10+ Contoh Surat Pengunduran Diri yang Baik dan Tepat

Jessica Dima
8 Min Read
Published:
August 7, 2025
Updated:
August 7, 2025

Saat hendak mengajukan surat pengunduran diri, kita butuh contoh agar format suratnya lebih tepat. Seperti kita tahu, perusahaan pun memiliki ketentuan atau kebijakan tersendiri terkait resign. Mulai dari waktu pengajuannya, dokumen suratnya, dan masih banyak lagi.

Tentunya kita ingin keluar dari perusahaan dengan baik, bukan? Nah, salah satu hal yang mesti kita perhatikan adalah cara membuat surat pengunduran dirinya. Meski alasan resign bisa karena faktor internal perusahaan yang tidak sehat, kita tidak boleh pergi begitu saja tanpa surat resmi.

Tim Belajarlagi telah menyiapkan ulasan mengenai resign kerja berikut contoh surat pengunduran diri yang baik dan tepat. Contoh ini juga menyertakan berbagai jenis alasan yang bisa kita jadikan referensi. Yuk, cermati dan pelajari bersama-sama!

Pengertian surat pengunduran diri

Surat pengunduran diri merupakan dokumen resmi yang isinya memberi informasi ke perusahaan bahwa kita hendak berhenti bekerja di tempat tersebut. Secara umum, surat pengunduran diri biasanya berisi alasan mengapa keluar serta ungkapan terima kasih selama bekerja di sana.

Selain itu, surat pengunduran diri juga menjadi syarat dokumen utama yang perusahaan minta saat kita akan resign. Bahkan, waktu menyerahkan surat tersebut pun ada aturannya. Kebanyakan perusahaan membuat aturan pengajuan pengunduran diri karyawan minimal dilakukan satu bulan sebelum resign.

Itu artinya, kita tidak bisa secara tiba-tiba atau sewaktu-waktu mengajukan permohonan resign ke perusahaan. Bagaimana pun juga, perusahaan memerlukan waktu untuk mencari personil atau karyawan baru yang akan menggantikan posisi kita.

Dalam konteks pekerjaan, surat pengunduran diri memiliki beberapa peran sebagai berikut:

  • Media komunikasi ke perusahaan dalam bentuk ucapan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk berkontribusi dan bertumbuh di sana.
  • Menjaga relasi baik dengan perusahaan sekalipun tidak bisa melanjutkan kerja sama.
  • Menutup relasi harmonis dengan perusahaan.

Beberapa karyawan memang menyertakan alasan mengundurkan diri di dalam suratnya. Namun, hal ini sebenarnya bukan menjadi hal yang wajib. Kita bisa tetap menjaga alasan pribadi resign tanpa harus mengutarakan secara lengkap ke perusahaan.

Baca juga: 12+ Alasan Izin Tidak Masuk Kerja Agar Bos Tidak Marah

Pertimbangkan ini sebelum resign

Sebelum menyerahkan surat pengunduran diri, kita perlu memastikan keputusan untuk resign masak-masak. Pasalnya, memilih resign juga merupakan salah satu keputusan besar di hidup kita.

Beberapa hal berikut ini bisa kita pertimbangkan ketika hendak memutuskan keluar dari pekerjaan:

Renungkan keputusan sekali lagi

Sebelum merasa salah ambil keputusan, coba kita renungkan beberapa pertanyaan ini dulu:

  • Apa yang menjadi motivasi kita untuk resign?
  • Apakah kita sudah memiliki pekerjaan baru setelah resign?
  • Jika belum ada pekerjaan baru, seperti apa rencana kita setelah resign?
  • Bagaimana kondisi keuangan kita, masih aman atau mepet?
  • Hal atau nilai apa saja yang sebenarnya kita cari dalam pekerjaan?
  • Seperti apa ekspektasi kita ke pekerjaan?

Kita bisa saja keluar dari pekerjaan sekarang karena ingin mencoba karier baru di luar bidang yang kita kuasai sekarang. Dalam kasus seperti itu, kita juga perlu mempertimbangkan seberapa siap kita terjun ke dunia baru. Misalnya, apa saja tantangannya, bagaimana prospek kerjanya, dan lain-lain.

Yang perlu kita ingat, jangan sampai resign menjadi keputusan emosional semata. Mengundurkan diri dari pekerjaan memerlukan banyak persiapan, baik itu secara mental maupun finansial.

Pahami kebutuhan

Entah itu masih single ataupun telah berkeluarga, resign akan berdampak besar ke kehidupan kita. Bahkan, keputusan ini juga berefek ke kondisi keluarga. Oleh sebab itu, memilih keluar dari pekerjaan juga membutuhkan pemahaman akan apa yang jadi kebutuhan atau prioritas utama kita.

Beberapa panduan yang bisa kita gunakan untuk memahami kebutuhan dalam bekerja antara lain:

  • Peran seperti apa yang kita ingin geluti dalam bekerja?
  • Dalam kisaran berapa gaji atau pendapatan dari peran tersebut?
  • Bagaimana prospek kerja karier itu di masa mendatang? Apakah masih ada potensi terus berkembang dan dibutuhkan?
  • Dengan peran tersebut, bagaimana dampaknya ke keluarga?
  • Seberapa besar keyakinan kita akan peran tersebut mampu menyokong kebutuhan kita dan keluarga?

Saat kita sudah memahami kebutuhan kita pada pekerjaan, kita pun dapat lebih mudah memutuskan resign atau tidak. Jangan sampai kita terburu-buru keluar dari pekerjaan, sementara kita pun belum memiliki gambaran peran atau pekerjaan lebih tepat.

Cek kondisi keuangan

Salah satu faktor yang paling sering pendorong keinginan resign adalah perihal gaji. Sangat wajar jika kita menginginkan gaji yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Saat perusahaan tidak mampu memberikan gaji yang kita inginkan, keluar dari perusahaan bisa menjadi opsi terbaik. Apalagi jika ada perusahaan lain yang mampu memberikan pendapatan lebih baik. Hal ini tentu sejalan dengan kebutuhan hidup yang kian tinggi juga, ‘kan?

Namun, kondisinya akan berbeda andai kita resign tanpa adanya pekerjaan pengganti. Itu artinya, kita tidak memiliki pendapatan dalam rentang waktu tertentu. Nah, mengecek kondisi keuangan adalah hal penting yang perlu kita pertimbangkan sebelum resign.

Misalnya, sudahkah kita mempunyai dana darurat yang cukup (setidaknya untuk 3-6 bulan ke depan)? Jika kita berencana membuka usaha sendiri, sudahkah dana simpanan yang ada cukup mampu menopang kehidupan kita andai bisnis itu gagal?

Buat rencana

Perencanaan karier juga penting untuk kita pertimbangkan ketika memutuskan resign. Baik itu kondisinya hanya berpindah perusahaan ataupun lebih spesifik ke loncat karier. Tanpa rencana karier yang jelas, kita kemungkinan akan kehilangan arah dan merasa selalu “salah” dalam bekerja.

Pertanyaan-pertanyaan ini dapat memandu kita dalam merencanakan karier:

  • Apakah kita masih memiliki minat tinggi pada bidang pekerjaan saat ini?
  • Bagaimana prospek perkembangan karier pada industri saat ini?
  • Dengan berpindah kerja di industri yang sama, seberapa kredibel kompetensi yang kita miliki?
  • Jika memilih loncat karier, sudahkah kita memperlengkapi diri dengan keterampilan yang cukup?
  • Dalam lima tahun mendatang, bidang atau industri apa yang paling dibutuhkan?

Membuat rencana akan membantu kita memetakan karier secara lebih tepat. Kita tidak sekadar mengundurkan diri dari perusahaan sekarang, tetapi juga menyiapkan diri untuk bertumbuh.

Untuk menunjang karier kita agar lebih profesional, yuk ikut sertifikasi profesi CertiHub by Belajarlagi! Di program sertifikasi tersebut, kita bisa memilih dua opsi yang ada: Sertifikasi BNSP dan Sertifikasi Internasional. Keduanya sama-sama mendorong karier kita bertumbuh, lho!

Ada tiga program sertifikasi pada Sertifikasi BNSP, yaitu Digital Marketing, Practical Office Advanced, dan Human Resource. Sementara, Sertifikasi Internasional menyediakan lima program, yaitu Microsoft Office Specialist, Meta Digital Marketing Associate, PMI Project Management Ready, Adobe Certified Professional, dan Autodesk Certified User.

CertiHub by Belajarlagi dapat menjadi kesempatan untuk kita meningkatkan kredibilitas sekaligus kompetensi dalam bekerja. Dengan ikut sertifikasi profesi, peluang karier yang lebih baik pun bakal terbuka buat kita.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai Sertifikasi BNSP dan Sertifikasi Internasional dari CertiHub by Belajarlagi, bisa cek langsung di website, ya!

Cermati aturan dan kebijakan perusahaan

Ingat, perusahaan memiliki aturan tersendiri untuk pengajuan resign. Kebanyakan perusahaan mengharuskan karyawan mengajukan surat pengunduran diri minimal satu bulan sebelumnya. Jadi, pastikan keputusan yang kita buat pun memang sudah bulat dan matang sehingga tidak tergesa-gesa dalam mengurus keperluan resign.

Poin penting dalam surat pengunduran diri

Poin-poin penting yang sebaiknya kita cantumkan pada surat resign antara lain:

  • Surat ringkas, jelas, dan tidak bertele-tele. Kita membuat surat pengunduran diri cukup satu halaman saja.
  • Terlepas ada tidaknya masalah di pekerjaan yang menyebabkan kita resign, tata bahasa dan penuturan surat resign harus sopan dan profesional.
  • Surat harus mengandung unsur data penting, misalnya nama, nomor pegawai, departemen atau divisi, serta jabatan terakhir di perusahaan.
  • Ungkapkan terima kasih dan permintaan maaf dengan tulus.

Sementara, alasan spesifik resign tidak harus kita cantumkan. Namun, jika kita nyaman untuk membicarakannya, kita boleh mencantumkannya.

Baca Juga: Perbedaan Sertifikasi dan Pelatihan: Apa yang Harus Kamu Pilih?

Contoh surat pengunduran diri yang baik

Beberapa contoh surat pengunduran diri ini dapat kita jadikan referensi, termasuk format dan seperti apa tata bahasa yang digunakan:

Alasan keluarga

Jika alasan kita berhenti bekerja adalah karena keluarga, kita bisa menuliskannya seperti ini:

Contoh surat pengunduran diri alasan keluarga

Pengunduran diri guru

Ini adalah contoh surat resign untuk profesi guru:

Contoh surat pengunduran diri guru

Alasan pribadi

Andai kita enggan menyebutkan alasan resign, contoh suratnya seperti ini:

Contoh surat pengunduran diri alasan pribadi

Contoh surat resignn mendapat pekerjaan baru

Jangan ragu jika hendak mencantumkan alasan memperoleh pekerjaan baru saat resign:

contoh surat resign mendaoat pekerjaan baru

Pengunduran diri kerja operator

Contoh surat resign bagi yang bekerja sebagai operator:

Contoh surat pengunduran diri operator

Pengunduran diri honorer

Pegawai honorer pun bisa mengajukan pengunduran diri seperti ini:

pengunduran diri honorer

Alasan sakit

Adanya masalah kesehatan juga bisa kita pakai sebagai alasan resign:

Contoh surat resign alasan sakit

Contoh surat resign Alasan kehamilan

Jika kondisi kehamilan menjadi alasan resign, pengajuan suratnya bisa seperti ini:

Contoh surat resign alasan kehamilan

Pengunduran diri di masa percobaan

Andai ingin resign saat masih menjalani masa percobaan, kita bisa menyiapkan surat sebagai berikut:

Contoh surat resign masa probation

Pengunduran diri berbahasa Inggris (guru)

Contoh surat resign dalam bahasa Inggris untuk profesi guru:

Contoh surat resign bahasa inggris

Pengunduran diri berbahasa Inggris (karyawan)

Contoh umum surat resign berbahasa Inggris untuk karyawan:

Contoh surat resign bahasa inggris karyawan

Pengunduran diri berbahasa Inggris (bank)

Surat resign untuk pegawai bank dengan bahasa Inggris:

Contoh surat resign bahasa inggris pegawai bank

Baca Juga: 10+ Contoh CV Bahasa Inggris beserta Struktur Penulisannya

Tips menulis surat pengunduran diri

Karena prosedur resign cukup panjang dan tidak jarang melelahkan, ada baiknya kita ikuti tips berikut saat menulis surat pengunduran diri:

  • Gunakan format yang tepat seperti yang sudah ada pada contoh-contoh di atas
  • Sebelum membuat surat resign, bicarakan dulu rencana pengunduran diri ke manajer atau atasan langsung kita
  • Cek kepada siapa saja kita mesti menyampaikan surat resign (biasanya surat resign ditujukan langsung ke HR dan manajer)
  • Jelaskan rencana resign secara jelas dan tegas, tujuannya agar kita tidak perlu melalui proses negosiasi untuk tetap bertahan di perusahaan
  • Sampaikan surat resign jauh-jauh hari, sebaiknya sesuai dengan aturan di perusahaan

Kesimpulan

Dari contoh surat pengunduran diri tadi, kita dapat mencermati format penulisan suratnya. Surat resign mesti memuat data penting (nama, nomor pegawai, departemen atau divisi, serta jabatan terakhir), informasi pengunduran diri kerja beserta tanggalnya, dan menggunakan bahasa yang sopan.

Kita memang tidak harus mencantumkan alasan resign secara spesifik, tetapi akan lebih baik jika kita berkenan menuliskan alasannya di situ. Sebelum mengajukan surat pengunduran diri, pastikan kita benar-benar sudah yakin dengan keputusan tersebut, ya.

#
karyawan
#
Karir
#
Perusahaan
Belajarlagi author:

Jessica Dima

Freelance SEO content writer yang 5+ berpengalaman menulis artikel dengan berbagai topik: pekerjaan, gaya hidup, edukasi, dan kesehatan mental. Selain SEO, ia mempunyai passion khusus pada storytelling.

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.