Belajar Marketing Communication: Tugas dan Peluang Kariernya

Belajarlagi Writer
8 Min Read
Published:
October 20, 2023
Updated:
October 20, 2023

Belajar marketing communication dari dasar

Apakah Teman Belajar tertarik belajar marketing communication? Pekerjaan sebagai marketing communication, atau lazim kamu dengar dengan sebutan marcomm, memang cukup menarik. Terlebih saat ini banyak industri membutuhkan marketing communication dalam menjalankan bisnisnya.

Sesuai namanya, kemampuan utama dari bidang ini sebenarnya tentu saja komunikasi. Sekalipun kamu tidak berkuliah jurusan komunikasi, kamu bisa kok belajar marketing communication secara mandiri. Apalagi sekarang sudah banyak kelas-kelas yang bisa kamu ikuti, baik offline maupun online.

Agar lebih mendalami tentang pekerjaan ini, Tim Belajar Lagi sudah menyiapkan ulasan lengkap mengenai marketing communication itu sendiri. Kamu bisa intip, peluang kariernya bakal seperti apa sih. Simak, ya!

Apa itu marketing communication

Sebelum belajar mengenai marketing communication, kamu mesti paham dulu ruang lingkup dari pekerjaan tersebut. Melansir dari Indeed, marketing communication sederhananya adalah kegiatan pemasaran yang mencakup periklanan hingga branding produk yang menarik. Tujuan utama dari marketing communication adalah menjual produk untuk mendapatkan keuntungan.

Metode marketing communication juga beragam, tergantung pada proyek yang akan perusahaan kerjakan. Medianya bisa lewat radio, televisi, seminar, ataupun media sosial. Sementara, pemasarannya dapat berbentuk visual (misalnya poster) ataupun audio (misalnya: podcast, jingle, dan lain-lain).

Media tradisional seperti televisi dan radio memang masih dapat perusahaan pakai. Namun, perkembangan digital marketing yang pesat semestinya bisa pula jadi opsi. Entah itu melalui media sosial ataupun email marketing.

Tujuan marketing communication

Apa saja tujuan dari marketing communication?

Untuk memperoleh keuntungan terbaik dalam penjualan, setidaknya ada tiga tujuan kenapa perusahaan membutuhkan marketing communication. Ketiganya adalah brand awareness, understanding, dan interest. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

  • Brand awareness. Marketing communication bertujuan membentuk kesadaran audiens akan keberadaan suatu produk. Bukan hanya sekadar harga dan kualitas produk, tetapi juga bagaimana produk tersebut punya nilai untuk audiens. Harapannya, lewat brand awareness ini tercipta interaksi baik antara brand dan pelanggan.
  • Understanding. Ketika brand awareness sudah terbentuk, tujuan marketing communication berikutnya adalah memastikan audiens paham akan fungsi produk. Target market harus benar-benar mengerti bagaimana produk tersebut dapat jadi solusi dari masalahnya.
  • Interest. Hal tak kalah penting dari marketing communication adalah membangkitkan minat audiens. Setelah memahami fungsi produk, semestinya muncul dorongan atau ketertarikan untuk melakukan tindakan (pembelian).

Tugas marketing communication

Belajar marketing communication rasanya kurang lengkap kalau kamu tidak mengetahui dulu apa saja tugas-tugasnya. Saat memilih berkarier sebagai marketing communication, tugas-tugas inilah yang bakal kamu kerjakan:

Melakukan riset pada target audiens

Pada dasarnya, marketing communication bertugas menyusun pesan pemasaran yang nantinya akan perusahaan bagi ke audiens. Sebelum melakukan itu, ada yang jauh lebih penting: menentukan target audiens. Bagaimana pun juga, bentuk dari pesan pemasaran haruslah relevan dengan kebiasaan ataupun minat audiens.

Agar pesan tepat tersampaikan, tim marketing communication mesti riset tentang target market terlebih dahulu. Misalnya, apa saja masalah mereka, apa yang mereka butuhkan, apa yang mereka sukai, berapa rentang usia mereka, apa pekerjaan mereka, dan lain-lain.

Riset pasar semacam ini dapat marketing communication lakukan lewat survei. Mengamati kebiasaan dan kesukaan tiap audiens dapat sangat membantu marketing communication merumuskan pesan pemasaran. Ini akan membantu perusahaan mencapai target market yang paling tepat pula.

Menyusun pesan pemasaran

Saat marketing communication sudah memiliki ide atau gagasan untuk menarik perhatian target market, maka kini waktunya menyusun pesan pemasaran. Sebuah pesan atau kalimat pemasaran sebaiknya tidak bertele-tele dan jelas. Jangan sampai audiens justru kebingungan akan pesan yang marketing communication buat.

Panjang atau pendeknya pesan pemasaran sebenarnya tidaklah terlalu menjadi masalah. Yang terpenting adalah teknik menyampaikan pesannya. Belakangan ini metode storytelling masih paling efektif untuk membagikan pesan pemasaran.

Dalam proses penyusunan pesan pemasaran, tentu saja tetap melibatkan manajer marketing. Pesan yang tim marketing communication susun akan melalui persetujuan manajer. Jika ada masukan yang bagus, pesan tersebut masih bisa direvisi.

Setelah pesan marketing memperoleh persetujuan, barulah tim marketing communication dapat bergerak untuk mendistribusikan konten. Dalam proses pembuatan dan rilis, marketing communication akan bekerja sama dengan pihak lain. Misalnya, digital marketing, tim kreatif, dan lain-lain.

Melakukan monitor terhadap respon audiens

Tugas berikutnya adalah memantau bagaimana reaksi audiens terhadap kegiatan marketing communication tersebut. Analisis perlu tim marketing communication lakukan untuk menentukan langkah atau rencana selanjutnya. Analisis dapat tim pantau dari komentar, interaksi, hingga seberapa luas konten tersebut tersebar.

Tanggapan dari audiens penting untuk melihat dampak pesan pemasaran ke masyarakat. Entah itu respon positif atau negatif, semuanya mesti tetap tim marketing communication lihat. Pada akhirnya, semua bentuk respon yang ada akan disampaikan ke seluruh tim marketing sebagai bahan evaluasi.

Mempresentasikan temuan ke tim

Selama periode konten atau campaign dari marketing communication berjalan, temuan atau analisis apa pun wajib tersampaikan ke seluruh tim marketing. Nantinya temuan tersebut akan menjadi bahan pertimbangan bersama mengenai lanjut atau tidaknya konten yang berjalan. Masukan dari anggota tim lain sangat bermanfaat dalam proses ini.

Andai pesan pemasaran mendapat respon amat baik dari audiens, tim marketing communication dapat mengecek seberapa besar dampaknya ke penjualan. Apakah konten dari tim tersebut mampu menghasilkan leads dan penjualan yang sepadan? Jika iya, maka kemungkinan besar manajer marketing akan melanjutkan dan menginovasi ide konten dari tim marketing communication tadi.

Baca Juga: Tips Jitu Belajar Copywriting Berikut Rekomendasi Kursusnya

Peluang karier belajar marketing communication

Karier marketing communication

Sejauh ini, perusahaan masih amat membutuhkan sumber daya manusia berkualitas untuk marketing communication. Apalagi kemampuan dari marketing communication sangat berguna juga dalam menjalankan campaign.

Jika kamu memutuskan belajar marketing communication, ada banyak peluang karier bisa kamu coba, lho. Mulai dari public relation, social media management, hingga customer representative. Berikut beberapa ulasan singkatnya:

Public relation manager

Pekerjaan public relation akan banyak berhubungan dengan penulisan pesan perusahaan ke masyarakat melalui media. Bekal marketing communication akan sangat membantu dalam menunjang perkembangan karier ini. Apalagi tujuan penting dari public relation adalah membentuk citra perusahaan agar tetap baik, bahkan saat kondisi genting.

Public relation manager yang bagus jelas membutuhkan banyak skill dari marketing communication. Tugas dari profesi ini antara lain menulis siaran pers, menghubungkan perusahaan dengan media, sampai menanggapi berita negatif mengenai perusahaan.

Selain itu, public relation manager juga dapat membantu perusahaan dalam menarik pelanggan atau audiens. Dengan pesan-pesan yang baik, public relation semestinya bisa membangun loyalitas audiens terhadap sebuah brand.

Marketing communication manager

Salah satu karier menarik yang nantinya bisa kamu geluti tentu saja marketing communication manager. Ketika sudah melewatkan beberapa tahun dalam tim marketing communication, kamu berpeluang menjadi manajer. Tugasnya kurang lebih sama dengan marketing communication pada umumnya, hanya saja tanggung jawabnya lebih besar.

Seorang marketing communication manager bertugas merencanakan, melaksanakan, dan memantau campaign dari timnya. Tidak sampai di situ, peran manajer ini juga mencakup pengelolaan anggaran serta berkoordinasi dengan divisi lain terkait kegiatan marketing communication.

Saat campaign berjalan, marketing communication manager juga bertanggung jawab dalam melakukan analisis. Setelah itu, dapat pula berdiskusi dengan divisi lain untuk menentukan langkah atau strategi pemasaran selanjutnya.

Social media manager

Karier marketing communication kini mulai mencakup ke area digital marketing. Bentuk digital marketing yang paling sering perusahaan pakai adalah social media management. Nah, ini dapat menjadi peluang karier yang bagus juga buat kamu, lho.

Social media manager bertanggung jawab dalam mengembangkan sekaligus menerapkan strategi media sosial. Bukan hanya memproduksi konten, social media manager dapat pula memantau komentar dan interaksi brand dengan audiens. Respon dari audiens tersebut nantinya dapat menjadi bahan pertimbangan dalam strategi marketing berikutnya.

Marketing coordinator

Menguasai skill marketing communication dapat menjadi bekal untuk merintis karier sebagai marketing coordinator. Sesuai namanya, pekerjaan ini pastinya akan bertanggung jawab akan semua kegiatan marketing. Baik itu secara konvensional maupun digital marketing.

Secara umum, tugas marketing coordinator adalah merencanakan dan melaksanakan kegiatan campaign. Termasuk di dalamnya kegiatan yang berhubungan dengan marketing communication. Pada skala perusahaan besar, marketing coordinator juga bertugas mengelola bujet serta menyiapkan copywriting yang tepat untuk campaign.

Customer relations representative

Kemampuan komunikasi dari marketing communication juga bermanfaat untuk interaksi dengan pelanggan. Oleh sebab itu, customer relations representative (CSR) menjadi salah satu pilihan karier terbaik.

Tugas utama CSR adalah membangun hubungan baik dengan pelanggan. Baik itu meresponi keluhan, menjawab pertanyaan, menangani feedback pelanggan, hingga mempromosikan layanan perusahaan. Karena banyak berinteraksi dengan pelanggan, CSR juga bisa memberikan masukan pada tim marketing untuk merumuskan strategi paling tepat buat pelanggan.

Belajar skill marketing communication

Skill untuk marketing communication

Dalam menjalankan tugas sebagai marketing communication, kamu nantinya butuh kemampuan-kemampuan khusus untuk menunjangnya. Seperti kamu baca sebelumnya, pekerjaan ini tidaklah harus untuk orang yang berkuliah di jurusan komunikasi. Selama kamu memiliki ketertarikan pada bidang ini, kamu bisa lho mempelajari dan mempraktikkannya sendiri.

Setidaknya terdapat empat soft skill marketing communication yang bisa kamu tumbuhkan mulai dari sekarang. Simak penjelasan singkatnya berikut ini:

Komunikasi

Kemampuan paling penting dalam marketing communication tentu saja adalah komunikasi. Kamu bisa bayangkan ‘kan, pekerjaan ini amat banyak melibatkan interaksi dengan orang. Baik itu secara langsung maupun tidak langsung.

Berkomunikasi secara verbal mungkin sudah biasa kamu lakukan. Namun, berkomunikasi non-verbal biasanya punya kendalanya tersendiri. Tanpa kecakapan dalam menulis dan menyimak, komunikasi tidak langsung berpotensi memunculkan missed communication.

Jangan lupa, marketing communication juga biasanya menyusun konsep copywriting dalam sebuah kegiatan ataupun campaign. Jadi, skill berkomunikasi yang menarik juga sangat dibutuhkan.

Influence

Selanjutnya, kemampuan yang tidak kalah penting dari marketing communication adalah influence. Maksudnya, seorang marketing communication yang baik biasanya mampu mempengaruhi lawan bicaranya. Terlebih jika tujuannya memang untuk penjualan.

Sama halnya seperti komunikasi, influence di sini sifatnya bisa langsung maupun tidak langsung. Contoh yang tidak langsung misalnya dalam pembuatan copywriting untuk sebuah info ataupun konten. Tanpa perlu bertatap muka, audiens semestinya bisa tertarik dengan pesan pemasaran yang dibuat.

Kemampuan influence ini juga membuat seseorang lebih luwes dalam berbincang. Maka, tidak heran jika nantinya audiens makin betah berinteraksi.

Kreatif

Saat kamu memilih berkarier pada bidang marketing communication, kreativitas juga jadi poin penting, lho. Dalam menyampaikan pesan, seseorang butuh cara kreatif agar mampu menarik minat orang lain. Kreativitas tersebut mencakup ide atau gagasan, perumusan ide, konsep, hingga pembuatan pesan pemasaran.

Selain kreatif, karier sebagai marketing communication biasanya harus up to date pada tren juga. Penyampaian pesan mesti disesuaikan dengan jenis audiens. Jangan sampai pesan untuk orang-orang muda disampaikan dengan cara membosankan seperti untuk orang tua.

Berpikir strategis

Kemahiran dalam berkomunikasi akan jauh lebih baik jika dibarengi dengan kemampuan berpikir strategis. Dalam hal ini, apa pun yang hendak seseorang sampaikan haruslah tersusun secara sistematis, bukan asal bicara. Nah, marketing communication pun juga menerapkan hal tersebut.

Dengan berpikir strategis, pesan pemasaran dapat sampai ke audiens dengan lebih baik. Ini karena marketing communication pun membutuhkan riset terlebih dahulu sebelum menyusun pesan. Saat sudah tahu kebiasaan dan kesukaan audiens, tim marketing communication akan lebih mudah membuat langkah strategis dalam pemasaran.

Tips merintis karier marketing communication

Berkarier sebagai marketing communication

Setelah membaca beberapa ulasan tugas marketing communication tadi, kamu mungkin mulai berpikir untuk bekerja pada bidang tersebut. Pekerjaan ini masih sangat menarik untuk kamu geluti, mengingat bidang ini juga merupakan jantung perusahaan dalam menjalankan strategi pemasaran. Baik itu secara konvensional maupun digital.

Buat Teman Belajar yang tengah bersiap berprofesi dalam bidang marketing communication, berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan:

Ikut kelas khusus marketing communication

Andai kamu sedang berkuliah atau menempuh pendidikan jurusan komunikasi, peluang bekerja dalam marketing communication tentu terbuka lebar. Namun, bagaimana jika kamu tidak berasal dari jurusan komunikasi?

Saat ini sebenarnya banyak kelas yang khusus menyiapkan seseorang untuk berkarier pada bidang tertentu. Nah, kelas atau kursus marketing communication bisa menjadi opsi buatmu. Kamu dapat mulai melakukan riset tentang kelas-kelas yang ada dan pilihlah kelas yang sesuai dengan kebutuhanmu.

Kalau kamu lebih tertarik marketing communication dalam ranah digital marketing, kamu bisa sekalian mengikuti kelas digital marketing. Seperti yang Belajar Lagi miliki melalui Bootcamp Full-Stack Digital Marketing. Coba deh cek selengkapnya di website Belajar Lagi!

Bangun koneksi profesional

Belajar mandiri itu memang dapat membantu mendalami skill marketing communication. Namun, jangan lupakan pentingnya membangun koneksi sebagai bekal berkarier nanti. Networking bisa kamu peroleh dari mana saja, salah satunya dari kelas yang kamu ikuti.

Jalinlah koneksi baik dengan sesama peserta maupun mentornya. Mentor sendiri biasanya berasal dari tenaga profesional yang sudah lama ahli dalam bidangnya. Dengan menjalin koneksi, siapa tahu ada peluang kerja marketing communication yang terbuka untukmu.

Kamu juga bisa berkoneksi dengan senior yang sudah terlebih dahulu bekerja pada bidang ini. Cari tahu seperti apa pekerjaan marketing communication darinya. Ini cukup bermanfaat lho karena bisa memberikan gambaran buatmu sebelum nantinya terjun kerja.

Internship kerja

Jangan sepelekan pentingnya internship. Kamu dapat mengambil kerja magang saat masih berkuliah, terutama jika jurusan kuliahmu memang relevan dengan marketing communication. Kerja magang akan menjadi bekal terbaik sebelum benar-benar berkarier nanti.

Kamu juga bisa mendaftar internship setelah lulus dari kelas marketing communication yang kamu ikuti. Namun sebelumnya, persiapkan CV serta portofolio sebaik mungkin. Tunjukkan bahwa kamu sudah memiliki skill yang cukup untuk berkarier pada bidang tersebut.

Baca Juga: Kenali Manfaat dan Cara Membangun Personal Branding, Masih Termasuk Bentuk Marketing!

Kesimpulan

Marketing communication merupakan bentuk kegiatan pemasaran dalam berbagai bentuk, bisa dari periklanan hingga branding produk. Dalam marketing communication, perusahaan akan menyampaikan pesan kepada audiens dengan tujuan untuk menghasilkan penjualan dan keuntungan.

Tugas marketing communication meliputi riset target market, menyusun pesan pemasaran, memantau kegiatan campaign atau marketing, dan mempresentasikan temuan ke tim marketing. Skill paling penting dalam marketing tentu saja adalah komunikasi. Selain itu, dibutuhkan juga kemampuan influence, kreatif, dan berpikir strategis.

Untuk menyiapkan diri berkarier pada bidang ini, kamu bisa mengikuti kelas khusus marketing communication. Asah kemampuanmu lewat kelas tersebut dan bangun portofolio terbaik untuk melamar kerja nanti.

#
Digital Marketing
#
Karir
Belajarlagi author:

Belajarlagi Writer

Tim penulis Belajarlagi yang profesional dan berdedikasi untuk memberi informasi berkualitas demi Teman Belajar

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.