10 Cara Menjawab Pencapaian Terbesar dalam Hidup saat Interview

Jessica Dima
8 Min Read
Published:
November 21, 2022
Updated:
October 20, 2025

Apa pencapaian terbesar dalam hidup Anda? Ya, pertanyaan ini pasti muncul dalam wawancara kerja. Meski berulang kali muncul, kita tidak selalu bisa menjawabnya dengan tepat. Kadang butuh cara tersendiri agar jawabannya menarik perhatian HR.

Pertanyaan wawancara ini sekaligus bisa juga menjadi jebakan karena kita ragu dalam menjawabnya. Andai kita jawab biasa-biasa saja, kesannya malah seperti merendahkan diri dan tidak percaya diri. Sebaliknya, jika kita jawab terlalu meyakinkan, kita takut terlihat berlebihan.

Belajarlagi punya solusi untuk menjawab pertanyaan pencapaian terbesar dalam hidup secara baik dan tepat. Kita bisa nih mempraktikkan cara-cara berikut ini saat wawancara nanti. Yuk, simak dan cermati sama-sama!

Tujuan Pertanyaan “Pencapaian Terbesar dalam Hidup”

Teman Belajar mungkin bertanya-tanya, sebenarnya apa sih tujuan perekrut menanyakan tentang pencapaian hidup? Bagaimana semestinya orang yang belum punya pengalaman kerja menjawab hal tersebut? Bagaimana jika kandidat karyawan justru terlihat “biasa-biasa” saja?

Pada dasarnya, perekrut tidaklah mencari kandidat paling luar biasa atau hebat. Melansir dari The Balance Money, pertanyaan seputar pencapaian terbesar dalam hidup merujuk pada bagaimana cara kandidat bekerja saat menghadapi situasi tertentu. Lantas, hasil apa yang kandidat peroleh dari upaya yang sudah dia lakukan.

Selain itu, perekrut juga menggali ada tidaknya sikap problem solver pada kandidat lewat pertanyaan tersebut. Pencapaian biasanya identik dengan adanya masalah yang mesti kandidat selesaikan. Kemampuan menyelesaikan masalah dari akarnya dapat tampak dari cerita pencapaian tersebut.

Kunci dari menjawab pertanyaan tentang pencapaian terbesar dalam hidup adalah lakukan dengan konsep storytelling. Makin nyaman dan santai kamu dalam bercerita, perekrut pun kian senang menyimaknya.

Mengapa sih pertanyaan tentang pencapaian terbesar dalam hidup sering muncul dalam wawancara? Alasannya sebenarnya sederhana: HR ingin menilai kompetensi kita sekaligus melihat cara pandang kita tentang kesuksesan. Pertanyaan ini juga menguji seberapa relevan kapasitas kita dengan posisi yang kita lamar.

Kebanyakan HR sebenarnya tidak memandang seberapa “keren” pencapaian kita. Bagaimana kita mencapainya dan sepenting apa itu bagi kita, itulah yang  HR ingin lihat. Jadi, jangan buru-buru merasa rendah diri dengan pertanyaan ini, ya.

Beberapa variasi lain dari pertanyaan ini antara lain:

  • Pencapaian apa yang menurut Anda paling penting?
  • Pekerjaan apa yang paling Anda banggakan?
  • Apa sebenarnya tujuan penting dari pencapaian yang Anda ceritakan?
  • Apa yang Anda anggap sebagai pencapaian penting di tahun lalu?

Menurut data dari resume.io, 67% perusahaan melemparkan behavioral question ke kandidat karyawan selama proses wawancara. Contoh dari behavioral question mencakup soal manajemen waktu, manajemen stres dan emosi, pengembangan diri, serta motivasi dan nilai. Nah, pertanyaan tentang pencapaian hidup termasuk ke bagian pengembangan diri.

Maka menurut Belajarlagi, sangat penting bagi kita untuk menyiapkan jawaban dari pertanyaan pencapaian ini sebaik mungkin. Bukan saja tentang menentukan pencapaiannya. Kita juga perlu menyusun penjelasannya dengan jelas sekaligus menarik.

Lantas, bagaimana jika kita belum punya pengalaman profesional dalam bekerja? Pencapaian semacam apa yang bisa kita tunjukkan ke HR?

Kita boleh kok menunjukkan pencapaian non-profesional yang bisa menunjukkan keterampilan atau keahlian kita. Coba ambil dari aspek seperti hobi, ekstrakulikuler, organisasi, kepanitiaan, dan masih banyak lagi. Contoh bentuk pencapaian non-profesional misalnya penghargaan dari kompetisi tertentu, beasiswa, prestasi akademik, kegiatan volunteering, hingga menguasai keterampilan baru.

Baca juga: 40 Contoh Kelebihan dan Kekurangan Diri saat Interview

Cara menjawab pertanyaan pencapaian terbesar dalam hidup

Cara menjawab pertanyaan pencapaian terbesar dalam hidup

Berikut beberapa cara menjawab pertanyaan pencapaian terbesar dalam hidup di sebuah wwawancara kerja: 

Jawab sesuai job description

Langkah paling mudah untuk menyusun jawaban adalah dengan mempelajari ulang deskripsi pekerjaan yang perusahaan cantumkan di lowongan. Ingat, tujuan dari pertanyaan pencapaian: menilai seberapa relevan kapasitas kita ke posisi yang dilamar. Memasukkan unsur yang ada dalam deskripsi kerja ke dalam jawaban akan sangat membantu, lho.

Ini contoh jawaban pencapaian untuk posisi desainer grafis:

“Pencapaian terbesar saya adalah ketika ikut membuat desain kampanye produk untuk sebuah brand fashion besar di Indonesia. Saya terlibat dalam konsep hingga produksi visual serta memastikan konsistensi pesan sekaligus identitas merek. Desain pada kampanye tersebut meningkatkan engagement media sosial sebesar 50%. Brand awareness pun turut naik signifikan. Dari situ saya yakin bahwa desain bukan cuma tentang estetika, tetapi juga alat komunikasi yang berdampak nyata ke bisnis.”

Jawab dengan pencapaian terakhir

Sering kali pencapaian terbesar itu bukan tentang data, angka, atau prestasi. Agar lebih mudah dalam menjawab, kita bisa ambil pencapaian terakhir yang kita miliki. Usahakan pencapaian tersebut memiliki arti dan dampak penting buat kita.

Contoh jawaban pencapaiannya:

“Tahun lalu saya berhasil memimpin kampanye digital pertama saya dari awal hingga akhir. Hasilnya memang cukup memuaskan karena bisa meningkatkan konversi hingga 40%. Namun, bukan itu yang jadi kebanggan saya. Itu adalah kali pertama saya dipercaya memegang tanggung jawab besar.

Saya belajar bagaimana menjaga kepercayaan tim, mengatur prioritas, dan tetap tenang ketika rencana tidak berjalan sesuai harapan. Dari situ, saya sadar bahwa keberhasilan itu datang dari tumbuhnya kepercayaan diri dan kemampuan memimpin dengan tanggung jawab.”

Jelaskan situasi yang terjadi saat itu

Ada bagusnya juga kita memberikan gambaran situasi awal sebelum langsung bicara tentang pencapaian. Hal itu akan menjadi konteks jelas dalam jawaban kita sehingga HR pun bisa membayangkan apa dampak kita ke kondisi tersebut:

Contoh jawaban pencapaian di bagian awal:

“Di perusahaan sebelumnya, saya memimpin pengembangan ulang situs web utama perusahaan. Saat itu, situs lama sering mengalami error, loading-nya lambat, dan tidak mobile-friendly. Jadi, banyak pengunjung meninggalkan halaman sebelum sempat melihat produk.”

Gambarkan tanggung jawabnya seperti apa

Setelah memberi penjelasan singkat tentang situasi awal, kita bisa melanjutkan jawaban ke tugas dan tanggung jawab apa yang kita kerjakan. Ini menjadi kesempatan kita menunjukkan ke HR tentang peran kita dalam masalah tersebut.

Contoh lanjutan jawabannya:

“Sebagai Web Developer, saya bertanggung jawab merancang ulang struktur situs dari backend hingga tampilan user interface. Saya memilih membangun ulang sistem menggunakan framework yang lebih ringan dan responsif. Selain itu, saya menerapkan teknik optimasi seperti lazy loading dan caching. Agar tampilan website tetap konsisten dengan identitas brand, saya juga berkolaborasi dengan tim UI/UX.”

Tunjukkan kontribusi nyata di pencapaian tersebut

Selanjutnya, kita berikan kontribusi nyata kita dari tugas tadi. Dari sini, HR bisa melihat seberapa besar dampak pekerjaan kita dalam menyelesaikan masalah di perusahaan.

Lanjutan jawabannya adalah sebagai berikut:

“Hasilnya, loading halaman berkurang hampir setengahnya serta bounce rate pun ikut turun. Kepuasan pengguna jadi meningkat dan itu menjadi kebangaan tersendiri buat saya. Saya juga senang bisa bekerja sama dengan divisi lain dalam pengembangan ulang website.”

sertifikasi

Menceritakan pencapaian terbesar dengan tepat memang efektif menarik minat HR. Namun, ada baiknya pencapaian kita pun turut diimbangi dengan kompetensi kerja yang terus meningkat. Agar makin teruji dan kredibel, kita bisa mengikuti sertifikasi profesi di CertiHub by Belajarlagi.

Melalui Certihub by Belajarlagi, kita punya kesempatan upgrade karier dengan sertifikasi profesi yang diakui secara nasional maupun internasional. Kemampuan dan keterampilan kita pun lebih teruji secara resmi dan nantinya itu bakal membuat HR melirik CV kita.

Yuk, tingkatkan kemampuan kerja kita melalui sertifikasi profesi di CertiHub by Belajarlagi. Informasi lebih lengkap mengenai program sertifikasinya bisa kita cek langsung di website Belajarlagi.

Masukkan unsur kepemimpinan di dalamnya

Pencapaian yang diperoleh dari kerja tim biasanya lebih menarik impresi HR. Dalam hal ini, kita perlu memasukkan unsur kepemimpinan dalam jawaban. Kepemimpinan menjadi salah satu keterampilan yang banyak dicari oleh perusahaan dari para kandidat karyawan.

Contoh jawabannya:

“Tahun lalu saya memimpin proyek pengembangan aplikasi internal perusahaan. Proyek ini sempat tertunda dua bulan karena komunikasi antar tim kurang baik.

Sebagai project lead, saya bertanggung jawab mengoordinasikan tim yang terdiri dari developer, desainer UI/UX, dan staf operasional. Saya memulainya dengan meeting evaluasi untuk memahami kendala tiap divisi, menyusun ulang timeline proyek, dan membagi tugas berdasarkan keahlian anggota tim. Agar kemajuan bisa dipantau, saya membuat sistem pelaporan harian sederhana.

Dengan pendekatan itu, tim menjadi lebih solid dengan komunikasi yang lancar. Kami berhasil meluncurkan aplikasi versi beta dua minggu lebih cepat dari jadwal revisi. Aplikasi pun kini digunakan aktif oleh seluruh karyawan.

Hal ini sangat berarti buat saya karena saya menemukan bahwa memimpin utuh butuh empati  — mendengarkan, mengarahkan, dan memberi ruang bagi setiap anggota tim untuk berkembang.”

Pakai metode STAR

Dari beberapa contoh tadi, kita bisa merumuskan metode STAR untuk menjawab pertanyaan tentang pencapaian terbesar dalam hidup:

  • Situation: Mulai dengan kondisi awal dan sebutkan tantangan yang kita hadapi. Misalnya: penurunan penjualan, kurangnya koordinasi tim, engagement media sosial rendah, dan lain-lain.
  • Task: Jelaskan bagaimana tantangan tadi memengaruhi kinerja atau perusahaan serta seperti apa tanggung jawab kita di dalamnya. Sebisa mungkin jelaskan tugas kita dengan ringkas, tetapi cukup detail untuk menjawab kebutuhan.
  • Action: Pada bagian ini, kita tunjukkan langkah apa yang kita ambil dan bagaimana perannya dalam menghadapi hambatan yang ada. Pastikan tindakan kita memang berdampak dan membantu menyelesaikan masalah.
  • Result: Terakhir, jelaskan hasil seperti apa yang kita peroleh dari langkah dan upaya yang disebutkan sebelumnya. Agar lebih meyakinkan, coba masukkan angka atau data ke dalam bagian ini.

Baca Juga:45+ Daftar Contoh Pertanyaan Interview dan Jawabannya

Hindari menjawab berlebihan

Satu hal yang mesti kita perhatikan adalah bagaimana cara kita menyampaikan pencapaian tersebut. Jauhi keinginan untuk menceritakannya secara berlebihan alias tidak jujur. Menjelaskan pencapaian dengan melebih-lebihkan akan menjadi masalah suatu saat nanti.

Selain itu, jaga perilaku agar tidak terkesan menyombongkan diri. Anda pencapaian yang kita ceritakan adalah kerja tim, maka beri penekanan kebanggaan pada tim, bukan hanya ke diri sendiri. Bagaimana pun juga, HR kurang menyukai kandidat karyawan yang hanya berpusat ke dirinya sendiri.

Hubungkan pencapaian dengan tujuan jangka panjang

Pencapaian yang pernah kita raih ada kalanya berhubungan erat dengan tujuan jangka panjang dalam karier. Jika kita bisa menggabungkan dua hal tersebut ke dalam jawaban, tentu akan jauh lebih baik.

Contoh jawabannya:

“Saya pernah memimpin tim dalam membuat kampanye digital pertama untuk brand lokal dan berhasil meningkatkan engagement hampir dua kali lipat dalam tiga bulan. Pengalaman itu mendorong saya ingin terus berkembang di bidang pemasaran digital. Maka, saya pun kini fokus memperdalam kemampuan analisis data dan manajemen proyek agar ke depannya lebih  dalam area pemasaran digital.”

Masukkan nilai diri ke dalam pencapaian

Pertanyaan tentang pencapaian berhubungan juga dengan nilai diri apa yang penting bagi kita. Jadi, tidak ada salahnya mencoba menyertakan nilai-nilai diri kita ke dalam jawabannya. Contohnya, kedisiplinan, tanggung jawab, ketekunan, kepemimpinan, empati, dan lain-lain.

Baca Juga: 10+ Fasilitas Apa yang Anda Harapkan dari Perusahaan Selain Gaji

Trik Beri Jawaban “Pencapaian Terbesar dalam Hidup” kepada Perekrut

Trik Beri Jawaban “Pencapaian Terbesar dalam Hidup” kepada Perekrut

Setelah kamu dapat memahami apa tujuan perekrut dengan pertanyaan tersebut, saatnya kamu berlatih triknya agar bisa lolos wawancara. Coba pelajari tiap poin berikut ini dan siapkan juga cerita pencapaianmu.

Tentukan Pencapaian yang Paling Baru

Perekrut biasanya lebih suka pada cerita pencapaian yang terbaru. Itu artinya, jangan gunakan pencapaian yang sudah terlalu lama terjadi. Paling tidak, pilih pencapaian yang terjadi satu atau dua tahun belakangan ini saja.

Bagaimana jika kamu adalah seorang fresh graduate? Meski belum ada pengalaman kerja, kamu bisa kok menjawabnya dengan aktivitas saat kuliah dulu. Misalnya, pengalaman organisasi, pengalaman kepanitiaan, dan lain-lain.

Poin penting yang mesti kamu utarakan adalah tunjukkan peranmu dalam pencapaian tersebut. Andai itu merupakan sebuah kerja tim, masukkan juga kontribusi semua anggota tim. Ini sebagai bukti bahwa kamu juga bagus baik dalam kerja individu maupun kelompok.

Pastikan Jawaban Relevan dengan Posisi yang Dilamar

Sebenarnya kamu bebas menjawab pertanyaan ini dengan pengalaman yang sudah pernah kamu lalui. Namun, ada baiknya jawaban dari pertanyaan pencapaian terbesar tersebut juga relevan dengan posisi atau jabatan yang kamu lamar. Ini akan menjadi nilai tambah untuk menarik hati perekrut.

Cek kembali deskripsi pekerjaan yang kamu lamar. Pilih cerita yang sekiranya dapat mendukung syarat tersebut. Misalnya, kamu melamar untuk pekerjaan bidang digital marketing. Ceritakan pencapaian terakhir pada bidang tersebut, seperti berapa besar kenaikan penjualan yang berhasil tim kamu raih.

Jawab dengan Terstruktur

Pertanyaan tentang pencapaian cukup riskan membuatmu bercerita terlalu panjang, bahkan kurang relevan. Untuk mengantisipasinya, kamu butuh menyiapkan struktur ceritanya terlebih dahulu. Tujuannya agar jawabanmu rapi dan tidak terlalu bertele-tele.

Berikut sedikit rambu-rambu yang dapat membantu menjawab dengan lebih terstruktur:

  • Gambarkan situasi atau kondisi mula-mula. Konteks dari situasi ini dapat berupa masalah yang sedang terjadi pada perusahaan.
  • Ceritakan peranmu dalam menyelesaikan atau mengurai masalah tersebut. Jelaskan apa tanggung jawabmu serta solusi yang kamu tawarkan.
  • Berikan implementasi dari setiap rencana yang kamu buat serta dampaknya kepada masalah tersebut.
  • Terpenting, apa hasil dari upayamu. Perekrut biasanya lebih suka ketika kamu menyajikan data atau angka pada bagian ini.

Utarakan dengan Fokus pada Inti Cerita

Setelah memiliki struktur jawaban yang sistematis, tugasmu selanjutnya adalah fokus pada inti cerita. Ingat, tujuan dari jawabanmu adalah hasil pencapaianmu. Hindari menceritakan satu atau dua bagian terlalu lama agar tidak mengubah fokusmu.

Meski kamu kesannya bercerita, jangan hilangkan kesan profesional saat menjawabnya. Tetap serius, tanpa mesti melepaskan rasa nyaman ketika bercerita. Perekrut dapat menilai bagus tidaknya jawabanmu dari seberapa serius kamu kala mengutarakannya.

Tidak Perlu Melebih-lebihkan Pencapaian

Hal paling penting yang mesti kamu catat adalah dilarang melebih-lebihkan pencapaianmu. Hebat tidaknya kamu sebagai calon karyawan tidak sekadar dinilai dari pencapaian. Justru kejujuran menjadi poin yang paling perekrut cari.

Meski perekrut tidaklah mengenalmu secara personal, jawaban yang berlebihan dapat terlihat gamblang loh. Maka, hindari membesar-besarkan pencapaian yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Lagipula, perekrut hanya perlu jawaban ringkas, padat, serta lugas kok. Bukan ingin mencari seberapa hebat kamu.

Kesimpulan

Jawaban dari pertanyaan pencapaian terbesar dalam hidup sering menjadi penentu tertarik atau tidaknya HR merekrut kita. Tidak ada standar sebuah pencapaian dinilai hebat atau tidak oleh HR. Kuncinya adalah bagaimana kita menyampaikannya dengan yakin dan percaya diri.

Biar wawancara berikutnya sukses, pastikan kita siapkan jawaban dari pertanyaan itu sebaik mungkin mulai dari sekarang, ya!

#
Karir
Belajarlagi author:

Jessica Dima

Freelance SEO content writer yang 5+ berpengalaman menulis artikel dengan berbagai topik: pekerjaan, gaya hidup, edukasi, dan kesehatan mental. Selain SEO, ia mempunyai passion khusus pada storytelling.

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.