Coaching adalah salah satu cara yang sering digunakan untuk membantu kamu dan tim bekerja lebih efektif dan mencapai hasil terbaik. Kalau kamu pernah merasa butuh dorongan atau arahan supaya bisa lebih fokus dan produktif, coaching bisa jadi solusi yang tepat buat kamu.
Dengan coaching, kamu nggak cuma dapat bimbingan, tapi juga kesempatan untuk mengenali potensi diri dan cara menghadapi tantangan kerja dengan lebih percaya diri. Proses ini biasanya berlangsung secara personal dan interaktif, sehingga kamu bisa belajar langsung dari pengalaman dan masukan yang konstruktif.
Di dunia kerja, coaching punya dampak besar buat menciptakan lingkungan yang lebih suportif dan kolaboratif. Selain itu, coaching juga bikin tim jadi lebih solid dan siap menghadapi perubahan dengan semangat baru. Jadi, penting banget buat kamu mengenal lebih jauh tentang coaching dan manfaatnya!
Definisi dan Esensi Coaching
Coaching adalah proses pendampingan yang sering banget ditemui di dunia kerja. Intinya, coaching itu membantu kamu fokus pada apa yang bisa kamu lakukan sekarang dan dalam waktu dekat supaya hasil kerjamu makin oke, bukan cuma mikirin target jauh yang kadang bikin stres.
Kalau kamu kerja di perusahaan, mungkin pernah dengar ada pelatih profesional yang datang buat mengadakan training khusus. Nah, mereka ini bukan cuma mengajarkan teori, tapi lebih ke bantu kamu dan tim mengenali kekuatan kalian, supaya bisa dipakai secara maksimal.
Esensi coaching sendiri sebenarnya tentang bikin kamu lebih paham potensi diri dan cara memaksimalkannya. Jadi, bukan cuma soal jadi lebih pintar, tapi juga bagaimana cara kamu menggunakan skill dan kemampuan itu buat capai tujuan kerja dan berkembang sebagai profesional yang percaya diri.
Perbedaan Coaching, Mentoring, Training, dan Counseling

Dalam dunia kerja, kamu mungkin sering dengar istilah coaching, mentoring, training, atau counseling. Sekilas terdengar mirip, ya? Tapi sebenarnya, keempat pendekatan ini punya tujuan, metode, dan dampak yang berbeda. Supaya tidak bingung lagi, yuk kenali perbedaannya satu per satu berikut ini!
1. Coaching
Coaching adalah proses pendampingan yang fokus membantu kamu mencapai tujuan tertentu dalam jangka pendek hingga menengah dengan cara mengasah keterampilan dan strategi yang kamu miliki sekarang. Coaching biasanya dilakukan dalam sesi-sesi yang terstruktur untuk meningkatkan performa dan produktivitas secara langsung. Misalnya, jika kamu baru saja dipromosikan menjadi pemimpin tim dan ingin belajar cara mengelola tim secara efektif, seorang coach akan membantumu merancang langkah-langkah praktis dan strategi komunikasi agar tim bisa bekerja lebih maksimal dalam beberapa bulan ke depan.
2. Mentoring
Mentoring fokus pada hubungan jangka panjang dengan seseorang yang sudah lebih dulu punya pengalaman di bidangnya. Tujuannya bukan cuma bantu kamu berkembang secara profesional, tapi juga membentuk karakter dan cara berpikir. Seorang mentor biasanya berbagi pengalaman, memberi arahan, dan jadi tempat kamu belajar banyak hal, mulai dari cara menghadapi tantangan kerja sampai membangun mindset yang kuat. Misalnya, kamu punya senior di kantor yang rutin ngobrol bareng untuk bahas soal karier, nilai-nilai kerja, dan strategi menghadapi situasi sulit, bahkan dalam jangka waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
3. Training
Training biasanya berupa pelatihan formal yang mengajarkan keterampilan atau pengetahuan baru secara terstruktur, lewat kelas atau workshop. Contohnya, kamu ikut pelatihan public speaking selama dua hari supaya lebih pede waktu presentasi di depan klien atau rekan kerja.
4. Counseling
Counseling fokus pada dukungan psikologis yang membantu kamu mengelola masalah emosional, stres, atau kesulitan pribadi yang bisa berdampak ke kerja dan kehidupan. Konselor bakal mendengarkan dan membantu kamu cari cara agar bisa menghadapi tekanan dan menjaga kesehatan mental. Misalnya, kamu yang merasa tertekan karena beban kerja berat bisa konsultasi untuk belajar teknik mengelola stres.
Baca juga: In House Training: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya
Jenis-Jenis Coaching dalam Lingkungan Kerja
Setiap orang punya tujuan pengembangan diri yang berbeda, begitu juga kebutuhan coaching-nya. Coaching adalah suatu metode yang dapat membantu kamu mengambil keputusan karier, menjadi pemimpin yang lebih baik, sampai menjaga keseimbangan hidup. Nah, biar kamu tidak bingung, berikut ini beberapa tipe coaching yang paling umum ditemui di dunia kerja.
1. Executive Coaching
Tipe ini biasanya ditujukan untuk level manajemen atas seperti direktur atau CEO. Fokusnya adalah meningkatkan kemampuan memimpin, mengelola strategi bisnis, dan menghadapi tantangan organisasi yang kompleks.
Contoh: Seorang CEO bekerja dengan coach untuk memperkuat komunikasi strategis dengan stakeholder dan mengembangkan kepemimpinan visioner.
2. Performance Coaching
Cocok untuk karyawan yang ingin meningkatkan kualitas kerja di posisi saat ini. Coaching ini fokus pada pencapaian target, efisiensi kerja, dan peningkatan kompetensi teknis atau non-teknis.
Contoh: Seorang sales executive menjalani coaching untuk menyempurnakan teknik closing dan membangun hubungan yang lebih baik dengan klien.
3. Career Coaching
Kalau kamu lagi mempertimbangkan langkah karier berikutnya atau ingin beralih jalur, career coaching bisa bantu arahkan. Fokusnya pada eksplorasi potensi, perencanaan karier, dan pencapaian tujuan jangka panjang.
Contoh: Seorang karyawan yang ingin pindah ke bidang lain didampingi coach untuk menyusun strategi transisi dan mengasah skill yang relevan.
4. Life Coaching
Tipe coaching ini fokus pada keseimbangan hidup dan pengembangan diri secara menyeluruh. Cocok buat kamu yang ingin lebih mengenal diri, mengelola stres, atau menentukan prioritas hidup.
Contoh: Seorang profesional merasa jenuh dan kehilangan motivasi, lalu mengikuti life coaching untuk menemukan kembali tujuan personal dan profesionalnya.
5. Leadership Coaching
Dirancang khusus untuk kamu yang ingin meningkatkan gaya kepemimpinan atau sedang bersiap menempati posisi strategis. Fokusnya pada kemampuan memimpin, memberikan arahan, hingga manajemen tim.
Contoh: Seorang manajer baru menjalani leadership coaching untuk belajar cara membangun budaya tim yang suportif dan produktif.
6. Team Coaching
Coaching ini melibatkan seluruh anggota tim dan fokus pada peningkatan kolaborasi, komunikasi, serta pencapaian tujuan bersama.
Contoh: Sebuah tim proyek lintas divisi menjalani sesi team coaching untuk menyelaraskan ekspektasi, peran, dan meningkatkan kerja sama.
7. Business Coaching
Fokus pada pertumbuhan bisnis, biasanya menyasar pemilik usaha atau entrepreneur. Coaching ini membantu menyusun strategi bisnis, pengembangan produk, hingga manajemen keuangan.
Contoh: Seorang founder startup bekerja sama dengan coach untuk menyusun roadmap bisnis dan memperkuat branding perusahaan.
Baca juga: Kenali OJT: Cara Cerdas Belajar Sambil Kerja yang Efektif!
Manfaat Coaching bagi Perusahaan di Indonesia

Jika sebuah perusahaan ingin kinerjanya makin solid tapi merasa performa karyawan belum maksimal, coaching adalah solusi yang tepat. Proses ini bukan sekadar pelatihan biasa. coaching membantu karyawan berkembang dari dalam, jadi lebih percaya diri, dan tahu cara mengatasi tantangan kerja dengan lebih bijak. Berikut manfaat coaching:
1. Menggali Pengalaman yang Sudah Dimiliki
Setiap karyawan pasti punya pengalaman kerja yang berharga. Nah, lewat coaching, pengalaman itu bisa diolah jadi kekuatan baru. Coach yang tepat tahu cara memancing insight dari pengalaman pribadi karyawan, sehingga mereka bisa menemukan solusi dan cara kerja yang lebih efektif. Hasilnya? Mereka jadi makin percaya diri dan tahu apa yang harus dilakukan saat menghadapi masalah.
2. Prosesnya Fleksibel dan Disesuaikan
Salah satu hal paling keren dari coaching adalah fleksibilitasnya. Nggak ada pola yang kaku kayak pelatihan biasa. Coaching bisa disesuaikan dengan kebutuhan tiap individu, mau fokus ke area tertentu yang ingin dipelajari, atau dibimbing langsung oleh coach yang paham area yang perlu ditingkatkan. Jadi, setiap sesi terasa lebih relevan dan tepat sasaran.
3. Bantu Temukan Masalah yang Sebenarnya
Kadang, kita merasa ada yang salah dengan performa kerja, tapi nggak tahu pastinya di mana. Di sinilah peran coach terasa banget. Coach bisa bantu mengenali akar masalah, apakah karena kurangnya skill tertentu, cara berpikir yang menghambat, atau faktor lain yang sebelumnya nggak terlihat. Ini penting banget supaya solusi yang diambil bisa lebih tepat.
4. Dorong Perkembangan Personal Karyawan
Bekerja itu bukan cuma soal target, tapi juga soal tumbuh bareng. Coaching bantu karyawan berkembang secara personal, lebih kuat mentalnya, lebih tenang menghadapi tekanan, dan makin semangat untuk terus belajar. Coach juga jadi tempat curhat yang profesional, jadi pertumbuhan pribadi dan kerja bisa jalan bareng.
5. Kembangkan Skill Jadi Lebih Tajam
Coaching bukan cuma buat mereka yang punya masalah. Justru buat yang udah punya skill bagus, coaching bisa bantu upgrade ke level selanjutnya. Misalnya, dari yang tadinya cukup oke dalam presentasi, jadi jago banget menyampaikan ide dengan percaya diri. Intinya, selalu ada ruang untuk jadi lebih baik, dan coaching bisa jadi jembatannya.
Kalau dimanfaatkan dengan tepat, coaching bisa bikin perusahaan punya tim yang lebih kuat, saling dukung, dan siap hadapi tantangan bareng-bareng. Jadi, bukan cuma soal hasil kerja, tapi juga soal tumbuh bersama jadi versi terbaik di lingkungan kerja yang sehat dan suportif.
Baca juga: Induction Training: Manfaat untuk Karyawan, dan Contohnya
Model dan Pendekatan Coaching yang Efektif
Supaya sesi coaching berjalan efektif, kita perlu memilih pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter masing-masing orang. Ada banyak model coaching yang bisa dijadikan panduan, baik untuk pengembangan individu maupun tim di tempat kerja. Nah, berikut ini tiga model coaching populer yang sering digunakan dan terbukti ampuh bantu proses refleksi dan pertumbuhan secara lebih terarah.
1. Teknik GROW
Teknik ini cukup legendaris dan jadi salah satu fondasi coaching modern. GROW pertama kali dipopulerkan oleh Sir John Whitmore lewat bukunya Coaching for Performance, tapi awalnya dikembangkan oleh Graham Alexander dan Alan Fine.
GROW sendiri merupakan singkatan dari Goal, Reality, Options, dan Will atau kadang disebut juga Wrap Up atau Way forward. Intinya, model ini bantu kamu bertumbuh dengan menetapkan tujuan yang jelas (goal), memahami kondisi saat ini (reality), mengeksplorasi berbagai pilihan (options), dan akhirnya menyusun rencana aksi nyata (will/way forward).
Cocok banget buat kamu yang suka struktur dan butuh arahan konkret untuk capai tujuan.
2. Teknik OCDAC
Kalau kamu butuh model coaching yang step-by-step dan lebih mengedepankan komunikasi dua arah, OCDAC bisa jadi pilihan. Singkatannya adalah Open, Clarify, Develop, Agree, dan Closing.
Dimulai dari open, coach dan coachee menyamakan tujuan supaya tidak ada salah paham. Lalu masuk ke clarify untuk menggali ekspektasi dan tantangan yang dihadapi. Setelah itu, proses develop membantu coachee menemukan solusi dan kesadaran baru. Di tahap agree, keduanya menyepakati aksi atau perubahan yang akan dilakukan. Terakhir, sesi ditutup (closing) dengan refleksi dan apresiasi. Pendekatan ini cocok digunakan untuk coaching personal maupun tim, terutama kalau kamu ingin komunikasi yang terbuka dan terstruktur.
3. Teknik iGROW
Melansir Kemenkeu Learning Center, model yang satu ini merupakan adaptasi dari GROW dan dikembangkan oleh Lembaga Coaching Indonesia. Huruf “i” di depan GROW menambahkan elemen baru: Intention.
iGROW mencakup Intention, Goal, Reality, Option, dan Will. Proses dimulai dari menyepakati topik pembicaraan atau intention agar sesi coaching jadi lebih fokus. Lalu kamu menetapkan tujuan (goal), menggali kondisi saat ini (reality), mengeksplorasi solusi (option), dan mengakhirinya dengan komitmen aksi (will). Model ini terasa lebih personal dan fleksibel karena menekankan kehadiran penuh dari coach dalam mendengarkan dan memfasilitasi.
Contoh Coaching dalam Dunia Kerja
1. Executive Coaching
Executive coaching ditujukan untuk eksekutif atau pimpinan senior. Coaching ini fokus pada pengembangan kepemimpinan strategis, pengambilan keputusan penting, serta pengelolaan tekanan jabatan tinggi. Tujuannya adalah membantu para eksekutif memimpin dengan lebih efektif dan selaras dengan visi dan misi perusahaan.
2. Leadership Coaching
Leadership coaching diperuntukkan bagi para manajer atau calon pemimpin. Coaching ini membantu meningkatkan kemampuan memimpin tim, mengasah gaya komunikasi, serta mengoptimalkan pengambilan keputusan agar tim dapat bekerja secara lebih sinergis dan produktif.
3. Peak Performance Coaching
Peak performance coaching fokus pada peningkatan performa individu dalam mencapai hasil terbaik. Coaching ini membantu mengelola energi, fokus, dan mengatasi hambatan pribadi agar produktivitas dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan tanpa menyebabkan kelelahan.
4. Sales Coaching
Sales coaching dirancang khusus untuk tim penjualan. Coaching ini melatih teknik negosiasi, strategi closing, serta membangun hubungan yang baik dengan pelanggan. Tujuannya untuk meningkatkan hasil penjualan sekaligus membentuk pola pikir yang lebih proaktif dan customer-oriented.
5. Employee Coaching
Employee coaching lebih umum diberikan kepada karyawan untuk membantu pengembangan keterampilan, manajemen waktu, dan adaptasi dengan budaya kerja. Coaching ini bertujuan agar karyawan dapat berkembang dalam peran mereka dan memberikan kontribusi maksimal di tempat kerja.
6. Team and Organizational Coaching
Team and organizational coaching fokus pada penguatan kolaborasi dalam tim maupun organisasi secara keseluruhan. Coaching ini membantu menyelaraskan tujuan individu dan kelompok, memperbaiki komunikasi, serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif.
7. Career Growth Coaching
Career growth coaching membantu karyawan menavigasi jalur karier mereka. Coaching ini fokus pada identifikasi potensi, perencanaan pengembangan diri, dan strategi untuk kemajuan karier agar karyawan memiliki arah yang jelas dan motivasi untuk terus berkembang.
8. Strategy or Business Coaching
Strategy or business coaching ditujukan bagi pemilik bisnis dan eksekutif yang memerlukan bantuan dalam merumuskan dan menjalankan strategi bisnis. Coaching ini mencakup manajemen risiko, ekspansi pasar, serta pengambilan keputusan yang berorientasi pada pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
9. Corporate Coaching
Corporate coaching adalah coaching yang menyasar organisasi secara keseluruhan dengan tujuan memperkuat budaya perusahaan dan kepemimpinan kolektif. Coaching ini membantu organisasi melakukan transformasi yang diperlukan agar mampu bertahan dan berkembang di tengah perubahan.
10. Communication Effectiveness Coaching
Communication effectiveness coaching fokus pada peningkatan kemampuan komunikasi di semua level organisasi. Coaching ini mengajarkan cara menyampaikan pesan dengan jelas, mendengarkan aktif, dan memberikan umpan balik yang konstruktif agar komunikasi dalam organisasi berjalan lancar.
11. Working Parents Coaching
Working parents coaching dirancang untuk membantu karyawan yang memiliki tanggung jawab sebagai orang tua sekaligus pekerja. Coaching ini membimbing mereka dalam manajemen waktu dan pengaturan prioritas agar keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi tetap terjaga.
12. HR Coaching
HR coaching khusus diberikan kepada para profesional HR untuk memperkuat peran mereka sebagai mitra strategis dalam organisasi. Coaching ini fokus pada pengelolaan sumber daya manusia, peningkatan keterlibatan karyawan, dan manajemen perubahan agar fungsi HR dapat berkontribusi lebih signifikan pada keberhasilan bisnis.
Kesimpulan
Coaching adalah sebuah proses yang membantu kamu atau tim untuk mengembangkan potensi terbaik melalui bimbingan dan dukungan yang terarah. Di dunia kerja, coaching tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis, tapi juga membentuk soft skill penting seperti komunikasi, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan. Dengan coaching yang tepat, kamu bisa meningkatkan produktivitas sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan kolaboratif.
Untuk mendukung hal ini, Belajarlagi menyediakan berbagai program Corporate Training yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan kamu. Salah satu program unggulannya adalah pelatihan soft skill yang fokus pada pengembangan keterampilan seperti leadership, communication skill, dan problem solving. Lewat coaching dan training ini, perusahaan kamu bisa memaksimalkan kinerja karyawan dan mendorong pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.
Kalau kamu ingin tahu lebih jauh bagaimana coaching dan Corporate Training dari Belajarlagi bisa membantu perusahaan kamu, langsung saja kunjungi laman Belajarlagi sekarang dan temukan solusi terbaik untuk pengembangan sumber daya manusia di perusahaanmu!