Mapping adalah sebuah istilah yang pasti sering kita dengar dalam urusan sekolah maupun pekerjaan. Pada dasarnya, mapping menjadi metode berpikir yang menghubungkan satu ide dengan ide lainnya lewat visualisasi. Umumnya, bentuk mapping ini berupa grafis yang memudahkan proses berpikir kita dalam menyelesaikan suatu masalah.
Dengan menggunakan mapping, kita menjadi lebih mudah memahami perumusan solusi atau ide tertentu. Ini menjadi alat bantu yang efektif juga untuk brainstorming dalam sebuah tim. Hal-hal kompleks dapat kita sederhanakan melalui mapping ini.
Karena mapping adalah hal penting dalam pekerjaan maupun sekolah, kita perlu nih belajar mengenai hal tersebut. Siapa tahu nantinya bisa kita praktikkan ke dalam kehidupan sehari-hari dan memberikan manfaat untuk produktivitas kerja. Yuk, sama-sama pelajari dan cermati ulasan ini!
Apa itu mapping?
Secara sederhana, mapping berarti metode untuk membuat diagram visual yang berfungsi sebagai acuan kerangka berpikir. Mapping dapat kita gunakan sebagai alat untuk membuat perencanaan hingga penyelesaian masalah. Melalui membuat mapping, kita dapat melihat garis besar penting dari hal-hal yang sifatnya kompleks.
Dalam bahasa Indonesia, mapping dapat kita artikan sebagai pemetaan. Kita mengkonstruksi ide-ide dan pemikiran yang ada untuk menyusun perencanaan. Mapping juga sering kali menjadi media untuk menemukan solusi terbaik dari sebuah masalah.
Bentuk berupa visual diagram mendorong kita untuk lebih mudah memahami apa yang jadi fokus. Banyak hal bisa kita ciptakan dengan berawal dari mapping. Mulai dari inovasi produk, rencana bisnis, strategi pemasaran, hingga pengerjaan tugas-tugas tertentu.
Dalam praktiknya, mapping juga akan sangat bermanfaat untuk pekerjaan yang sifatnya berupa tim. Pengelolaan ide dari banyak orang akan lebih efektif dan efisien dengan memakai mapping. Oleh sebab itu, menguasai keterampilan mapping sangat kita perlukan guna menunjang berbagai pekerjaan.
Intinya, mapping adalah struktur berpikir dalam bentuk visual yang bertujuan mempermudah proses kita dalam menyelesaikan sesuatu. Dari mapping, kita bisa menjabarkan ide dan topik menjadi lebih komprehensif ke dalam detail perencanaan.
Baca juga: Contoh SWOT Analysis serta Bagaimana Cara Membuatnya
Apa fungsi mapping?
Fungsi dari mapping bisa sangat beragam, tergantung dari tujuan penggunaannya. Mapping ini memang dapat kita aplikasikan ke berbagai aspek. Mulai dari pendidikan, pekerjaan, finansial, dan lain-lain.
Secara umum, fungsi dari mapping antara lain:
- Mempermudah pembelajaran. Pelajar ataupun mahasiswa menggunakan mapping sebagai alat untuk memudahkan proses belajar. Untuk bisa memahami hal-hal kompleks, baik pelajar maupun mahasiswa mesti mengerti dulu poin-poin penting dari setiap topik. Nah, membuat mapping adalah solusi paling efektif untuk belajar.
- Meningkatkan kualitas pemahaman. Selanjutnya, mapping akan mempermudah kita dalam memahami sesuatu. Kita dapat menambahkan catatan penting pada mapping yang kita buat. Ide-ide bisa kita tuliskan pada setiap topik. Biasanya mapping berkaitan juga dengan visual dan warna untuk meningkatkan pemahaman kita pada suatu hal.
- Mengasah ide dan kreativitas. Untuk kerja dalam tim, mapping mendorong setiap individu untuk lebih kreatif dan inovatif. Entah itu dalam perencanaan ataupun penyelesaian masalah. Mapping membuka banyak potensi dan ide yang terfokus ke satu topik penting.
Mapping sendiri sangat bermanfaat dalam sebuah bisnis di perusahaan. Beberapa manfaat dari mapping antara lain:
- Menetapkan ekspektasi. Dalam bisnis, harus ada tujuan atau ekspektasi yang jelas. Mapping menjadi proses untuk menetapkan hal tersebut. Setiap individu dapat berkontribusi dalam proses berpikir penetapan tujuan tersebut.
- Menetapkan standar kerja. Mapping dapat pula dipergunakan dalam membuat standar kerja, termasuk capaian seperti apa yang mesti karyawan penuhi. Tujuannya agar bisnis tetap berkembang dari waktu ke waktu.
- Mengurangi kesalahan. Di sisi lain, mapping juga berguna dalam proses pembuatan rencana agar mampu meminimalisasi risiko kesalahan. Dengan berfokus pada setiap sub topik, perusahaan dapat melihat potensi risiko apa saja yang bisa muncul.
- Meningkatkan inovasi. Guna mempertahankan bisnis, perusahaan harus melakukan berbagai inovasi secara berkala. Nah, proses berpikir agar terus berinovasi dapat diperoleh dari diskusi melalui mapping.
- Meningkatkan produksi. Dalam perusahaan, sering kali ada masalah dalam proses produksi. Perusahaan mesti segera membuat action plan melalui penggalian akar masalah. Mapping menjadi cara terbaik untuk menemukan akar masalah sehingga nantinya bisa melakukan perbaikan untuk meningkatkan produksi.
Apa saja jenis mapping?
Setelah memahami apa itu mapping beserta fungsinya, kita sekarang bisa mempelajari apa saja sih bentuk atau jenis mapping ini. Menurut CRM Experts, ada beberapa bentuk mapping yang bisa kita aplikasikan ke kehidupan sehari-hari:
Tree map

Seperti namanya, tree map merupakan jenis mapping yang memiliki struktur seperti pohon. Mapping ini dimulai dari pusat yang merupakan topik atau konsep utama, kemudian bercabang-cabang ke beberapa sub topik lain yang lebih spesifik.
Masing-masing cabang dapat kita perluas lagi ke hal-hal yang makin rinci. Nantinya bentuk mapping ini seperti mewakili bagian dari pohon: batang, cabang, hingga ranting.
Tree map sangat berguna untuk mengelola informasi yang sifatnya kompleks menjadi lebih sederhana. Bentuk mapping ini paling cocok untuk para pelajar atau mahasiswa yang tengah berusaha memahami suatu topik. Selain itu, tree map juga pas untuk memecah sebuah proyek besar ke tugas-tugas kecil yang bisa dikerjakan terlebih dahulu.
Flow map

Mapping ini pada dasarnya merupakan diagram alur yang menunjukkan tahapan atau langkah. Flow chart erat kaitannya dengan perkembangan atau aliran ide, tugas, ataupun peristiwa. Bentuk mapping ini biasanya dimulai dari satu titik, kemudian diikuti titik lain sampai bagian akhir.
Umumnya flow chart cocok untuk pekerjaan atau tugas yang sifatnya berupa prosedur atau rangkaian urutan. Ini memudahkan kita memahami sesuatu secara linier sehingga tidak lagi terkesan terlalu kompleks.
Pada dasarnya, mapping merupakan alat bantu yang bisa kita pakai untuk menyelesaikan pekerjaan. Meski terkesan sederhana, membuat mapping tentu memerlukan keterampilan tersendiri. Oleh sebab itu, sangat penting bagi kita untuk terus memperkaya wawasan guna mengembangkan karier hingga tahun-tahun mendatang.
Salah satu langkah yang bisa kita ambil adalah dengan mengikuti sertifikasi profesi. Nah, CertiHub by Belajarlagi menyediakan program sertifikasi profesi yang sudah terstandarisasi. Baik itu secara nasional maupun internasional.
Dengan adanya sertifikasi tersebut, kita bisa memperoleh banyak manfaat untuk karier. Mulai dari percepatan promosi, peningkatan kompetensi secara resmi, sampai adanya kredibilitas dalam profesi.
CertiHub by Belajarlagi menawarkan beberapa jenis sertifikasi profesi. Misalnya, Microsoft Certified Educator, Microsoft Office Specialist, Meta Digital Marketing Associate, dan PMI Project Management Ready. Program sertifikasi ini bersifat fleksibel sehingga bisa kita ikuti dari mana saja dan kapan saja.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai CertiHub, bisa langsung cek di website Belajarlagi, ya!
Bubble map

Mapping selanjutnya ini cukup umum kita pakai dan jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Bubble map biasanya dipakai untuk menjabarkan satu topik besar ke banyak ide-ide atau gagasan kecil.
Satu bulatan besar merupakan ide utama, kemudian akan bercabang menjadi bulatan lebih kecil untuk sub idenya. Begitu seterusnya sampai ke sub ide berikutnya.
Bubble map cocok kita pakai untuk mendiskusikan suatu topik bersama teman yang sifatnya non formal. Misalnya, merencanakan pesta kejutan teman, merencanakan liburan, dan lain-lain.
Tunnel timeline map

Sesuai namanya, tunnel timeline map digambarkan sebagai struktur berpikir dari sebuah kejadian atau peristiwa dari waktu ke waktu secara linier. Tujuannya agar perencanaan tersebut lebih mudah dicerna dan dipahami.
Pada mapping ini, setiap “terowongan” dapat kita isi detail-detail yang terkait periode waktu tertentu. Bisa juga berupa langkah-langkah dari proses yang jadi acuannya.
Sejauh ini, tunnel timeline map sebenarnya paling cocok untuk proses belajar pelajar. Misalnya, untuk pelajaran sejarah. Ini memudahkan pelajar dalam mengingat peristiwa dan membayangkannya sebagai bagian dari cerita yang menyenangkan.
Presentation mind map

Bagi kita yang biasanya kebingungan saat hendak menyiapkan presentasi, bentuk mapping ini dapat membantu, lho. Presentation mind map dapat kita jadikan alat untuk merancang konstruksi berpikir sebelum melakukan presentasi. Kita dapat merancang ide atau topik apa saja yang hendak kita sampaikan.
Dengan menggunakan jenis mapping ini, kita pun terdorong untuk terbiasa berpikir secara komprehensif dan koheren. Setiap topik yang telah direncanakan membuat presentasi kita menjadi lebih efektif dan mampu mengkomunikasikan pemikiran secara tepat.
Baca Juga: Project Plan: Manfaat dan Strategi Efektif Membuatnya
Bagaimana cara membuat mapping?
Sampai di sini, kita jadi makin paham ya pentingnya mapping dalam konstruksi berpikir. Nah, langkah-langkah ini bisa kita ikuti saat hendak membuat mapping untuk belajar ataupun bekerja:
1. Mulai dari konsep utama
Pertama, tentukan tujuan atau konsep utama dari mapping. Konsep ini nantinya menjadi pusat dari mapping kita. Konsep utama dapat berupa:
- Masalah yang sedang butuh kita selesaikan
- Proyek yang hendak kita kerjakan
- Materi atau bahan belajar yang terasa sulit untuk kita pahami
2. Buat cabang pada konsep utama
Setelah konsep atau tujuan utama ada, langkah berikutnya adalah membuat cabang yang tujuannya mengurai topik utama ke dalam sub-sub topik. Cabang-cabang itulah yang nantinya membantu kita dalam mendalami dan memahami konsep utama.
Dalam membuat cabang, kita tidak harus menuliskan hal yang detail atau rinci. Kita bisa kok memakai frasa-frasa pendek untuk memudahkan visualisasi. Ambi inti penting dari cabang yang hendak kita bahas.
3. Lanjutkan cabang pada sub topik
Ketika sudah sampai sub topik, kita bisa melanjutkan cabang ke pemikiran-pemikiran yang lebih detail. Yang perlu kita cermati, pastikan setiap ide atau gagasan pada masing-masing cabang masih terkoneksi dengan topik atau konsep utama.
Dengan membuat lebih banyak cabang, kita lebih mudah memahami struktur pemikiran dan melihat gambaran besar ide secara lebih jelas. Namun, pastikan tidak terlalu banyak membuat sub topik jika memang tidak diperlukan, ya.
4. Beri warna atau gambar
Agar mapping yang kita buat lebih mudah dipahami, kita bisa menambahkan warna yang berbeda-beda pada setiap cabang. Bisa juga kita berikan visual berupa gambar yang mewakili ide atau topik yang kita masukkan.
Ingat, kunci mapping ada pada diagram visual. Sebisa mungkin kita buat mapping yang menarik agar memudahkan kita dalam memproses dan mencerna ide-ide yang ada.
Baca Juga: Design Thinking: Pengertian dan Contoh di Berbagai Pekerjaan
Mapping adalah kerangka berpikir yang memudahkan kita dalam menjabarkan ide, konsep, atau topik utama. Dalam belajar ataupun bekerja, mapping ini sangat penting untuk meningkatkan pemahaman sekaligus membuat perencanaan.
Selain lewat mapping, jangan lupa terus perlengkapi diri dengan mengembangkan berbagai keterampilan untuk menunjang karier, ya!