Tertarik Berkarier di Marketing Freelance? Ini Tipsnya!

Freelance marketing dapat menjadi pilihan karier yang menarik buatmu. Lalu, karier ini punya tugas apa saja dan bagaimana tips buat melakoninya?

Daftar Isi

[tampilkan]
[sembunyikan]
Berkarier marketing freelance

Bekerja sebagai marketing freelance cukup banyak diminati anak muda, terutama buat mereka yang enggan bekerja terlalu terikat ke satu perusahaan saja. Zaman sekarang, bekerja secara lepas menjadi opsi menarik karena fleksibilitasnya cukup tinggi. Nah, salah satu bidang yang menarik untuk ditekuni adalah marketing.

Ruang lingkup marketing sendiri sangat luas, lho. Sebut saja mulai dari marketing konvensional, digital marketing, email marketing, sampai social media marketing. Kamu bisa memilih salah satu bidang sebagai spesialisasimu ketika bekerja freelance kelak.

Berikut ini Tim Belajar Lagi menyiapkan ulasan lengkap mengenai marketing freelance: pengertian, tugas, dan tips-tipsnya. Buat Teman Belajar yang tertarik berkarier di bidang ini, pastikan simak dan cermati artikel ini, ya!

Apa itu marketing freelance?

Secara umum, marketing freelance merupakan pekerja lepas yang bertanggung jawab akan kegiatan pemasaran klien atau perusahaan tertentu. Sistem kerjanya sangat fleksibel dan tidak terikat pada satu perusahaan saja. Seorang pekerja lepas marketing yang mengambil pekerjaan dari beberapa klien, tergantung kebutuhan dan kemampuannya.

Seperti sudah disebutkan di awal, marketing punya cakupan luas. Dengan banyaknya komponen sekaligus spesialisasi, seorang pekerja lepas di bidang marketing bisa memiliki banyak tugas. Bahkan, besar kemungkinan menjalankan beberapa peran seperti:

  • SEO Specialist
  • Email marketer
  • Social media marketer
  • Ecommerce manager
  • Content strategist
  • Content marketer
  • Dan lain-lain

Nah, kamu mesti paham juga bahwa tidak semua orang cocok menjadi pekerja lepas. Sebelum memutuskan menjadi freelance marketer, kamu mesti menanyakan beberapa pertanyaan berikut ke diri sendiri:

  • Mengapa kamu ingin bekerja secara lepas? Beberapa mengira bekerja freelance berarti memiliki jam kerja lebih nyaman. Kenyataannya, kemampuan manajemen waktu justru paling dibutuhkan. Hindari memilih bekerja lepas jika kamu hanya ingin “bersantai”.
  • Apakah kamu mampu menjadi pekerja lepas? Tidak semua pekerja lepas mampu memiliki penghasilan tinggi. Membangun karier sebagai freelancer sangat butuh waktu dan tidak bisa instan. Renungkan kembali, apakah kamu siap dan mampu melewati semua prosesnya atau tidak.
  • Apakah kamu bisa nyaman dengan ketidakpastian? Karena sistem kerjanya berdasarkan permintaan klien atau perusahaan, bekerja lepas tidak mampu memberikan jaminan pasti. Ada kalanya kamu bisa mengerjakan banyak proyek bersamaan, ada kalanya justru sepi. Pikirkan, mampukah kamu melewati ketidaknyamanan seperti itu?

Meski tampak banyak tantangan, menjadi pekerja lepas di bidang marketing sebenarnya menarik, lho. Kamu dapat belajar banyak hal sekaligus menjadi kesempatan untuk bertumbuh dalam karier. Selanjutnya, kamu akan belajar mengenai apa saja tugas dan tanggung jawabnya.

Tugas dan tanggung jawab marketing freelance

Pada dasarnya, tugas dari pekerja lepas marketing adalah merencanakan dan menjalankan agenda pemasaran sesuai permintaan perusahaan. Maka, tanggung jawab pekerjaannya bisa berbeda-beda, tergantung pada perusahaan ingin fokus ke pemasaran jenis apa.

Misalnya, jika perusahaan ingin fokus meningkatkan lalu lintas website secara organik, maka freelancer marketer lebih berperan ke optimasi website. Layanan yang ditawarkan mulai dari riset kata kunci, analisis kinerja website secara SEO, meningkatkan kualitas konten, dan lain-lain.

Ada juga perusahaan yang ingin mengembang social media marketing secara menyeluruh untuk meningkatkan brand awareness. Nah, kemampuan dalam social media marketing harus dikuasai. Misalnya, merencanakan ide konten, eksekusi konten, analisis kinerja tiap konten, menaikkan interaksi dengan audiens, membuat laporan media sosial, dan lain-lain.

Ketika perusahaan secara spesifik menginginkan pemasaran digital secara keseluruhan berjalan bagus, maka ruang lingkupnya menjadi sangat luas. Tidak hanya berupa SEO dan social media marketing, bisa juga ke email marketing, PPC, influencer marketing, dan sebagainya.

Untuk proyek besar dengan skala luas seperti itu, freelance marketer biasanya memilih membuat tim kecil untuk membantunya. Tujuannya agar setiap tugas dapat dilakukan lebih teratur untuk mencapai target perusahaan.

Makin kompleks tugas dan tanggung jawabnya, makin tinggi pula potensi pendapatan yang akan freelancer terima. Untuk berada di tahap tersebut, kamu tentunya harus memiliki kemampuan yang tinggi pula.

Skill yang dibutuhkan

Kemampuan marketing freelance

Untuk mengasah kemampuan sebagai marketing freelance, kamu bisa mengikuti kelas Full Stack Digital Marketing dari Belajar Lagi. Topik dan kurikulum mengenai digital marketing-nya lengkap. Mulai dari brand building, social media organic, copywriting, SEO, performance marketing, dan lain-lain.

Sistem pembelajarannya dijamin menyenangkan dengan para mentor yang pastinya sudah berpengalaman di bidangnya. Harga kelasnya pun tergolong masih ramah kantong, kok. Kalau kamu penasaran mengenai detail kelasnya, bisa langsung kunjungi website Belajar Lagi, ya!

Berikut ini beberapa skill yang wajib dimiliki pekerja lepas marketing. Coba cek satu per satu, sudahkah kamu menguasainya?

Komunikasi

Kemampuan terpenting tentu saja komunikasi, baik itu secara lisan maupun tertulis. Kamu akan sangat membutuhkan kemampuan berkomunikasi saat memaparkan ide ke klien, menjelaskan perencanaan marketing, hingga menyampaikan pesan brand ke audiens. Selain itu, perusahaan cenderung lebih suka pada freelancer yang mudah dihubungi dan diajak berdiskusi.

Manajemen waktu

Mengelola pekerjaan dan proyek dari klien bukan hal mudah, apalagi jika nantinya kamu menerima lebih dari satu proyek. Kamu harus pandai dalam mengelola waktu dan energi seefektif mungkin. Jangan sampai kamu kehilangan klien hanya gara-gara tidak bisa memanajemen waktu dengan baik.

Adaptasi

Pekerja lepas juga dituntut untuk mampu cepat beradaptasi. Baik itu oleh algoritma dalam digital marketing, tren terkini, hingga brand value masing-masing klien atau perusahaan. Oleh sebab itu, pastikan kamu terbiasa untuk menyesuaikan diri pada perubahan dengan cepat, ya.

Manajemen waktu

Bekerja secara lepas membuka kesempatan buat kamu menerima banyak proyek atau tawaran kerja dari bermacam-macam perusahaan. Ingat, kamu tidak bisa sembarangan atau asal ambil pekerjaan. Kamu mesti mampu mengukur kapasitas kerjamu sejauh apa, berapa proyek mampu ditangani, dan bagaimana mengatur waktunya.

Manajemen waktu yang baik adalah kemampuan wajib bagi para freelancer. Setiap proyek pasti memiliki target spesifik dengan tenggat waktu berbeda-beda. Tanpa pengelolaan waktu efektif, mustahil bisa menyelesaikan banyak proyek dalam satu waktu.

Mahir menggunakan berbagai tools

Hard skill dalam marketing freelance tentu banyak, terutama jika fokus perusahaan adalah pemasaran digital. Tergantung area mana yang harus kamu kerjakan.

Namun, yang tidak kalah penting adalah kemahiran dalam menggunakan berbagai tools untuk bekerja. Misalnya, spreadsheet, Google Keyword Planner, Google Tren, Google Analytic, aplikasi kerja kolaboratif (Trello, Asana, dan sebagainya), Canva, dan lain-lain. Menguasai banyak tools tentunya akan mempermudah pekerjaanmu.

Baca Juga: Daftar Pertanyaan Wawancara Kerja buat Job Digital Marketing

Tips menjadi marketing freelance

Bagaimana cara menjadi pekerja lepas marketing

Merintis karier sebagai marketing freelance tentunya membutuhkan beberapa persiapan. Berikut ini beberapa tips untuk menjadi pekerja lepas marketing yang bisa kamu praktikkan:

1. Bangun website dan media sosial

Saat menjadi pekerja lepas, kamu harus bisa mempromosikan dirimu sendiri. Malahan, kamu mesti aktif menunjukkan kapabilitas sebagai marketer. Kamu dapat memanfaatkan website pribadi ataupun media sosial sebagai wadah untuk membentuk personal branding.

Jika kamu mahir dalam pengelolaan media sosial, tunjukkan hasil kerjamu di website. Kamu bisa ceritakan garis besar proyek magang yang pernah kamu kerjakan dan hasilnya bagaimana. Dengan begitu, perusahaan atau klien bisa dengan mudah menilai kapasitas dan kemampuanmu.

Begitu juga dengan media sosial. Gunakan media sosial sebaik mungkin untuk membentuk citra diri sebagai freelancer. Jangan ragu mengunggah karya atau proyek yang pernah kamu kerjakan, baik itu untuk program magang maupun volunteering.

2. Buat portofolio

Jika kamu sudah pernah mengikuti kelas khusus marketing, biasanya kamu pun akan mulai belajar bagaimana menyusun portofolio. Nah, portofolio ini nantinya akan sangat mendukung kemampuanmu di mata klien. Portofolio menjadi bukti bahwa kamu punya kualitas baik sebagai pekerja lepas.

Bentuk portofolio ini juga bisa bermacam-macam. Kamu dapat menyusun hasil kerjamu dan mendesainnya agar lebih estetik. Kamu bisa pula mengunggahnya ke website ataupun ke media sosial.

Idealnya, portofolio harus menunjukkan bidang atau area yang kamu kuasai. Entah itu dalam social media marketing, SEO, digital marketing, dan lain-lain.

3. Bergabung dengan komunitas freelance

Meski terkesan bekerja sendirian, sebenarnya pekerja lepas tidak boleh benar-benar hidup sendiri, lho. Freelancer justru harus memperluas jaringan profesional, baik itu dengan klien ataupun dengan sesama pekerja lepas. Tujuannya bukan hanya untuk memperoleh proyek, melainkan juga meningkatkan kemampuan diri.

Sering berdiskusi dengan sesama pekerja lepas dapat memperluas ilmu dan pengetahuan. Oleh sebab itu, sebisa mungkin kamu mencari komunitas pekerja lepas yang sesuai dengan minatmu. Aktiflah di komunitas tersebut, entah melalui pertemuan online maupun offline.

Selain itu, sering kali tawaran atau informasi pekerjaan juga hadir dari komunitas freelance. Dengan aktif pada komunitas tersebut, kesempatan mendapatkan kerja pun ikut naik.

4. Aktif di media sosial profesional

Pertimbangkan juga untuk aktif di media sosial profesional seperti LinkedIn. Entah itu untuk berbagi pikiran, berbagi informasi, hingga pembaharuan portofolio. LinkedIn dapat menjadi media terbaik untuk berelasi secara profesional dengan lebih banyak freelancer.

Tidak jarang beberapa perusahaan juga menawarkan pekerjaan ke freelancer karena menemukan profilnya di LinkedIn. Jadi, coba deh selalu perbaharui akun LinkedIn mulai sekarang.

5. Lamar pekerjaan di situs khusus

Marketing freelancer tidak cukup diam dan menanti tawaran pekerjaan. Ada kalanya freelancer mesti aktif melamar pekerjaan yang sifatnya lepas di berbagai situs penyedia kerja. Untuk kalangan pekerja lepas, biasanya ada situs khusus seperti Fast Work, Freelancer, dan lain-lain.

6. Bangun relasi

Terakhir, pekerja lepas harus mengelola relasi dengan banyak pihak. Terutama dengan klien-klien yang pernah bekerja dengannya. Meski proyek pekerjaan sudah selesai, sebaiknya pekerja lepas tetap menjalin hubungan yang aktif dan baik. Relasi yang baik biasanya bisa mendatangkan proyek atau pekerjaan-pekerjaan baru berikutnya.

Sebagai pemula, kamu dapat membangun hubungan dengan freelancer yang lebih senior. Perdalam banyak ilmu dan kemampuan dari mereka. Gali dan tanyakan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan sebagai wadah untuk belajar.

Baca Juga: Manfaatkan Skill Performance Marketing Biar Iklan Makin Untung!

Kesimpulan

Bagaimana nih, Teman Belajar? Sepertinya makin tertarik untuk bekerja sebagai marketing freelance, nih. Yuk, perdalam pengetahuan dan kemampuan seputar marketing mulai sekarang! Jangan ragu ikut berbagai kelas untuk memperdalam keterampilanmu. Selamat mencoba!

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Related Blog

Jadilah yang pertama tahu

Langganan Newsletter Kami

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.