PIC Adalah Kunci Keberhasilan Berbagai Project: Yuk, Pahami!

Ayu Novia
8 Min Read
Published:
May 21, 2025
Updated:
May 21, 2025

Dalam dunia kerja, istilah PIC sering banget muncul. Mulai dari koordinasi proyek sampai tugas harian, pasti ada momen ketika ditanya: “Siapa PIC-nya?” Nah, PIC adalah singkatan dari Person in Charge, alias orang yang bertanggung jawab atas suatu tugas atau proyek.

Tapi, tugas PIC itu sebenarnya ngapain aja sih? Apakah beda dengan supervisor? Dan gimana cara jadi PIC yang andal? Kita bakal bahas semua hal penting soal peran PIC. Yuk, kulik bersama lewat artikel di bawah ini!

PIC Adalah: Siapa Dia dalam Sebuah Proyek atau Tim?

PIC adalah singkatan dari Person In Charge, yaitu orang yang bertanggung jawab penuh terhadap suatu tugas, proyek, atau proses kerja.

Ketika kamu ditunjuk sebagai PIC, artinya kamu dipercaya sebagai sosok utama yang memastikan semua berjalan sesuai rencana. Bukan cuma sekadar “tahu” apa yang dikerjakan, tapi benar-benar menjadi penanggung jawab utama, mulai dari perencanaan sampai hasil akhirnya.

Dalam struktur kerja modern, posisi PIC sangat fleksibel. Ia bisa berada di level staf, supervisor, bahkan manager, tergantung konteks proyeknya. Dialah yang jadi titik pusat koordinasi dan pengambilan keputusan dalam ruang lingkup tertentu.

Baca juga: Project Plan: Manfaat dan Strategi Efektif Membuatnya

Tugas dan Tanggung Jawab PIC

PIC adalah

1. Menyusun rencana kerja

PIC punya tanggung jawab menyusun rencana kerja sesuai tujuan yang ditetapkan. Ia harus memastikan timeline realistis, pembagian tugas merata, dan semua resources sudah siap. Perencanaan yang matang di awal jadi kunci kelancaran eksekusi di tahap selanjutnya.

2. Mengoordinasikan tim dan stakeholder

Tugas PIC bukan kerja sendirian. Ia harus aktif menjalin komunikasi dengan tim internal maupun pihak eksternal yang terlibat. Baik itu klien, vendor, hingga atasan, semua harus tahu perkembangan terkini. Intinya, PIC jadi penghubung utama yang memastikan semua informasi dan progres sinkron.

3. Monitoring dan evaluasi rutin

Selama proyek berjalan, PIC harus memastikan semua on track. Mulai dari progress harian, pencapaian milestone, hingga evaluasi jika ada kendala. Ia juga bertanggung jawab membuat report berkala, baik untuk manajemen atau untuk presentasi ke stakeholder eksternal.

4. Problem solving dan decision making

Ketika masalah antartim atau terkait job description muncul, tugas PIC adalah menganalisis, mencari solusi, dan mengambil keputusan cepat. Menjadi seorang PIC perlu punya sense of urgency dan kepercayaan diri yang cukup tinggi. Keputusan cepat dan tepat bisa menyelamatkan proyek dari delay atau kegagalan mencapai target.

Perbedaan PIC dengan Supervisor

PIC adalah peran, bukan jabatan. Jadi, siapa pun bisa menjadi PIC selama ditunjuk untuk tanggung jawab tertentu, baik itu dari level staff, officer, hingga manajer.

Supervisor adalah posisi resmi. Biasanya ada dalam struktur organisasi dan punya tanggung jawab tetap atas tim atau divisi tertentu.

Dalam satu proyek, seorang Supervisor bisa menunjuk PIC dari timnya untuk mengelola satu bagian dari pekerjaan.

Aspek PIC (Person in Charge) Supervisor
Definisi Orang yang ditunjuk untuk bertanggung jawab atas satu tugas/spesifik proyek tertentu. Jabatan atau posisi tetap dalam struktur organisasi yang mengawasi tim atau area kerja tertentu.
Sifat tanggung jawab Sifatnya sementara atau berbasis proyek, berjalan hingga tugasnya selesai. Tanggung jawabnya berkelanjutan dan bersifat jangka panjang.
Fokus pekerjaan Fokus pada pencapaian target atau deliverables dari tugas/proyek tertentu. Fokus pada pengawasan dan performa operasional sehari-hari tim kerja.
Kewenangan Bisa berasal dari berbagai level jabatan; tidak selalu punya wewenang struktural. Memiliki wewenang manajerial atas anggota tim dalam organisasi.
Pengambilan keputusan Terbatas pada ruang lingkup proyek/tugas yang ditangani. Lebih luas dalam konteks tim, performa, dan peraturan kerja.
Contoh kasus PIC event launching produk, PIC laporan akhir kuartal, PIC tender proyek. Supervisor produksi, supervisor customer service, supervisor gudang.
Struktur organisasi Tidak selalu masuk dalam struktur formal; bisa ditunjuk secara ad hoc. Masuk dalam struktur organisasi dan laporan langsung ke manajer.
Kompetensi yang diperlukan Project management, komunikasi, time management. Leadership, people management, evaluasi kinerja.

Skill Utama yang Harus Dimiliki Seorang PIC

1. Context switching

PIC seringkali harus menangani urusan teknis, komunikasi tim, sampai laporan ke atasan. Kemampuan context switching tanpa kehilangan fokus adalah skill yang penting. Tanpa skill ini, energi mental akan cepat habis dan hasil kerja jadi kurang optimal.

Gunakan metode time-blocking atau teknik Pomodoro untuk menjaga alur timeline diantara banyaknya subjek yang harus dipantau.

2. Komunikasi preventif

Seorang PIC yang baik nggak cuma jago public speaking, tapi jago menjembatani ekspektasi sejak awal, sebelum konflik muncul. Inilah kemampuan komunikasi preventif, yaitu cerdas menyampaikan progres, kendala, dan kebutuhan sebelum ditanya.

Komunikasi semacam ini membuat semua pihak merasa dihargai dan lebih siap menghadapi tantangan tanpa harus merasa panik. Minta weekly progress summary yang harus dilaporkan berkala oleh seluruh tim project.

3. Emotional buffering

Dalam suatu tim atau proyek, emosi lebih mudah memanas akibat perbedaan pendapat sampai pressure deadline. Skill emotional buffering adalah kemampuan untuk meredam pressure tanpa menyebarkannya ke tim.

PIC yang punya skill ini biasanya tenang saat chaos, tetap suportif saat tim panik, dan bisa jadi "penetral" konflik kecil yang bisa membesar. Kamu bisa melatih coping mechanism lewat journaling ketika terjadi konflik yang memicu stres.

4. Decision making

PIC sering harus ambil keputusan cepat, tapi tetap tepat. Di sinilah skill deadline compass berperan, yaitu insting untuk tahu kapan harus bersikap analitis dan intuitif, tergantung urgensinya.

5. Task delegation

Salah satu jebakan PIC adalah merasa harus mengerjakan semua hal sendiri. Padahal yang dibutuhkan adalah ownership mindset, bukan micromanagement. PIC harus bisa merasa bertanggung jawab, tapi tahu waktu yang tepat untuk mendelegasikan task.

Latih trust delegation dengan memberi kepercayaan pada tim dengan memantau milestone yang berhasil dicapai demi kemajuan project.

Baca juga: 15+ Skill Project Manager yang Penting Dimiliki Agar Sukses

Contoh PIC dalam Dunia Kerja

Contoh PIC dalam Dunia Kerja

Berikut contoh nyata peran PIC di berbagai bidang kerja:

  • Event organizer: Dalam acara konser musik, seorang PIC logistik bertanggung jawab penuh atas kesiapan alat, tenda, kabel, panggung, hingga sound system. Ia akan jadi orang yang ditanya pertama kalau terjadi keterlambatan atau kekurangan barang.
  • Startup company: Ketika mengembangkan fitur baru aplikasi, ada PIC fitur yang memastikan deadline coding, desain UI/UX, hingga testing dan launch berjalan sesuai plan.
  • Kampus atau lembaga pendidikan: Ada satu dosen yang diminta bertanggungjawab sebagai PIC, seperti mengatur jadwal, komunikasi ke perusahaan, hingga dokumentasi laporan pada program magang kolektif mahasiswa.
  • Kantor pemerintahan: Saat ada program bantuan UMKM akan ditunjuk PIC wilayah atau PIC pelaksana teknis yang memastikan pendataan, pendistribusian, dan pelaporan berjalan transparan.

Kesimpulan

PIC adalah tanggung jawab yang membutuhkan dedikasi dan kapabilitas. Kalau kamu ingin berkembang sebagai profesional yang siap memimpin proyek dengan sistematis, saatnya ambil sertifikasi Project Management Ready di CertiHub by Belajarlagi.

Materi super aplikatif dan sesuai kebutuhan industri dengan belajar dari praktisi langsung. Kamu juga berkesempatan dapat sertifikat resmi yang siap bantu upgrade CV kamu. Programnya dirancang spesifik untuk siapkan dirimu sebagai talenta cemerlang yang dicari perusahaan. Yuk, konsultasi dan daftarkan diri sekarang juga!

FAQ Seputar PIC

1. Apakah semua proyek butuh PIC?

Ya, idealnya semua proyek atau tugas besar perlu PIC untuk menjamin koordinasi dan pembagian tanggung jawab yang jelas.

2. Apakah PIC harus punya jabatan tertentu?

Tidak. Siapa pun bisa ditunjuk sebagai PIC asal punya skill dan kapasitas yang sesuai untuk menyukseskan suatu event atau proyek.

3. Apakah PIC bisa lebih dari satu orang?

Bisa saja untuk proyek besar, tetapi tetap harus ada satu orang PIC yang jadi koordinator utama.

4. Apakah jadi PIC menambah value di dunia karier?

Pasti! Hai ini membuat kamu dipercaya memimpin dan menyelesaikan tugas strategis.

#
Perusahaan
Belajarlagi author:

Ayu Novia

A Strategist and Copywriter with more than 3 years in the creative industry. Passionate in data-driven writing for various niches of content.

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.