Cara membuat artikel berikut akan memandu kamu menghasilkan tulisan berkualitas dan bermanfaat di dunia digital. Pernah nggak kamu cuma stuck di depan layar, ingin nulis artikel tapi nggak tahu harus mulai dari mana? Buat kamu yang masih pelajar, blogger pemula, atau content writer baru, tenang!
Tim Belajarlagi akan membahas cara membuat artikel dari nol, langkah-langkahnya, plus tips biar artikel kamu enak dibaca dan kaya ilmu serta informasi. Yuk, baca selengkapnya melalui penjelasan di bawah ini!
Langkah Awal Sebelum Membuat Artikel
Sebelum mulai menulis, kamu perlu siapin beberapa hal dulu. Tujuannya supaya tulisanmu nggak ngambang dan punya arah yang jelas.
1. Tentukan tujuan dan target pembaca
Sebelum kamu menulis satu kalimat, kamu harus tahu tujuan dan target dari artikel ini. Tujuannya bisa macam-macam, mau edukasi, promosi, opini, hiburan, atau kombinasi dari topik-topik tersebut.
Kalau kamu nggak tahu tujuan tulisanmu, artikelmu bisa kehilangan arah, dan pembaca pun ikut bingung. Misalnya, artikel bertema “tips menabung” untuk pelajar tentu punya tone yang berbeda dengan artikel “strategi keuangan” untuk karyawan kantoran.
Target pembaca juga menentukan gaya bahasa, pemilihan kata, hingga contoh yang kamu gunakan. Menulis tanpa tahu siapa pembacanya malah bikin hasil tulisannya kurang jelas ingin berbicara ke audiens yang seperti apa. Semakin spesifik kamu mendefinisikan audiensmu, semakin tajam isi artikelmu.
2. Riset topik
Banyak penulis pemula yang terjebak dengan informasi yang superfisial. Padahal, riset adalah pondasi artikel yang kredibel, cocok sama target pembaca, dan nggak asal-asalan.
Mulailah dengan membaca sumber terpercaya yang membahas topik yang sama. Mulai dari artikel media besar, jurnal, laporan riset, hingga video YouTube dengan insight yang valid.
Tapi jangan cuma baca satu sumber. Bandingkan beberapa sumber agar kamu punya sudut pandang yang lebih kaya dan menghindari pemahaman yang bias. Riset juga bisa membantumu:
- Menemukan angle unik yang belum dibahas penulis lain
- Mendukung argumenmu dengan fakta atau data
- Menghindari informasi yang kadaluarsa atau hoaks
Kalau kamu nemu kutipan bagus atau angka menarik, catat dulu biar nanti nggak hilang pas nulis. Gunakan tools seperti Notion, Google Keep, atau catat di buku tulis.
3. Buat kerangka tulisan (outline)
Kalau tahapan riset sudah selesai dan kamu mengerti siapa targetnya, maka langkah berikutnya adalah menyusun kerangka tulisan. Dengan outline, kamu bisa tahu alur logis dari tulisan kamu. Mana yang lebih dulu dibahas dan bagian mana yang ditulis belakangan.
Proses ini membantu penulisanmu runtut, nggak loncat-loncat, dan lebih enak diikuti pembaca. Contoh kerangka sederhana untuk artikel “cara menulis artikel”:
- Pembukaan bisa membahas tentang keresahan penulis pemula
- Langkah awal sebelum nulis
- Langkah-langkah menulis artikel
- Tips menulis yang kuat
- Penutup dan CTA
Setelah kerangka jadi, kamu tinggal isi poin-poin itu satu per satu. Proses ini akan terasa lebih ringan dan kamu nggak akan stuck lama-lama di satu section saja.
Baca juga: Apa Bedanya Content Writing vs Copywriting?
Langkah-langkah Cara Membuat Artikel
.webp)
Setelah siap dari segi riset dan struktur, sekarang waktunya masuk ke proses penulisan.
1. Buat pembuka yang menarik
Pembuka adalah pintu masuk menuju tulisanmu. Kalau pembukanya kurang kuat, pembaca bisa langsung tutup tab dan pindah ke artikel lain. That’s why, buatlah paragraf pembukaan yang bisa bikin orang berhenti scroll dan ingin baca sampai habis.
Pembuka yang bagus biasanya menyentuh emosi, masalah, atau pertanyaan yang sesuai dengan masalah pembaca. Setelah itu, kamu bisa kasih gambaran isi artikel secara ringkas supaya pembaca tahu kenapa mereka harus lanjut baca.
Ada beberapa gaya pembuka yang bisa kamu gunakan:
- Pertanyaan yang memancing rasa penasaran: “Pernah nggak sih kamu bengong depan laptop karena nggak tahu harus mulai nulis dari mana?”
- Fakta mengejutkan: “87% pembaca berhenti membaca artikel di paragraf pertama.”
- Kisah nyata terkait dengan topik dan judul artikel: “Waktu pertama kali diminta nulis artikel 1.000 kata, aku panik total. Blank banget.”
2. Kembangkan isi artikel
Merupakan bagian paling substansial dalam artikelmu. Di sinilah kamu membahas inti topik dengan argumen, fakta, data, contoh, dan solusi. Berikut langkah-langkah menyusunnya:
- Gunakan subjudul (H2/H3) untuk membagi isi jadi beberapa bagian biar lebih nyaman dibaca dan lebih mudah di-skim pembaca.
- Setiap bagia atau subjudul idealnya fokus pada satu gagasan utama.
- Tambahkan data dan kutipan untuk memperkuat tulisanmu. Artikel kamu akan terlihat kredibel, apalagi kalau kamu menyasar audiens profesional atau akademik.
- Kalau ada istilah teknis, jelaskan dengan analogi atau bahasa yang sederhana.
Contoh struktur dalam isi artikel:
- Penjelasan dasar
- Masalah yang sering terjadi
- Solusi atau tips praktis
- Studi kasus atau contoh nyata
- Ringkasan atau kesimpulan lokal
Gunakan paragraf pendek sebanyak 2 sampai 4 kalimat dan alur cerita yang mengalir. Jangan takut menyisipkan storytelling singkat, analogi lucu, atau pengalaman pribadi supaya isinya semakin humanis.
3. Tutup dengan Kesan (Penutup Artikel)
Banyak penulis menganggap bagian ini cuma formalitas. Padahal, penutup adalah kesempatan terakhir buat meninggalkan inti dari seluruh tulisan dan mengarahkan pembaca ke aksi selanjutnya. Kamu bisa menutup artikel dengan:
- Rangkuman poin utama: Misalnya, “Jadi, mulai dari riset, kerangka, hingga edit ulang, semuanya penting untuk bikin artikel yang solid.”
- Kalimat reflektif: “Menulis itu bukan soal bakat, tapi soal kebiasaan. Makin sering dilatih, makin tajam hasilnya.”
- Call to action menuju produk atau jasa: “Kalau kamu pengin skill menulismu naik kelas, coba ikut pelatihan content writing yang praktikal banget di FSDM.”
- Kalau pembaca merasa terbantu, terinspirasi, atau tercerahkan dari penutupmu, besar kemungkinan mereka akan klik tautan, share, atau baca artikelmu yang lain.
Baca juga: 10 AI untuk Menulis Artikel yang Wajib Kita Coba
Tips Menulis Artikel yang Kuat dan Menarik

Setelah kamu tahu caranya, ini beberapa tips tambahan biar artikelmu lebih hidup dan impactful:
1. Buat seakan kamu ngobrol dengan teman
Artikel yang baik itu bukan yang bahasanya ribet dan akademis banget, tapi yang bisa ngobrol langsung dengan pembaca. Coba bayangkan kamu lagi cerita ke teman, bukan seperti menulis skripsi. Pakai bahasa yang mengalir dan tetap jelas.
Tapi ingat, ngobrol bukan berarti asal-asalan. Terapkan aturan dan fungsi EYD, tanda baca yang rapi, serta kalimat yang jelas. Kalau perlu, sesuaikan juga gaya bahasamu dengan audiens. Untuk Gen Z, tone-nya bisa lebih playful. Sedangkan, untuk audiens profesional, artikelnya tentu lebih to the point dan berisi.
2. Gunakan paragraf pendek
Paragraf yang terlalu panjang itu bikin lelah mata dan bikin pembaca kabur. Idealnya, satu paragraf cukup 2 sampai 4 baris saja dan tiap kalimat perlu punya poin penting.
Kalau kamu nulis paragraf yang lebih dari 5 baris terus-terusan, coba potong jadi dua bagian biar lebih enak dibaca. Dengan begitu, artikel kamu jadi lebih ringan dan bisa menyesuaikan reading experience melalui handphone. Kamu juga bisa pakai:
- Bullet points untuk listing
- Angka untuk listicle dan langkah-langkah
- Bold untuk menekankan kata kunci
- Italic untuk menandai istilah asing
3. Lakukan proofread dan editing
Menulis itu proses dua tahap: tulis dulu, edit kemudian. Banyak penulis (terutama pemula) langsung publish begitu selesai nulis. Padahal, membaca ulang bisa bikin kamu menemukan typo kecil yang mengganggu, kalimat yang terlalu panjang atau membingungkan, dan ide yang bisa ditulis lebih jelas
Setelah selesai menulis, beri jeda dahulu selama 15-30 menit supaya mata dan otak kamu fresh saat mengedit. Manfaatkan pilihan tools atau alat bantu seperti Grammarly atau Hemingway untuk mengecek grammar, readability, dan flow tulisan.
4. Tambahkan value pada tulisan kamu
Artikelmu bisa bersaing di lautan konten kalau kamu kasih sudut pandang atau insight yang belum banyak dibahas. Misalnya, topik "cara menulis artikel" udah banyak, tapi kamu bisa kasih pengalaman pribadi atau cerita lucu waktu salah menulis keyword yang bikin pembaca merasa terhibur.
Jangan takut jadi subjektif, asal tetap relevan. Justru di situlah pembaca bisa ngerasa: “Oh! Artikel ini ternyata beda dari artikel lain.” Tambahkan juga studi kasus, analogi menarik, atau sudut pandang unik dari pengalamanmu sendiri.
5. Optimalkan untuk pembaca dan SEO
Kalau kamu bikin artikel blog atau konten web, pastikan keyword utama seperti “cara membuat artikel” muncul secara organik. Boleh di judul, subjudul, dan beberapa kali di isi, tapi jangan dipaksakan. Keyword stuffing atau mengulang-ulang kata kunci tanpa konteks malah bikin pembaca kebingungan.
Prioritaskan penulisan yang ditujukan buat manusia, baru pikirkan SEO. Artikel yang enak dibaca akan lebih banyak dibagikan dan mendorong pembaca stay lebih lama di page tersebut. Kondisi ini secara otomatis bantu kenaikan ranking dari link, page, maupun website.
Baca juga: 10+ Cara menulis artikel SEO friendly
Kesimpulan
Cara membuat artikel bukan soal bakat, tapi soal kebiasaan dan struktur yang benar. Dengan niat belajar, latihan menulis, dan proses proofreading yang konsisten, kamu pasti bisa bikin artikel yang bukan cuma enak dibaca, tapi juga berilmu untuk banyak orang.
Kalau kamu ingin skill menulismu makin tajam, baik untuk blog, kerja freelance, atau jadi content writer profesional, ikut bootcamp Full Stack Digital Marketing by Belajarlagi untuk paham lebih jauh seputar SEO pada artikel dan kuasai berbagai skill penting lainnya di dunia digital! Yuk, intip programnya dan daftarkan diri sekarang juga!