10 Contoh Mind Mapping: Pengertian, Manfaat, dan Tutorial Membuatnya

Ayu Novia
8 Min Read
Published:
August 19, 2025
Updated:
August 19, 2025

Contoh mind mapping telah jadi salah satu teknik belajar dan brainstorming yang efektif, tapi masih banyak yang belum benar-benar memanfaatkannya dengan maksimal. Padahal, kalau dipakai dengan benar, teknik ini bisa bikin ide atau materi yang rumit jadi lebih gampang dipahami.

Tim Belajarlagi akan memandu kamu untuk mengenal mind mapping lebih jauh dan kiat-kiat mudah untuk mengawalinya. Yuk, simak selengkapnya melalui artikel di bawah ini!

Apa Itu Mind Mapping?

Mind mapping adalah teknik yang bisa kamu gunakan untuk mencatat dan menyusun informasi dalam bentuk kombinasi gambar maupun tulisan untuk menghubungkan ide-ide secara visual. 

Teknik ini berbeda dari catatan biasa yang hanya berisi tulisan dalam beberapa paragraf. Mind mapping memanfaatkan struktur bercabang yang dimulai dari satu ide utama di tengah, lalu berkembang ke cabang-cabang ide yang saling terkait.

Tujuannya membantu otak memproses informasi secara lebih kreatif, cepat, dan menyeluruh. Metode ini pertama kali dipopulerkan oleh Tony Buzan. Ia percaya bahwa otak manusia bekerja lebih efektif ketika menggunakan kombinasi keyword, warna, gambar, dan hubungan visual daripada sekadar tulisan panjang.

Mind mapping memanfaatkan kedua sisi otak, yaitu otak kiri untuk hal-hal logis, analitis, dan detail. Sebaliknya, otak kanan akan mengolah kreativitas, visual, dan imajinasi untuk menghasilkan grand concept yang diinginkan.

Manfaat Mind Mapping

Meningkatkan daya ingat dan retensi informasi

Mind mapping berpeluang membantu otak kita mengingat lebih banyak informasi melalui kombinasi antara teks, warna, simbol, dan visual. 

Secara neurologis, metode ini mengaktifkan otak kiri dan kanan supaya mampu bekerja sama merangkum informasi penting. Jalur memori yang diciptakan jauh lebih kuat sehingga aktivitas mengingat topik utama maupun detail lainnya terasa lebih mudah.

Membantu memahami hubungan antar ide

Salah satu kelebihan mind map adalah fungsinya untuk menunjukkan keterkaitan antar konsep. Dengan membaca mind map, kita bisa langsung tahu bagian yang termasuk ide pokok, ide turunan, dan keterkaitan antara satu ide dengan yang lainnya.

Pemahaman kita menjadi lebih menyeluruh dibandingkan hanya membaca poin-poin biasa tanpa ada ilustrasi dan highlight tertentu.

Memunculkan kreativitas dan ide baru

Mind mapping membuka ruang berpikir kreatif sebebas mungkin tanpa batasan paragraf atau struktur yang formal. Saat membangun cabang-cabang ide, otak lebih mudah memunculkan asosiasi baru dan melihat kemungkinan yang sebelumnya terlewat.

Bahkan, proses ini sering membukakan pintu pada insight baru karena kita melihat pola atau hubungan yang tadinya tidak terlihat ketika masih berupa informasi yang berdiri sendiri-sendiri.

Memudahkan planning dan organisasi informasi

Mind map menyusun informasi secara hierarkis. Struktur ini memudahkan kamu ketika mengelola ide yang kompleks menjadi bagian-bagian lebih kecil secara teratur

Nggak heran kalau mind map masih banyak dipraktikkan untuk perencanaan proyek, persiapan presentasi, hingga penyusunan strategi kerja.

Mempercepat proses belajar dan pemahaman

Karena mind mapping merangkum inti informasi dan membuatnya lebih visual, kita tidak perlu membaca ulang teks panjang untuk memahami konsep. Mind map bertugas menyediakan gambaran besar dan detail yang ingin kita manfaatkan untuk menyukseskan pekerjaan.

Dampaknya sangat efektif untuk mahasiswa, pekerja, atau siapa saja yang butuh mempelajari banyak hal dalam waktu singkat.

Meningkatkan kolaborasi dan diskusi tim

Mind map bisa digunakan bersama-sama dalam sesi brainstorming atau rapat. Visualisasi yang jelas membuat semua anggota tim dan teamwork memahami arah pembicaraan, menambahkan ide, atau memperbaiki struktur ide yang sudah ada. Situasi ini bisa mencegah miskomunikasi dan mempercepat pengambilan keputusan.

Jenis-jenis Mind Mapping

1. Mind mapping concept 

Jenis mind map ini biasa kita temui di dunia pendidikan atau penelitian untuk menyusun topik besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mudah dipahami. Bentuknya berupa cabang-cabang yang berhubungan langsung dengan ide pokok kemudian dihubungkan lagi dengan sub-cabang dan penjelasan lebih mendalam. 

Mind mapping konseptual berfungsi membantu memvisualisasikan hubungan sebab-akibat atau keterkaitan antar topik.

2. Hierarchical mind mapping

Mind mapping ini merangkum informasi berdasarkan urutan prioritas atau tingkatan, mulai dari bagian paling penting sebagai jantung mind map hingga rincian detail di bagian terluar. 

Struktur mind mapping ini cocok untuk strategy planning, priority list, atau prosedur kerja. Biasanya digunakan oleh manajer, pemimpin proyek, atau siapa pun yang perlu menyusun langkah-langkah secara sistematis.

Misalnya, saat menyusun rencana kerja tim untuk 1 tahun, ide utama bisa berupa “Target Tahunan Perusahaan,” lalu cabangnya adalah target per divisi, kemudian dipecah lagi menjadi assignment mingguan atau bulanan.

3. Mind mapping jaringan (Spider map)

Spider map adalah jenis mind mapping yang menempatkan ide utama di tengah dan menghubungkan banyak cabang yang sama pentingnya, seperti kaki laba-laba. 

Semua cabang memiliki bobot yang seimbang, tanpa ada yang lebih dominan dari yang lain. Metode ini berguna saat ingin mengumpulkan ide secara bebas tanpa memikirkan urutan atau prioritasnya terlebih dahulu.

Contohnya, saat brainstorming ide konten media sosial, di tengah ada topik “Konten Instagram,” lalu cabangnya bisa berupa “Reels,” “Stories,” “IG Live,” “Feed Post,” dan “Carousel.”

4. Mind mapping multi-level

Merupakan tipe mind map yang digunakan untuk pembahasan kompleks. Setiap layer menggambarkan tingkat kedalaman pembahasan yang berbeda, mulai dari konsep besar, penjelasan, hingga detail terkecil. Struktur ini mirip seperti yang pohon bercabang.

Contohnya, saat kamu bertugas membuat mind mapping business plan. Layer pertama berisi visi dan misi perusahaan, layer kedua berisi strategi utama, dan layer ketiga memuat rencana praktis beserta timeline

5. Flowchart mapping

Flowchart mapping adalah jenis mind map yang lebih fokus pada urutan langkah atau proses yang saling berkaitan. Bedanya dengan mind mapping biasa, bentuknya cenderung mengikuti arah aliran (flow) yang jelas, biasanya dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan. 

Setiap langkah dihubungkan dengan panah sehingga setiap orang yang membacanya bisa mengikuti urutan atau proses yang harus dilakukan. Tipe mind map ini cocok untuk dokumen SOP, alur kerja, atau planning proyek yang membutuhkan tahapan secara runtut.

6. Mind mapping bubble map

Bubble map menggunakan lingkaran atau gelembung untuk mengelompokkan ide, biasanya berfokus pada deskripsi atau karakteristik dari suatu topik. Ide pokok berada di tengah dalam satu gelembung besar dan dikelilingi oleh gelembung-gelembung kecil yang menjelaskan detail atau sifat-sifatnya.

Jenis bubble map lebih cocok untuk kegiatan brainstorming deskriptif, branding, atau ketika ingin menganalisis karakter suatu produk.

7. Mind mapping pohon (Tree map)

Tree map berbentuk seperti pohon dengan batang utama (ide besar) di bagian kiri atau atas, lalu bercabang menjadi sub-topik yang semakin kecil. Bentuknya mirip bagan struktur organisasi atau breakdown tugas. Metode ini efektif untuk mengklasifikasikan informasi ke dalam kategori yang jelas dan terstruktur.

Contoh penggunaannya ketika kamu ingin menyusun mind map untuk jenis-jenis konten digital yang bercabang menjadi teks, audio, gambar, dan video. Masing-masing cabang dipecah lagi menjadi contoh-contoh spesifik seperti artikel, podcast, YouTube Video, dan sebagainya.

8. Mind mapping kombinasi (Hybrid map)

Hybrid map menggabungkan beberapa gaya mind mapping dalam satu kerangka, misalnya gabungan antara spider map untuk brainstorming ide dan flowchart mapping untuk menyusun urutannya.

Saat membuat mind map untuk event, bagian brainstorming bisa menggunakan spider map untuk key activities. Sedangkan, execution planning menggunakan flowchart untuk alur kerja panitia.

Tutorial Mind Mapping

1. Tentukan topik utama yang jelas

Pilih satu ide pokok yang menjadi pusat pembahasan pada mind map. Ide ini harus cukup spesifik supaya tidak melebar ke mana-mana, tapi juga cukup luas untuk dikembangkan menjadi cabang-cabang tertentu.

Misalnya, kalau topiknya “Belajar Bahasa Inggris,” maka jangan hanya tulis “Bahasa,” karena terlalu umum. Begitu sudah diputuskan, tulis atau gambar topik ini di bagian tengah kertas atau layar, beri lingkaran atau bentuk yang menonjol agar langsung terlihat sebagai pusat mapping.

2. Siapkan media dan alat yang nyaman digunakan

Mind mapping bisa dibuat di kertas kosong, papan tulis, atau aplikasi digital. Pilih media yang bikin kamu leluasa menulis, menggambar, dan menambahkan warna. Kalau suka mencorat-coret, gunakan spidol warna-warni atau pensil warna supaya lebih mudah menyerap materi yang sedang dituliskan. 

Tools yang nyaman akan membuat kamu lebih fokus pada idea development yang lebih kreatif dan eksploratif.

3. Buat cabang utama dari ide pokok

Dari ide pokok, tarik garis atau cabang ke arah luar yang mewakili kategori besar atau subtopik utama. Gunakan kata kunci singkat supaya lebih mudah dibaca sekilas. 

Misalnya, dari belajar bahasa Inggris, cabang utamanya bisa berupa grammar, vocabulary, speaking, dan listening. Pastikan cabang utama ini jaraknya cukup lebar agar ada ruang untuk pengembangan di langkah berikutnya.

4. Kembangkan cabang menjadi subcabang yang lebih detail

Setiap cabang utama bisa diuraikan lagi menjadi detail yang lebih spesifik. Misalnya, dari cabang vocabulary, kamu bisa membuat subcabang daily words, idioms, antonym, atau synonym

Dari subcabang daily words, bisa lagi muncul ide word of the day atau context practice. Proses ini bertujuan menggali lebih dalam setiap detail yang akan membantu mind map kamu melengkapi gagasan utama menjadi lebih terstruktur.

5. Gunakan kategori pewarnaan

Warna membantu otak lebih cepat memahami hubungan antar ide dan informasi penting. Kamu bisa memberi satu warna khusus untuk setiap cabang utama, lalu gunakan gradasi atau warna yang mirip untuk subcabangnya. 

Misalnya, grammar berwarna biru, vocabulary berwarna hijau, dan speaking berwarna merah. Dengan begitu, mata langsung tahu bagian mana yang saling berkaitan.

6. Tambahkan gambar atau simbol

Otak manusia lebih cepat mengingat visual dibanding teks. Tambahkan icon, doodle, atau simbol kecil di dekat keyword untuk membantu kamu mengingatnya. 

Misalnya, gambar mikrofon kecil di dekat cabang speaking atau gambar buku untuk merepresentasikan grammar. Gambar secara sederhana karena yang terpenting kamu bisa membaca maksud dari simbol tersebut.

7. Manfaatkan ukuran dan bentuk tulisan untuk memberi penekanan

Tulisan di mind mapping tidak harus seragam. Gunakan huruf besar, tebal, atau ukuran lebih besar untuk ide yang penting. Sementara itu, subcabang bisa menggunakan ukuran huruf yang lebih kecil atau gaya tulisan berbeda. 

Variasi ini membantu pembaca menangkap maksud dan struktur informasi tanpa harus membaca semuanya secara detail.

8. Hubungkan cabang yang berkaitan

Kadang ada ide yang posisinya di cabang berbeda tapi sebenarnya punya hubungan. Misalnya, pronounciation di cabang speaking bisa berkaitan dengan listening skills

Gunakan garis putus-putus atau tanda panah untuk menghubungkan keduanya. Tujuannya menyusun mind map yang aplikatif untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab secara efektif.

Contoh Mind Mapping

Mind mapping spider map

contoh Mind mapping spider map

Mind mapping business plan

contoh Mind mapping business plan

 

Mind mapping syllabus

Mind mapping syllabus

Hierarchical map

contoh Hierarchical map

Mind map tree map

contoh Mind map tree map

Mind map bubble map

Mind map bubble map

Creative mind map

Creative mind map

Mind mapping konseptual

Mind mapping konseptual

Mind map flow chart

Mind map flow chart

Hybrid map

Hybrid map

Kesimpulan

Contoh mind mapping dapat membantu menjelaskan konsep secara ringkas dan mudah dipahami. Sebelum memulai, tentukan media yang nyaman sebagai tempat menuangkan ide dan gagasan bagi suatu project atau menambah pengetahuan.

Supaya makin jago bikin mind mapping, terutama di dunia profesional social media, yuk ikutan Full Stack Digital Marketing by Belajarlagi! Kamu akan belajar lebih dalam didampingi para profesional di bidangnya dan akses tanpa batas ke komunitas. Yuk, konsultasikan kebutuhanmu lalu amankan seat sekarang juga!

#
Personal Development
Belajarlagi author:

Ayu Novia

A Strategist and Copywriter with more than 3 years in the creative industry. Passionate in data-driven writing for various niches of content.

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.