besar tidak akan terbaca.
- Gunakan format dokumen standar. CV kreatif sebaiknya kita simpan dalam format PDF. Ini tak cuma meminimalisasi kerusakan elemen grafis, tetapi juga memudahkan saat mengunggahnya.
Ingat, tampilan menarik tidak selalu cukup untuk membuat HR membaca keseluruhan CV kita. Bagaimana pun, isi dari CV-lah yang paling penting. Jadi, apa yang membuat kita lebih menonjol daripada pelamar lain adalah tentang bagaimana keterampilan atau kemampuan kita.
Sudahkah kita punya kompetensi lebih baik? Sudahkah kredibilitas kita dalam bidang pekerjaan teruji dan terpercaya? Apa yang membedakan kita dari kandidat lainnya?
Nah, tingkatkan kredibilitas kemampuan lewat program sertifikasi profesi dari CertiHub by Belaharlagi. Melalui program sertifikasi ini, kompetensi kita lebih teruji sekaligus sudah diakui secara nasional maupun global. Wah, pastinya bikin kita lebih unggul dari pelamar kerja lain, kan!
Dengan memiliki sertifikasi profesi dari CertiHub by Belajarlagi, CV kita jelas terlihat menonjol dan pastinya akan dilirik oleh HR. Alhasil, kita pun punya kesempatan untuk upgrade karier lebih baik dan cepat.
CertiHub by Belajarlagi menyediakan dua sertifikasi, yaitu Sertifikasi Berstandar Nasional (BNSP) dan Sertifikasi Berstandar Internasional. Program sertifikasinya juga beragam: Digital Marketing, Microsoft Office Specialist, Meta Digital Marketing Associate, Adobe Certified Professional, dan masih banyak lagi.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai program beserta pendaftaran CertiHub by Belajarlagi, bisa cek langsung, ya!
Contoh CV kreatif
Berikut beberapa contoh CV kreatif dari berbagai posisi pekerjaan kreatif:
Desainer grafis

Creative artist

Fashion designer

Baca Juga: 20+ Contoh CV Bahasa Inggris beserta Struktur Penulisannya
Design specialist

Marketing

IT project manager

UI/UX designer

Baca Juga: Apa Itu Portofolio Kerja dan Contohnya di Berbagai Profesi
Kesimpulan
Dari contoh CV kreatif yang ada, kita dapat belajar bagaimana menyusun CV yang tepat sekaligus mampu menarik perhatian HR. Tampilan visual memang penting agar kita tampak lebih menonjol daripada kandidat lainnya. Namun, jangan lupa juga sesuaikan isi CV dengan kualifikasi dari perusahaan juga, ya!
Selamat mencoba dan menyiapkan CV!
.webp)


.webp)

.webp)
