Brand Guidelines: Definisi, Komponen, dan Cara Membuatnya

Jessica Dima
8 Min Read
Published:
May 21, 2025
Updated:
May 21, 2025

Brand guidelines adalah pedoman penting yang harus brand miliki dalam menjalankan bisnis. Adanya pedoman ini mendorong sebuah brand untuk menampilkan citra secara konsisten ke audiens. Dengan begitu, brand pun menjadi lebih mudah diingat dan dikenali.

Secara umum, pedoman tersebut nantinya juga akan membentuk brand identity. Semua konten yang brand buat harus mengacu ke pedoman itu. Baik dari segi warna, tipografi, brand voice, dan lain-lain.

Lalu, apa saja komponen yang harus ada dalam brand guidelines? Bagaimana cara membuat pedoman tersebut? Yuk, kita sama-sama pelajari ulasan lengkapnya melalui artikel berikut ini!

Apa itu brand guidelines?

Brand guidelines merupakan pedoman yang mengatur tampilan umum suatu merek dari sebuah bisnis ataupun perusahaan. Pedoman tersebut dapat menjadi acuan dalam menentukan dan membangun logo, konten, blog, materi iklan, dan lain-lain.

Memiliki pedoman merek yang kuat menjadi penting karena beberapa alasan:

  • Adanya konsistensi tulisan, pesan, dan visual pada seluruh konten.
  • Keseragaman warna pada setiap aset maupun platform.
  • Semuanya bersifat kohesif, artinya rapi dan terorganisasi dengan baik.

Biasanya pedoman merek ini akan mempermudah kerja beberapa orang di perusahaan. Salah satu yang paling penting adalah desainer grafis. Konten-konten yang diproduksi nantinya akan tetap selaras dengan citra brand secara keseluruhan.

Dengan adanya pedoman merek, setiap anggota tim lebih memahami bagaimana merepresentasikan brand ke publik. Maka, audiens pun menjadi mudah dalam mengenai sebuah brand karena keunikannya. Entah itu dari warna ataupun brand voice tertentu.

Apa saja manfaat dari brand guidelines?

Jika mengambil contoh konten di media sosial, pedoman merek akan lebih efektif memancing rasa ingin tahu audiens. Tampilan visual bukan sekadar menarik, tetapi juga konsisten dan khas. Inilah yang nantinya membuat citra brand begitu melekat ke audiens.

Beberapa manfaat dari adanya pedoman atau panduan merek antara lain:

Konsistensi brand

Audiens ataupun konsumen dapat mengidentifikasi brand dengan produk atau layanan berdasarkan konsistensi. Pedoman merek mendorong adanya konsistensi brand di mata audiens. Lewat pedoman merek dan konsistensi, sebuah brand juga lebih mudah mendapatkan pengakuan dari audiens.

Contohnya, dengan mempertahankan warna brand dan menampilkannya di setiap konten, audiens menjadi sadar akan brand tersebut. Secara tidak langsung, ada hal yang membedakan brand tersebut dengan brand lain hanya karena konsistensi penggunaan warna.

Adanya repetisi warna pada setiap konten membuat brand awareness ikut meningkat. Audiens mulai terbiasa mengidentifikasi dan mengikuti brand. Pada akhirnya, hal tersebut dapat membantu meningkatkan penjualan.

Mempermudah kerja tim

Pedoman merek akan mengarahkan tim ke dalam rencana pemasaran yang lebih efektif. Standar yang ada bisa mengerucutkan ide dan gagasan dari banyak orang guna memilih mana yang paling baik dan tepat sesuai citra brand. Dalam hal ini, pedoman merek sangat mempermudah kerja tim.

Terlebih untuk para anggota tim baru yang butuh waktu lebih lama untuk mengenali dan mempelajari brand. Mereka menjadi mudah beradaptasi dan memiliki gambaran jelas mengenai pekerjaan kreatif yang akan dilakukan. Proses kerja pun menjadi lebih efektif dan pastinya produktif.

Meningkatkan performa brand

Setiap brand pasti berharap punya definisi dan identifikasi jelas yang membedakannya dari merek lain. Saat citra brand tidak jelas, maka sulit pula bagi audiens untuk memahami. Dampaknya, performa brand akan menurun atau bahkan tenggelam tanpa dikenali.

Dengan pedoman merek, sebuah bisnis dapat menyatukan banyak elemen ke dalam suatu identitas yang lebih jelas. Audiens pun menjadi lebih paham mengenai apa yang hendak disuarakan oleh brand. Pelan-pelan, performa brand di mata audiens pun bisa meningkat.

Brand makin menonjol di antara para kompetitor

Jika ruang lingkupnya adalah media sosial, sangat penting bagi brand untuk memproduksi konten yang unik dan diingat audiens. Pedoman merek membantu brand tampil lebih menonjol dan berbeda dari kompetitor lain. Inilah keunikan yang tidak bisa disamai atau ditemukan di brand lain.

Bayangkan, sebagian besar orang menghabiskan waktunya di internet sepanjang hari. Ada banyak sekali merek berseliweran di media sosial mereka. Dengan konsistensi yang jelas (brand voice, warna, dan lain-lain), sebuah brand akan tetap menonjol dan terus menarik perhatian audiens.

Baca juga: 4 Brand Tertua Asli Indonesia yang Masih Bertahan Berkat Digital Marketing

Apa saja komponen penyusunnya?

Pedoman merek lebih dari sekadar logo. Cakupan dari brand guidelines adalah semua hal yang berkaitan dengan merek sekaligus tujuan bisnisnya. Berikut beberapa elemen atau komponen penyusun dari brand guidelines:

Logo

Meski logo sekilas tampak sederhana, logo justru sebenarnya menjadi elemen terpenting dalam menunjukkan citra perusahaan. Pedoman merek mesti mengurai dengan jelas mengenai logo beserta variasi logonya (secondary logo).

Visual logo harus mencantumkan spesifikasi jelas serta bagaimana penggunaannya. Representasi logo mesti konsisten. Itu sebabnya penting juga untuk mencantumkan contoh pemakaian logo yang salah di dalam pedoman merek.

Palet warna

Setiap brand memerlukan warna tertentu yang jelas guna menunjukkan identitasnya. Warna-warna ini nantinya harus muncul pada logo, situs website, konten, teks, dan materi desain lainnya.

Selain itu, pedoman merek dapat menuliskan warna sekunder yang bisa tim desain gunakan dalam memproduksi konten. Palet warna ini nantinya jadi panduan pasti dalam mendesain segala kebutuhan terkait brand. Audiens pun akan lebih mudah mengenali brand dari palet warna tersebut.

Tipografi

Elemen ini mencakup jenis font apa saja yang brand pakai. Mulai dari ukuran font yang bisa diterima, variasinya, dan penggunaannya ada di mana saja. Perincian font ini menjadi sangat penting karena font juga merupakan bagian dari logo yang mana menjadi elemen utama.

Citra

Andai brand membuat konten berupa foto atau ilustrasi, masukkan citra brand ke dalam panduan mereka. Isinya harus jelas mengenai gaya atau konten seperti apa yang tidak boleh ada dalam materi pemasaran merek. Dengan begitu, citra brand tetap terjaga karena adanya acuan yang tepat.

Tone dan kalimat misi

Pedoman merek juga meliputi gaya seperti apa yang perusahaan gunakan untuk berinteraksi dengan audiens. Nantinya tone ini akan selalu muncul pada setiap konten sehingga audiens makin mengenali brand.

Selain itu, penting juga untuk mencantumkan kalimat misi berupa nilai dan tujuan ke dalam pedoman merek. Hal ini dapat membantu tim dalam menciptakan konten yang tetap berpedoman pada prinsip brand secara tepat.

Baca Juga: Apa Itu Brand Identity? Strategi dan Contoh untuk Bisnis

Bagaimana cara membuat brand guidelines?

cara membuat brand guidelines

Setelah memahami apa itu brand guidelines beserta komponen penyusunnya, kini waktunya kita belajar mengenai bagaimana cara membuatnya. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

Tentukan identitas brand

Pertimbangkan audiens yang ada dan pikirkan pencitraan merek seperti apa yang menarik untuk target tersebut. Bagaimana persona audiens dan tone seperti apa yang hendak brand gunakan juga mesti ikut dipikirkan. Identitas brand inilah yang nantinya jadi acuan penting dalam pembuatan konten.

Dari situ, brand bisa mencari tahu jenis konten seperti apa yang cocok untuk brand, bagaimana cara menyampaikan pesan secara kohesif, dan lain-lain. Jadi, identitas brand yang jelas adalah poin penting dalam membuat pedoman merek.

Kumpulkan elemen desain yang ada

Elemen desain mesti dikumpulkan dan dirinci menjadi satu dalam penyusunan pedoman merek. Sebut saja logo, font, warna, desain tertentu, iklan, dan lain-lain. Amati kesamaan antara berbagai desain dan cermati desain atau elemen apa yang ternyata tidak selaras dengan citra brand.

Dengan begitu, brand menjadi punya elemen-elemen yang lebih mengerucut serta jelas untuk digunakan dalam pembuatan konten. Tentukan elemen mana yang cocok untuk brand identity dan jadikan itu patokan dalam produksi konten.

Sertakan contoh

Dalam menyusun pedoman merek, perusahaan butuh menyertakan contoh. Tujuannya agar desainer grafis memperoleh pemahaman lebih mendalam mengenai apa yang diinginkan brand. Buat contoh template dengan font, spasi, dan warna yang diinginkan. Itu akan sangat menunjang konsistensi brand.

Lakukan pembaharuan dan evaluasi

Saat perusahaan senantiasa terus mengembangkan merek, pasti ada perubahan-perubahan yang terjadi. Misalnya, logo perusahaan bisa berubah guna menyesuaikan atau menguatkan nilai dan prinsip. Nah, penyusunan pedoman merek mesti selaras dengan berbagai pembaharuan yang ada.

Tujuannya agar semua konten atau desain baru dapat segera mengikuti perubahan tersebut. Selain itu, penting juga melakukan evaluasi terhadap konsistensi yang sudah diupayakan. Tinjau ulang pedoman merek jika memang diperlukan.

Intinya, membuat brand guidelines akan membantu perusahaan berada di koridor citra merek yang tepat. Dengan begitu, audiens pun mudah dalam mengenali identitas dan karakter brand secara menyeluruh.

Tentu tidak semua perusahaan bisa kapasitas menyusun pedoman merek secara komprehensif. Ada kalanya perusahaan butuh berkonsultasi ke pihak luar, misalnya marketing agency, terkait hal-hal yang berhubungan dengan pengembangan merek maupun brand identity.

Marketing Agency Belajarlagi menawarkan layanan konsultasi bagi perusahaan yang ingin mengembangkan strategi bisnis. Tim Marketing Agency Belajarlagi dapat berkontribusi membantu perusahaan dalam social media handling, digital ads, content creation, social media organic, hingga SEO.

Hubungi layanan konsultasi Marketing Agency Belajarlagi untuk memperoleh masukan berharga dalam meningkatkan performa bisnis. Cek informasi selengkapnya di website Belajarlagi, ya!

Contoh brand guidelines

Ketika sebuah bisnis memiliki pedoman merek yang tepat dan jelas, hal tersebut bisa tercermin dari berbagai jenis konten yang ada. Baik itu di website, media sosial, email marketing, dan sebagainya.

Contoh brand guidelines

Salah satu brand yang menunjukkan konsistensi melalui pedoman merek adalah Gojek. Dari segi warna, brand ini selalu menonjolkan warna hijau.

Contoh brand guidelines gojek

Kita bisa juga mencermati konsistensi dalam penggunaan font serta brand voice yang sesuai dengan target market. Gojek juga menyertakan tagline di media sosial (Mau apa pun, pake Gojek #PastiAdaJalan) yang selaras dengan visi yang tercantum dalam website (One Solution for Everyone Need).

Contoh brand guidelines gojek

Konsistensi terhadap pedoman merek inilah yang kemudian membuat Gojek begitu melekat di pikiran audiens. Secara tidak langsung, audiens pun mengidentikkan Gojek sebagai layanan daring yang serba bisa. Mulai dari transportasi, pengiriman barang, makanan, belanja, dan lain-lain.

Baca Juga: Strategi Branding: Arti, Elemen, Metode, Cara Efektif (2025)

Itulah tadi ulasan mengenai brand guidelines yang bisa kita pelajari. Brand guideline adalah sebuah pedoman yang menetapkan aturan dan standar tentang bagaimana sebuah brand atau merek harus ditampilkan dan dikomunikasikan kepada publik. Semoga artikel ini dapat membantu kita dalam mengembangkan brand agar terus konsisten dan makin dikenal audiens lebih luas!

#
Perusahaan
Belajarlagi author:

Jessica Dima

Freelance SEO content writer yang 5+ berpengalaman menulis artikel dengan berbagai topik: pekerjaan, gaya hidup, edukasi, dan kesehatan mental. Selain SEO, ia mempunyai passion khusus pada storytelling.

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.