Apa saja contoh penerapan digital marketing? Pada dasarnya, cakupan channel dalam pemasaran digital memang sangat luas. Bahkan, kita sering menjumpainya dalam keseharian, misalnya saja social media marketing.
Dengan adanya perkembangan teknologi, pemasaran digital memang menjadi solusi terbaik untuk mengembangkan bisnis. Tanpa melakukan digital marketing, sebuah brand ataupun pebisnis akan kesulitan bersaing dengan para kompetitor.
Lalu, bagaimana praktik nyata atau contoh dari digital marketing itu sendiri? Biar lebih jelas, yuk kita pelajari contoh-contohnya berikut ini!
Digital marketing dan keuntungannya
Sederhananya, digital marketing adalah praktik mempromosikan produk dan layanan dengan memanfaatkan atau menggunakan saluran digital.
Pada saat ini, kebanyakan bisnis menggunakan strategi digital marketing karena lebih cepat, hemat biaya, dan memungkinkan lebih tepat sasaran. Selain itu, digital marketing lebih efektif menjangkau banyak audiens sehingga meningkatkan kesadaran merek.
Saking populernya pemasaran daring, salah satu keterampilan yang paling banyak dicari perusahaan sejak tahun 2024 adalah digital marketing skill. Secara umum, strategi digital marketing memang cocok untuk berbagai model bisnis, baik itu skala kecil hingga besar. Maka, tidak heran jika orang yang ahli di bidang ini akan makin banyak dibutuhkan.
Beberapa keuntungan dari digital marketing antara lain:
- Mampu memperoleh audiens sesuai target
- Lebih hemat biaya daripada pemasaran konvensional
- Hasilnya dapat terukur
- Tren digital marketing senantiasa beradaptasi dengan zaman sehingga bisa selalu relevan ke audiens
Contoh digital marketing
Setelah memahami sekilas tentang apa itu digital marketing dan fungsinya, kini waktunya kita belajar contoh-contohnya berikut ini:
1. Website
Website merupakan representasi sebuah bisnis atau merek. Di dalam website, brand dapat menunjukkan produk, layanan, nilai, dan hal lainnya ke calon pelanggan lewat landing page. Misalnya, halaman website Belajarlagi ini bisa menggambarkan jenis layanan apa yang ditawarkan:

Fungsi dari website antara lain:
- Membangun kredibilitas brand
- Meningkatkan visibilitas dan jangkauan
- Mengumpulkan data dan umpan balik dari pengunjung
- Memungkinkan melakukan campaign ke pengunjung
Idealnya, calon pelanggan akan mencari tahu seluk-beluk sebuah brand lewat website-nya. Oleh sebab itu, website menjadi saluran digital marketing yang penting dan semestinya terkelola dengan baik.
2. SEO
Memiliki website saja tidak cukup. Untuk hasil yang lebih baik, brand mesti mengelola SEO semaksimal mungkin. Dengan melakukan optimasi SEO, website dan konten-konten di dalamnya dapat memperoleh peringkat lebih tinggi dalam mesin pencari (misalnya Google).

Makin tinggi rankingnya, makin banyak lalu lintas organik yang berkunjung ke website. Menurut data Semrush, lima tautan organik teratas di mesin pencari berhasil memperoleh 53% total klik dari pengguna.
Maka, digital marketing pun erat kaitannya dengan optimasi SEO:
- On page SEO: Membuat halaman lebih ramah bagi mesin pencari, mulai dari optimasi judul, tautan internal, meta description, dan lain-lain.
- Off page SEO: Tindakan atau upaya di luar situs yang tujuannya untuk meningkatkan otoritas skor, misalnya memperoleh backlink berkualitas tinggi (tautan dari situs lain menuju ke website).
- Technical SEO: Membuat website lebih ramah bagi pengguna saat diakses, baik itu dari laptop, ponsel, tab, dan perangkat lainnya.
3. Content marketing
Pemasaran konten merupakan strategi dalam membuat konten kreatif yang berharga dan penting bagi audiens. Tujuannya adalah untuk menarik minat, melibatkan, dan mempertahankan audiens. Nah, bentuk dari content marketing juga beragam, mulai dari blog, video, podcast, hingga ebook.

Apa sih yang menjadi kebutuhan audiens? Biasanya audiens menginginkan konten relevan, menghibur, dan edukatif. Dengan konsistensi, content marketing dapat mendorong daya beli audiens terhadap suatu merek.
Kuncinya adalah menyediakan apa yang dibutuhkan audiens dan pahami channel mana yang paling tepat untuk mendistribusikan konten.
4. Social media marketing
Dengan memanfaatkan social media marketing, sebuah brand dapat dengan mudah terhubung dengan audiens. Tak cuma itu, brand juga berkesempatan membangun merek sekaligus mengembangkan bisnis.
Pengguna media sosial di dunia terus meningkat, bahkan hampir setiap orang saat ini pasti memiliki akun media sosial. Kehadiran sebuah brand di media sosial pastinya memberikan dampak signifikan ke pelanggan. Setidaknya, pelanggan menjadi merasa lebih dekat dengan brand melalui media sosial.
Maka, inilah yang harus dimanfaatkan oleh brand. Sebuah merek mesti menyajikan konten yang berpotensi meningkatkan keterlibatan audiens. Misalnya, Netflix Indonesia konsisten membuat konten menghibur sehingga interaksi dengan audiens pun terus membaik dan berdampak pula ke pengembangan bisnis.

5. PPC
Pay per click alias PPC merupakan upaya brand beriklan pada mesin pencari seperti Google Ads. Brand akan membayar setiap klik yang dilakukan audiens pada konten iklan tersebut.
Contoh PPC yang umum kita jumpai adalah seperti ini. Setelah mengetik kata kunci, ada bagian “Sponsored” yang merupakan iklan berbayar:

Namun, PPC sebenarnya tidak hanya terbatas pada platform mesin pencari. Pebisnis bisa menjalankan digital marketing ini pada saluran lain seperti Facebook, Instagram, marketplace, dan lain-lain. Iklan PPC dapat berupa baris sederhana, iklan bergambar, atau iklan video.
Biar bisa lebih mengenal dan memahami contoh pemasaran daring, kita bisa lho ikut Full Stack Digital Marketing Bootcamp dari Belajarlagi. Di bootcamp tersebut, kita bakal belajar digital marketing secara komprehensif. Baik dari segi teori maupun praktik.
Di situ kita juga berkesempatan belajar dari para pakar dan praktisi yang sudah berpengalaman secara langsung. Kurikulumnya juga super lengkap. Mulai dari digital marketing landscape and strategy, brand building, social media organic, marketing copywriting, TikTok marketing, SEO, marketing data analytic, dan masih banyak lagi.
Untuk informasi pembukaan kelas dan pendaftaran Full Stack Digital Marketing Bootcamp bisa kita cek langsung di website Belajarlagi, ya!
6. Email marketing
Email marketing merupakan strategi pemasaran yang bersifat pribadi serta terukur dengan memanfaatkan surel pelanggan. Menurut survei dari Zero Bounce, 88% peserta sampel aktif menggunakan email setiap hari. Itu artinya, ada peluang besar sebuah brand melakukan pemasaran lewat situ.
Kita tentu juga pernah mendapat email marketing. Kunci email marketing yang efektif adalah penggunaan subjek yang menarik dan memancing rasa ingin tahu.
.webp)
7. Influencer marketing
Secara umum, influencer marketing merupakan bentuk modern dari pemasaran afiliasi. Sebuah brand bekerja sama dengan sosok tertentu yang memiliki dampak dan pengaruh besar ke audiens.

Influencer di sini bisa beragam, boleh berupa sosok selebritas ataupun seorang pakar yang dikenal orang-orang. Kesamaannya hanya satu: influencer tersebut punya banyak pengikut yang loyal dan berpotensi memberikan dampak besar ke keputusan audiens.
8. Affiliate marketing
Bentuk digital marketing berikutnya yakni affiliate marketing ini sifatnya membagi pendapatan. Perusahaan bekerja sama dengan afiliasi, misalnya blogger, YouTuber, atau lainnya, untuk memasarkan produk secara reguler melalui konten mereka. Setiap afiliasi menghasilkan prospek penjualan, mereka akan memperoleh bagian atau komisi tertentu dari perusahaan.

Digital marketing ini bisa kita bilang sebagai win-win solution. Brand mendapat lebih banyak eksposur, sementara afiliasi memperoleh bayaran dari kegiatan promosi produk atau jasa.
9. Mobile marketing
Mobile marketing memanfaatkan perangkat digital seperti smartphone atau tablet guna menjangkau pelanggan lewat seluler. Kontennya pun biasanya lebih singkat dan lugas. Kita umumnya menjumpai mobile marketing berupa SMS ataupun push-notification dari aplikasi.

10. Video marketing
Pemasaran menggunakan video memberikan banyak manfaat dalam strategi digital marketing. Dengan video marketing, brand dapat melibatkan audiens sekaligus mendorong terjadinya konversi.
Lewat video, terciptalah suatu pengalaman yang lebih menarik dan mendalam bagi audiens. Apalagi platform YouTube memiliki 2,5 miliar pengguna yang sangat bergantung pada konten-konten video.

Baca Juga: Impression dalam Digital Marketing: Pengertian dan Contohnya
11. Public relation daring
Digital marketing ini mengedepankan komunikasi dan reputasi perusahaan melalui media online. Bentuk paling umum adalah dengan mendistribusikan siaran pers yang bisa disimak banyak audiens. Contoh berita siaran pers-nya seperti ini:

12. Podcast
Belakangan ini, podcast menjadi bentuk digital marketing yang cukup populer. Isi dari podcast sendiri beragam, mulai dari edukasi sampai sekadar untuk hiburan. Dengan tren yang terus meningkat, wajar jika banyak brand mulai menyasar podcast untuk menjangkau audiens lebih banyak.

13. Local SEO
Mirip dengan SEO, digital marketing berikut ini juga melakukan optimasi website agar bisa muncul di mesin pencari untuk area lokal. Untuk bisa melakukan local SEO, brand butuh membuat serta mengklaim profil Google Bisnis. Setelah itu, lakukan optimasi kata kunci lokal dan backlink lokal. Agar lebih banyak muncul di Google, brand juga perlu mengelola ulasan online.

14. Referral marketing
Tipe pemasaran digital ini mendorong pelanggan yang ada untuk merekomendasikan produk atau layanan ke orang lain. Konsep referral marketing ini berpijak pada rasa percaya akan pemasaran mulut ke mulut sehingga akan hadir pelanggan baru lebih banyak.

15. Display advertising
Display advertising merupakan bentuk iklan visual (biasanya dalam bentuk banner) yang muncul pada website atau suatu aplikasi. Metode ini efektif untuk meningkatkan jangkauan ke audiens tertarget dari berbagai tempat sekaligus menaikkan visibilitas brand.
Kita sendiri biasanya sudah sering melihat display advertising ini. Salah satunya bisa jumpai di situs-situs berita online.

16. Webinar
Nah, webinar juga merupakan salah satu bentuk digital marketing yang makin populer. Dengan webinar, ada kemungkinan membangun interaksi dengan audiens untuk topik tertentu. Brand tidak sekadar berjualan, tetapi sekaligus memberikan edukasi dan manfaat langsung ke audiens.
17. Online community
Ada kalanya sebuah brand sengaja melakukan promosi produk atau layanan pada komunitas online tertentu. Tentunya brand harus memastikan bahwa komunitas online tersebut memiliki value yang sejalan alias tidak bisa sembarangan. Promosi lewat komunitas dianggap efektif karena mampu menjangkau audiens yang lebih tepat sasaran.
18. E-commerce platform marketing
Digital marketing melalui e-commerce maupun marketplace juga dianggap menguntungkan. Pasalnya, brand dapat dengan mudah membuat promosi tertentu lewat marketplace atau bisa disebut marketplace marketing. Apalagi jika ada momen spesial seperti flash sale, tanggal kembar, harbolnas, hari raya, dan lain-lain.

19. Programmatic advertising
Programmatic advertising mengacu pada praktik mengotomatiskan pembelian media dan membuat iklan digital dengan menggunakan teknologi pemasaran. Untuk strategi yang efektif, brand dapat menggunakan alur kerja otomatis untuk menayangkan iklan secara efektif kepada audiens. Contohnya, iklan banner Zalora biasanya akan muncul setelah kita pernah mencari kata kunci “sepatu sneakers” di Google.
20. Native advertising
Terakhir, ada native advertising yang menyajikan bentuk iklan seperti konten biasa agar tidak mengganggu pengalaman audiens saat menikmati konten. Misalnya, ada artikel tentang “Tips Bisnis Online” yang ternyata merupakan sponsored content dari salah satu bank penyedia layanan pinjaman UMKM.

Baca Juga: Contoh KPI Digital Marketing: Pengertian dan Cara Optimalisasinya
Kesimpulan
Contoh digital marketing begitu banyak dan luas. Mulai dari SEO, social media marketing, content marketing, PPC, email marketing, influencer marketing, affiliate marketing, mobile marketing, podcast, dan lain-lain. Dengan perkembangan teknologi yang ada, area dari digital marketing diperkirakan dapat makin luas. Oleh sebab itu, jangan lupa kembangkan skill digital marketing kita mulai dari sekarang, ya!