Cara terbaik untuk meningkatkan karier adalah dengan mendapatkan sertifikasi BNSP. Adanya sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi bisa kita jadikan bukti untuk menunjukkan kredibilitas dan kompetensi dalam bekerja. Dengan memiliki sertifikasi ini, kita pun menjadi lebih unggul dan berpotensi naik karier.
Sayangnya, belum banyak orang yang memahami pentingnya sertifikasi ini. Padahal, dalam merintis profesi tertentu, keterampilan dan keahlian berdasarkan standar nasional sangatlah penting. Sertifikasi dari BNSP mendorong kita menjadi profesional yang lebih terpercaya.
Lalu, bagaimana cara mendapatkan sertifikasi BNSP? Tim Belajarlagi telah merangkum langkah beserta syaratnya lewat artikel berikut ini. Semoga ulasan ini membantu kita menyiapkan diri untuk meraih karier lebih baik!
Definisi sertifikasi BNSP
Menurut Peraturan Pemerintah nomor 10 tahun 2018 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi, sertifikasi memiliki definisi sebagai proses pemberian sertifikat kompetensi secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi tertentu. Dalam hal ini, sertifikasi BNSP mengacu pada Standar Kompetensi Nasional Indonesia, Standar Internasional, dan atau Standar Khusus.
Sertifikasi BNSP dapat menunjukkan kualitas dan kemampuan kita pada suatu bidang profesi tertentu dan memastikan keterampilan tersebut sudah sesuai standar. Di tengah persaingan kerja yang kian ketat, memiliki sertifikasi BNSP jelas menjadi keuntungan tersendiri bagi kita. Sertifikasi tersebut membuat kita terlihat lebih menonjol dibandingkan kandidat lain karena ada bukti kredibilitasnya.
Nah, sertifikasi BNSP ini berbeda dari sertifikasi-sertifikasi lain yang biasa kita peroleh di pelatihan atau kursus tertentu. Kita dapat mendapatkan sertifikasi hanya melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah diakui oleh BNSP. Jadi, tidak sembarang lembaga bisa membantu proses sertifikasi BNSP.
LPS tersebut nantinya bertanggung jawab melakukan uji kompetensi, menilai kelayakan, dan menerbitkan sertifikat bagi yang lulus. Jadi, untuk bisa mengikuti sertifikasi BNSP, kita pertama-tama mesti terhubung dulu dengan LPS tertentu.

Nah, Belajarlagi telah terverifikasi dalam menyelenggarakan pelatihan sekaligus melaksanakan ujian BNSP. Ini dapat menjadi referensi saluran yang bisa kita gunakan jika hendak ikut sertifikasi BNSP, ya!
Cara mendapatkan sertifikasi BNSP
Berikut beberapa cara atau acuan umum yang bisa lakukan untuk mendapatkan sertifikasi BNSP:
Pilih sertifikasi yang relevan
Ingat, tujuan dari sertifikasi BNSP adalah meningkatkan kredibilitas dan keahlian melalui kompetensi resmi. Maka, jenis sertifikasi yang kita ambil semestinya relevan dengan industri pekerjaan atau karier profesional yang tengah kita tempuh.
Dalam sertifikasi ini, terdapat banyak sekali bidang industri yang kita pilih. Pastikan sertifikasi tersebut memang nantinya bisa mendukung profesionalitas pekerjaan. Jadi, kita tidak boleh asal memilih program sertifikasi tanpa melihat pendidikan, karier, dan minat yang sedang dikerjakan.
Isi formulir pendaftaran yang diminta
Jangan lupa lakukan riset dulu mengenai LSP yang akan kita pilih. Pastikan memang sudah terverifikasi dan terdaftar di BNSP. Dari situ, cek apakah sertifikasi yang akan kita ambil tersedia di LSP tersebut.
Setelah memilih program sertifikasi, kita butuh mengisi kelengkapan formulir yang tersedia. Biasanya formulir tersebut memuat sertifikasi yang kita pilih, informasi pribadi, pendidikan, hingga pengalaman kerja.
Pastikan pengisian formulir harus sesuai dengan keadaan diri kita yang sebenarnya. Terutama di bagian pengalaman kerja. Umumnya sertifikasi BNSP mensyaratkan minimal pengalaman kerja di durasi tertentu.
Lampirkan syarat-syarat yang dibutuhkan
Pada bagian pendaftaran, kita juga mesti melampirkan syarat beberapa dokumen. Contohnya, KTP, ijazah, dokumen pengalaman kerja, hingga sertifikat pelatihan jika ada. Umumnya setiap program sertifikasi bisa mensyaratkan dokumen yang berbeda-beda. Jadi, kita mesti baca secara cermat agar tidak ada yang salah.
Ikuti uji kompetensi
Jika bagian pendaftaran dan kelengkapan dokumen sudah terverifikasi, itu artinya kita sudah lolos pada tahap administrasi. Dari situ, kita akan melanjutkan ke tahap uji kompetensi yang LSP selenggarakan.
Fokus dari tahap ini adalah untuk mengukur seberapa jauh tingkat pemahaman dan pengetahuan kita akan bidang tertentu. Bentuk uji kompetensi juga dapat bermacam-macam, bisa sebagai teori tertulis, praktik ataupun wawancara.
Terlepas dari apa pun bentuk uji kompetensinya, kita mesti menyiapkan diri sebaik mungkin. Melalui uji kompetensi ini, hasilnya akan menunjukkan kelayakan kita memperoleh sertifikat atau justru sebaliknya.
Assessment oleh assessor
Penilaian uji kompetensi berada dalam lingkup kerja assessor. Maka, assessor lah yang akan melakukan assessment dan menilai seberapa layak kita mendapatkan sertifikasi BNSP. Jika hasilnya memenuhi standar, kita lulus.
Lalu, bagaimana andai ternyata hasil uji kompetensi kita tidak sesuai standar? Tentu saja kita akan dinyatakan tidak lulus. Assessor biasanya akan memberi masukan relevan terkait hasil ketidaklulusan tersebut. Selain itu, kita juga punya kesempatan untuk mengulang ujian.
Terima sertifikat BNSP
Jika hasil ujian menunjukkan kita kompeten dalam keterampilan tertentu, maka kita akan menerima sertifikat resmi BNSP yang dikeluarkan oleh LSP. Bentuk sertifikatnya bisa berupa fisik (cetak) maupun digital.
Sertifikat yang ada biasanya punya jangka waktu berlaku selama tiga tahun dan bisa kita perpanjang melalui uji kompetensi ulang. Aturan ini diberlakukan karena sebuah bidang industri pasti terus berkembang dari waktu. Untuk bisa mengikuti perkembangan yang ada, keahlian kita dalam industri tersebut pun harus diuji kompetensinya.
Contoh gambar sertifikasi BNSP seperti ini:

Sertifikat BNSP ini pada akhirnya menjadi bukti konkret dari keahlian yang kita kuasai pada bidang profesional tertentu. Karena lebih teruji dan kredibel, jelas peluang untuk meningkatkan karier akan lebih besar.
Baca Juga: Perbedaan Sertifikasi dan Pelatihan: Apa yang Harus Kamu Pilih?
Syarat untuk ikut sertifikasi BNSP
.webp)
Persyaratan yang mesti kita penuhi ketika ingin mengikuti sertifikasi BNSP adalah sebagai berikut:
Punya pengalaman kerja yang sesuai
Program sertifikasi yang akan kita ambil harus relevan atau sejalan dengan pengalaman kerja kita. Untuk membuktikannya, kita perlu mengumpulkan dokumen terkait pekerjaan. Contohnya, surat keterangan kerja, sertifikasi pelatihan yang sesuai dengan pekerjaan, dan dokumen sejenis lainnya.
Mengapa sih kita mesti punya pengalaman kerja dulu? Pada dasarnya, sertifikasi profesi merupakan bukti kompetensi dan kredibilitas kita pada bidang kerja tertentu. Ada standar khusus yang harus kita capai guna memperoleh sertifikasi. Nah, hal tersebut akan jauh lebih mudah kita lalui jika sudah punya pengalaman kerja atau pelatihan yang relevan.
Pendidikan dan pelatihan yang sesuai
Selain pengalaman kerja, latar pendidikan kita biasanya juga menjadi sorotan dalam program sertifikasi. Sertifikasi profesi erat kaitannya dengan keterampilan atau keahlian di suatu bidang yang umumnya bisa kita peroleh dari bangku pendidikan. Misalnya, sertifikasi keuangan tentu memerlukan kompetensi kita sebagai orang yang pernah belajar tentang finansial secara formal.
Namun, latar pendidikan sebenarnya tidak serta merta membatasi kesempatan untuk ikut sertifikasi profesi. Kita bisa kok mengambil jalur pelatihan di bidang yang kita minati dan mempelajarinya secara mendalam. Nah, pelatihan tersebut bisa memenuhi syarat guna mendaftar sertifikasi di bidang tertentu.
Ikut uji kompetensi
Syarat untuk memperoleh sertifikasi BNSP tentu saja dengan ikut ujian kompetensi. Ini syarat mutlak yang tidak bisa kita hindari. Sekali lagi, ujian ini berfungsi untuk mengukur nilai dan kelayakan kita terhadap kompetensi di bidang tertentu.
Tanpa ikut uji kompetensi, kita mana bisa mendapat sertifikat profesi resmi dari BNSP. Guna menunjukkan kredibilitas kerja, kita harus mampu memenuhi standar yang ditetapkan.
Memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan
Mengikuti uji kompetensi tidak lantas membuat kita segera memiliki sertifikasi profesi. Sertifikasi BNSP punya standar tersendiri pada masing-masing bidang. Dalam praktiknya nanti, kita dituntut memenuhi standar kompetensi yang BNSP tetapkan.
Standar tersebut kemudian menjadi patokan layak atau tidaknya kita memperoleh sertifikat BNSP. Tenang, gagal pun tidak apa-apa. Ada kesempatan untuk mengulang ujian, tetapi tentu saja dengan persiapan yang lebih baik.
Melakukan pembayaran untuk sertifikasi
Keseluruhan proses sertifikasi BNSP jelas memerlukan biaya. Komponen biaya ini cukup luas, yaitu biaya pendaftaran, biaya pelaksanaan uji kompetensi, dan biaya untuk administrasi keperluan keluarnya sertifikat. Kisaran biaya ini bisa sangat beragam, tergantung program yang kita ikuti dan bagaimana kebijakan dari LPS.
Berkaca dari hal tersebut, penting bagi kita untuk menyiapkan anggarannya terlebih dahulu. Kita dapat memulainya dari riset terlebih dahulu ke beberapa LPS. Mengingat biayanya juga tidak sedikit, alangkah baiknya kita mengikuti sertifikasi dengan persiapan dan kemampuan yang baik pula.
Baca Juga: Sertifikat BNSP: Jenis, Manfaat, Cara Mendapatkannya
Cara mendaftar dan mengikuti sertifikasi BNSP
CetiHub by Belajarlagi memiliki program sertifikasi profesi berstandar nasional alias BNSP. Kita dapat menggunakan platform ini untuk ikut sertifikasi BNSP, nih.
Untuk memulainya, kita memilih dulu program sertifikasi mana yang hendak kita ikuti. Di CertiHub by Belajarlagi, ada tiga program menarik: Digital Marketing, Practical Office Advanced, dan Human Resource.

Untuk saat ini, Sertifikasi BNSP Digital Marketing sangat terbuka untuk kita ikuti. Saat mendaftar program Sertifikasi BNSP Digital Marketing, kita harus memenuhi persyaratan kelengkapan dokumennya. Mulai dari fotokopi KTP, pas foto, fotokopi ijazah SMA atau kejuruan, fotokopi sertifikat pelatihan digital marketing atau surat pengalaman kerja digital marketing.
Sebelum ikut uji kompetensi, kita juga disiapkan dengan pelatihan yang nantinya membantu kita saat ujian. Nah, materi pelatihannya disusun berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKNI) yang memastikan kita punya keterampilan digital terbaik untuk kebutuhan industri.
Dalam pelatihan, kita bakal dibimbing langsung oleh instruktur berpengalaman dengan sertifikasi resmi yang siap membantu kita lolos uji kompetensi. Topik yang diujikan antara lain:
- Menyusun strategi digital marketing berbasis data
- Membuat dan mengelola konten di platform digital
- Mengelola iklan digital
- Menganalisis performa kampanye dan mengoptimalkannya
- Menggunakan tools digital marketing
Jika lolos uji kompetensi, kita akan mendapatkan sertifikat BNSP. Andai gagal, tetap ada kesempatan untuk mengulang. Tim akan memberikan pendampingan agar kita lebih siap dan bisa lolos di kesempatan selanjutnya.
Berikut beberapa testimoni dari mereka yang pernah mengikuti Sertifikasi BNSP di CertiHub by Belajarlagi:

Kesimpulan
Cara atau langkah mendapatkan sertifikasi BNSP kita mulai dari riset LPS dan cek program sertifikasi mana yang cocok untuk kita. Selanjutnya, kita isi formulir serta melengkapi syarat-syarat pendaftaran. Setelah proses verifikasi administrasi, kita akan mengikuti uji kompetensi untuk menakar dan menilai kemampuan kita di bidang tertentu.
Hasil uji kompetensi akan menentukan kelayakan kita memperoleh sertifikasi atau tidak. Jika lolos, kita akan memperoleh sertifikat BNSP dalam bentuk fisik maupun digital. Nantinya, sertifikasi BNSP tersebut dapat menjadi bukti konkret kompetensi dan kredibilitas kita di bidang tertentu.