Diagram garis biasa ditemui ketika belajar matematika, statistik, atau bahkan ketika menyusun laporan. Jenis diagram ini termasuk statistik visual paling sederhana untuk menampilkan data dalam bentuk grafik.
Tim Belajarlagi akan mengenalkan diagram garis dan manfaatnya secara lebih detail supaya lebih fleksibel mengaplikasikannya di berbagai subjek kehidupan. Yuk, langsung saja simak selengkapnya melalui artikel di bawah ini!
Apa Itu Diagram Garis?
Diagram garis adalah sejenis grafik untuk menyajikan data dalam bentuk titik-titik yang dihubungkan dengan garis lurus. Setiap titik pada diagram mewakili nilai data pada waktu atau kategori tertentu. Dengan adanya garis yang menghubungkan titik-titik tersebut, kita bisa melihat pola perubahan data secara berurutan, termasuk adanya kenaikan, penurunan, atau cenderung stabil.
Diagram garis biasanya digunakan ketika data memiliki hubungan berdasarkan urutan waktu, misalnya data harian, bulanan, atau tahunan. Biasanya, kamu menggunakan format diagram garis dengan detail sebagai berikut:
- Sumbu X (horizontal): Menampilkan waktu, kategori, atau urutan data.
- Sumbu Y (vertikal): Menunjukkan nilai atau jumlah.
Manfaat Menggunakan Diagram Garis
1. Memvisualisasikan tren dengan jelas
Diagram garis merepresentasi pergerakan data dari waktu ke waktu. Adanya kejelasan visual bisa membuka insight baru. Misalnya, pergeseran pola musiman, adanya titik belok (inflection point), atau bahkan tren semu yang mungkin hanya terjadi secara jangka pendek. Dengan memahami garis ini lebih dalam, kita bisa membaca cerita yang terjadi dibalik data.
Tren yang muncul pada diagram garis juga bisa dipakai untuk mendeteksi pola perilaku tersembunyi. Contohnya, pola lagging indicator atau data yang baru naik setelah ada pengaruh dari faktor tertentu.
Diagram garis bisa menjadi acuan untuk melihat sebab-akibat pada fenomena atau pengamatan yang terjadi.
2. Membandingkan beberapa variabel sekaligus
Diagram garis sering dipakai untuk membandingkan dua atau lebih variabel. Saat beberapa garis bertemu, menjauh, atau bergerak paralel, kita bisa menangkap adanya korelasi, potensi hubungan kausal, atau bahkan kompetisi antar-variabel. Visualisasi ini membantu otak memproses data kompleks secara instan tanpa harus menghitung manual.
Yang menarik, adalah fenomena pertemuan garis atau intersection yang berarti perubahan dominasi atau pergantian tren. Banyak keputusan bisnis atau strategi diambil justru dari titik-titik ini. Secara umum, diagram garis bisa menjadi fondasi untuk membantu bisnis mengambil keputusan yang lebih besar.
3. Mempermudah prediksi masa depan
Suatu garis bisa mengungkap pola periodik atau musiman yang bisa dipakai untuk prediksi jauh lebih akurat. Misalnya, fluktuasi tertentu yang berulang setiap bulan atau tahun. Dari situ, kita bisa memperkirakan kapan lonjakan atau penurunan berikutnya akan terjadi.
Selain itu, diagram garis bisa membantu kita memahami seberapa cepat sesuatu berubah. Kecepatan perubahan atau kemiringan garis bertugas sebagai indikator awal terjadinya krisis atau peluang.
4. Membantu mengidentifikasi anomali
Salah satu kekuatan diagram garis adalah kemampuannya memperlihatkan anomali dengan sangat cepat. Data yang tiba-tiba melonjak jauh dari garis normalakan terlihat mencolok. Anomali bisa berarti kesalahan pencatatan, peristiwa luar biasa, atau gejala awal masalah yang lebih besar.
Tapi, jangan salah. Anomali bukan hanya berupa gangguan, tapi bisa juga peluang. Data yang tidak normal justru kadang menjadi sinyal perubahan tren baru. Misalnya, sebuah lonjakan kecil bisa menjadi indikator awal untuk melakukan inovasi produk yang nantinya berpotensi viral.
5. Menyusun aset kompleks yang lebih mudah dicerna
Diagram garis membantu kita membangun intuisi. Saat kita sering melihat data visual dalam bentuk garis, kita lebih mudah mengingat pergerakan dan membandingkan kondisi sekarang dengan masa lalu. Pola ini menempel di kepala lebih lama dibandingkan pertumbuhan dalam bentuk angka.
Yang lebih menarik lagi, diagram garis bisa mengubah cara tim berdiskusi. Data yang sebelumnya rumit bisa menjadi bahasa visual bersama, sehingga semua orang bisa langsung paham tanpa perlu penjelasan panjang. Efeknya bukan hanya efisiensi, tetapi juga memperkecil risiko salah tafsir antar departemen karena semuanya melihat data yang sama.
6. Mendukung pola multi-layer (comparative insight)
Salah satu manfaat dari diagram garis adalah kemampuannya menampilkan beberapa lapisan data secara bersamaan. Misalnya, dalam satu grafik kamu bisa menaruh data harga saham, volume transaksi, dan sentimen pasar dalam tiga garis berbeda. Pola yang tadinya terpisah di spreadsheet bisa langsung terlihat keterkaitannya.
Diagram garis multi-layer dapat membantu mengungkap pola kausalitas atau hidden correlation yang sulit ditemukan jika data hanya dilihat secara tabel. Diagram garis dapat menjadi alat deteksi pola yang membuka peluang pengambilan keputusan lebih cerdas.
Baca juga: Cara Membuat Grafik di Excel dalam Sekejap! (Step-by-Step)
Contoh Diagram Garis

Pada contoh diagram garis di atas, terdapat beberapa insight yang bisa diperoleh, antara lain:
- Q1 (Januari-Maret), penjualan cabang Surabaya lebih stabil, sedangkan Jakarta sempat mengalami fluktuasi di kuartal I.
- Di Q2 (April-Juni), terjadi pertumbuhan cepat di cabang Surabaya, dari 18 ribu menuju 28 ribu penjualan.
- Pada Q3 (Juli-September), cabang Jakarta memimpin dengan perbedaan penjualan unit yang cukup tipis, walau penjualan cabang Surabaya cukup kompetitif.
- Pada Q4 (Oktober-Desember), penjualan cabang Jakarta benar-benar melesat, meninggalkan Surabaya dengan gap 5 ribu unit di bulan Desember.
Kesimpulan yang bisa diambil:
- Penjualan cabang Surabaya lebih cocok dijadikan basis pasar utama dengan loyalitas pelanggan yang kuat.
- Penjualan cabang Jakarta di akhir tahun yang melesat tinggi diduga dipicu oleh daya beli tinggi dan seasonal event di akhir tahun..
- Persaingan ketat di Q3 menunjukkan angka penjualan yang hampir seimbang, yang artinya terdapat potensi strategi kompetitif.
Dengan begitu, ada strategi bisnis yang bisa diterapkan, yaitu:
- Cabang Surabaya dapat memperkuat program loyalitas dan distribusi yang stabil sepanjang tahun.
- Cabang Jakarta dapat memfokuskan strateginya pada seasonal campaign berskala besar (akhir tahun, Lebaran, libur sekolah) karena market di Jakarta lebih responsif terhadap momen-momen tertentu.
Baca juga: 8+ Cara Membuat Diagram Batang dengan Excel, Pelajari Yuk!
Step by Step Cara Membuat Diagram Garis

1. Tentukan tujuan dan pertanyaan utamanya
Sebelum bikin grafik, tentukan objektif pembuatan diagram garis secara jelas dengan menentukan jenis data, periode waktu, dan format grafik yang tepat.
2. Kumpulkan dan siapkan data bersih
Pastikan datamu rapi dan berurutan berdasarkan waktu. Jangan melakukan duplicate, kosongkan nilai yang tidak valid (NA) atau perbaiki dengan metode yang sudah disepakati. Simpan data dalam tabel sederhana:
- Kolom A: Timeline atau kategori, misalnya dari Bulan Januari sampai Juni
- Kolom B: Nilai, contohnya angka penjualan
- Kolom C, D, dan seterusnya: Seri kedua/ketiga untuk perbandingan, misalnya kolom C diisi produk A dan kolom D diisi produk B
3. Pilih tools yang akan dipakai
Gunakan Excel atau Google Sheets untuk menghasilkan diagram garis dalam waktu lebih singkat. Kedua tools ini sudah mumpuni untuk kebutuhan sekolah, kantor, maupun presentasi. Jika ingin memunculkan data di Microsoft Word atau PowerPoint, gunakan fitur Embed di Microsoft Excel atau Google Sheets..
4, Cara membuat diagram garis di Microsoft Excel
- Masukkan data ke lembar kerja.
- Blok data, termasuk header/judul kolom.
- Klik Insert >> Line or Area Chart >> Line. Pilih Line with Markers kalau mau titiknya terlihat.
- Excel akan membuat grafik default. Klik judul grafik kemudian ganti dengan judul yang informatif, misalnya “Penjualan Bulan 2025”.
- Klik sumbu Y untuk atur Minimum/Maximum jika perlu (Format Axis) supaya skalanya proporsional dan mudah dibaca.
- Klik sumbu X lalu pastikan type-nya Date/Category sesuai datamu.
- Aktifkan Data Labels untuk menampilkan angka di atas titik. Masuk ke Chart Elements >> Data Labels.
- Rapikan Gridlines.
- Untuk membaca kecenderungan, masuk ke Chart Elements kemudian Trendlin).
- Lakukan formatting dengan mengurangi chart junk (bayangan, border tebal, efek 3D).
- Simpan dan paste ke Word atau PowerPoint bila perlu. Paste as Picture supaya formatnya tidak berubah.
5. Cara membuat diagram garis di Google Sheets
- Masukkan data dengan blok range (termasuk header).
- Klik Insert >> Chart. Pada panel kanan, ubah Chart type ke Line chart.
- Pastikan Use row 1 as headers dan Use column A as labels sudah aktif.
- Atur Series dan gunakan Customize untuk: Chart & axis titles (Isi judul, label sumbu X/Y), series (Data labels atau point shape), serta gridlines and ticks.
- Tarik sudut grafik untuk mengatur size kemudian letakkan di posisi yang sudah ditentukan.
- Export diagram dengan mengklik tiga titik di pojok grafik. Klik menu Download >> Save as PNG/SVG.
6. Cara membuat diagram garis langsung di Word
- Insert >> Chart >> Line >> OK. Word akan menampilkan mini-Excel.
- Ganti contoh data dengan data kamu, terdiri dari header dan nilai-nilai pada data.
- Tutup panel data. Diagram garis otomatis akan ter-update.
- Edit judul, sumbu, dan legend seperti melalui Excel.
7. Anotasi & insight (biar bukan sekadar gambar)
- Tandai puncak (peak) dan lembah (dip) dengan label kecil.
- Tambahkan catatan peristiwa, misalnya Selling Growth Promo 9.9
- Tarik trendline untuk menunjukkan kecenderungan umum.
- Tulis 1–2 kalimat insight di bawah grafik: “Penjualan naik stabil Q3–Q4, puncak di Desember terjadi karena adanya musim liburan.”
8. Export dan share
- Excel/Sheets: Simpan sebagai PNG/SVG supaya bisa disisipkan ke dokumen.
- Untuk presentasi, simpan diagram garis dalam bentuk landscape.
- Simpan juga dengan format file sumber (xlsx/sheets) agar mudah diupdate kembali untuk kebutuhan berikutnya.
Kesimpulan
Diagram garis adalah cara visual yang super efektif untuk memahami data, apalagi kalau datanya terkait waktu dan tren perubahan. Baik untuk siswa, guru, maupun profesional, diagram ini membantu menyajikan informasi dengan lebih cepat dan jelas.
Kalau kamu sering bekerja dengan data di Word atau Excel, skill bikin diagram garis pasti sangat berguna. Nah, kalau mau tingkatkan kemampuan Microsoft Office ke level berikutnya, ikuti program sertifikasi resmi internasional Microsoft Office Specialist Certification: CertiHub by Belajarlagi.
Dilengkapi dengan materi dan kurikulum komprehensif untuk buktikan jiwa profesional dan keahlianmu. Cocok buat kamu yang ingin upgrade karier dengan menguasai fitur-fitur terbaik Microsoft Office. Jangan sampai kehabisan seat-nya, daftarkan dirimu sekarang juga!