Pada dasarnya, brand image juga melibatkan pengalaman pelanggan dalam memakai produk atau jasa. Persepsi apa yang sebuah merek ciptakan akan berdampak besar ke kenyamanan dan kepercayaan pelanggan. Oleh sebab itu, pebisnis butuh mempelajari dan mempraktikkan brand image jika ingin mempertahankan bisnis dalam jangka panjang.
Nah, kali ini Tim Belajarlagi membuat ulasan lengkap mengenai brand image. Mulai dari definisi, contoh, hingga perannya dalam bisnis. Yuk, kita pelajari dan cermati bersama-sama!
Apa itu brand image?
Secara definisi, brand image adalah gambaran yang konsumen bentuk dan bayangkan saat berinteraksi dengan suatu merek. Brand image bisa hadir dalam bentuk logo, desain, hingga pengalaman pelanggan. Seperti apa pengalaman konsumen saat memakai produk atau jasa akan membentuk persepsi mereka ke merek tersebut.
Sederhananya, poin penting dalam brand image sebenarnya terletak pada gambaran seperti apa yang tercipta di benak konsumen akan suatu merek. Biar lebih jelas, kita simak juga definisi brand image dari dua pakar branding berikut ini:
Brand image menurut Kevin Keller
Menurut Kevin Keller, brand image adalah persepsi merek yang berwujud dalam asosiasi di benar konsumen. Asosiasi itu terbentuk dari:
- Mengalami dampak dari merek secara langsung dan menerima informasi tentangnya.
- Membuat kesimpulan berdasarkan pengetahuan akan merek yang sudah konsumen miliki sebelumnya.
Jika atribut dari suatu merek memuaskan konsumen, maka konsumen akan secara otomatis membentuk citra positif akan merek tersebut. Maka, brand image merupakan bentuk bagaimana perasaan konsumen terhadap produk dan bagaimana mereka mempersepsikannya.
Brand image menurut David Aaker
Sementara, David Aaker mendefinisikan brand image sebagai seperangkat asosiasi yang berhubungan dengan hal-hal seperti atribut, produk, manfaat, hingga harga yang diorganisasikan dengan cara bermakna.
David Aaker menyebut bahwa orang yang tidak menggunakan produk atau jasa secara langsung pun bisa menciptakan persepsi suatu merek. Hal itu bisa terjadi lewat iklan yang ditonton, brand awareness yang merek bangun, dan lain-lain.
Maka, seperti apa reputasi sebuah merek akan memengaruhi brand image. Itu sebabnya, brand image yang kuat berpotensi merangkul audiens ataupun konsumen baru.
Baca juga: Contoh dan Cara Branding untuk Meningkatkan Citra Perusahaan
Apa bedanya brand image dan brand awareness?
Beberapa orang salah mengartikan brand image dan brand awareness. Meski mirip, keduanya adalah hal yang berbeda. Berikut perbedaan antara brand image dan brand awareness:
Dari dua hal tadi, mana yang lebih penting? Keduanya sama-sama penting. Brand image dan brand awareness bisa bekerja sama dan saling melengkapi untuk mengembangkan dan mempertahankan bisnis.
Brand awareness mendorong audiens lebih mengenal suatu merek. Sementara, brand image terbentuk dari gambaran dan pemahaman audiens akan suatu merek. Brand image dapat muncul hanya jika audiens memberi perhatian lebih ke merek tersebut.
Seperti apa contoh brand image?
Agar lebih bisa memahami dan membayangkan brand image, yuk kita pelajari tiga contoh brand berikut ini:
Nike

Sudah sangat lama merek Nike mewarnai bisnis di dunia. Selama ini, para konsumen ataupun audiens biasa memandang Nike sebagai brand yang inovatif dengan produk-produk yang cocok untuk berolahraga. Pelanggan mengidentikkan Nike dengan tekad, motivasi, dan kemenangan.
Nike sendiri kemudian menggunakan persepsi dan citra konsumen melalui berbagai campaign yang turut membantu brand awareness kian besar. Bahkan, hingga sekarang orang-orang selalu mengasosiasikan sepatu berkualitas dengan Nike. Hanya Nike dan selalu Nike.
Indomie

Kalau menyebut mie instan, apa yang muncul di benak kita? Pasti kebanyakan akan menjawab Indomie!
Indomie merupakan merek mie instan lokal ini juga terkenal sukses punya brand image positif dari konsumen. Sejak muncul di tahun 70-an, Indomie telah menjadi rujukan mie instan populer di Indonesia. Bahkan, orang terbiasa mengganti kata mie instan dengan Indomie. Sekuat itu brand image-nya!
Konsumen menggambarkan Indomie sebagai mie instan dengan rasa enak dan tidak tergantikan, baik itu untuk varian mie goreng dan yang lainnya. Selain itu, Indomie juga identik dengan kebersamaan dengan orang terdekat. Baik itu keluarga, teman, hingga rekan kerja.
Pepsodent

Contoh brand image berikutnya adalah Pepsodent. Merek ini menyediakan berbagai produk untuk mendukung kesehatan gigi dan mulut. Mulai dari pasta gigi, sikat gigi, hingga obat kumur. Namun, satu produk yang paling populer sejak dulu adalah pasta gigi.
Di benak konsumen, Pepsodent adalah pasta gigi yang cocok untuk seluruh keluarga. Oleh sebab itu, Pepsodent pun banyak membuat iklan komersial dengan unsur keluarga di dalamnya.
Saking eratnya emosional konsumen ke merek ini, orang-orang pun selalu mengasosiasikan Pepsodent saat menyebut pasta gigi. Mungkin Teman Belajar juga salah satunya?
Apa peran brand image dalam bisnis?
Berikut tiga peran penting brand image dalam sebuah bisnis:
- Membuat Brand image adalah salah satu kunci penting dalam kesuksesan sebuah bisnis. Bahkan, eksistensi bisnis bisa jadi sangat bergantung pada brand image alias citra merek. Tanpa konsistensi dan kejelasan citra merek, sulit untuk sebuah bisnis bertahan di tengah ketatnya persaingan. lebih unggul dan kompetitif. Dengan adanya brand image positif, pebisnis bisa menetapkan harga yang lebih premium dengan kualitas yang baik pula. Kepercayaan dari konsumen juga turut membuat merek menjadi lebih unggul daripada kompetitor.
- Membentuk reputasi positif. Baik konsumen lama maupun konsumen baru akan memandang merek punya reputasi yang baik. Itu membuat konsumen lebih fokus pada nilai-nilai yang dimiliki merek daripada sekadar produk atau jasa yang ditawarkan.
- Cerminan merek secara keseluruhan. Brand image juga menjadi cerminan bagi konsumen tentang sebagaimana baik sebuah perusahaan menjalankan bisnis. Mulai dari kualitas produk, pemenuhan kebutuhan pasar, dan lain-lain.
Ada kalanya perusahaan butuh membuat rancangan tepat dalam membangun citra merek di mata pelanggan. Namun, tidak semua perusahaan memiliki kapasitas dan sumber daya yang tepat untuk membangun branding.
Belajarlagi Marketing Agency menjadi solusi terbaik bagi perusahaan untuk meningkatkan performa bisnis, terutama soal branding. Belajarlagi Marketing Agency mampu mendorong pertumbuhan bisnis lewat strategi pemasaran yang tepat. Mulai dari social media handling, digital ads, content and visual production, SEO handling, hingga KOL and media collaboration.
Perusahaan dapat mengonsultasikan kebutuhan pemasaran dan mendiskusikannya bersama tim Belajarlagi Marketing Agency. Dengan tim yang sudah berpengalaman di bidangnya, Belajarlagi Marketing Agency siap membawa bisnis ke tingkat yang lebih tinggi!
Untuk informasi lebih lengkap mengenai Belajarlagi Marketing Agency, silakan cek langsung di website, ya!
Baca Juga: Brand Guidelines: Definisi, Komponen, dan Cara Membuatnya
Bagaimana cara membangun brand image?
Sementara, langkah-langkah dalam membangun brand image di antaranya adalah sebagai berikut:
Kembangkan identitas merek
Perusahaan tidak bisa mengontrol brand image-nya karena itu terbentuk dari konsumen. Namun, perusahaan dapat mengupayakan mengelola identitas mereknya sebaik mungkin.
Penting bagi pebisnis untuk mengomunikasikan apa yang hendak merek sampaikan ke audiens. Dengan begitu, audiens pun bisa membangun asosiasi atau gambaran yang tepat tentang merek. Pada akhirnya, itulah yang akan membangun brand image.
Pastikan nilai dari sebuah merek memang relevan sekaligus berharga bagi konsumen. Fokuskan bisnis pada kepuasan dan kebutuhan pelanggan karena dari situlah citra merek akan terbentuk.
Ciptakan pengalaman pelanggan yang positif
Brand image terutama terbentuk melalui pengalaman pelanggan dengan merek. Maka, menciptakan koneksi dan relasi yang baik dengan konsumen adalah kunci utamanya.
Mulai dari pengalaman belanja daring yang mudah dan praktis, pelayanan ke konsumen yang cepat, hingga peningkatan kualitas produk - semua mesti dilakukan. Sebuah brand mesti meninggalkan kesan ke pelanggan. Nah, kesan seperti apa yang hendak dibangun ke pelanggan, itulah yang mesti dipikirkan.
Posisikan brand dengan baik
Cara ini berhubungan dengan bagaimana cara sebuah brand memposisikan diri melalui nilai yang unik dan relevan ke pelanggan. Misalnya, perusahaan seperti Amazon memilih untuk memiliki misi “meningkatkan pengalaman pelanggan lewat internet dan teknologi.” Maka, hal itulah yang kemudian membuat pelanggan mencitrakan Amazon hingga sekarang.
Brand image dapat terbangun lewat kalimat visi atau misi yang perusahaan ciptakan. Tentunya kalimat tersebut bukan sekadar kata-kata, melainkan ada wujud nyata yang benar-benar bisa dirasakan konsumen.
Komunikasi efektif
Yang tidak boleh dilupakan adalah bagaimana cara perusahaan berkomunikasi ke audiens atau pelanggan. Komunikasi yang efektif akan meningkatkan potensi terciptanya brand image yang positif.
Media untuk berkomunikasi itu juga beragam. Mulai dari iklan yang brand buat, konten media sosial apa yang sering dimunculkan, tagline yang berulang kali disuarakan, dan lain-lain. Apa yang sebuah brand tunjukkan akan menjadi gambaran yang terpeta jelas di benak pelanggan.
Maka, perusahaan harus membangun komunikasi ini sebaik mungkin agar citra merek yang terbentuk pun bagus dan konsisten.
Baca Juga: Apa Itu Brand Identity? Strategi dan Contoh untuk Bisnis
Kesimpulan
Brand image adalah gambaran atau persepsi yang konsumen bentuk saat berinteraksi dengan suatu merek. Ketika brand image sebuah bisnis sudah baik, pelanggan dapat dengan mudah mengasosiasikan produk tertentu ke sebuah merek. Misalnya, pasta gigi untuk Pepsodent atau mie instan untuk Indomie.
Adanya citra merek yang baik membuat sebuah brand lebih unggul dan kompetitif, terciptanya reputasi positif, hingga cerminan dari kebaikan merek secara menyeluruh. Sebuah merek memang tidak mengontrol brand image karena itu terbentuk dari persepsi konsumen. Namun, brand dapat mengupayakan untuk menonjolkan dan mempertahankan brand identity sebaik mungkin.