Suka bingung bedain CV dan daftar riwayat hidup? Wajar, keduanya sama-sama ngomongin data diri, pendidikan, dan pengalaman. Namun, keduanya memiliki perbedaan, lho. CV cenderung lengkap, menonjolkan pencapaian, portofolio, serta skill yang relevan, sedangkan daftar riwayat hidup lebih ringkas, fokus ke biodata dirimu.
Konteks pemakaian juga beda. CV cocok untuk posisi yang butuh gambaran menyeluruh tentang kompetensi dan track record, misalnya peran kreatif, teknis, atau akademik. Daftar riwayat hidup pas untuk kebutuhan yang mengutamakan data cepat dan terstruktur, misalnya lamaran instansi atau administrasi yang meminta format standar.
Tujuan artikel ini simpel. Kamu akan diajak memahami perbedaan keduanya dengan contoh format yang siap dipakai, lengkap dengan tips styling biar dokumen rapi, relevan, dan enak dibaca. Setelah itu, kamu tinggal pilih format yang paling nyambung dengan lowongan dan gaya profesionalmu. Yuk, simak selengkapnya!
Apa Itu CV?
.webp)
CV (Curriculum Vitae) adalah dokumen yang berisi rangkuman tentang pengalaman profesional, pendidikan, keterampilan, serta pencapaian seseorang. CV biasanya digunakan untuk melamar pekerjaan dan dibuat dengan format CV yang lebih detail dibanding dokumen serupa lainnya.
Tujuan CV
- Memberikan gambaran lengkap tentang latar belakang profesional kamu.
- Menunjukkan kompetensi, skill, dan pengalaman yang relevan dengan posisi yang kamu lamar.
- Membantu HR menilai kecocokan kamu secara cepat dan objektif.
Struktur CV (Umum / Paling Dipakai)
Format CV yang sering kali digunakan memiliki format sebagai berikut:
- Informasi Pribadi
- Ringkasan Profil atau Career Summary
- Pendidikan
- Pengalaman Kerja / Magang
- Keterampilan (Hard & Soft Skills)
- Sertifikasi
- Prestasi
- Organisasi, Project, Portofolio
- Kontak Tambahan atau Sosial Media Profesional
Apa Itu Daftar Riwayat Hidup?

Daftar riwayat hidup adalah dokumen yang berisi ringkasan data pribadi, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, dan informasi dasar lainnya yang menggambarkan perjalanan hidup seseorang secara kronologis. Dokumen ini biasanya digunakan untuk keperluan administrasi, pendaftaran kerja, atau melengkapi berkas resmi lainnya.
Tujuan Daftar Riwayat Hidup
- Menyampaikan identitas dan latar belakang diri secara singkat
- Memudahkan instansi atau perusahaan memahami perjalanan pendidikan dan pengalaman kerja kamu.
- Menjadi dokumen pendukung dalam proses administrasi atau seleksi.
Struktur / Isi Daftar Riwayat Hidup
Pada umumnya struktur riwayat hidup mencakup:
- Data Pribadi
- Riwayat Pendidikan
- Riwayat Pekerjaan atau Pengalaman
- Keterampilan Dasar
- Informasi Tambahan (opsional)
Baca juga: 45+ Contoh Deskripsi Diri di CV: Tips dan Cara Membuatnya
Apa Bedanya CV dan Daftar Riwayat Hidup?
Setelah kamu tahu pengertian keduanya, sekarang saatnya lihat apa saja yang bikin CV dan daftar riwayat hidup beda. Walaupun sering disamain, keduanya punya karakter yang benar-benar berbeda dari cara penulisan sampai tujuan pemakaiannya. Berikut perbedaan CV vs Daftar Riwayat Hidup ini.
1. Cara Penyajian yang Lebih Modern vs Tradisional
CV hadir dengan format yang modern, rapi, dan gampang dipindai oleh HR. Biasanya pakai bullet points biar lebih clean dan efisien. Sementara daftar riwayat hidup tampil lebih tradisional dan cenderung mengikuti format baku. Secara visual, format penyajiannya cukup berbeda.
2. Detail Informasi yang Ditampilkan Berbeda
CV masuk ke detail yang lebih jauh, mulai dari pengalaman kerja lengkap, project, sampai sertifikasi yang relevan. Penjelasannya tetap ringkas, tapi cukup untuk menunjukkan kemampuan kamu. Sementara itu, daftar riwayat hidup hanya mencakup garis besar tanpa breakdown informasi yang mendalam. Informasinya langsung to the point dan sederhana. Dari sini, kamu bisa lihat kalau CV mencakup informasi yang lebih detail.
3. Fleksibilitas dalam Desain
CV memberi ruang buat kamu berekspresi lewat desain, mau minimalis, kreatif, atau ATS-friendly semua bisa. Layout-nya bisa disesuaikan biar lebih standout. Sedangkan daftar riwayat hidup cenderung baku dan jarang berubah dari generasi ke generasi. Tampilannya mirip formulir yang super simpel. Jadi kalau butuh dokumen yang bisa “di-branding” dan cocok dengan gaya rekrutmen saat ini, CV lebih cocok untuk digunakan.
4. Fokus Informasi yang Berbeda
CV benar-benar mengangkat kemampuan, prestasi, dan pengalaman yang relevan dengan posisi tertentu. Formatnya dirancang untuk menonjolkan strength kamu sebagai kandidat. Di sisi lain, daftar riwayat hidup fokus pada urutan pendidikan dan pekerjaan secara kronologis. Informasinya lebih netral dan tidak terlalu menonjolkan pencapaian. Keduanya punya fokus yang berbeda, tergantung kebutuhannya.
5. Tujuan Penggunaan dalam Lamaran
CV digunakan untuk menunjukkan kualifikasi secara lengkap dan terstruktur, terutama di proses rekrutmen pada banyak perusahaan saat ini. Dokumen ini jadi andalan HR untuk menilai kecocokan kamu. Sedangkan, daftar riwayat hidup lebih sering dipakai untuk kebutuhan administratif atau lamaran yang formatnya tradisional. Fungsinya lebih sebagai gambaran singkat tentang kandidat. Jadi konteks penggunaannya memang beda.
6. Panjang Dokumen yang Tidak Sama
CV biasanya punya panjang 1–2 halaman tergantung pengalaman kamu. Beberapa posisi bahkan memungkinkan CV lebih dari dua halaman kalau memang dibutuhkan. Sementara daftar riwayat hidup hampir selalu cukup satu halaman karena sifatnya yang ringkas. Informasinya dipadatkan supaya tetap efisien tanpa detail panjang. Ini salah satu perbedaan paling kelihatan.
7. Gaya Bahasa yang Dipakai Berbeda
CV memakai bahasa yang ringkas, profesional, tapi tetap enak dibaca. Kalimatnya efektif dan langsung ke inti pembahasan. Daftar riwayat hidup memakai gaya bahasa yang lebih sederhana dan seperti daftar data diri. Tidak banyak konteks tambahan atau storytelling.
Baca juga: 20+ Contoh CV Bahasa Inggris beserta Struktur Penulisannya
8. Peran Utama Saat Melamar Pekerjaan
CV jadi dokumen utama yang akan dibaca HR untuk melihat kualitas dan relevansi kamu dengan posisi yang dilamar. Dokumen ini memuat hampir semua elemen penting dalam karier kamu. Daftar riwayat hidup lebih jadi alternatif kalau perusahaan meminta format yang lebih tradisional. Perannya tidak sekuat CV sebagai bahan evaluasi. Jadi kalau ingin standout, CV yang bekerja untuk kamu saat melamar pekerjaan.
9. Kelengkapan Isi Dokumen
CV punya ruang lebih luas untuk memuat berbagai aspek seperti skill, portofolio, prestasi, hingga proyek tertentu. Kamu bisa membangun gambaran profesional yang lebih lengkap. Daftar riwayat hidup hanya berisi informasi dasar seperti pendidikan dan pekerjaan tanpa banyak tambahan. Formatnya memang tidak didesain untuk menampilkan detail. Karena itu, CV terasa lebih “all-in-one.”
10. Kemudahan Menyesuaikan dengan Lowongan
CV sangat fleksibel dan bisa kamu tweak sesuai kebutuhan, mulai dari menambah bagian, menghapus yang kurang relevan, atau mengatur ulang urutan informasi. Hal ini bikin kamu bisa target setiap lowongan dengan lebih strategis. Sebaliknya, daftar riwayat hidup formatnya kaku dan jarang berubah, dokumen ini jarang disesuaikan secara spesifik. Oleh karena itu, CV lebih tepat digunakan pada saat ini.
Kapan Menggunakan CV dan Kapan Daftar Riwayat Hidup?
Setelah kamu paham bedanya, sekarang waktunya tahu kapan harus pakai yang mana. Biar lamaranmu nggak zonk gara-gara salah format, kamu bisa cek panduan simpel ini.
1. Pakai CV untuk Posisi yang Profesional
CV itu cocok banget kalau kamu apply ke role yang butuh penjelasan lengkap soal skill, pengalaman, sampai project yang pernah kamu handle. Perusahaan biasanya melihat secara detail terkait kualitas kandidat.
Contoh:
Kamu daftar jadi Content Strategist di startup tech. Mereka butuh tahu tools yang kamu kuasai, campaign yang pernah kamu lead, dan sertifikasi kamu. Semua itu paling pas ditaruh di CV.
2. Pakai Daftar Riwayat Hidup Jika Lamarannya Masih “Old School”
Beberapa instansi pemerintah atau perusahaan konvensional masih minta format Daftar Riwayat Hidup yang simpel dan straight to the point.
Contoh:
Kamu melamar sebagai Staff Administrasi di instansi daerah yang wajib pakai Daftar Riwayat Hidup satu halaman sesuai template mereka.
3. Pilih CV Jika Pengalamanmu Sudah Lengkap
Kalau kamu punya banyak pengalaman, prestasi, atau sertifikasi, CV itu ruang paling aman untuk show off dengan elegan.
Contoh:
Kamu apply jadi Data Analyst, punya pengalaman 2 tahun, plus sertifikasi Google Data Analytics. Semua ini lebih baik kalau ditulis lengkap di CV.
4. Pilih Daftar Riwayat Hidup Jika Perusahaan Butuh Data Umum
Kadang perusahaan cuma minta informasi dasar, tanpa perlu skill list fancy atau portofolio. Nah, Daftar Riwayat Hidup sudah paling pas buat situasi saat itu.
Contoh:
Daftar Operator Produksi yang cuma meminta Daftar Riwayat Hidup sederhana berisi data diri, pendidikan, dan pengalaman singkat.
5. Pakai CV untuk Apply Ke Luar Negeri atau Perusahaan Multinasional
CV itu format yang paling “universal,” jadi aman banget dipakai kalau kamu apply ke perusahaan global atau program internasional.
Contoh:
Kamu daftar internship di perusahaan multinasional, dan mereka minta CV lengkap berisi skill, pengalaman organisasi, dan kemampuan bahasa.
Baca juga: 10+ Contoh CV Tulis Tangan untuk Pemula, Lengkap dengan Formatnya!
Contoh Singkat CV dan Daftar Riwayat Hidup
Setelah memahami perbedaan dan cara memilih dokumen yang tepat, sekarang kamu bisa lihat contoh singkatnya sebagai gambaran awal sebelum menentukan format yang ingin kamu pakai.
Contoh Singkat CV
Sebelum kamu bikin versi final, kamu bisa lihat contoh CV singkat ini sebagai referensi dasar. Contoh ini juga memperlihatkan bagian penting CV, seperti profil, pengalaman, dan skill yang wajib ditonjolkan.

Contoh Singkat Daftar Riwayat Hidup
Kalau kamu butuh dokumen yang lebih sederhana dan tradisional, contoh daftar riwayat hidup ini bisa jadi acuan awal. Strukturnya lebih simpel karena biasanya dipakai untuk lamaran yang sifatnya lebih formal. Dengan contoh ini, kamu bisa lebih mudah mencocokkan format data diri, pendidikan, dan pengalaman.

Kesimpulan
Jadi, apakah daftar riwayat hidup sama dengan CV? Jawabannya, tidak sama, meskipun sering dianggap mirip. CV dibuat lebih lengkap, fleksibel, dan fokus pada kompetensi profesional, sedangkan daftar riwayat hidup jauh lebih sederhana dan mengikuti format yang lebih tradisional. Keduanya tetap punya fungsi penting masing-masing, jadi kamu tinggal menyesuaikan dokumennya dengan kebutuhan lamaran yang kamu tuju.
Nah, kalau kamu ingin meningkatkan kualitas CV-mu atau memperkuat kompetensi profesional sebelum melamar pekerjaan, kamu bisa mempertimbangkan untuk mengambil sertifikasi. CertiHub merupakan platform sertifikasi profesional dari Belajarlagi yang membantu individu dan organisasi memperoleh pengakuan kompetensi berskala nasional maupun internasional. Program ini bekerja sama dengan lembaga global seperti Meta, Microsoft, dan Project Management Institute, memastikan peserta mendapatkan sertifikasi yang kredibel dan diakui dunia kerja.
Dengan dukungan instruktur profesional dan sistem pembelajaran yang fleksibel, CertiHub by Belajarlagi menjadi solusi tepat untuk siapa pun yang ingin meningkatkan kredibilitas, memperluas peluang karier, dan tetap relevan di dunia kerja.





