10+ Syarat Kerja di Jepang: Proyeksi Karier dan Gajinya 2025

Ayu Novia
8 Min Read
Published:
September 15, 2025
Updated:
September 15, 2025

Syarat kerja di Jepang mulai dari dokumen fisik maupun persiapan bahasa menjadi aspek penting untuk raih karier di luar negeri. Dengan persiapan matang, kamu bisa lebih adaptif dengan bahasa maupun budaya kerja di sana.

Kali ini, kamu akan mendapatkan informasi lebih jauh seputar detail preparation untuk bekerja di Jepang. Yuk, simak selengkapnya melalui artikel di bawah ini!

Contoh Pekerjaan di Jepang yang Banyak Dibuka Untuk Tenaga Asing

1. Konstruksi

Jepang masih gencar membangun infrastruktur berupa skyscraper, jembatan, jalan tol, hingga fasilitas umum menjelang event internasional atau sekadar modernisasi kota. Tenaga kerja lokal di bidang konstruksi jumlahnya makin menipis karena faktor usia.

Tenaga asing dibutuhkan untuk mengisi gap tersebut, apalagi untuk pekerjaan fisik di lapangan seperti tukang bangunan, operator alat berat, dan teknisi konstruksi.

2. Manufaktur

Jepang dikenal memiliki sistem manufaktur terkuat di dunia. Contohnya di bidang otomotif, elektronik, dan mesin industri. Perusahaan asal Jepang seperti Toyota, Honda, Sony, dan Panasonic masih membutuhkan banyak pekerja pabrik untuk lini produksi. 

Pekerjaan di bidang ini biasanya melibatkan proses perakitan, pengecekan kualitas, hingga pengoperasian mesin produksi. Tenaga asing diprioritaskan karena tingginya kebutuhan produksi. Sementara minat generasi muda Jepang untuk bekerja di pabrik relatif rendah.

3. Pertanian dan perkebunan

Dengan populasi petani yang semakin tua dan jumlah tenaga muda yang sedikit, Jepang banyak membuka peluang bagi pekerja asing di sektor pertanian. Tenaga kerja biasanya direkrut untuk panen buah, sayuran, serta perawatan tanaman di perkebunan atau greenhouse. 

Ada juga yang membuka peluang kerja di bidang peternakan seperti merawat sapi, ayam, atau babi. Bidang kerja ini banyak diminati oleh pekerja dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia, karena keterampilannya bisa dipelajari langsung di lapangan.

4. Perhotelan dan pariwisata

Sebagai negara dengan salah satu destinasi wisata terbesar di dunia, Jepang selalu membutuhkan tenaga kerja di bidang hospitality. Resepsionis hotel, staf restoran, pemandu wisata, hingga pekerja onsen adalah beberapa contohnya.

Sektor ini kembali berkembang karena adanya pemulihan pasca pandemi. Apalagi, makin banyak turis yang datangnya dari belahan dunia lain dan membutuhkan penginapan yang fasih berkomunikasi dalam Bahasa Inggris.

5. Kesehatan dan perawatan lansia

Jepang adalah salah satu negara dengan tingkat populasi lansia tertinggi di dunia. Perawat dan caregiver punya tugas utama merawat orang tua di panti jompo atau rumah pribadi.

Bidang ini sangat terbuka bagi tenaga asing, termasuk perawat dari Indonesia yang telah banyak dikirim melalui kerjasama pemerintah. Pekerjaan ini menuntut keterampilan khusus serta penguasaan bahasa yang cukup baik, namun kesempatan kerjanya sangat luas dan tersebar di berbagai prefektur di Jepang.

Baca juga: 10+ Contoh CV Bahasa Inggris beserta Struktur Penulisannya

Gaji Kerja di Jepang Berbagai Industri

Gaji Kerja di Jepang Berbagai Industri

Konstruksi

Pekerja konstruksi di Jepang rata-rata digaji sekitar ¥200.000–¥300.000 per bulan atau setara Rp24–36 juta. Pekerjaan ini cukup berat secara fisik, namun berpotensi mendapat lembur lebih banyak sehingga take-home pay bisa lebih tinggi. Beberapa perusahaan juga menyediakan tunjangan tempat tinggal atau transportasi.

Manufaktur pabrik, industri otomotif, elektronik

Gaji rata-rata pekerja pabrik di Jepang berkisar ¥180.000–¥280.000 per bulan atau sekitar Rp22–34 juta. Untuk perusahaan besar seperti Toyota atau Sony, gaji tenaga kerjanya bisa lebih tinggi ditambah bonus seasonal dua kali setahun. Banyak tenaga kerja asing memulai karir di sektor ini karena sistem pelatihannya jelas dan dilengkapi fasilitas kerja yang cukup memadai.

Pertanian dan peternakan

Sektor pertanian biasanya memiliki gaji sekitar Rp18-26 juta tiap bulan atau ¥150.000–¥220.000. Meski terlihat lebih rendah dibanding industri lain, biasanya pekerja pertanian mendapat fasilitas tambahan seperti tempat tinggal, makan, atau transportasi untuk meringankan biaya hidup.

Pariwisata dan hospitality

Staf hotel, restoran, atau pemandu wisata di Jepang biasanya memperoleh gaji sekitar ¥180.000 – ¥250.000 per bulan, yaitu Rp22–30 juta. Nominal ini bisa mengalami kenaikan jika kamu bekerja di kota besar seperti Tokyo, Kyoto, atau Osaka.

Terutama jika memiliki kemampuan bahasa asing Inggris, Mandarin, dan Indonesia. Penghasilan ini juga bisa bertambah ketika memasuki musim liburan ketika banyak orang cenderung mengeluarkan budget untuk hiburan dan akomodasi.

Kesehatan dan perawatan lansia

Caregiver biasanya digaji ¥200.000–¥280.000 per bulan. Jika dikonversi, nilainya bisa mencapai Rp24–34 juta. Untuk tenaga perawat profesional dengan sertifikasi Jepang, gajinya bisa menyentuh ¥300.000-¥400.000 per bulan  atau Rp36–48 juta. 

Hal ini dikarenakan Jepang sangat kekurangan tenaga di bidang caregiving. Peluang kariernya lebih stabil dan banyak program pemerintah yang mendukung datangnya pekerja asing.

IT dan teknologi

Untuk tenaga kerja asing di bidang IT, gajinya cukup tinggi dibanding sektor lain. Rata-rata programmer atau engineer di Jepang digaji ¥300.000–¥600.000 per bulan atau sekitar Rp36–72 juta. Bahkan, ada yang melampaui angka tersebut jika memiliki spesialisasi tertentu di bidang AI, cybersecurity, dan data science.

Baca juga: Persyaratan Kerja di Australia, Ini Syarat dan Ketentuannya!

Syarat Umum Kerja di Jepang

Syarat Umum Kerja di Jepang

1. Usia dan kesehatan

Sebagian besar program kerja di Jepang menetapkan batas usia antara 18–35 tahun untuk tenaga kerja asing, khususnya bagi yang masuk melalui program pemagangan (Technical Intern Training Program). 

Namun, tenaga profesional seperti IT engineer, perawat bersertifikat, atau ahli di bidang tertentu mensyaratkan batas usia lebih fleksibel. 

Selain usia, kondisi kesehatan juga sangat diperhatikan. Calon pekerja wajib menjalani tes kesehatan untuk memastikan tidak ada penyakit serius yang dapat mengganggu jalannya pekerjaan.

2. Pendidikan dan kualifikasi

Untuk sektor tertentu seperti manufaktur atau pertanian, syarat pendidikan bisa sebatas lulusan SMA/sederajat. Sedangkan, pekerjaan teknis yang lebih kompleks di bidang IT, keperawatan, kedokteran, dan akuntansi biasanya membutuhkan pendidikan tinggi minimal S1 atau sertifikasi resmi yang diakui. 

Jepang adalah negara yang menekankan practical skill sehingga pengalaman kerja yang cocok dengan kebutuhan tersebut bisa menjadi poin penting meskipun tidak memiliki gelar akademik yang tinggi.

3. Kemampuan Bahasa Jepang

Bahasa adalah salah satu syarat paling krusial. Sebagian besar perusahaan di Jepang mewajibkan calon pekerja memiliki sertifikat kemampuan bahasa Jepang (JLPT) minimal level N4 atau N3, tergantung jenis pekerjaan. 

Di lingkup pekerjaan profesional, kamu akan dituntut memiliki kemampuan berbahas minimal di level N2 agar bisa berkomunikasi lancar dengan tim dan memahami dokumen kerja. Kemampuan bahasa Jepang juga menjadi faktor penentu dalam wawancara kerja.

4. Dokumen administratif dan legalitas

Dokumen utama yang harus disiapkan antara lain:

  • Paspor dan formulir permohonan visa.
  • Certificate of Eligibility (COE)  yang biasanya diajukan oleh perusahaan sponsor di Jepang sebagai bukti bahwa kamu memenuhi syarat untuk status tinggal yang diminta. COE juga berfungsi mempercepat proses permohonan visa di kedutaan. 
  • Surat kontrak kerja/offering letter dan dokumen perusahaan untuk perusahaan yang mensponsori COE.
  • Ijazah/sertifikat pengalaman kerja /CV yang diterjemahkan bila diminta.
  • Bukti kemampuan bahasa atau visa (SSW). Untuk SSW (i) diperlukan bukti kemampuan bahasa (level yang diuji bisa berbeda menurut sektor). 
  • Foto paspor, catatan kriminal/police clearance (opsional), dan pemeriksaan kesehatan untuk beberapa jenis visa.

5. Etos kerja dan kedisiplinan

Selain faktor administratif, ada aspek non-teknis yang sangat ditekankan, yaitu etos kerja, kedisiplinan, dan komitmen. Jepang dikenal dengan budaya kerja yang menghargai dedikasi dan kerja sama tim untuk menyelesaikan tanggung jawab secara tepat waktu. 

Baca juga: 7+ Contoh Surat Rekomendasi Kerja: Bantu Upgrade Karier Selanjutnya!

Bagaimana Cara Agar Dapat Kerja di Jepang?

1. Tingkatkan kemampuan berbahasa Jepang

Menguasai bahasa Jepang adalah syarat utama agar bisa bekerja di Jepang. Standar minimalnya adalah menguasai JLPT N4 atau N3 untuk pekerjaan di bidang manufaktur, konstruksi, atau perhotelan. 

Bidang kerja yang lebih profesional seperti IT, kesehatan, atau teknik sering mensyaratkan JLPT N2 karena level ini membuktikan kamu bisa memahami dokumen teknis dan berkomunikasi dengan lancar di  lingkungan kerja formal.

Selain membantu saat wawancara kerja, kemampuan bahasa juga penting dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari memahami kontrak kerja, membaca peraturan perusahaan, hingga membangun relasi dengan rekan kerja Jepang. 

2. Tentukan bidang pekerjaan sesuai skill

Lulusan SMA/SMK biasanya lebih besar peluangnya diserap oleh sektor manufaktur, pertanian, konstruksi, dan hospitality. Sementara itu, lulusan perguruan tinggi dengan pengalaman kerja bisa menargetkan bidang IT, kesehatan, teknik, hingga penelitian yang membutuhkan spesialisasi lebih tinggi.

Perusahaan Jepang cenderung mencari tenaga kerja yang bisa memenuhi persyaratan formal sekaligus menguasai keahlian praktis yang bisa langsung diterapkan di lapangan.

3. Siapkan dokumen yang dibutuhkan

Dokumen utama yang biasanya diminta antara lain: paspor yang masih berlaku, ijazah dan transkrip nilai (diterjemahkan ke bahasa Jepang/Inggris), sertifikat JLPT atau JFT Basic, surat pengalaman kerja, serta Curriculum Vitae (CV) dengan format Jepang (rirekisho).

Semakin lengkap dokumennya, semakin cepat proses seleksi dan kesiapan visa terjadi. Bahkan, beberapa perusahaan bisa menolak kandidat hanya karena dokumennya tidak lengkap atau tidak sesuai format yang berlaku.

4. Mengikuti program resmi atau agensi legal

Untuk pemula yang mau kerja di Jepang, mengikuti program resmi pemerintah Jepang seperti Tokutei Ginou (Specified Skilled Worker/SSW) atau Gino Jisshusei (TITP/Technical Intern Training Program) adalah opsi paling aman. 

Kedua program ini dirancang khusus untuk menarik tenaga asing ke sektor-sektor yang kekurangan pekerja dengan perlindungan hukum yang jelas.

Alternatif lain adalah melalui agen penyalur tenaga kerja yang resmi dan terdaftar. Namun, perlu hati-hati karena tidak sedikit calo atau agen ilegal yang menawarkan jalur cepat tapi berisiko tinggi. 

Memilih jalur resmi memastikan kamu mendapat kontrak kerja yang legal dan hak-hak pekerja yang terlindungi.

5. Proses seleksi dan interview

Setelah mendaftar, kandidat biasanya harus melewati ujian keterampilan dan wawancara. Ujian ini bisa berupa tes teknis sesuai bidang pekerjaan atau tes kemampuan bahasa Jepang. Pada tahap wawancara, perusahaan tidak hanya menilai kompetensi teknis, tetapi juga sikap, keuletan kerja, dan kemampuan berkomunikasi.

6. Mengurus visa kerja Jepang

Jika diterima, pihak perusahaan akan membantu mengurus Certificate of Eligibility (CoE), dokumen resmi yang diperlukan untuk pengajuan visa kerja di Jepang. Beberapa jenis visa kerja yang umum antara lain:

  • Visa Tokutei Ginou (SSW): untuk pekerja terampil di sektor tertentu.
  • Engineer/Specialist in Humanities/International Services Visa: untuk lulusan universitas atau pekerja profesional.
  • Nursing Care Visa: khusus untuk perawat.

Pemilihan jenis visa harus sesuai dengan bidang pekerjaan yang dijalani, karena visa menentukan legalitas serta lama tinggal di Jepang.

7. Mengikuti pelatihan sebelum keberangkatan

Sebelum berangkat, biasanya ada pelatihan pra-keberangkatan yang wajib diikuti. Materi pelatihan mencakup budaya kerja Jepang, aturan perusahaan, kedisiplinan, hingga kehidupan sehari-hari di Jepang. Pelatihan ini dirancang agar pekerja asing tidak kaget dengan perbedaan budaya, serta bisa lebih cepat beradaptasi di lingkungan baru.

Pelatihan ini membekali pekerja dengan etika kerja khas Jepang, seperti pentingnya menghormati senior, menjaga kebersihan tempat kerja, hingga ketepatan waktu.

Kesimpulan

Itulah syarat kerja di Jepang dengan syaratnya yang meliputi dokumen legal, fisik, maupun bahasa pengantar. Jepang yang ramah tenaga asing memungkinkan kamu mendapatkan upah layak, gaya hidup seimbang, serta mengeksplorasi beragam pekerjaan di berbagai bidang industri.

Supaya makin menguasai bidang kerja sebagai profesional, pastikan kamu mengikuti program CertiHub by Belajarlagi. Sertifikasi kelas nasional dan internasional yang dirancang khusus untuk menciptakan ekosistem mandiri serta ujian komprehensif. Konsultasikan kebutuhan sertifikasimu dan amankan seat pelatihannya sekarang juga!

#
Karir
Belajarlagi author:

Ayu Novia

A Strategist and Copywriter with more than 3 years in the creative industry. Passionate in data-driven writing for various niches of content.

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.