Strategi Personal Branding Melalui Media Sosial, Pasti Jitu!

Strategi personal branding perlu kamu bangun mulai dari sekarang, apalagi jika kamu ingin memiliki citra diri yang bagus. Gimana caranya? Simak di artikel ini!

Daftar Isi

[tampilkan]
[sembunyikan]
Pentingnya menyusun strategi personal branding

Memiliki strategi personal branding akan memberi banyak manfaat. Seperti kamu ketahui, personal branding merupakan cara terbaik untuk menjangkau banyak audiens. Alhasil, orang yang mengenal citramu pun kian banyak.

Personal branding juga menjadi sarana untuk mengkoneksikan antara kamu dengan audiens. Apalagi pada era serba digital seperti saat ini. Bayangkan, kamu dapat menemui ribuan orang baru hanya lewat media sosial!

Pada artikel kali ini, Tim Belajar Lagi menyiapkan ulasan mengenai pentingnya personal branding dalam ranah media sosial. Selain itu, ada juga panduan atau strategi personal branding yang bisa kamu praktikkan. Simak dan pelajari ya!

Kenapa personal branding sangat penting?

Pentingnya personal branding

Menurut Neil Patel, personal branding merupakan proses menciptakan sebuah citra seseorang dengan tujuan mempengaruhi persepsi publik. Lewat personal branding ini, seseorang dapat terlihat berbeda ataupun menonjol dari orang lain. Namun ingat ya, personal branding sangatlah berbeda dengan pencitraan.

Kamu dapat menunjukkan keunikan, kemahiran, hingga keistimewaanmu lewat personal branding. Andai kamu juga memiliki bisnis atau usaha, personal branding dapat membantu mendongkrak bisnis tersebut lho.

Lalu, kenapa memiliki strategi personal branding itu sangat penting? Coba kamu ambil contoh salah satu public figure yang sudah terkenal. Misalnya, Oprah Winfrey.

Kamu mengenal Oprah sebagai sosok yang hangat dan baik hati. Dia populer lewat acara talkshow yang ditonton jutaan orang seluruh dunia. Kamu tidak mengenal Oprah secara dekat, tetapi kamu bisa memahami karakternya karena citra yang Oprah bangun bukan?

Nah, itulah inti dari personal branding. Orang-orang dapat secara lebih dekat mengenalmu bukan hanya lewat kepribadian, tetapi juga dari nilai yang kamu tawarkan ke mereka.

Memiliki personal branding yang bagus memperbesar peluang meningkatkan karier ataupun bisnis. Selain itu, personal branding dapat pula membangun kepercayaan dan hubungan lebih baik dengan audiens.

Tipe personal branding

Jenis-jenis personal branding

Bicara ranah media sosial, ternyata membuat personal branding memiliki beberapa tipe. Kamu pasti sering melihat banyak influencer berseliweran di berbagai platform. Mau itu TikTok, YouTube, ataupun Instagram.

Kalau kamu jeli, masing-masing influencer tersebut pasti punya citra berbeda-beda. Nah, citra tersebut memiliki tujuannya masing-masing. Alhasil, bisa jadi audiens dari influencer A akan jauh berbeda dari audiens influencer B.

Oleh sebab itu, tipe personal branding pun beragam. Saat hendak membangun personal branding, sebaiknya kamu pahami dulu beberapa jenisnya berikut ini:

  • Altruists. Jenis ini menjadikan seseorang mudah orang kenal sebagai sosok yang suka mendedikasikan waktu untuk kegiatan amal ataupun kemanusiaan. Beberapa contoh public figure yang termasuk golongan ini antara lain Bill Gates dan Angelina Jolie.
  • Careerists. Personal branding tipe ini lebih banyak menonjolkan pencapaian dan karier guna membangun citranya. Orang yang memakai jenis ini biasanya kemudian menjadi role model banyak orang. Misalnya, Elon Musk dan Jeff Bezos.
  • Hipsters. Tipe personal branding ini menggabungkan antara altruists dan careerists. Hanya saja, orang dengan tipe ini lebih fokus pada membagi pengalaman serta mengambil tindakan.
  • Boomerangs. Nah, kalau jenis berikutnya ini mungkin cukup sering kamu jumpai di media sosial. Orang yang membangun personal branding dengan tipe boomerangs lebih suka membuat konten bersifat kontroversi sehingga bisa memunculkan perdebatan ramai.
  • Connectors. Orang dengan tipe ini lebih suka membangun hubungan dengan banyak orang lewat cerita. Lewat kreativitas dalam membuat konten, orang tipe ini lebih condong mau mendengar dan menghargai pendapat orang lain.
  • Selectives. Ada juga tipe personal branding yang sifatnya selektif. Maksudnya, sosok ini akan memilah dan memilih informasi apa yang akan dibagi ke audiens tertentu. Orang tersebut biasanya kreatif karena ada saja yang bisa dibahas dengan audiens.

Setelah membaca beberapa jenis personal branding tersebut, kira-kira kamu berencana membangun jenis yang mana nih?

Contoh personal branding sukses

Selagi kamu belajar membangun strategi personal branding, tidak ada salahnya kamu menilik sosok-sosok yang sudah sukses. Kamu tidak harus menjadi persis seperti mereka. Setidaknya, cobalah lihat cara mereka membangun citra diri.

Alexander Thian

Instagram Alexander Thian

Influencer Indonesia ini pertama kali orang kenal lewat akun Twitter-nya @aMrazing. Dalam bio Instagram-nya (@amrazing), Alexander Thian menyebut dirinya author, content creator, dan stroygrapher. Ya, Alexander Thian memang salah satu storyteller dengan 500 ribuan followers di Instagram.

Ciri khas darinya adalah kemahiran dalam bercerita, baik itu untuk konten story, feeds, maupun reels. Gaya bahasanya sederhana, tetapi bermakna. Konten-konten miliknya juga selalu relevan dengan kehidupan followers sehingga kehadirannya selalu dinanti.

Strategi Alexander Thian dalam membangun personal branding dapat kamu tiru nih. Dia selalu konsisten pada pilar utama keahliannya, yakni storytelling. Kemampuan bercerita itulah yang kemudian membawanya begitu dekat dengan pengikutnya pada berbagai platform.

Felicia Putri Tjiasaka

Channel YouTube Felicia Putri Tjiasaka

Sosok dengan personal branding yang sukses berikutnya adalah Felicia Putri Tjiasaka. Dalam berbagai platform media sosial miliknya, Felicia menyebut dirinya sebagai investment storyteller. Felicia pertama kali orang kenal lewat channel YouTube yang berisi banyak video mengenai edukasi finansial buat anak muda, terutama investasi.

Cara Felicia dalam mengedukasi orang seputar finansial amat jauh berbeda dari influencer kebanyakan. Lagi-lagi, kekuatan storytelling menjadikan sosok Felicia disukai banyak orang. Bahkan, anak-anak muda pun menjadi lebih melek finansial karena penjelasan Felicia yang lebih mudah dipahami.

Raditya Dika

Channel YouTube Raditya Dika

Nama Raditya Dika sudah lama orang kenal sejak sekitar tahun 2008. Sebagai seorang penulis, karier Raditya Dika terbilang melesat cepat. Setelah sukses dalam menulis, Raditya Dika kemudian bergeser menjadi stand up comedian, membuat series, hingga membuat film.

Kini, kebanyakan orang mengikuti Raditya Dika melalui platform YouTube, Instagram, hingga podcast di Spotify. Konten-konten Raditya Dika bukan cuma menghibur, tetapi juga edukatif. Bahkan, topik-topik yang dia bawakan banyak sekali yang relevan dengan kehidupan followers.

Baca Juga: Simak! Tahapan Mudah Belajar Sosial Media Marketing dari Nol untuk Pemula

Tips membangun personal branding di media sosial

Mulai biasakan bagun personal branding

Dari beberapa contoh tadi, kamu bisa mulai membayangkan bahwa strategi personal branding menjadi kunci suksesnya. Pada era serba media sosial seperti sekarang, sangat sayang jika kamu tidak memanfaatkan media sosial untuk membangun citra diri.

Bahkan, ruang lingkup karier pun tidak bisa lepas dari personal branding di media sosial. Sebut saja kini ada media sosial yang sifatnya untuk para profesional kerja: LinkedIn. Melalui LinkedIn, rekruter atau perusahaan bisa mengenalmu lewat pengalaman serta konten-konten yang kamu unggah.

Jika kamu tidak mengelola media sosial dengan baik, bisa jadi kamu kehilangan banyak kesempatan baik. Suka tidak suka, menampilkan personal branding lewat media sosial itu penting. Berikut beberapa tips untuk membangun citra diri pada media sosial:

  • Jaga akun media sosialmu tetap up to date
  • Siapkan dan buat konten yang menarik untuk audiens
  • Konsisten dalam mengunggah konten, jika perlu belajar untuk membuat jadwal konten
  • Buat interaksi dengan audiens jika memungkinkan, entah lewat DM, komentar, dan lain-lain
  • Jaga konsistensi brand voice dan tone pada setiap platform media sosial
  • Pastikan konten dan unggahanmu tetap positif, bukan kontroversi

Ingat untuk kembali ke prinsip awal personal branding, yaitu membuatmu lebih menonjol dan berbeda dari yang lain. Pada akhirnya, personal branding membawamu lebih dekat dengan audiens. Lama-kelamaan, kepercayaan dari audiens pun dapat kamu bentuk lewat personal branding.

Strategi personal branding

Langkah-langkah jitu personal branding

Membangun personal branding bisa kamu pelajari, entah itu secara otodidak ataupun lewat kelas khusus. Belajar Lagi juga memiliki mini bootcamp personal branding yang bisa kamu ikuti lho.

Sebelumnya, coba deh pelajari dulu tujuh strategi personal branding berikut ini. Pastikan pelajari dan cermati setiap poin-poinnya ya:

1. Temukan niche

Menurut Neil Patel, personal branding pada dasarnya hampir mirip dengan cara kerja SEO. Lho, kok bisa begitu? Coba simak penjelasan ini deh.

Dalam SEO, terdapat jutaan kata kunci yang kerap orang cari dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Kamu mana mungkin memenuhi kebutuhan semua orang dengan jutaan kata kunci tadi. Namun, kamu dapat menelusuri jejak-jejak pencarian kata kunci terbanyak, lalu sesuaikan dengan artikel yang hendak kamu tulis.

Begitu pula yang terjadi dengan personal branding. Sekalipun tujuannya agar kamu terlihat menonjol, bukan berarti semua orang pasti akan menyukaimu. Kamu tidaklah harus serba disukai, tetapi setidaknya pilihlah satu kelebihan yang setidaknya relevan buat audiens.

Jangan terjebak dengan melakukan banyak hal, tetapi jelas-jelas tidak membuat personal branding-mu bertumbuh. Cukup pilih salah satu hal yang membuatmu nyaman dan percaya diri, yang bahkan mungkin tidak banyak orang sanggup melakukannya.

Misalnya, kamu jago dalam memotret dan menuliskan hal-hal kecil dari gambar yang kamu ambil. Maka, tekuni dan kuasailah bidang tersebut. Tampilkan karya-karyamu di media sosial, buatlah tulisan kecil yang relevan dengan audiens.

Contoh lainnya, katakanlah kamu suka membuat video-video lucu yang menghibur. Daripada sekadar membuat audiens tertawa, pikirkanlah cara untuk membuat videomu sebagai media bercerita. Ambil masalah audiens sebagai materi konten dan ciptakan interaksi buat audiens saling berbagi, misalnya lewat komentar.

Kunci strategi personal branding terpenting memang terletak pada niche. Gali dan temukan niche-mu mulai sekarang ya!

2. Masukkan kepribadianmu

Jika langkah sebelumnya kamu butuh memaksimalkan potensi diri terbaik, maka selanjutnya kamu mesti memasukkan kepribadian ke dalam personal branding-mu. Kepribadian inilah yang nantinya menjadi pembeda antara kamu dengan orang lain. Sederhananya, nada dan cara kamu bicara di media sosial akan menjadi ciri khasmu yang tidak bisa orang lain tiru.

Katakanlah sedang ada topik viral seputar kasus perselingkuhan sedang wara-wiri di media sosial. Kebanyakan media pasti akan menyorot tentang sosok yang terlibat dalam kasus itu dan akhirnya menjadi konsumsi orang-orang. Nah, kamu bisa memanfaatkan momen viral ini untuk kontenmu, namun pastikan kamu memiliki cara pandang berbeda.

Alih-alih menggosipkan kabar tidak enak itu, kamu dapat melakukan riset kecil mengenai perselingkuhan. Misalnya dari sisi psikologis: kenapa itu bisa terjadi dan bagaimana dampaknya ke orang yang mengalaminya.

Dalam menyampaikan konten, pilihan kata dan cara kamu berbicara juga penting. Apakah kata-katamu hanya memancing kemarahan? Ataukah apa yang kamu buat justru menggugah empati orang?

Apa yang hendak kamu katakan itu penting. Namun, ingat juga bahwa cara kamu menyampaikan sesuatu akan menjadi pembeda. Pilihlah suara yang sesuai dengan kepribadianmu.

3. Ciptakan brand identity

Melansir dari Neil Patel, 94% kesan pertama audiens terletak pada desain konten. Orang hanya butuh sekian milidetik untuk memutuskan akan mengikuti sebuah konten atau melewatkannya. Nah, desain ini mewakili apa yang disebut brand identity.

Entah itu konten dalam bentuk feeds, video, ataupun blog; konsistensi dalam desain dan tampilan sangat membantu menarik perhatian audiens. Ciptakan brand identity-mu semaksimal mungkin. Misalnya, pemilihan tone warna, pemilihan jenis huruf, dan lain-lain.

Desain sendiri tidaklah harus serba istimewa. Sekarang banyak kok desain konten yang minimalis dan menarik engagement tinggi. Yang terpenting, manfaatkan berbagai tools untuk melatih kemampuan dalam menciptakan brand identity.

4. Desain ulang website pribadi

Khusus buat kamu yang sudah memiliki website pribadi, sangat penting untuk rutin mendesain ulang isinya. Bisa jadi dari segi tampilan website ataupun isi tulisan-tulisannya. Ini menjadi bagian cukup penting dalam strategi personal branding.

Jangan lupa untuk melakukan optimasi SEO. Bayangkan, dunia ini diisi oleh jutaan website, berapa banyak kemungkinan audiens akan mampir menengok milikmu? Agar audiens lebih mudah menjangkau website-mu, kamu harus mengoptimasi SEO.

Cek kembali artikel atau konten yang ada dalam website. Coba pilih beberapa tulisan dengan kunjungan yang lumayan tinggi dan lakukan optimasi. Tujuannya tentu agar website-mu akan berada pada halaman teratas di mesin pencari.

5. Konsistensi produksi konten

Membangun personal branding lewat media sosial sangat membutuhkan konsistensi tinggi, terutama dalam hal pembuatan konten. Saat kamu melewatkan berhari-hari tanpa mengunggah sesuatu, tentu audiens pelan-pelan akan beralih darimu.

Rutin memproduksi konten memang bukan hal yang mudah, apalagi karena melibatkan ide, penyusunan ide, dan lain-lain. Salah satu hal yang bisa membantumu untuk konsisten adalah dengan membuat jadwal konten.

Dengan adanya jadwal konten, kamu dapat memproduksi konten dengan lebih terstruktur. Kelola ide-ide yang muncul, lalu buat jadwal produksinya. Selain itu, lakukan juga riset kecil untuk mengetahui waktu terbaik mengunggah konten. Dengan begitu, cara kerjamu jauh lebih sistematis, strategis, dan efektif.

6. Promosikan website di blog lain

Mempromosikan website ataupun akun media sosial pribadi pada blog lain merupakan salah satu strategi personal branding yang cukup jitu. Jika kamu suka meninggalkan komentar berbobot pada blog atau unggahan orang lain, tidak ada salahnya cantumkan website-mu di komentar tersebut.

Sebagian audiens biasanya jadi tertarik untuk meng-klik website atau media sosialmu. Pasalnya, komentar menarikmu sudah cukup menarik rasa penasaran orang akan sosokmu juga.

7. Belajar dari para mentor

Terakhir, milikilah mentor atau sosok yang bisa kamu jadikan “guru” dalam membangun personal branding. Belajar dari orang-orang yang sudah sukses menciptakan citra diri dapat sangat membantumu. Pengalaman mereka juga bisa menjadi bahan belajarmu.

Kalaupun tidak memiliki mentor secara spesifik yang bisa kamu jumpai langsung, setidaknya belajarlah dari para influencer yang ada. Amati dan cermati cara kerja mereka membangun personal branding lewat media sosial. Temukan apa yang menjadikan mereka unik dan selalu audiens nantikan.

Baca Juga: Mengenal Brand Building dan Cara Memulainya untuk Bisnis

Kesimpulan

Zaman sekarang, memiliki personal branding sangat penting untuk meningkatkan potensi karier ataupun bisnis. Media sosial menjadi ladang paling mudah untuk kamu memulai menciptakan citra diri. Lewat media sosial, kamu dapat menunjukkan keunikan, kemahiran, hingga keistimewaanmu.

Banyak tipe personal branding, mulai dari altruists, careerists, hipsters, boomerangs, connectors, dan selectives. Bijaklah dalam memilih tipe personal branding karena nantinya akan mewakili kepribadianmu seutuhnya.

Untuk menciptakan personal branding, penting sekali untuk menggali dan menemukan niche yang tepat. Masukkan juga kepribadian dan brand identity dalam strategi personal branding-mu. Konsisten dalam memproduksi konten akan sangat membantumu dekat dengan para audiens sekaligus meningkatkan interaksi dengan mereka.

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Related Blog

Jadilah yang pertama tahu

Langganan Newsletter Kami

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.