Lancar Bikin Konten, Ini Contoh Content Pillar dan 4 Tips Cara Membuatnya

Ashya Ravika
8 Min Read
Published:
November 12, 2022
Updated:
June 22, 2024

Membuat sebuah konten bukanlah suatu hal yang mudah, apalagi jika kamu dituntut untuk membuat konten setiap hari dengan topik yang berbeda-beda.

Namun, kesulitan yang ditemukan harus membantu untuk bangkit dan mencari solusi bagaimana mempermudah pembuatan konten setiap harinya. Salah satu solusi yang bisa kamu terapkan adalah dengan membuat content pillar. Mari ketahui terlebih dahulu tentang content pillar.

Apa Itu Content Pillar?

Sebelum menerapkan content pillar untuk membantu dalam pembuatan konten, pahami dulu mulai dari pengertiannya. Lalu, apa itu sebenarnya content pillar?

Content pillar adalah sebuah pedoman yang berisikan mulai dari informasi hingga strategi untuk pembuatan konten. Informasi terkait konten yang ada di dalam content pillar dibuat sesederhana mungkin menjadi poin-poin penting.

Content pillar,  dapat membantu kamu dalam membuat satu topik menjadi beberapa konten dengan membuat banyak rincian dari satu ide yang besar dan kompleks. Dalam content pillar juga akan diisi dengan kumpulan ide-ide menarik yang ditentukan untuk membuat konten selama satu minggu, bahkan hingga satu bulan ke depan.

Pembuatan content pillar juga mempermudah dalam pengukuran dan penentuan target pasar sesuai dengan bisnis yang dimiliki. Sesuaikan ciri khas atau identitas dari produk atau jasa yang kamu miliki ketika membuat content pillar.

Baca Juga: Ide Konten Ramadan untuk Media Sosial

Fungsi dari Content Pillar bagi Perusahaan

Content pillar tentu memiliki fungsi yang penting dalam berkembangnya bisnis dengan membuat konten yang bagus dan terorganisir secara baik. Fungsi dari content pillar juga cukup banyak yang bisa memperlihatkan seberapa penting perannya dalam bisnis. Berikut ini ada beberapa fungsi dari content pillar yang harus kamu tahu:

  • Content pillar memiliki fungsi untuk membuat informasi yang dibuat pada suatu website menjadi panutan bagi yang lainnya. Hal ini disebabkan karena content pillar dapat menjadi jawaban bagi permasalahan yang terjadi ketika pembuatan konten dilakukan.
  • Pembuatan content pillar juga berfungsi untuk dapat mengetahui konten seperti apa yang sedang digemari oleh banyak orang, dan memperkirakan berapa lama konten yang dibuat akan bertahan serta memikirkan konten-konten yang akan meningkat viewnya di waktu tertentu.
  • Berkaitan dengan fungsi sebelumya, content pillar dapat menaikkan tingkat pencarian sebuah website pada search engine
  • Content pillar berfungsi sebagai wadah untuk melakukan pemasaran secara efektif tanpa biaya apapun.
  • Pembuatan content pillar akan membuat konten yang dibuat lebih mudah dipahami dan menarik bagi orang yang melihat dan membaca. Hal ini dikarenakan content pillar membuat suatu konten menjadi lebih terstruktur. Konten-konten yang diunggah sudah melalui proses pemikiran yang matang untuk menyesuaikan dengan apa yang mudah dipahami oleh banyak orang di media sosial.

Dari fungsi-fungsi tersebut sudah cukup menjelaskan betapa pentingnya content pillar dalam sebuah bisnis. Karena itu, menjadi langkah yang tepat jika kamu mulai membuat content pillar dalam pembuatan konten untuk mengembangkan bisnis melalui media sosial.

Baca Juga: Bikin Konten Ramai dengan Arousing Curiosity, Apa Itu?

Cara Membuat Content Pillar yang Benar

Membuat content pillar sebenarnya tidak begitu sulit, hanya saja membutuhkan perencanaan dan pemikiran yang benar-benar matang. Pembuatan content pillar bisa diibaratkan sebagai pondasi atau penopang dari suksesnya sebuah konten yang nantinya diunggah di media sosial. 

Untuk itu, perlu pemahaman dalam cara pembuatan content pillar supaya menghasilkan perencanaan yang sesuai dengan target pasar dan juga memperlihatkan dengan baik brand identity dari perusahaan. Ini dia cara membuat content pillar yang benar:

1. Melakukan Analisis di Media Sosial

Pertama. lakukanlah analisis di media sosial kamu menggunakan tools media sosial untuk mengetahui di mana letak kekurangan serta kelebihan pada konten-konten yang telah dibuat sebelumnya. Dengan melakukan analisis yang mengarah pada evaluasi konten, kamu akan bisa menemukan solusi yang tepat untuk nantinya dituangkan dalam content pillar

Lakukan juga analisis pada akun-akun media sosial lainnya, untuk mengetahui strategi konten media sosial seperti apa yang digemari oleh pengguna media sosial. Jika dapat membuat konten dengan menyesuaikan hal yang disukai oleh banyak orang di media sosial, maka kemungkinan besar viewers hingga konsumen kamu akan meningkat. Karena itu, proses analisis harus dilakukan dengan baik dan teliti untuk dapat membuat konten dengan baik.

pelatihan optimasi media sosial

2. Melakukan Penelitian untuk Mengetahui Target Pasar

Membuat konten tidak bisa dilakukan sembarang seperti halnya membuat konten sesuai yang diinginkan secara pribadi saja. Pembuatan konten memerlukan penelitian analisis pasar untuk mengetahui target pasar dengan berbagai cara seperti melakukan penelitian secara langsung kepada beberapa orang di media sosial. Kamu juga bisa menggunakan market research untuk membantu proses penelitian ini.

Perhatikan juga perkembangan tren yang sedang naik setiap waktu tertentu, dan ikuti perkembangan tersebut untuk dimasukkan dalam strategi konten yang dibuat pada content pillar. Mengikuti perkembangan dilakukan untuk menarik perhatian pengguna media sosial dan mengubahnya menjadi seorang konsumen. Selain itu, membuat konten sesuai ten yang ada akan memajukan bisnis kamu lebih dari perusahaan saingan.

3. Memperhatikan Perusahaan Saingan

Dalam proses membuat content pillar, memperhatikan perusahaan saingan atau analisis kompetitor juga menjadi salah satu cara efektif yang perlu dilakukan untuk dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari saingan bisnis, sehingga bisa menjadi masukan untuk perencanaan content pillar.

4. Merancang Content Pillar

Setelah itu, kamu bisa mulai merancang content pillar untuk merangkum keseluruhan dari analisis dan riset yang telah dilakukan sebelumnya. Jika sudah merangkum dengan baik, mulailah untuk membuat konten dan mengunggahnya di berbagai platform media sosial.

Baca Juga: 10+ Cara Viral di Tiktok dengan Membuat Konten FYP

Contoh Template Content Pillar

Mengutip dari laman apookat terkait contoh untuk membuat content pillar yang bisa kamu lakukan dengan membuat target yang ingin kamu tuju sesuai dengan produk atau jasa yang kamu punya. Berikut ini contoh dari content pillar:

template content pillar

Nah, kamu jadi tahu bahwa content pillar memegang peran penting dalam pembuatan konten untuk mempromosikan sebuah produk dan jasa. Setelah ini, cobalah untuk membuat content pillar dalam usaha memajukan bisnis.

Baca Juga: 9 Cara Buat Tweet Viral di Twitter dengan Mudah

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Mengapa Content Pillar Penting untuk Strategi Konten?

Content pillar membantu menjaga konsistensi dan relevansi konten Anda. Ini memungkinkan Anda untuk tetap fokus pada topik yang relevan dengan audiens Anda, sehingga membantu membangun otoritas dan meningkatkan SEO.

2. Bagaimana Cara Memilih Content Pillar yang Tepat?

Untuk memilih content pillar yang tepat, lakukan riset audiens untuk memahami minat dan kebutuhan mereka. Gunakan alat riset kata kunci untuk menemukan topik yang sering dicari, dan pastikan topik tersebut relevan dengan bisnis atau tujuan Anda.

3. Berapa Banyak Content Pillar yang Sebaiknya Dimiliki?

Jumlah content pillar tergantung pada luasnya bidang yang kita liput dan seberapa sering kita memproduksi konten. Sebagai panduan umum, tiga hingga lima content pillar sering dianggap ideal untuk menjaga fokus sambil tetap memungkinkan variasi konten.

4. Bagaimana Cara Mengukur Keberhasilan Content Pillar?

Keberhasilan content pillar dapat diukur dengan berbagai metrik, termasuk:

  • Traffic Website: Meningkatnya jumlah pengunjung ke situs kita.
  • Engagement: Interaksi seperti likes, shares, dan komentar pada konten terkait.
  • SEO Ranking: Peningkatan peringkat di mesin pencari untuk kata kunci yang terkait dengan content pillar.
  • Lead Generation: Jumlah lead atau prospek yang dihasilkan dari konten yang buat

7. Bisakah Content Pillar Berubah Seiring Waktu?

Ya, content pillar dapat berubah seiring waktu berdasarkan tren pasar, perubahan dalam bisnis Anda, atau umpan balik dari audiens. Penting untuk secara berkala mengevaluasi dan menyesuaikan content pillar kita agar tetap relevan.

8. Apa Hubungan antara Content Pillar dan Cluster Content?

Content pillar adalah topik utama, sementara cluster content adalah artikel atau konten pendukung yang lebih spesifik yang terkait dengan content pillar. Cluster content membantu mendalamkan pembahasan topik dan mendukung SEO dengan menghubungkan kembali ke pilar konten.

9. Bagaimana Cara Membuat Content Pillar yang SEO-friendly?

Untuk membuat content pillar yang SEO-friendly:

  • Gunakan kata kunci utama dalam judul dan subjudul.
  • Buat konten yang mendalam dan komprehensif tentang topik tersebut.
  • Gunakan tautan internal untuk menghubungkan konten terkait.
  • Perbarui konten secara berkala untuk memastikan relevansi dan akurasi.

Baca Juga: Simak Cara Jitu Agar Konten Tampil di Halaman Pertama Google Berikut Ini!

10. Apa Jenis Konten yang Cocok untuk Content Pillar?

Jenis konten yang cocok untuk content pillar termasuk artikel blog, infografis, video, e-book, dan podcast. Pilih format yang paling sesuai dengan audiens Anda dan jenis informasi yang Anda bagikan.

11. Bagaimana Cara Memastikan Konten Tetap Segar dan Relevan?

Untuk memastikan konten tetap segar dan relevan, lakukan riset rutin tentang tren terbaru dalam industri Anda, dengarkan umpan balik dari audiens, dan perbarui konten yang sudah ada dengan informasi terbaru.

#
Digital Marketing
#
Social Media
#
SEO
Belajarlagi author:

Ashya Ravika

SEO Writer dengan pengalaman lebih dari 5 tahun yang biasa menulis untuk berbagai macam topik dan gaya bahasa. Memiliki passion di bidang penulisan dan pendidikan.

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.