Apa Itu Apprenticeship? Program Upgrade Karier, Bukan Magang Biasa!

Ayu Novia
8 Min Read
Published:
May 19, 2025
Updated:
May 19, 2025

Di tengah dunia kerja yang makin kompetitif dan dinamis, apprenticeship adalah program yang mulai banyak dilirik sebagai salah satu jalur paling strategis buat kamu yang ingin punya real experience, skill mumpuni, dan peluang karier sukses di masa depan. 

Tapi sebenarnya apprenticeship adalah apa sih? Kok beda dengan magang biasa? Tim Belajarlagi sudah rangkum penjelasan selengkapnya lewat artikel berikut ini!

Definisi Program Apprenticeship

Apprenticeship adalah program pelatihan kerja berbasis praktik langsung yang mengombinasikan kerja nyata di lapangan dengan pengembangan skill melalui pelatihan formal. 

Biasanya berlangsung lebih panjang dibanding magang, bisa 6 bulan hingga 2 tahun, dan fokus pada pembentukan para talenta yang benar-benar siap kerja.

Program ini udah umum banget di negara-negara seperti Jerman, Swiss, dan Australia, dan sekarang mulai banyak diterapkan juga di Indonesia, terutama lewat kolaborasi industri dengan lembaga pelatihan atau pendidikan. 

Di Indonesia, program seperti ini bahkan didorong oleh Kementerian Ketenagakerjaan lewat pelatihan vokasi dan link-and-match antara dunia kerja dan dunia pendidikan.

Apprenticeship cocok buat kamu yang ingin langsung siap kerja, tanpa harus menunda nanti, bahkan sebelum kamu lulus S1.

Bagaimana Cara Kerja Program Apprenticeship?

Definisi Program Apprenticeship

Program apprenticeship menggunakan pendekatan “earning while learning.” Kamu akan bekerja di perusahaan sebagai bagian dari tim sungguhan dengan supervisi dan mentorship dari profesional berpengalaman. 

Di sisi lain, kamu juga akan mengikuti pelatihan terjadwal yang diberikan oleh lembaga sertifikasi, kampus mitra, atau trainer dari perusahaan itu sendiri.

1. Proses rekrutmen 

Program apprenticeship diawali dengan proses rekrutmen yang cukup serius, karena peserta dianggap sebagai calon tenaga kerja potensial. 

Biasanya perusahaan bekerja sama dengan lembaga pelatihan atau pendidikan untuk membuka pendaftaran secara terbuka. Proses seleksi ini bisa meliputi:

  • Tes kemampuan dasar (matematika, bahasa, logika)

  • Psikotes atau tes minat bakat

  • Wawancara langsung dengan tim HR atau mentor sesuai bidang kerja

Tujuannya bukan hanya untuk menyaring peserta yang “pintar,” tapi juga mereka yang punya komitmen tinggi untuk berkembang secara profesional. Karena program ini bersifat jangka menengah hingga panjang, perusahaan ingin memastikan kamu cocok secara mental, kemampuan, dan karakter kerja.

2. Tanda tangan kontrak dan rencana pelatihan

Setelah lolos seleksi, peserta akan menandatangani kontrak kerja belajar (apprenticeship agreement) yang menjelaskan peran, tanggung jawab, hak-hak, dan struktur pelatihan selama program. Isi kontrak biasanya mencakup:

  • Durasi program apprenticeship (umumnya 6–24 bulan)

  • Job description peserta

  • Jam kerja dan waktu pelatihan

  • Bentuk evaluasi berkala

  • Kompensasi atau insentif finansial (jika ada)

Apprenticeship adalah proses pembelajaran formal, bukan hanya kerja kasar yang dibungkus “magang.”. Peserta akan menerima Individual Training Plan (ITP) yang terdiri dari:

  • Kompetensi apa yang harus dicapai

  • Modul pelatihan yang akan diikuti

  • Mentor atau supervisor yang ditugaskan

3. On-the-Job Training

Inilah inti dari program apprenticeship: on-the-job training (OJT). Peserta ditempatkan langsung di lingkungan kerja, terlibat langsung dalam project perusahaan, memperoleh daily task, dan berkontribusi pada teamwork sambil didampingi oleh mentor. Apa yang terjadi di fase ini?

Menariknya, peserta tidak dibiarkan “belajar sendiri.” Mentor dan supervisor punya tanggung jawab untuk memberi arahan, evaluasi berkala, dan feedback atas performa peserta. Tujuannya menumbuhkan proses belajar yang lebih personal dan efektif.

4. Pelatihan dan sertifikasi

Selain praktik langsung di tempat kerja, peserta juga mengikuti pelatihan teknis atau teori yang disediakan oleh lembaga pelatihan (LKP), LSP, kampus mitra, atau bahkan internal trainer perusahaan. Tujuan pelatihan, yaitu:

  • Memberikan landasan teoritis yang mendukung praktik kerja

  • Menyiapkan peserta untuk mengikuti ujian sertifikasi

  • Meningkatkan pemahaman standar kerja nasional/internasional

Di akhir program, peserta biasanya menjalani ujian sertifikasi profesi berbasis SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), terutama jika programnya bekerja sama dengan LSP dan BNSP. Hasilnya, peserta memperoleh sertifikat kompetensi resmi yang diakui industri nasional dan kadang internasional.

5. Evaluasi dan penempatan karier

Setelah seluruh rangkaian selesai, peserta akan melalui proses evaluasi akhir untuk mengukur kemajuan kompetensi kerja, sikap kerja dan etika profesional, serta kesiapan untuk bekerja sebagai full-timer

Jika hasil evaluasi memuaskan, banyak perusahaan yang langsung menawarkan kerja tetap kepada peserta apprenticeship. Hal ini karena mereka sudah melihat kinerja, sikap, dan potensi peserta selama program.

Bagi yang tidak lanjut bekerja di tempat yang sama, sertifikat kompetensi dan pengalaman kerja selama apprenticeship akan menjadi pengalaman kuat untuk melamar pekerjaan di tempat lain dengan posisi yang lebih baik dibanding fresh graduate biasa.

Baca juga: Apa itu LPK (Lembaga Pelatihan Kerja), Manfaat, Syarat, dan Biayanya

Perbedaan Apprenticeship dan Internship

Perbandingan Internship dan Apprenticeship
Perbandingan Internship dan Apprenticeship
Aspek Internship (Magang) Apprenticeship
Durasi Biasanya 1–3 bulan 6 bulan – 2 tahun
Fokus Pengalaman kerja umum Peningkatan skill teknis spesifik
Struktur pelatihan Jarang atau tidak ada Ada kurikulum & sertifikasi
Pembayaran Kadang tidak dibayar Umumnya dibayar (earning while learning)
Outcome Dapat pengalaman Bisa langsung kerja, punya sertifikat

Manfaat Program Apprenticeship

Manfaat Program Apprenticeship

Program apprenticeship bukan cuma soal kerja sambil belajar, tapi punya dampak jangka panjang buat karier kamu. Ini beberapa manfaat utamanya:

1. Exposure langsung ke industri

Nggak cuma teori, kamu bakal belajar langsung dari para profesional yang udah lama berkecimpung di bidangnya. Hal ini sesuai dengan konsep experiential learning yang terbukti mempercepat pemahaman dan penguasaan skill teknis.

Kamu akan paham workflow sesungguhnya, mulai dari proses, tools yang dipakai, sampai cara komunikasi internal tim. Jadi pas nanti beneran kerja, kamu udah nggak kagok lagi.

2. Peluang karier lebih luas

Banyak perusahaan yang menggunakan program apprenticeship sebagai talent pipeline alias jalur rekrutmen internal. Menurut laporan dari World Economic Forum, peserta apprenticeship punya peluang 60% lebih besar direkrut setelah program selesai dibanding pelamar biasa.

Apalagi kalau kamu udah dapat sertifikasi profesi yang diakui nasional, nilai kamu di mata recruiter makin tinggi!

3. Belajar sambil dibayar

Beda dengan magang yang kadang cuma dapat uang transport, program apprenticeship umumnya memberikan insentif atau gaji bulanan. Besarannya tergantung kebijakan perusahaan, tapi setidaknya kamu tetap bisa mandiri secara finansial selama proses belajar.

Plus, kamu jadi belajar juga mengelola gaji, tanggung jawab kerja, dan budaya kerja profesional, soft skills penting yang nggak diajarin di kelas.

4. Sertifikasi profesi yang kredibel

Banyak apprenticeship yang diakhiri dengan sertifikasi profesi dari lembaga resmi seperti BNSP. Ini penting banget karena sertifikat ini bukan sekadar bukti keikutsertaan, tapi menunjukkan kamu benar-benar kompeten.

Ketika kamu ingin naik level di dunia kerja atau pindah bidang, sertifikat ini jadi nilai tambah kamu di dunia luar.

Baca Juga: Ini Dia Macam-Macam Sertifikasi Profesi yang Bikin Karir Melesat

5. Networking dengan profesional di bidangnya

Sembari bekerja, kamu akan ketemu banyak orang hebat di industri: mentor, manajer, rekan kerja, bahkan HRD. Jaringan ini bisa jadi investasi jangka panjang dalam karier kamu. Siapa tahu, mereka yang nanti kasih kamu peluang proyek freelance, kerja tetap, atau rekomendasi ke tempat lain.

Kesimpulan

Apprenticeship adalah opsi yang tepat buat kamu yang ingin berkarier lebih dini didampingi mentor terbaik agar penguasaan skill jauh lebih optimal. Kalau kamu ingin langsung terjun dunia kerja dengan bekal yang solid, CertiHub by Belajarlagi bisa jadi starting point terbaikmu.

CertiHub by Belajarlagi menawarkan program pelatihan berbasis vokasi dan sertifikasi resmi lewat kerja sama dengan industri. Kamu enggak cuma dapat pengalaman kerja nyata, tapi juga sertifikasi profesi yang diakui nasional. Yuk, daftarkan dirimu di sini sekarang juga.

FAQ Mengenai Apprenticeship

1. Apakah apprenticeship dibayar?

Ya, umumnya program apprenticeship memberikan kompensasi finansial kepada peserta, meskipun jumlahnya bervariasi tergantung bidang dan kebijakan perusahaan. Ini bagian dari prinsip earning while learning yang jadi ciri khas program ini.

2. Apakah apprenticeship dapat THR?

Tergantung durasi dan status kontraknya. Kalau kamu terdaftar sebagai pekerja dengan kontrak lebih dari 3 bulan, beberapa perusahaan memberikan THR sesuai regulasi ketenagakerjaan. Tapi pastikan kamu mengecek kontrak atau tanya langsung ke HR sebelum mulai mengikuti program.

#
Karir
#
Personal Development
Belajarlagi author:

Ayu Novia

A Strategist and Copywriter with more than 3 years in the creative industry. Passionate in data-driven writing for various niches of content.

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.