Apa itu Marketing Funnel? Ini Penjelasan dan Manfaatnya untuk Bisnis

Ashya Ravika
8 Min Read
Published:
June 9, 2025
Updated:
June 9, 2025

Dalam dunia bisnis dan pemasaran, mengenalkan produk kepada orang banyak adalah langkah awal yang penting. Namun, tantangan yang sebenarnya datang setelah itu, seperti bagaimana membuat calon konsumen tertarik, membangun rasa percaya, dan akhirnya mendorong mereka untuk membeli produk yang kamu tawarkan.

Banyak pelaku usaha yang sudah gencar melakukan promosi, tapi belum melihat hasil yang sebanding. Seringkali, masalahnya bukan terletak pada produk itu sendiri, tetapi pada strategi pemasaran yang kurang sesuai dengan kebutuhan dan proses berpikir calon pembeli.

Nah, di sinilah pentingnya memahami alur pemasaran yang dikenal dengan sebutan marketing funnel. Kamu perlu mengetahui bagaimana pelanggan membuat keputusan, mulai dari tahap pertama hingga akhirnya melakukan pembelian. Dengan menyesuaikan strategi pemasaran dengan setiap tahap dalam funnel ini, promosi yang kamu jalankan jadi lebih tepat sasaran dan menghindari pemborosan waktu serta biaya.

Pengertian Marketing Funnel

Marketing funnel adalah tahapan yang umumnya dilalui oleh konsumen sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli suatu produk. Setiap tahapan dalam funnel ini penting untuk dipahami oleh tim pemasaran, karena membantu mereka mengetahui perilaku dan kecenderungan konsumen dalam membuat keputusan pembelian.

Contoh Marketing Funnel

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, kami akan memberikan contoh yang mudah dimengerti. Misalnya, kamu ingin membeli baju di sebuah platform e-commerce.

Selain faktor kebutuhan, ada kemungkinan kamu terpengaruh oleh iklan di media sosial, rekomendasi dari algoritma e-commerce, atau bahkan saran dari teman-teman di sekitar kamu. Dengan demikian, kamu sudah memiliki produk yang ingin dibeli.

Setelah itu, kamu akan memeriksa beberapa hal seperti ukuran, harga, dan diskon yang ditawarkan. Ketika semuanya sesuai dengan harapan, kamu memutuskan untuk membeli dan menambahkan produk ke keranjang belanja. Setelah itu, kamu melakukan pembayaran dan menunggu barang tersebut dikirimkan ke rumah.

Inilah contoh konkret dari proses yang terjadi dalam marketing funnel. Melalui tahapan yang dilalui konsumen ini, tim pemasaran bisa memahami di tahap mana konsumen cenderung berhenti atau melanjutkan untuk melakukan pembelian. Dengan informasi ini, strategi pemasaran bisa disesuaikan untuk meningkatkan konversi dan mengurangi kemungkinan konsumen kehilangan minat di setiap tahap.

Sebagai contoh lain, misalnya kamu melihat iklan sebuah aplikasi di media sosial. Pada awalnya, kamu hanya tertarik karena penasaran. Kemudian, kamu mencari tahu lebih lanjut melalui ulasan atau referensi teman. Setelah merasa aplikasi tersebut bermanfaat, kamu akhirnya mengunduhnya dan melakukan registrasi. Di sini, setiap langkah yang kamu ambil bisa dilihat sebagai bagian dari funnel yang memperlihatkan perjalananmu sebelum mengambil keputusan akhir untuk mengunduh aplikasi tersebut.

Jadi, marketing funnel adalah cara bekerja dalam memahami perjalanan konsumen, dan ini bisa menjadi panduan untuk menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif.

Baca Juga: 10 Strategi Digital Marketing, Wajib Paham Nih

Manfaat Marketing Funnel bagi Bisnis

Manfaat Marketing Funnel bagi Bisnis

Bagi tim pemasaran, penerapan strategi marketing funnel dapat memberikan dampak yang besar bagi perkembangan bisnis dan peningkatan penjualan. Berikut ini beberapa manfaat penting dari marketing funnel untuk perusahaan.

1. Membantu Strategi Pemasaran Menjadi Lebih Efektif dan Efisien

Dengan adanya marketing funnel, kamu sebagai pelaku usaha akan lebih mudah menganalisis data dan mengevaluasi strategi pemasaran yang telah diterapkan. Setiap tahapan yang dilalui oleh konsumen memberikan gambaran yang lebih jelas tentang perilaku mereka selama proses pemasaran. Ini memudahkan kamu untuk mengambil keputusan yang lebih tepat, menghindari pemborosan, dan meningkatkan efektivitas serta efisiensi dalam mencapai tujuan pemasaran.

2. Mendapatkan Informasi yang Lebih Dalam tentang Konsumen

Salah satu keuntungan utama dari marketing funnel adalah kemampuannya untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang preferensi dan kebiasaan konsumen. Contohnya, jika ada konsumen yang hampir melakukan pembelian tetapi akhirnya dibatalkan, marketing funnel bisa membantu kamu untuk menganalisis alasan di balik keputusan tersebut, seperti masalah harga atau ketidakpastian tentang produk. Informasi seperti ini sangat berharga untuk memahami keinginan konsumen dan bisa menjadi dasar untuk meningkatkan pengalaman mereka

3. Menemukan Kekurangan yang Dapat Diperbaiki

Terkadang, meskipun calon pembeli sudah tertarik, mereka akhirnya memutuskan untuk tidak membeli produk. Ini biasanya menunjukkan adanya kekurangan yang perlu diperbaiki, seperti harga yang terlalu tinggi, kualitas produk yang kurang, atau strategi pemasaran yang kurang tepat. Dengan marketing funnel, kamu bisa melihat di tahap mana konsumen berhenti atau enggan melanjutkan, sehingga kamu bisa fokus memperbaiki kekurangan dan meningkatkan daya tarik produk untuk menarik lebih banyak pembeli.

4. Menemukan Waktu dan Cara Terbaik untuk Membangun Hubungan dengan Klien

Marketing funnel membantu perusahaan menentukan waktu dan cara terbaik untuk berinteraksi dengan klien potensial, berdasarkan tahap mereka dalam proses pembelian. Misalnya, pada tahap awareness, pendekatan yang tepat adalah memberikan informasi dasar tentang produk melalui konten edukatif. 

Sedangkan pada tahap interest, konsumen mungkin lebih membutuhkan informasi mendalam seperti testimoni atau demo produk. Di sini, pendekatan personal seperti email marketing bisa sangat efektif.

Begitu konsumen berada di tahap consideration atau evaluation, mereka sudah mulai mempertimbangkan pilihan dan perbandingan dengan produk lain. Ini adalah waktu yang tepat untuk menawarkan penawaran khusus atau diskon agar mendorong mereka melanjutkan ke pembelian. Dengan menyesuaikan pendekatan berdasarkan tahap dalam funnel, perusahaan dapat membina hubungan yang lebih baik dan meningkatkan peluang konversi.

5. Meningkatkan Penjualan Produk

Tujuan utama dari semua upaya pemasaran adalah meningkatkan penjualan. Dengan memahami lebih dalam tentang selera dan preferensi konsumen, serta mengetahui bagian mana yang perlu diperbaiki, pengusaha bisa merancang strategi penjualan yang lebih efektif. Singkatnya, marketing funnel membantu pengusaha untuk menyesuaikan pendekatannya, membuat konsumen merasa lebih dihargai, dan meningkatkan peluang untuk melakukan pembelian yang lebih besar.

Baca juga: Macam-macam strategi marketing bisnis retail di Indonesia

Langkah dan Tahapan Marketing Funnel

Tahapan Marketing Funnel

Marketing funnel adalah saluran pemasaran yang terdiri dari beberapa tahapan penting, menggambarkan proses calon konsumen dari mulai mengenal produk hingga akhirnya menjadi pelanggan setia. Meskipun setiap bisnis bisa saja memiliki pendekatan yang berbeda, secara umum tahapan marketing funnel bisa dirangkum menjadi enam langkah berikut ini:

1. Awareness (Kesadaran)

Tahap pertama dalam marketing funnel adalah membuat orang-orang sadar bahwa produk atau layananmu itu benar-benar ada. Artinya, sebelum calon pelanggan bisa merasa tertarik apalagi sampai membeli, mereka harus terlebih dahulu mengenal atau mengetahui keberadaan produkmu. Tanpa kesadaran awal ini, mereka tidak akan mencari tahu lebih lanjut, apalagi mempertimbangkan untuk membeli.

Untuk membangun awareness ini, kamu bisa menggunakan berbagai cara seperti membuat konten informatif di media sosial, menjalankan iklan digital, menggandeng influencer, atau mengoptimalkan pencarian di Google (SEO). Pemilihan cara ini tentu disesuaikan dengan anggaran, target pasar, dan karakter brand-mu.

Contoh sederhana: ketika seseorang yang belum pernah tahu soal produk skincare kamu melihat video review-nya di TikTok, saat itulah proses awareness sedang terjadi.

2. Interest (Ketertarikan)

Setelah orang mengetahui tentang produkmu, langkah berikutnya adalah membangun ketertarikan. Ini adalah momen penting untuk menunjukkan apa yang membuat produkmu berbeda dan layak dipertimbangkan oleh calon pembeli.

Ketertarikan bisa dibentuk melalui berbagai cara, seperti kampanye kreatif, testimoni dari pengguna, cerita menarik di balik brand, atau membangun kedekatan emosional yang bisa dirasakan oleh audiens.

Saat seseorang mulai mengecek konten, membaca review, bahkan sampai menyimpan info produk setelah melihatnya, itu tandanya dia mulai tertarik dan penasaran dengan apa yang kamu tawarkan.

3. Consideration (Pertimbangan)

Di tahap ini, calon pembeli sudah mulai menimbang-nimbang apakah akan membeli produkmu atau tidak. Biasanya mereka akan membandingkan dengan produk lain yang sejenis, melihat harga, fitur, manfaat, hingga reputasi brand.

Contoh nyata dari tahap ini bisa dilihat saat calon pembeli mulai memasukkan produk ke keranjang belanja, tapi belum melakukan pembayaran. Artinya, mereka masih mempertimbangkan untuk membeli produk atau tidak, dengan mengecek ulasan atau membandingkan dengan produk pesaing.

4. Evaluation (Evaluasi Lanjutan)

Berbeda dari tahap consideration yang masih berupa ketertarikan awal, pada tahap evaluasi konsumen mulai benar-benar menimbang apakah produk tersebut layak dibeli. Mereka akan melihat lebih serius beberapa hal penting, seperti:

  • Apakah harga sesuai dengan kualitas yang ditawarkan?

  • Apakah ulasan dari pengguna lain cukup meyakinkan?

  • Apakah ada garansi atau kebijakan pengembalian jika terjadi masalah?

Lama atau cepatnya proses evaluasi ini bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis produk dan seberapa besar kebutuhan konsumen terhadap produk tersebut.

5. Purchase (Pembelian)

Setelah melalui berbagai pertimbangan dan merasa yakin, konsumen akhirnya melakukan pembelian. Produk yang tadinya hanya disimpan di keranjang, kini benar-benar dibayar dan dipesan.

Ini adalah puncak dari seluruh upaya pemasaran, tapi bukan berarti perjalanan sudah selesai. Masih ada satu tahap penting yang menentukan hubungan jangka panjang dengan konsumen.

6. Loyalty (Loyalitas)

Tahap terakhir dalam marketing funnel adalah membangun kesetiaan pelanggan. Pelanggan yang puas dengan produk atau layananmu cenderung akan kembali membeli, bahkan menjadi pelanggan setia.

Yang lebih menguntungkan, pelanggan loyal seringkali merekomendasikan produkmu ke teman atau keluarga tanpa kamu perlu mengeluarkan biaya promosi tambahan. Mereka menjadi “promotor” terbaik yang sangat berharga untuk bisnismu.

Maka dari itu, penting untuk menjaga pengalaman pelanggan setelah pembelian, misalnya dengan layanan purna jual yang baik, program loyalitas, atau update produk yang relevan.

Baca Juga: Apa Itu Marketing Plan? Ini Contoh dan Cara Membuatnya

Kesimpulan

Jadi, marketing funnel adalah sebuah alat yang sangat berguna bagi kamu sebagai pelaku usaha untuk memahami perjalanan konsumen, mulai dari mereka mengetahui produk hingga akhirnya melakukan pembelian. 

Jika kamu ingin memperdalam pengetahuan tentang bagaimana mengoptimalkan strategi pemasaran digital, memahami lebih dalam tentang marketing funnel, serta mempelajari cara-cara efektif untuk menarik dan mempertahankan pelanggan, Belajarlagi menyediakan program Full Stack Digital Marketing, lho. Ayo daftar!

#
Digital Marketing
#
Marketing
Belajarlagi author:

Ashya Ravika

SEO Writer dengan pengalaman lebih dari 5 tahun yang biasa menulis untuk berbagai macam topik dan gaya bahasa. Memiliki passion di bidang penulisan dan pendidikan.

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.