Bagaimana sih cara kerja Artificial Intelligence dan apa manfaat AI untuk bisnis sehingga kok bisa mempermudah manusia dalam berbagai pekerjaan? Kepopuleran kecerdasan buatan kian meroket akhir-akhir ini. Bahkan, banyak sektor industri mulai memanfaatkan AI untuk meningkatkan efektivitas pekerjaan.
Bahkan, teknologi AI pun mulai menyentuh keseharian manusia. Lihat saja bagaimana platform streaming rutin memberikan rekomendasi tontonan ke penggunanya. Rekomendasi tersebut berdasarkan dari kerja AI dalam mengolah data-data pengguna, lho.
Dalam artikel kali ini, Tim Belajar Lagi menyiapkan ulasan mengenai cara kerja AI beserta peran dan manfaatnya bagi perusahaan. Semoga artikel ini bisa mendorong lebih banyak bisnis ataupun perusahaan untuk mempelajari sekaligus memanfaatkan AI, ya!
Cara Kerja AI
Sebelum menggali apa saja manfaat AI dalam industri dan pekerjaan, ada baiknya pelajari dulu bagaimana cara kerja AI. Secara umum, AI ini sebenarnya merupakan teknologi yang kompleks. Meski begitu, keberadaannya justru sangat penting dan tidak bisa diremehkan.
AI bekerja dengan menggabungkan kumpulan data besar dengan algoritma. Nantinya AI akan memanipulasi algoritma yang ada dengan mencermati sekaligus mempelajari pola atau perilaku yang ada pada kumpulan data. Dari situlah AI mampu memberikan rekomendasi, hasil, atau bahkan pengambilan keputusan.
Namun, pahami juga bahwa AI bukanlah sebuah algoritma tunggal semata. AI adalah keseluruhan pembelajaran mesin yang dapat memecahkan masalah. Yuk, coba pelajari cara kerja AI pada langkah-langkah berikut ini:
- Input. Langkah pertama adalah pengumpulan data sebagai dasar kerja AI. Data ini tidak hanya terbatas pada teks lho, bisa berupa gambar atau ucapan. Yang terpenting adalah memastikan bahwa algoritma mampu membaca data tersebut. Selain itu, pastikan mendefinisikan konteks data dan hasil yang diinginkan.
- Processing. Pada tahap ini, AI akan mulai memproses data dan memutuskan apa yang mesti dilakukan dari data-data tersebut. AI bekerja dengan mempelajari perilaku data sebelumnya dan menentukan pola yang muncul seperti apa. Proses ini bisa juga berjalan berdasarkan data real time.
- Data outcomes. Setelah memproses data, AI lanjut memprediksi hasilnya. Ini yang menjadi penentu apakah data dan prediksi yang ada memberikan hasil bagus atau justru sebaliknya, gagal.
- Adjustment. Jika data yang ada memberikan hasil yang gagal, AI secara otomatis akan mempelajari ulang perilaku data. Sering kali aturan dalam algoritma juga perlu disesuaikan. Hasil yang sebelumnya sudah ada dapat berubah melalui penyesuaian tertentu.
- Assessment. Tahap terakhir adalah penilaian. Dalam fase ini, AI mampu memberikan hasil dan menyarankan kesimpulan. Dalam beberapa kasus, AI dapat menyumbang umpan balik yang berguna sebelum menjalankan algoritma kembali.
Cara kerja AI memang cukup kompleks, ya. Sekilas terlihat meringankan kerja manusia, tetapi teknologi ini sebenarnya bekerja dalam banyak tahapan yang tak terlihat.
Baca Juga: 10+ Manfaat Artificial Intelligence (AI) untuk Kehidupan Manusia
Konsep AI
1. Reactive machine
Tipe AI ini dapat merespon data-data yang bersifat real time. Hanya saja, kerja dari AI terbatas dan tidak mampu menyimpan memori atau informasi dalam jangka waktu lama.
Dengan sistem kerja seperti itu, reactive machine AI ini jelas tidak bisa memakai pengalaman atau riwayat masa lalu untuk analisis data. Data yang bisa AI proses adalah data saat ini dan paling terbaru.
Lantas, teknologi semacam ini cocok untuk bisnis atau pekerjaan seperti apa? Reactive machine lebih pas untuk jenis pekerjaan berulang yang sifatnya rutin untuk hasil yang sederhana. Misalnya, memberikan informasi ke pelanggan baru, menyaring spam dalam pesan, dan lain-lain.
2. Limited memory
Berbeda dengan konsep AI pertama, limited memory diprogram untuk menyimpan dan mempelajari informasi lama guna mengerjakan tugas-tugas baru. Jadi, cara kerja AI yang ini sangat membutuhkan data-data lama agar dapat berjalan.
Setelah memproses informasi sebelumnya, AI bekerja menganalisis real time data untuk membuat prediksi sekaligus observasi. Nah, tipe ini paling umum digunakan banyak industri dan bisnis. Bahkan, self driving cars pun bekerja dengan AI ini.
Contoh lain yang lebih umum adalah penggunaan chatbot. Pada chatbot, data yang telah diprogram menjadi dasar dalam berinteraksi dengan pelanggan. Maka, chatbot pun dapat memberikan rekomendasi atau saran sesuai kebutuhan pelanggan.
3. Theory of mind
Secara umum teknologi pada AI jenis ini sama seperti limited memory, yakni mampu memproses data-data sebelumnya. Namun, cara kerja dari theory of mind ini lebih maju. AI ini dapat merespon emosi yang muncul pada manusia.
Teknologi ini dirancang untuk berpikir bahwa manusia itu kompleks dengan pola pikir dan pengalaman masa lalu yang dapat mempengaruhi respon akan hal tertentu. Hanya saja, theory of mind ini belum sepenuhnya berkembang untuk saat ini. Mungkin butuh waktu lama untuk menyempurnakan AI ini.
4. Self-aware
Nah, cara kerja AI berikutnya ini tingkatan jauh lebih maju daripada tiga tipe AI sebelumnya. Bukan cuma memproses informasi, menyimpan informasi lama, atau bahkan mengenali emosi manusia. Self-aware berfokus pada tingkat kesadaran diri manusia.
Dengan kata lain, mesin AI akan bekerja dengan sadar seperti tingkat kesadaran manusia dengan pikiran dan perasaan tertentu. Tentu saja teknologi ini masih sangat jauh dari pengembangan. Sejauh ini peneliti masih bekerja bagaimana menerapkan emosi yang manusia miliki ke dalam teknologi AI.
Intinya, untuk sekarang ini AI masih belum bisa memenuhi kebutuhan manusia akan emosi apalagi empati. Tentunya ini menjadi bahan pertimbangan tersendiri bagi para pengguna AI, ya.
Baca Juga: Ini Lho Deretan Program AI yang Mesti Dimanfaatkan Marketer
Manfaat AI untuk Bisnis
Meski AI punya cara kerja kompleks, toh manfaatnya juga begitu besar dalam bisnis. Oleh sebab itu, banyak perusahaan mulai melirik dan mencoba menggunakan AI dalam menuntaskan beberapa pekerjaan.
Untuk bisnis yang sedang ingin meningkatkan produktivitas kerja lewat AI, bisa lho ikut belajar di mini bootcamp AI Prompting and Automation dari Belajarlagi. Kamu bisa menghemat waktu bekerja hingga 10 jam dengan otomatisasi berbagai pekerjaan dengan AI. Menarik, kan?
Buat tahu informasi lebih lengkap, langsung saja cek di laman Belajarlagi. Jangan sampai ketinggalan update-nya, ya!
Berikut ini beberapa manfaat penggunaan AI untuk mengembangkan bisnis dalam perusahaan, terutama di area berbagai pekerjaan:
1. Mengurangi human error
Sadar tidak sadar, manusia sering melakukan kesalahan dalam bekerja. Setelah melakukan kesalahan, manusia biasanya merefleksikan diri dan berupaya agar tidak mengulanginya kembali.
Meski bertindak seperti manusia, AI dapat membantu mengurangi kesalahan manusia secara signifikan. Itu artinya, ada potensi sebuah mesin bekerja untuk memberikan hasil yang lebih akurat atau merekomendasikan keputusan tepat.
Ingat, AI mengolah dan memproses data, kemudian memberikan prediksi. Nah, data prediksi ini sangat membantu manusia dalam memahami pilihan dan dampak dari keputusan yang nanti dibuat. Pengambilan keputusan pun bisa dilakukan lebih efisien sebelum melangkah lebih lanjut.
2. Membantu riset dan analisis
Manfaat AI untuk bisnis yang lain adalah penggunaan teknologi untuk analisis data. Informasi dapat dikumpulkan dalam waktu lebih cepat, bahkan membuat prediksi dalam hitungan menit. Ini tentu sangat meningkatkan efisiensi kerja!
Bayangkan saja, biasanya sebuah penelitian bisa memakan waktu berbulan-bulan. Belum lagi butuh waktu untuk analisis dengan berbagai aspek dan sudut pandang.
Analisis data oleh AI memang lebih cepat sehingga ini dapat menguntungkan perusahaan. Setidaknya perusahaan tidak perlu lagi mengolah data besar. Hasil analisis AI bisa dijadikan patokan dalam membuat keputusan cerdas dalam waktu lebih singkat.
3. Membantu pengambilan keputusan
Dengan data lebih akurat, AI membantu menghilangkan bias dalam pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, perusahaan atau bisnis juga mesti memastikan bahwa data-data yang AI pakai benar-benar sudah akurat pula.
Saat AI diberikan data terbaik, AI dapat secara akurat memberikan hasil. Mulai dari prediksi, pemecahan masalah, dan lain-lain. Singkatnya, AI akan menjalankan fungsinya dengan baik selama para penggunanya pun menyediakan data-data yang jelas dan akurat.
Sebaliknya, data yang lemah atau bias tentunya akan memberikan hasil yang tidak maksimal. Pastikan mengecek keakuratan data sebelum menggunakan AI untuk memproses data, ya.
4. Meningkatkan efektivitas kerja
Sejauh ini, masih menjadi perdebatan apakah AI dapat menggantikan kerja manusia atau tidak. Yang jelas, kebanyakan industri belumlah sepenuhnya bergantung pada AI. Penggunaan AI masih sebagai media untuk membantu pekerjaan manusia.
Artinya, manusia dan AI akan bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan sesuatu. Bahkan, tidak semua hasil yang diberikan AI dapat digunakan tanpa proses lebih lanjut. Manusia tetap harus mengecek prediksi atau hasil dari AI, kemudian menyusun ulang hingga menjadi lebih baik.
Berkaca dari hal tersebut, jelas bahwa keberadaan AI sangat berperan dalam peningkatan efektivitas kerja manusia. Ada bagian pekerjaan yang bisa diambil alih AI dan itu sangat menghemat waktu. Dengan begitu, manusia lebih punya waktu untuk melakukan pekerjaan lain yang sifatnya pengembangan ataupun inovasi.
5. Otomatisasi pekerjaan
Dalam karier di sektor industri mana pun, pasti ada tugas atau pekerjaan yang sifatnya rutin. Pekerjaan ini berulang kali dilakukan dan menjadi bagian yang pasti ada. Jenis tugas ini tidak hanya terbatas pada kegiatan administrasi, melainkan juga produksi.
Memakai kecerdasan buatan dalam bekerja sangat membantu dalam menjalankan tugas-tugas yang bersifat rutinitas. Dengan begitu, seseorang bisa lebih memfokuskan diri pada pekerjaan lain yang tak kalah penting. Misalnya, perencanaan, inovasi, improvisasi, dan lain-lain.
Intinya, AI mendukung otomatisasi pekerjaan dan berperan meningkatkan efektivitas kerja. AI tidak akan serta merta menggantikan peran manusia dalam bekerja. Justru dengan AI, seseorang akan terbantu dalam menyelesaikan banyak pekerjaan.
6. Meningkatkan produktivitas
Bukan cuma lebih cepat mengerjakan hal-hal yang bersifat rutinitas, kecerdasan buatan juga punya keunggulan lain yang tidak dimiliki manusia. Salah satunya adalah mampu bekerja tanpa dibatasi waktu. Untuk tugas yang sifatnya berkelanjutan dan butuh keterlibatan tinggi, AI dapat membantunya.
Selain itu, AI dapat pula memproses data besar dalam waktu lebih singkat. Nantinya ini berdampak ke lebih cepatnya proses pengambilan keputusan. Dengan informasi dan analisis yang cepat dan relevan, para pemangku kepentingan di perusahaan dapat memperoleh gambaran lebih jelas untuk membuat keputusan.
Pada akhirnya, AI sangat penting dalam peningkatan produktivitas kerja. Perusahaan malah punya kesempatan untuk fokus pada pengembangan bisnis karena keberadaan AI tersebut.
7. Optimasi kualitas layanan
Untuk industri yang berada pada sektor e-commerce, hiburan, layanan, hingga teknologi; AI berperan pula dalam mengoptimasi kualitas layanan. Dengan adanya data, AI dapat memberikan saran dan rekomendasi tepat ke pengguna. Misalnya seperti yang tadi sudah dijelaskan mengenai pengguna layanan streaming.
Contoh lainnya adalah penggunaan chatbot. Kecerdasan buatan dapat membantu pelanggan dalam memberikan solusi, rekomendasi sesuai kebutuhan, hingga menjawab pertanyaan-pertanyaan umum. Hal-hal ini nantinya berdampak besar ke kepuasan pelanggan.
Jadi, AI tidak hanya bermanfaat bagi industri, melainkan juga pelanggan. Selama terkelola dengan baik, AI akan sangat mendorong pertumbuhan bisnis secara signifikan, kok.
8. Pengembangan bisnis
Kecerdasan buatan merangsang terciptanya inovasi dan pengembangan lebih besar. Misalnya, pembuatan aplikasi, improvisasi produk, hingga peningkatan layanan. Maka, AI berperan pula dalam memberikan solusi inovatif bagi banyak bisnis di berbagai sektor.
Katakanlah sebuah perusahaan ingin mengembangkan sebuah produk baru. Bantuan dari AI bisa berupa pembuatan prototype, pengenalan kebutuhan pasar, hingga prediksi tren konsumen di waktu-waktu mendatang. Ini tentunya menjadi pengalaman amat berharga bagi perusahaan yang ingin mengembangkan bisnisnya, kan.
Baca Juga: 8+ Platform Untuk Belajar AI Gratis di 2024 Secara Lengkap!
Kesimpulan
Sekalipun kompleks, cara kerja AI dan manfaat AI untuk bisnis pada dasarnya memberi pengaruh besar ke sebuah bisnis. Di zaman yang kian maju, penggunaan teknologi AI tidak bisa diabaikan. Terlebih lagi persaingan bisnis pun makin ketat.
Sebelum memanfaatkan teknologi AI, perusahaan harus memahami cara kerja AI berdasarkan konsepnya. Mulai dari reactive machine, limited memory, theory of mind, sampai self-aware. Tiap konsep AI belum tentu cocok untuk semua industri, jadi perusahaan harus menyelaraskan sesuai kebutuhan.