Kenali Manfaat dan Cara Membangun Personal Branding, Masih Termasuk Bentuk Marketing!

Simak informasi seputar personal branding berikut ini! Membahas mengenai manfaat dan cara membangunnya! Tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga brand, lho.

Daftar Isi

[tampilkan]
[sembunyikan]

Dikutip dari Sprout Social, personal branding adalah proses mendefinisikan dan mempromosikan apa yang kamu miliki sebagai individu. Personal branding umumnya meliputi pengalaman, keterampilan, dan nilai yang membedakanmu dibandingkan orang lain.

Tidak hanya diri sendiri, personal branding juga bisa kamu bangun untuk memperkenalkan brand yang kamu miliki sehingga punya esensi di masyarakat.

Intinya, ini adalah bagaimana kamu memproyeksikan dirimu atau brand milikmu dan nilai-nilainya kepada dunia dan memastikan bahwa target audiensmu tahu siapa dirimu, apa yang kamu perjuangkan, dan mengapa kamu layak dipilih daripada kompetitor.

Jadi, bisa dikatakan bahwa personal branding bukan hanya tentang marketing tetapi tentang menjadi marketer. 

Bila kamu masih awam dengan manfaat serta bagaimana cara membangun personal branding, maka informasi berikut ini sangat tepat! Yuk, dibaca, dicatat, dan jangan lupa untuk segera diimplementasikan.

Mendefinisikan Personal Branding

Setiap orang memiliki personal branding mereka sendiri. Sama seperti merek korporat, orang akan memandang dengan cara tertentu. Dengan memahami personal brandingmu, kamu dapat menentukan apa yang orang pikirkan dan rasakan ketika mereka berinteraksi denganmu atau brand milikmu.

Singkat kata, personal branding bisa membuat orang lain mengingatmu dengan mudah. Ketika seseorang ingin membangun personal branding, ada tiga pertanyaan yang perlu dijawab terlebih dahulu, yaitu:

  • Siapa kamu?
  • Apa yang sudah kamu lakukan?
  • Apa tujuan yang ingin kamu capai?

Misalnya, perusahaan seperti Nike telah mencurahkan banyak waktu dan upaya untuk menumbuhkan citra sebagai perusahaan bagi para atlet dan penggemar kebugaran. Nike menyampaikan identitas ini dalam segala hal yang dijualnya, teknik pemasarannya, dan bahkan kehadirannya di media sosial.

Beberapa pebisnis besar juga mengembangkan personal branding untuk meningkatkan peluang penjualan mereka, karena 92% orang lebih mempercayai rekomendasi dari individu daripada perusahaan.

Mengutip Search Engine Journal, di era dimana rentang perhatian orang semakin pendek dari menit ke menit, kebutuhan untuk membuat kesan kini jadi sangat penting dibanding sebelumnya. Dan cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan menciptakan personal branding yang solid dan mudah diingat.

Manfaat Personal Branding

Dilansir dari Harvard Business Review, personal branding dapat terbentuk secara alamiah maupun disengaja untuk mencapai tujuan tertentu. Seperti pengakuan atas keahlian yang dimiliki, menonjolkan bakat, atau ingin dikenal sebagai seseorang yang potensial. 

Lantas, apa saja manfaat personal branding? Berikut uraiannya.

1. Meningkatkan Kredibilitas 

Tak banyak tahu bahwa kepercayaan dan keahlian merupakan komponen penting dari kredibilitas. Keahlian yang kamu miliki dan diakui oleh orang lain bukan hanya menimbulkan decak kagum atau rasa hormat, melainkan juga kepercayaan. Apabila nilai personal branding tersebut dapat kamu terapkan di kehidupan nyata, secara otomatis kredibilitas akan meningkat. 

Sebagai contoh, kamu memiliki kemampuan desain yang mumpuni, tetapi belum terbukti dan diakui, tentunya kredibilitas akan rendah. Lain halnya jika kamu memaksimalkan kemampuan tersebut dengan mengikuti berbagai kompetisi.

Meskipun gagal meraih juara pertama, kamu telah berhasil mengukir prestasi, menunjukkan dan membuktikan nilai diri, serta mendapat pengakuan. Berbekal hal tersebut, kamu bisa membangun personal branding yang kuat. Makin tinggi nilai kualitas diri kamu, makin tinggi pula kredibilitas kamu di mata publik. 

2. Meningkatkan Kepercayaan Diri 

Selain membangun kepercayaan orang lain terhadap diri kamu, personal branding juga membuat kamu lebih percaya terhadap kemampuan diri. Dampaknya, kamu akan lebih termotivasi untuk mengasah kemampuan dan keterampilan. 

Pemahaman kamu mengenai keunikan diri dan nilai positif juga akan lebih berkembang. Hal ini efektif membantu mengoptimalkan kekuatan kamu meraih karier atau tujuan yang diinginkan.

Makin tinggi rasa percaya diri, kamu akan lebih bersemangat dalam mengerjakan sesuatu. Bahkan, kamu tak akan merasa terbebani ataupun tertekan saat dihadapkan pada situasi sulit. Ketika reputasi terbentuk dengan baik, orang-orang akan merasa nyaman untuk bekerja sama ataupun memberikan kepercayaan pada kamu. 

3. Membangun Koneksi 

Personal branding tidak hanya bisa membantu membangun koneksi di bidang spesialisasi kamu saja, tetapi juga koneksi di bidang lainnya. Ketika kamu memantapkan diri untuk membangun reputasi, kamu bisa mendapatkan lebih banyak eksposur dan kesempatan di masa depan. 

Di era digital ini, kamu bisa memanfaatkan media sosial untuk membangun koneksi dan menambah kenalan tanpa batas.

Selama yakin dengan kemampuan dan nilai diri, kamu bisa mengembangkan sayap hingga ke ujung dunia. Makin kuat koneksi yang kamu bangun, makin besar peluang yang akan menghampirimu. 

Dengan koneksi yang luas, kamu juga akan lebih mudah mencapai tujuan besar dalam hidup, seperti meraih karier gemilang, dikenal hingga skala internasional, atau menjadi sosok penting yang berpengaruh.

4. Memperluas Jaringan 

Salah satu hal umum yang akan kamu dapatkan dari membangun citra diri adalah mendapatkan koneksi atau jaringan yang luas. Hal ini semakin benar di era media sosial di mana kamu dapat terhubung dengan banyak orang dengan mudah.

Ketika orang lain mengetahui keunggulan dan nilai diri kamu, secara otomatis daya jual kamu meningkat. Alhasil, kamu akan dianggap sebagai salah satu orang yang potensial untuk diajak bekerja sama. 

Semakin banyak kamu bertemu orang-orang, jaringan baru akan tercipta secara otomatis. Selain berdampak baik citra diri, nama kamu akan semakin dikenal luas.  

5. Memperkuat Bisnis 

Jika kamu memiliki bisnis, maka personal branding mampu memperkuat bisnis yang kamu jalankan. Pasalnya, personal branding dapat meningkatkan integritas bisnis di mata calon konsumen, pelanggan setia, pesaing, hingga rekan bisnis. 

Personal branding memberikan manfaat berupa kemudahan dalam menggaet calon pelanggan, memaksimalkan strategi pemasaran, membangun jaringan, dan koneksi bisnis.

Mengingat sebagian besar calon konsumen cenderung memilih merek yang sudah dikenal luas, dengan nama dan citra baik kamu, bisnis yang dijalankan akan lebih cepat berkembang. 

Ketika orang-orang sudah mengetahui kualitas produk atau jasa yang kamu tawarkan, mereka tidak akan segan membelinya. Berkat personal branding, kamu bisa membangun kerajaan bisnis dan meraih keuntungan finansial tanpa batas. 

6. Menonjolkan Keunggulan Yang Dimiliki 

Salah satu manfaat dari personal branding adalah menunjukkan keunggulan yang kamu miliki. Oleh karena itu, fokuslah pada kekuatan diri sehingga menjadi ciri khas yang diketahui oleh publik. 

Melalui cara ini, orang lain akan mulai melihat kamu dengan segala kelebihan yang dimiliki. Keahlian kamu akan diakui, nama kamu akan dikenal luas. 

Tak hanya itu saja, personal branding juga membantu memperjelas tujuan. Misalnya, meraih posisi manajer sebelum usia 35 tahun, bekerja di perusahaan asing setelah lulus kuliah, menjadi ahli di bidang teknologi, atau memiliki bisnis pribadi dengan omzet ratusan juta setiap bulan. 

Dengan citra diri yang baik, apapun tujuanmu akan lebih mudah terealisasi. Pasalnya, keunggulan yang kamu miliki akan memberikan nilai lebih di mata orang lain. 

7. Lebih Fokus Terhadap Peluang Yang Ada 

Lantaran berasal dari passion, nilai, tujuan, dan keterampilan, personal branding membantu kamu tumbuh menjadi unik. Personal branding juga membantu kamu meminimalisasi kelemahan dan memperbaiki kekurangan. 

Berkat personal branding, memenuhi banyak hal di kehidupan kamu akan terasa lebih mudah. Kamu akan belajar untuk mengembangkan diri, menempatkan prioritas, dan fokus terhadap kesempatan yang terbuka di depan mata. 

Cara Membangun Personal Branding

Setelah tahu manfaatnya, maka berikutnya ketahuilah cara membangun personal branding yang tepat agar tujuanmu tercapai. Baik untuk diri sendiri maupun brand yang sedang kamu bangun.

1. Kenali Diri dan Hal yang Memotivasi

Untuk membangun personal branding, penting untuk mulailah dengan bertanya pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Apa yang memotivasi kamu untuk bangun di pagi hari dan pergi bekerja?
  • Keterampilan atau bakat apa yang paling kamu banggakan?
  • Keterampilan apa yang ingin kamu ketahui tetapi belum kamu mulai coba?
  • Tugas atau proyek seperti apa yang memberikanmu energi?
  • Mata pelajaran apa yang paling menarik minat belajarmu?
  • Sepuluh tahun dari sekarang, apa yang ingin kamu sumbangkan kepada dunia?
  • Apa kesamaan orang-orang yang paling kamu kagumi?

Tuliskan jawabanmu untuk pertanyaan-pertanyaan ini dan perhatikan setiap hal yang mendeskripsikanmu dengan tepat. Latihan ini dapat membantu kamu mengidentifikasi beberapa nilai, keyakinan, atau tujuan yang saat ini mendorongmu.

Misalnya, mungkin kamu mengetahui bahwa dirimu hebat dalam mengelola konflik secara produktif, suka melakukan brainstorming ide-ide baru, dan senang berkolaborasi dengan orang lain. Ini menunjukkan bahwa kamu lebih menonjol dalam menunjukkan rasa ingin tahu, kasih sayang, dan kreativitas.

Mengidentifikasi dan merenungkan apa yang memotivasimu, serta apa yang ingin kamu capai, akan membantumu memanfaatkan keterampilan dan kompetensi yang ada untuk secara sengaja menunjukkan perilaku yang membuat kekuatan dan hasrat terbesamu terlihat dari luar. 

Kamu juga dapat menggunakan pengetahuan ini untuk merenungkan keterampilan baru apa yang mungkin perlu kamu kembangkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Memiliki Fokus yang Kuat

Untuk bisa mendapatkan perhatian yang luas, banyak orang yang mulai membangun citra diri dengan menjadi seorang generalist. Mereka mencoba untuk menjadi “everything to everyone,” ikut berkomentar terhadap sesuatu yang sedang menjadi tren padahal hal itu bukan termasuk keahliannya. 

Nyatanya, ini justru bisa menjadi bumerang yang berbahaya untuk personal branding yang sedang dibangun.

Cobalah untuk memiliki fokus yang kuat dan konsisten saat mulai membangun personal branding. Tetapkan fokus untuk target audiens yang diinginkan. Hal ini akan lebih mudah saat menciptakan konten-konten seputar citra diri dan memudahkan orang lain untuk mendefinisikan dirimu.

Perlu diingat, banyak orang yang kesulitan untuk menentukan fokus karena mereka tidak ingin membatasi diri sendiri. Namun, perlu disadari bahwa personal branding ini secara natural akan berubah seiring pertumbuhan kariermu. 

Maka strategi terbaik adalah memilih fokus tertentu dan membiarkannya berkembang secara organik seiring berjalannya waktu.

3. Tentukan Ingin Dikenal Sebagai Apa

Personal branding ini lebih dari sekadar tentang cerminan diri hari ini. Ini adalah tentang sebuah roadmap yang menentukan ke mana atau sebagai apa dirimu akan dikenal. 

Setelah memahami keterampilan dan kompetensi yang dimiliki, kamu juga harus menilai kekuatan dan kelemahan diri yang berkaitan dengan industri atau karier apa pun yang ingin digeluti selanjutnya.

Dengan melakukan hal ini, kamu akan menemui keterampilan dan sifat yang membuat dirimu menjadi berbeda serta hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan atau pengetahuan baru apa saja yang perlu dipelajari. Buatlah proyeksi diri selama lima sampai sepuluh tahun ke depan dan keahlian apa saja yang ingin dimiliki. Hal ini bisa membuatmu memiliki langkah yang lebih terukur untuk bisa mencapai tujuan yang diinginkan.

4. Tentukan Target Audiens

Sebelum mulai membangun personal branding, kamu juga perlu menentukan siapa target audiens-nya. Apakah para CEO? Praktisi HR? atau para mahasiswa yang sedang mencari mentor untuk skill-skill di dunia kerja? 

Semakin cepat kamu menentukan target pasarnya, semakin mudah juga bagimu menentukan pendekatan seperti apa yang akan digunakan dalam konten-konten yang akan dibuat nantinya dan platform apa yang akan dipilih.

Sebagai contoh, jika tujuanmu adalah untuk menarik para praktisi HR, maka kamu bisa lebih aktif di platform LinkedIn. Perlu diketahui, 92% para recruiter di luar sana banyak menggunakan platform media sosial untuk mencari kandidat yang berkualitas dan 87% di antaranya menggunakan LinkedIn.

5. Konsisten

Konsisten ini bukan hanya berarti kamu tetap aktif menerbitkan konten di platform yang dipilih, tetapi juga soal pemilihan cerita yang diangkat. 

Hampir mirip dengan memiliki fokus yang kuat, konsisten disini berarti kamu  akan mudah diingat jika konten yang disajikan memiliki benang merah yang konsisten. Jika memungkinkan, konsistensi ini perlu dijaga, baik secara online maupun offline.

Selain itu, konsistensi di sini juga bisa terapkan dalam bagaimana kamu mengemas konten yang akan ditampilkan, baik itu secara visual ataupun pendekatan yang digunakan. 

Misalnya, kamu secara konsisten menggunakan pendekatan yang witty saat membuat konten untuk personal branding atau menggunakan desain visual yang terkonsep dengan baik. Hal ini akan memudahkan audiens untuk bisa mengenalimu sekaligus membuat konten-konten milikmu terlihat lebih unik.

6. Riset Industri dan Kenali Para Ahlinya

Saat menentukan personal branding seperti apa yang diinginkan, ada baiknya kamu melakukan riset terlebih dahulu industri yang digeluti lebih dalam dan siapa saja orang-orang yang telah terlebih dahulu menjadi top of mind-nya. 

Lalu, lihat bagaimana mereka membungkus konten-konten yang ditampilkan dan apa pendekatan yang digunakan.

Namun, perlu diingat, apa yang berhasil di mereka belum tentu bisa berhasil kamu gunakan. Oleh karena itu, kamu tetap perlu mencari formula tersendiri agar bisa tampil beda dan unik. 

7. Bangun Networking

Memiliki komunitas yang satu frekuensi dan minat yang sama akan memudahkanmu dalam membangun personal branding ini. Cara ini akan membuat dirimu mudah diingat dan memiliki lingkar pertemanan profesional yang lebih luas.

Semakin banyak koneksi yang dimiliki, akan semakin tinggi juga nilai jangkuan citra diri yang sedang dibangun. Berkoneksi secara regular tak hanya membantu meningkatkan personal branding, tapi juga bisa mengembangkan kariermu ke level yang selanjutnya.

Namun, ada hal yang perlu diingat, koneksi yang dibangun harus mempunyai nilai lebih di dalamnya dan menghasilkan simbiosis mutualisme yang baik. Jika tidak, kamu mungkin hanya akan dianggap social butterfly yang butuh pengakuan di sana-sini.

8. Minta Rekomendasi

Setelah membangun networking, langkah selanjutnya adalah jangan sungkan untuk meminta rekomendasi. 

Strategi yang efektif untuk memperluas jangkauan citra diri adalah dengan word of mouth dan cara paling mudah untuk mendapatkannya adalah dengan rekomendasi dari orang-orang terdekat. 

Mereka akan memiliki perspektif yang berbeda tentang nilaimu. Semakin banyak perspektif, keunikan dirimu pun bisa semakin bervariasi.

LinkedIn menjadi platform yang tepat untuk meminta rekomendasi karena akan bisa dengan mudah dilihat oleh para recruiters di luar sana. Jangan sungkan juga untuk meminta mereka menuliskan surat rekomendasi atau referensi jika dibutuhkan saat mengembangkan karier kedepannya. 

Ingat, hal ini harus bersifat mutualisme ya, artinya kamu juga harus ada saat mereka membutuhkannya juga.

Tips Bangun Personal Branding di Media Sosial

Seperti yang sudah dijelaskan, salah satu cara membangun personal branding yang paling mudah adalah melalui media sosial.

Meski demikian, diperlukan banyak riset dan juga ketekunan agar orang-orang jadi tahu siapa dirimu dan apa yang sedang kamu berusaha tunjukkan, serta apa yang membedakanmu dengan orang lain.

Nah, berikut ini ada beberapa tips membangun personal branding di media sosial yang bisa kamu coba. Yuk, simak!

1. Membuat Konten

Tentunya Instagram dan LinkedIn adalah pilihan media sosial yang tepat untuk membagikan konten terkait personal branding. 

Untuk membuat personal branding kamu berjalan baik di Instagram dan LinkedIn, kamu harus membagikan konten dan biasanya audiens kedua platform tersebut menyukai user generated content atau konten yang dibuat oleh pengguna. 

Konten ini juga menjadi contoh dari personal branding. Kamu bisa membagikan contoh tutorial, hasil fotografi, atau video motivasi, karena hal itu semua adalah yang menunjukkan siapa diri kamu. Konten ini bisa disesuaikan dengan apa yang kamu suka atau berkaitan dengan pekerjaan kamu saat ini.

2. Interaksi dengan Pengguna

Melakukan interaksi kepada followers dan following kamu adalah hal yang wajib untuk membentuk personal branding di media sosial. Karena dengan cara ini follower dan following tahu jika akun milikmu masih aktif. 

Interaksi bisa dilakukan melalui kolom komentar, memberikan reaction terhadap postingan, atau juga mengobrol di DM. Interaksi ini juga bisa menambah relasi, lho. Sehingga, orang-orang bisa dengan mudah untuk mengenal kamu dan membuat persepsinya sendiri.

3. Konsisten

Konsisten adalah cara membuat personal branding yang terakhir. Konsisten di sini artinya kamu konsisten untuk membuat dan membagikan konten, dan juga konsisten untuk berinteraksi dengan followers dan following. 

Dengan konsisten membuat konten juga, membuat orang lain bisa dengan mudah mengingat akun kamu dan juga untuk menarik engagement.

Contoh Personal Branding yang Berhasil

Agar lebih memotivasimu, simak beberapa contoh dari personal branding yang telah berhasil di bawah ini.

1. Neil Patel

Neil Patel adalah seorang guru marketing yang mengajarkan cara memasarkan produk/jasa secara online. Dia juga merupakan CMO dan Co-Founder Neil Patel Digital, sebuah agensi yang bertujuan untuk membantu perusahaan-perusahaan top dunia meningkatkatkan traffic situs nya secara besar-besaran.

Terlebih lagi, Neil adalah raja blogging yang membahas tentang pemasaran digital. Tulisan Neil Patel sangat mendalam dan biasanya didukung dengan bukti dari pengalamannya sendiri. 

Ini merupakan contoh personal branding yang sukses karena Neil telah berhasil memposisikan personal branding dirinya sebagai guru online marketing dan SEO.

2. Mark Manson

Mungkin kamu pernah mendengar buku yang berjudul "Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat" (The Subtle Art of Not Giving a F*ck). Ya, penulis buku tersebut adalah Mark Manson. Ia adalah seorang blogger dan pengusaha. 

Mark memahami pentingnya nama dia dikenal online. Situs webnya bernama markmanson.net dan dia berfokus bagaimana dia dapat membantu kamu secara personal.

Mark Manson membangun personal brandingnya yang to the point. Postingan dalam situsnya berisi ulasan yang mendalam, terkadang kurang sopan, namun yang terpenting jujur.

3. Titi Dj

Titi Dj adalah salah satu diva Indonesia. Karir musiknya berada di puncak popularitas pada tahun 2000-an. Sampai sekarang, Titi Dj tetap dikenal sebagai salah satu musisi legendaris tanah air.

Ciri khas Titi Dj adalah gaya bermusik dengan penampilan berkonsep grunge atau gothic. Tidak banyak musisi Indonesia yang nyaman dengan konsep ini. Keunikan inilah yang menjadi nilai lebih seorang Titi Dj yang membedakannya dari musisi-musisi lain.

Penyanyi yang memiliki julukan ‘Sang Dewi’ ini adalah salah satu contoh personal branding yang menekankan pada ciri khas dan keunikan.

Kesimpulan

Setiap manusia memiliki keunikan tersendiri. Namun, tidak semuanya paham dengan apa yang mereka miliki. Maka dari itu, penting untuk dirimu mengenali apa yang kamu miliki untuk menentukan bagaimana cara pandang orang terhadapmu.

Melalui personal branding, hal tersebut dapat terwujud. Tidak ada kata terlambat untuk mulai membangun citra dirimu. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Related Blog

Jadilah yang pertama tahu

Langganan Newsletter Kami

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.