Leonardo AI: Revolusi Visual untuk Desainer dan Digital Creator

Ayu Novia
8 Min Read
Published:
June 24, 2025
Updated:
June 24, 2025

Leonardo AI merupakan platform yang menawarkan fitur lengkap untuk bantu kamu mengubah ide visual jadi karya nyata. Kalau kamu seorang desainer atau digital creator, tentu kamu penasaran dengan kemampuan AI ini untuk kebutuhan desain dan ilustrasi. Yuk, kita telusuri satu per satu!

Apa Itu Leonardo AI?

Leonardo AI adalah platform AI canggih khusus untuk desain visual dan ilustrasi, yang kini juga diintegrasikan ke dalam ekosistem Canva. Platform ini dikembangkan untuk memfasilitasi desainer dalam membuat desain grafis, ilustrasi karakter, 3D textures, bahkan storyboard animasi dengan cepat dan intuitif.

Tanpa perlu coding, kamu cukup memasukkan prompt deskriptif atau input image untuk memicu generative engine-nya. Plus, Leonardo menyediakan model dasar dan finetuned dengan gaya unik, seperti anime, sinematik, maupun realis.

Fitur Utama Leonardo AI

fitur leonardo ai

1. Realtime Canvas

Fitur ini memungkinkan kamu menggambar sketsa kasar. AI akan merespons secara langsung dengan meng-generate hasil design sesuai gambaran yang kamu berikan. Kamu bisa menentukan pose, proporsi, posisi elemen, lalu AI menyulapnya jadi ilustrasi jadi yang lebih rapi.

Daripada harus bikin sketch, scan, render, dan tracing manual, kamu cukup gambar langsung dan lihat hasilnya dalam hitungan detik. Fitur ini mendukung visual thinkers yang kesulitan mendeskripsikan  bentuk sesuai keinginan dengan kata-kata.

Aktifkan “Strength” setting buat atur seberapa jauh AI boleh berimprovisasi. Gunakan layer masking untuk menggambar ulang sebagian area tanpa harus mengulang dari awal. Maksimalkan fitur ini untuk membuat komik, layout, atau desain karakter dengan pose.

2. Canvas Editor (Inpainting & outpainting)

Setelah hasil awal jadi, kamu bisa poles atau perbaiki gambar menggunakan editor built-in. Di sini ada dua fitur utama, yaitu inpainting yang mengganti bagian tertentu dalam gambar dan outpainting yang memperluas area gambar. Miisalnya menambah background ke kanan atau atas tanpa kelihatan janggal.

Kamu bisa meng-edit elemen gambar yang kurang pas tanpa ngerusak keseluruhan. Pakai fitur ini untuk merevisi feedback klien, misalnya mengubah warna objek secara spesifik. AI akan mencoba menyesuaikan dengan style dan tone warna yang sudah ada.

Kamu bisa pakai mode “Erase + Prompt” untuk nambah objek baru ke area kosong. Leonardo menggunakan noise-aware AI yang mempertahankan lighting consistency, jadi hasil revisi nggak terlihat seperti tempelan. Bisa juga dipakai buat bikin mockup multi versi tanpa bikin semuanya dari nol lagi.

3. Prompt-to-Image Generator

Ketik deskripsi visual yang ingin kamu hasilkan. Leonardo AI akan menyediakan gambar berdasarkan teks itu. Lewat fitur ini, kamu akan paham kalau Leonardo AI punya beberapa keunggulan dibanding platform lain, yaitu:

  • Multi-model selection: Kamu bisa pilih model mana yang cocok—anime, realistik, cinematic, dll.
  • Ada fitur Prompt Magic v3, yang otomatis memperindah hasil meskipun prompt kamu singkat atau agak umum.
  • Bisa juga pakai Negative Prompt, misalnya: “no blurry face” buat hasil yang lebih tajam dan bersih.

Ada juga Prompt Builder yang bisa kasih saran keyword tambahan biar hasilnya lebih kaya. Lakukan kombinasi Image-to-Image dan Prompt (misalnya: upload wajah karakter, lalu beri deskripsi suasana atau pose baru). Fitur ini juga punya batch render untuk hasilkan 4–8 variasi dalam sekali generate.

4. Universal Upscaler 

Setelah gambar jadi, kamu pasti ingin hasilnya bisa dicetak, dipajang, atau dipakai keperluan profesional. Tapi resolusi awal dari AI biasanya kecil. Leonardo AI punya Universal Upscaler yang bisa naikkan kualitas gambar jadi 2x–4x lebih besar tanpa membuatnya makin blur atau pecah.

Pakai model upscaling khusus untuk gambar AI supaya hasilnya tetap smooth dan natural. Ada opsi “Ultra Sharp” untuk kebutuhan yang butuh detail tinggi, misalnya seni cetak untuk majalah.

Pakai fitur ini sebelum meng-upload hasil karya ke e-commerce atau website supaya loading tetap ringan tapi gambar tajam. Untuk print di ukuran A3 atau lebih, jangan lupa aktifkan Ultra Mode.

5. Image to Motion (AI Video Generator) 

Kalau kamu pernah lihat efek gambar “bergerak pelan” seperti zoom in, gerakan kabut, atau efek cahaya, ternyata kamu juga bisa bikin lewat fitur ini. Leonardo AI bisa bikin efek gerak dari gambar statis kamu, seperti teaser portofolio, reels Instagram, TikTok, atau trailer.

Tujuannya untuk bikin  ilustrasi karakter atau landscape yang lebih hidup tanpa perlu pakai software berat seperti After Effects. Bahkan, kamu bisa pilih mode gerakan zoom, parallax, ambient lighting, atau dreamy transition.

6. Model Library & Prompt Magic 

Leonardo punya berbagai model AI siap pakai. Masing-masing punya karakteristik tersendiri:

model leonardo ai

7. Asset Manager & Collections 

Satu hal yang bikin Leonardo AI tergolong designer-friendly adalah hasil render kamu bisa diatur langsung di dashboard. Kamu bisa bikin folder, kasih nama proyek, tandain gambar favorit, atau share ke klien tanpa download manual satu-satu.

Simpan dan kelompokkan desain berdasarkan proyek, gaya, atau klien berdasarkan filter gambar berdasar model, prompt, atau tanggal pembuatan.

Ada fitur copy prompt from image → kamu bisa bikin karya baru dari prompt yang pernah berhasil tanpa nulis ulang. Hasil karya bisa dipresentasikan ke audiens via link dengan layout yang tertata rapi.

Baca juga: 15+ Rekomendasi Pembuat Animasi AI Hasilkan Konten Terbaik!

Model Unggulan AI di Leonardo AI

Model Unggulan AI di Leonardo AI

Phoenix

Model generatif eksklusif dari Leonardo AI yang dikembangkan secara in-house, bukan turunan langsung dari Stable Diffusion. Model ini dirancang dengan keunggulan performa, kualitas visual, dan prompting yang presisi. Cocok untuk berbagai gaya ilustrasi, dari semi-realistis, anime-style, hingga photorealistic ringan.

Phoenix bisa menafsirkan prompt panjang dan kompleks dengan baik. Misalnya: “a girl in a futuristic Tokyo street at night, wearing a transparent raincoat with glowing edges”. Dengan output hingga 5–8MP, hasilnya direkomendasikan untuk keperluan komersial, cetak, atau portofolio.

Lightning XL

Versi “distilled” dari SDXL (Stable Diffusion XL), dengan kecepatan render super tinggi dan konsumsi token rendah. Merupakan model paling cepat di Leonardo AI saat ini.

Waktu render hanya 1/3 dari model biasa. Cocok untuk thumbnailing, iterasi konsep cepat, atau generasi batch. Lightning XL tetap kompatibel dengan fitur Style Elements, Prompt Magic, dan Image Guidance.

Gunakan Lightning XL di fase eksplorasi ide. Kamu bisa generate 8 variasi lalu pilih satu untuk disempurnakan dengan Phoenix.

Prompt Magic & Style Elements

Bukan model spesifik, tapi penguat kualitas visual berbasis machine learning. Prompt Magic otomatis memperindah hasil berdasarkan preferensi gaya tertentu, sedangkan Style Elements memungkinkan kamu memilih “rasa visual” (surreal, fantasy, oil painting, dll).

Kamu bisa bikin ilustrasi “beraroma sinematik” tanpa menyebutkan apapun di prompt. Brand moodboard wajib memakai model ini karena konsistensi style-nya terjaga di sekeliling multiple access.

Aktifkan Prompt Magic v3 saat pakai Lightning XL atau Phoenix untuk hasil “naik kelas”. Kombinasikan dengan negative prompt seperti “no extra fingers, no watermark” untuk hasil ultra bersih.

Anime XL

Model spesifik yang dioptimalkan untuk ilustrasi gaya anime dan manga. Digunakan luas oleh kreator fanart, ilustrator karakter, dan pembuat komik. Detail mata, ekspresi, dan garis karakter sangat presisi. Warna tajam dengan gradasi halus khas anime digital painting.

Cocok juga untuk chibi, mecha, dan style ala light novel. Gunakan seed yang konsisten untuk mempertahankan gaya karakter antar frame. Padukan dengan sketsa via Realtime Canvas untuk hasil lebih sesuai layout asli.

Kino XL

Model yang menghasilkan visual sinematik dan atmosferik. Ideal untuk membuat key visual, poster, dan storyboard. Warna dan pencahayaannya juga seperti adegan film. Tidak perlu banyak negative prompt, output-nya sudah rapi dari awal.

Gaya fotorealistik gelap atau dreamy sangat kuat. Pakai untuk project pitch film, desain key visual, atau konten teaser. Cocok untuk video content creator yang butuh aset dramatis (misalnya: thumbnails, scene ideas).

Vision XL

Model unggulan untuk hasil visual mendekati fotografi nyata. Ideal untuk konten branding, fashion, produk, dan prototyping. Output Vision XL sangat bersih dan sharp. Tekstur kulit, pakaian, maupun bahannya sangat realistis.

Pakai untuk buat mockup produk tanpa harus photoshoot. Tambahkan referensi visual agar style tetap konsisten antar gambar.

Diffusion XL (SDXL)

Model standar berbasis SDXL, cocok untuk penggunaan luas. Lebih fleksibel dibanding Phoenix, tapi butuh prompt yang lebih detail untuk hasil optimal. Model ini bisa menghasilkan gaya campuran: semi-realistis, fantasy, retro, dll.

Gunakan jika kamu suka eksplorasi style atau ingin customisasi lebih bebas. Diffusion XL banyak dipakai untuk membantu jalannya workshop, eksperimen, atau desain multi-genre.

Baca juga: Mengenal Dall-E 3: Pengertian, Kelebihan, dan Fungsinya

Manfaat Menggunakan Leonardo AI

1. Bantu proses kreatif lebih efisien

Leonardo AI mempercepat tahap brainstorming dan visualisasi ide. Alih-alih mulai dari kanvas kosong, kamu bisa langsung eksplorasi visual dari prompt teks atau sketsa. Proses yang tadinya makan waktu berjam-jam kini bisa dilakukan dalam hitungan menit tanpa mengorbankan kualitas.

2. Personalisasi visual lebih tinggi

Berbeda dari banyak AI generator lain, Leonardo memberi kontrol yang lebih besar terhadap hasil akhir mulai dari input visual style, layer masking, hingga referensi visual. Kamu nggak cuma "ditentukan oleh AI", tapi bisa mengarahkan hasil sesuai gaya brand, tone, atau estetika.

3. Produksi konten kuantitas tinggi tanpa ribet

Butuh banyak variasi desain produk? Visual feed IG tiap minggu? Atau ilustrasi konten edukasi harian? Leonardo AI memudahkan kamu produksi puluhan hingga ratusan aset visual secara batch dengan kontrol estetika yang tetap kuat.

Leonardo AI bisa generate 8–12 gambar sekaligus dengan setting yang bisa dikustomisasi. Sangat efisien buat tim konten, agensi, atau UKM yang butuh update visual.

4. Learning curve yang ramah untuk non-desainer

Bahkan jika kamu bukan desainer profesional, antarmuka Leonardo ramah dan intuitif. Tools seperti Realtime Canvas dan Prompt Magic membuat siapa pun bisa memulai tanpa pengetahuan teknis berat.

5. Efisiensi biaya dan waktu produksi

Bayangkan: untuk bikin ilustrasi satu karakter profesional, kamu mungkin perlu bayar ilustrator + revisi + waktu pengerjaan hingga berminggu-minggu. Leonardo AI bisa bantu kamu prototipe cepat, lalu revisi sesuai hasil yang kamu suka baru kamu delegasikan final touch ke ilustrator manusia jika dibutuhkan.

Hemat biaya desain di fase awal project. Bisa bantu freelancer atau agency kecil tetap kompetitif.

6. Hak cipta atas karya pribadi

Leonardo AI memberi opsi untuk menggunakan model publik maupun model milik pribadi. Artinya, kamu bisa melatih dan menyimpan style kamu sendiri—dan hasil akhirnya bisa digunakan secara legal untuk proyek komersial.

Kamu bisa request “training” untuk visual style khusus (misalnya gaya ilustrasi brand kamu). Karya bisa disimpan sebagai private atau masuk koleksi tim kolaboratif.🖌️ 2. Personalisasi Visual yang Tinggi

Berbeda dari banyak AI generator lain, Leonardo memberi kontrol yang lebih besar terhadap hasil akhir, mulai dari input gaya, layer masking, hingga referensi visual. Kamu nggak cuma "ditentukan oleh AI", tapi bisa mengarahkan hasil sesuai gaya brand, tone, atau estetika.

Kesimpulan

Leonardo AI membuka peluang untuk kamu yang mau belajar dan praktik cara memilih model yang tepat sesuai gaya visual, prompt engineering, pipeline edit cepat, hingga teknik rendering untuk klien. Ada baiknya kamu bisa mendapatkan akses menuju AI yang multifungsi dan cara kerjanya tidak terbatas.

Salah satunya dengan berlangganan AI Belajarlagi yang dibanderol mulai 99 ribuan saja perbulan! Kamu berkesempatan dapatkan akses unlimited karena kuota prompt lebih tinggi. Yuk, subscribe AI belajar lagi dan raih potensi yang lebih optimal di bidang text prompting maupun image generation di masa kini!

FAQ (Frequently Asked Questions)

Apakah Leonardo AI aman digunakan?

Ya. Platform ini dikategorikan SOC 2 Type I & II certified, artinya standar keamanan datanya sangat tinggi. Gambar hasil versi berbayar akan sepenuhnya kamu miliki secara hak cipta, sedangkan yang sifatnya publik bisa digunakan sesuai Terms of Service.

Apakah Leonardo AI gratis?

Ada versi gratis: kamu menerima 150 token harian, cukup buat 7-8 generasi gambar per hari, maksimal 768px  . Untuk unlock fitur penuh, seperti live-gen, upscaler Premium, motion video, serta infinite tokens, tersedia beberapa paket mulai dari Apprentice ($12) hingga Maestro Unlimited ($60).

#
ARTIFICIAL INTELLIGENCE
Belajarlagi author:

Ayu Novia

A Strategist and Copywriter with more than 3 years in the creative industry. Passionate in data-driven writing for various niches of content.

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.