Pentingnya peran brand manager dalam berbisnis

Belajarlagi Writer
8 Min Read
Published:
January 11, 2023
Updated:
September 25, 2024

Ketika Teman Belajar memikirkan sebuah brand, apa yang ada di pikiran kamu dan mengapa? Apakah karena HMNS bikin storytelling yang bikin customernya seolah bisa mencium harumnya parfum mereka? Indomie yang merajai produk mi instan di seluruh dunia? Netflix dengan streaming yang memanjakan mata? atau Apple yang banyak digemari karena inovasi mereka? Tak hanya mengenai kualitas barang dan layanan, apapun yang terlintas di pikiran Teman Belajar brand tersebut memiliki persona yang kuat dan berumur panjang. 

Membangun dan mempertahankan sebuah brand tidak sekadar menggabungkan logo dengan slogan saja. Lebih dari itu, koordinasi dan manajemen brand yang mumpuni perlu dilakukan agar sukses dan brand berumur panjang. Meski tidak semua brand bisa menjadi seperti Indomie ataupun HMNS, namun bisnis atau perusahaan bisa membawa sebuah brand “naik kelas” dengan bantuan brand manager.

Brand manager adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk membangun dan memelihara citra merek yang saat ini digunakan oleh perusahaan. Mereka bertanggung jawab untuk mengelola strategi pemasaran produk, mempromosikan produk, menciptakan dan memelihara citra merek, menganalisis pasar dan kompetisi, dan memastikan bahwa merek konsisten. Mereka juga harus memastikan bahwa produk dapat ditemukan di tempat yang tepat dan dengan harga yang tepat. 

Dalam artikel ini, Teman Belajar bisa mempelajari apa aja yang dilakukan oleh seorang brand manager dan bagaimana cara mengelola brand agar bisa naik kelas. 

Brand Man to Brand Manager: Kilas Balik Sistem Manajemen Brand

Munculnya sistem manajemen brand dan peran brand manager ini bermula dari memo Neil McElroy, yang ditujukan ke atasannya pada 1931. Melalui memo tersebut, Elroy merinci tugas-tugas seorang brand manager yang meliputi  telah diadopsi oleh perusahaan-perusahaan besar dunia. Sebut saja Procter & Gambler (P&G) yang mengadopsi sistem manajemen brand sejak 1931. Kini, produk-produknya masih sering kita jumpai nangkring manis di kamar mandi. Tak hanya perusahaan kebutuhan harian saja,  perusahaan energi General Electric (1950) pun menggunakan sistem manajemen brand agar produknya dikenal oleh masyarakat luas. 

Perubahan sistem ini dimulai sebagai pembenaran untuk mempekerjakan lebih banyak orang, tetapi juga menjadi landasan dalam pemikiran modern tentang manajemen merek dan pada akhirnya manajemen produk.

Apa yang dipaparkan dalam memo 800 kata miliknya adalah deskripsi sederhana dan ringkas tentang "Brand Man" dan tanggung jawab mutlak mereka untuk sebuah merek – mulai dari melacak penjualan hingga mengelola produk, iklan, dan promosi. Uniknya, dia menggarisbawahi bahwa cara melakukannya adalah melalui pengujian lapangan menyeluruh dan interaksi klien.

Dalam sebuah penelitian perubahan popularitas brand dalam lima babakan waktu yang berbeda, George S. Low dan Ronald A. Fullerton menuliskan penemuannya bahwa sistem yang lahir di Amerika sebagian besar produsen-produsen tersebut merajai pasar dunia. 

Konsep brand manager telah ada selama lebih dari 100 tahun. Sejak awal 1900-an, perusahaan telah menangani pemasaran produk mereka melalui pengelolaan merek dan pemasaran produk. Pada tahun 1906, Procter & Gamble menyewa seorang manajer merek pertama, yang menjadi dasar bagi profesi brand manager. Namun, baru pada tahun 1980-an, industri periklanan menyadari pentingnya untuk memiliki orang yang bertanggung jawab untuk membangun dan mempertahankan merek. 

Karena itu, pada tahun 1980-an, profesi brand manager mulai berkembang. Mulai dari tahun itu, brand manager mulai memiliki tanggung jawab yang lebih luas, termasuk mengembangkan kampanye pemasaran yang efektif dan bertanggung jawab atas penjualan produk. 

Pada tahun 1990-an, peran brand manager semakin penting dan berkembang menjadi profesi yang berpengetahuan luas. Beberapa brand manager saat ini bertanggung jawab atas pengembangan strategi pemasaran yang terintegrasi, mengelola hubungan dengan pemasok, mengelola dan mengimplementasikan produk baru, dan menyediakan analisis pasar. Hari ini, profesi brand manager adalah salah satu yang paling dihargai di industri pemasaran. Brand manager bertanggung jawab atas pengembangan dan pemeliharaan merek, yang memungkinkan brand untuk tetap relevan dan menarik bagi konsumen. Mereka memastikan bahwa merek mereka dikenal di pasar, dan bahwa produk mereka tetap relevan dengan kebutuhan konsumen. 

Brand manager juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa merek mereka memiliki strategi pemasaran yang efektif dan memastikan bahwa produk mereka terus menjadi produk yang terbaik. Oleh karena itu, brand manager harus memiliki pengetahuan yang luas tentang pasar, produk, dan pemasaran untuk memastikan bahwa brand mereka tetap sukses.

Brand Manager: thinking beyond the ROI

Membangun sebuah brand yang berkelanjutan adalah serangkaian proses yang panjang yang membutuhkan fokus serta ketekunan riset untuk menemukan value sebuah brand dengan metrik melampaui angka-angka. Seringkali perusahaan-perusahaan menekankan pada angka penjualan, investasi, dan budget marketing. Kendati demikian, saat ini ketika brand telah berorientasi untuk menjadi lebih customer centric, sehingga biaya iklan dapat dipangkas. Konsumen akan sukarela untuk berbicara mengenai reputasi sebuah brand jika kualitas oke dan konsumen diberi ruang untuk berekspresi. Seorang brand manager berpikir dengan menitik beratkan pada strategi ROI yang lebih berdampak dalam jangka panjang seperti strategi konten yang berkualitas dan konsisten.  Oleh karena itu,  penting dalam era digital marketing saat ini. 

Brand manager adalah profesi yang menarik dan menantang. Profesi ini membutuhkan orang yang kreatif, berpikiran strategis, dan dapat mengelola tekanan. Karena itu, brand manager harus memiliki pengetahuan yang kuat tentang pemasaran, produk, dan industri di mana mereka bekerja.

Meningkatkan citra sebuah brand dan terhubung dengan konsumen

Konsep manajemen brand yang perlu dikuasai oleh brand management adalah yang berkaitan langsung dengan brand maupun yang tidak langsung, seperti produk, tampilan, harga, kemasan, hingga customer journey. Oleh sebab itu brand marketing perlu membuat strategi agar brand tidak hanya dikenal oleh masyarakat saja, melainkan juga mendorong adanya hubungan emosional antara brand dengan konsumen, atau dalam istilah marketing, memasuki funnel advokasi. 

Tugas utama brand manager adalah mengembangkan, mengelola, dan memasarkan merek dagang. Mereka juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa merek tersebut dikenali dan memiliki nilai yang tinggi di mata konsumen. Mereka mengawasi segala aspek produk, mulai dari desain, pengembangan, hingga promosi. 

Brand manager juga bertanggung jawab untuk membuat strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan dan membangun nilai merek. Mereka juga harus memonitor pelanggan untuk memahami bagaimana mereka berinteraksi dengan merek dan membuat keputusan yang sesuai dengan masukan mereka. Brand manager juga harus membangun tim yang berdedikasi untuk membantu mereka mencapai tujuannya.

Brand manager juga harus memastikan bahwa merek mereka memiliki konsistensi di seluruh pasar. Hal ini dapat dilakukan dengan memastikan bahwa mereka memiliki komunikasi yang konsisten di semua platform media sosial, iklan, dan platform lainnya. Juga, mereka harus memastikan bahwa mereka mendengarkan dan mengikuti berbagai keinginan pelanggan. Hal ini memungkinkan mereka untuk menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan tren yang berkembang di pasar. Brand manager juga harus memonitor bagaimana pesaing mereka berperilaku di pasar dan membuat perubahan yang diperlukan untuk menjaga agar merek mereka tetap kompetitif.

Brand manager juga harus menyediakan laporan kinerja untuk tim manajemen atasan mereka. Laporan ini harus mencakup laporan penjualan, laporan pemasaran, laporan biaya, dan laporan kinerja produk. Hal ini memungkinkan mereka untuk melacak kinerja merek dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Brand manager juga harus berkoordinasi dengan tim lainnya, seperti tim desain atau tim promosi, untuk memastikan bahwa strategi mereka berjalan dengan lancar.

Brand manager juga harus memastikan bahwa mereka menciptakan citra yang kuat untuk merek mereka. Mereka harus menciptakan strategi untuk memastikan bahwa mereka tetap relevan di pasar dan membuat kampanye yang kreatif untuk meningkatkan citra merek. Brand manager juga harus membuat keputusan tentang bagaimana merek mereka harus muncul di pasar, dalam bentuk pemasaran, produk, dan layanan. Brand manager juga harus berkoordinasi dengan tim lain untuk memastikan bahwa merek mereka dipasarkan dengan tepat dan efisien.

Brand manager juga harus memiliki kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat dan cepat dalam lingkungan yang dinamis. Mereka harus memiliki wawasan yang kuat tentang pasar dan tren yang berkembang di industri mereka. Brand manager juga harus dapat bekerja dengan efisien di dalam tim dan menjadi leader yang baik. Mereka harus dapat mengambil inisiatif dan berpikir dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan mereka. Brand manager juga harus memiliki pengetahuan tentang teknik pemasaran dan pemasaran digital. 

Brand manager juga harus memiliki keterampilan interpersonal yang baik dan mampu mengelola berbagai proyek secara efektif. Mereka harus dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain dalam tim dan orang luar. 

Brand manager juga harus dapat mengidentifikasi dan mengembangkan kesempatan untuk meningkatkan penjualan dan nilai merek. Brand manager juga harus memiliki keterampilan analitis yang kuat untuk memahami bagaimana konsumen berinteraksi dengan merek dan bagaimana membuat strategi yang efektif untuk memasarkan merek. Mereka juga harus memiliki keterampilan presentasi yang kuat untuk memastikan bahwa merek mereka dikenali dan membangun nilai di mata konsumen. 

Brand manager memiliki banyak tugas untuk memastikan bahwa merek mereka dikenali, memiliki nilai yang tinggi, dan tetap kompetitif di pasar. Mereka harus memiliki kemampuan untuk mengelola berbagai proyek, menciptakan strategi yang efektif, dan memonitor pelanggan dan bagaimana mereka berinteraksi dengan merek. 

Brand manager juga harus memiliki kemampuan untuk memahami pasar dan tren yang berkembang, serta keterampilan interpersonal yang kuat. Untuk memastikan bahwa merek mereka tetap relevan dan mencapai tujuannya, brand manager harus siap untuk mengambil inisiatif dan berpikir dalam jangka panjang.

Prinsip-prinsip yang harus dipegang seorang brand manager

Ini dia prinsip brand management yang efektif untuk meningkatkan citra merek dan pendapatan usaha. Hal ini berguna untuk menumbuhkan kepekaan terhadap brand, sehingga brand yang ditangani dapat naik kelas di pasaran. Melansir laman Sirclo, ada tujuh prinsip yang perlu ditanamkan dalam individu seorang brand manager agar citra brand dan pendapatan perusahaan dapat meningkat.

1. Fokus pada Kepuasan Pelanggan. Brand manager harus menciptakan nilai yang dapat menarik pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka. 

2. Membangun Hubungan dengan Pelanggan. Brand manager harus membangun jaringan pelanggan yang lebih kuat melalui kegiatan pemasaran dan komunikasi interaksional. 

3. Membangun Brand Awareness. Brand manager harus membangun kepedulian dan kepercayaan pada brand melalui penggunaan media yang tepat.

4. Membangun Nilai Brand. Brand manager harus menciptakan nilai yang unik untuk brand melalui berbagai strategi pemasaran. 

5. Membuat Strategi Pemasaran yang Efektif. Brand manager harus memilih strategi pemasaran yang akan mencapai sasaran jangka panjang dan membantu meningkatkan nilai 

6. Inovasi dan Pembaruan. Brand manager harus berinovasi dan melakukan pembaruan produk dan layanan untuk memastikan bahwa mereka dapat bersaing dengan mereka yang lain. 

7. Evaluasi dan Kontrol. Brand manager harus selalu melakukan evaluasi dan kontrol terhadap strategi pemasaran mereka untuk memastikan bahwa mereka berhasil mencapai tujuannya. 

8. Bertekad untuk Berhasil. Brand manager harus memiliki tekad yang kuat untuk berhasil dan berusaha untuk berada di depan kompetisi. 

9. Manajemen Waktu. Brand manager harus mampu mengelola waktu mereka dengan efektif dan mengatur prioritas untuk mencapai tujuan brand. 

10. Mengikuti Perkembangan Pasar. Brand manager harus mengikuti perkembangan pasar dan menyesuaikan strategi pemasaran mereka sesuai dengan situasi pasar.

 

Mengingat peran seorang brand manager adalah terlibat dalam seluruh proses kreatif untuk membentuk citra brand, maka prinsip-prinsip di atas juga perlu diimbangi dengan keterampilan riset pasar, mengumpulkan data penjualan, menyusun strategi kampanye brand, berkontribusi pada desain kemasan, dan beragam strategi lainnya yang perlu diselesaikan.

Manfaat untuk bisnis

Prinsip-prinsip yang telah diyakini dan dicoba tersebut dapat mengasah kepekaan seorang brand manager untuk menyusun strategi brand dalam menciptakan kesadaran brand bagi masyarakat yang lebih luas. Misalnya bagaimana konsumen bisa lebih mudah mengingat produk makanan yang kita jual hingga memutuskan untuk membeli.

Brand manager yang paham betul mengenai brand management akan mampu menciptakan dan mempertahankan brand awareness  dan konsistensi sebuah produk di masyarakat bahkan bisa mengantar sebuah produk hingga menjadi top of mind di masyarakat.  

Selain itu, pelaku bisnis tentu mendambakan pertumbuhan positif dalam bisnisnya, termasuk citra brandnya. Oleh karena itu, seorang brand manager dapat menyusun sebuah strategi ataupun rekomendasi berbasis bukti untuk membangun kesan baik brand di mata konsumen, sehingga kredibilitas brand dapat meningkatkan loyalitas konsumen. 

Brand Manager di era digital

Brand manager di era digital harus memiliki keahlian dalam strategi media sosial, pemasaran digital, dan analisis data. Mereka juga harus terampil dalam membangun konten yang menarik dan menarik perhatian audiens. Mereka harus memiliki pemahaman yang baik tentang kultur jejaring sosial dan memiliki kemampuan untuk menggabungkan jenis strategi dan teknik pemasaran digital yang berbeda. 

Brand manager di era digital harus terbuka untuk mencoba hal baru dan beradaptasi dengan cepat. Mereka harus memiliki kemampuan untuk membuat keputusan cepat dan tepat sesuai dengan perkembangan teknologi. Untuk menjadi sukses, mereka harus menggabungkan strategi tradisional dengan strategi digital untuk menciptakan pengalaman yang unik dan efektif bagi konsumen.

Tips buat kamu yang ingin jadi brand manager yang cerdas 

Melansir laporan dari McKinsey, sebuah brand gak harus gerak cepat. Apalagi brand-brand yang memproduksi barang kebutuhan rumah tangga harian. Yang terpenting adalah tahu dimana posisi brand di masyarakat dan bagaimana cara mengembangkannya. 

Kalau kamu tertarik menjadi seorang Brand Manager, coba kuasai skill ini. Tim Belajarlagi kasih tau, ya!

1. Data driven manajemen ekuitas brand

Untuk melindungi dan meningkatkan ekuitas merek di era omnichannel, pemasar harus merangkul metode baru dan sumber data baru. Aktif memantau laporan followers, CTR, memahami sentimen konsumen. Dengan adanya big data dan AI yang melacak kebiasaan konsumen melalui mesin pencarian, brand dapat mendapatkan umpan balik konsumen dalam sehari, misalnya, tentang kombinasi kemasan dan harga yang berbeda.

Paling tidak, seorang Brand Manager bisa melakukan analisis data. Analisis data dapat digunakan untuk menginformasikan berbagai keputusan penjualan dan pemasaran yang dibuat oleh regu, mulai dari merchandising dan penetapan harga hingga pemasaran digital.

2. Seni: Berkreasi dengan hati

Kreativitas mendorong kesuksesan merek. Analisis McKinsey menunjukkan bahwa merek-merek yang sangat kreatif, diukur dengan kinerja mereka di penghargaan iklan Cannes Lions selama 15 tahun, secara konsisten mengungguli rekan-rekan mereka.

Sebagai Brand Manager kamu bisa mengkomunikasikan value sebuah brand dengan pesan dan cara penyampaian yang menarik. Konsumen juga semakin mengharapkan merek favorit mereka untuk menciptakan nilai diluar manfaat produk. Sementara cerita yang menarik dapat menarik perhatian audiens, memenangkan loyalitas memerlukan upaya ekstra.

3. Mengkoordinasi tim

Untuk menciptakan narasi yang konsisten dan berhasil dalam transformasi yang digerakkan oleh tujuan, semua fungsi dan semua anggota tim harus bekerja sama. Johnson & Johnson pun mengatur ulang organisasi konsumennya menjadi lebih seperti startup, menciptakan tim lintas fungsi yang berfokus pada kebutuhan konsumen yang berbeda.

Untuk mewujudkan tujuan dan aktivitas brand, brand manager, direktur kreatif, data scientist, desainer, dan agensi dapat dikelompokkan dalam satu kategori untuk bekerja dengan cara yang lebih terkoordinasi.

#
Karir
Belajarlagi author:

Belajarlagi Writer

Tim penulis Belajarlagi yang profesional dan berdedikasi untuk memberi informasi berkualitas demi Teman Belajar

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.