Ini Loh Alasan Lokasi Alfamart dan Indomaret Selalu Sebelahan

3 Mins
Marketing Theory

Siapa sih di antara Teman Belajar yang gak familiar dengan dua minimarket yang menjamur di Indonesia?  Ya, dua brand yang saling bersaing yakni Alfamart, kini sedang mencoba menyerang Indomaret pake strategi andalan “Multi-brand Strategy.”

Apa itu multi brand strategy?

Plang ritel Indomaret dan Alfamaret yang selalu bersebelahan

Dengan memanfaatkan banyak merek dagang, Alfamart punya jaringan ritel yang besar, loh! Hal ini biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk memperluas jangkauan wilayah bisnis. Oleh karena itu, Alfamart mengerahkan Alfamidi dan Alfa Express yang notabene masih satu perusahaan untuk mengepung dominasi Indomaret. Eits, seberapa efektif strategi ini? Yuk, kita bahas tuntas di artikel ini!

Strategi Head To Head

Strategi Multi-Brand ini sebenernya udah umum dipakai banyak brand dan cukup efektif buat melawan kompetitor mereka.

Contohnya Coca-cola dengan 3 lini andalannya: Coca-cola, Sprite, dan Fanta.

Hasilnya? Hampir gak ada kompetitor yang head-to-head sama tiga minuman soda tersebut selain Pepsi.

Strategi inilah yang dipakai oleh Alfamart dalam menghadapi dominasi Indomaret yang semakin menyebar ke daerah-daerah. Mereka mengandalkan Alfamidi dan Alfa Express yang ukurannya lebih besar dan lengkap sebagai cara yang efektif untuk mengalahkan Indomaret. Bahkan dari survei Top Brand Index (TBI), Alfamart memegang top brand kategori ritel selama 5 tahun berturut turut.

Tapi bukan berarti Alfamart cuma mengandalkan strategi ini aja. Ada strategi lain yang mereka pakai.

1. Hotelling Model Strategy

Hotelling model ini menjadi salah satu strategi utama Alfamart buat bersaing dengan Indomaret. Dimana ada Indomaret, tak jauh dari sana pasti ada Alfamart.

Strategi ini memanfaatkan sebuah tempat yang strategis dan berusaha memperketat persaingan secara head-to-head. Selain itu, strategi ini juga secara gak langsung mengunci kompetitor lain buat ikutan ke persaingan mereka.

Sebelumnya Minjar udah pernah bahas strategi hotelling saat bertanya, kenapa sih Alfamart dan Indomaret lokasinya selalu bersebelahan?

Singkatnya, teori Hotelling dicetuskan oleh Harold Hotelling, ia menyatakan jika tiap bisnis ingin ada di titik sentral yang paling strategis dan dekat dengan banyak pelanggan. Karena setiap bisnis punya pola pikir yang sama, akhirnya menyebabkan persaingan ini hanya fokus di daerah tertentu saja.

Tapi clustering atau sentralisasi ini justru memberikan keuntungan buat kedua kompetitor tersebut. Kenapa? Pertama, brand yang dekat dengan pesaing memungkinkan mereka bisa "comot ide" strategi marketing yang dipake sama pesaing. Kedua, clustering bisa membantu konsumen mendapatkan lebih banyak pilihan produk dan harga kepada konsumen.

Akhirnya konsumen bakal banding bandingin harga dan justru bisa meningkatkan traffic kunjungan ke kedua brand tersebut.

2. Discount Orientation

Alfamart sering banget mengadakan promo atau event. Strategi pricing mereka jauh lebih kuat dengan mengandalkan bundling product. Hal ini jadi nilai plus karena konsumen tentu lebih senang sama produk diskon.

3. Belt-Eye level

perhatikan lingkaran hijau belt-eye!

Ini strategi ritel yang umum, dimana produk placement diletakkan sesuai target marketnya. Misalnya, coklat dan permen ditaruh posisi yang rendah dibawah kasir. Sering merhatiin gak, Teman Belajar?

Hal ini sesuai sama target market nya yaitu anak anak, tentu produk diletakkan sejajar dengan pandangan mereka.

4. Omnichannel

Alfamart serius buat menerapkan omnichannel ini. Mereka mengembangkan aplikasi untuk memudahkan konsumen berbelanja dari rumah.

Selain itu, mereka juga punya Alfagift, program poin loyalty yang bikin konsumennya makin tertarik buat terus berbelanja disana.

5. Brand Ambassador

pemanfaatan brand ambassador untuk bisnis ritel

Selain itu jangan heran, Alfamart punya Brand Ambassador yang ga kaleng-kaleng. Ada Raffi dan Nagita yang ditunjuk jadi BA oleh Alfamart buat menarik konsumennya.

Basis fans RANS sendiri besar banget di Indonesia. Tentu ketika mereka jadi BA bakal ngasih efek sales yang besar buat Alfamart.

Dari strategi Alfamart tadi, tampaknya cukup pantas mereka menyandang Top Brand Indonesia. Tapi sayang, ini ga sejalan sama penjualan mereka. Faktanya orang tetep belanja di Indomaret dibanding Alfamart. Pada 2021 kemarin Alfamart masih belum bisa mengalahkan Indomaret dari segi penjualan.

Nah, kira-kira strategi apa lagi nih, terkait dengan Multi-brand strategy yang cocok diterapkan pada bisnis ritel?

Menarik ya, Teman Belajar! Bagi kamu yang masih ingin tahu berbagai ilmu pemasaran terutama digital, kamu bisa terus pantengin websiteBelajarlagi.id dan follow X @BelajarlagiHQ. Mau lebih intensif lagi? Yuk cek ketersediaan kelas Digital Marketing yang kamu butuhkan di BelajarlagiHQ!

Jadilah yang pertama tahu

Langganan Newsletter Kami

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.