Bagi pecinta pedas, nama Waroeng SS pasti sudah tidak asing lagi ya. Selain terkenal dengan 35 pilihan sambalnya, 30+ lauk pauk yang dijual di sini juga bisa membuatmu nggak bosan-bosan untuk makan di Waroeng SS. Terlebih harganya juga ramah di kantong sehingga bisa bikin orang untuk terus datang lagi dan lagi.
Namun, apakah hanya soal sambal, lauk pauk, dan harga yang bisa membuat Waroeng SS bisa berdiri sampai 23 tahun? Tentu tidak! Ada faktor lain yang perlu kamu contek dari Waroeng SS supaya bisnismu awet hingga puluhan tahun!
Sejarah Waroeng SS

Waroeng SS buka pertama kali di Yogyakarta tepatnya di sebelah barat Grha Sabha Pramana UGM, tahun 2022 dengan konsep tenda kaki lima. Berbekal modal 9 jutaan saja, Yoyok Heri Wahyono pendiri Waroeng SS sekaligus mahasiswa teknik kimia UGM pada tahun itu, nekat buka warung berkat yhobi masak dan ngulek sambal buat teman kosnya.
Pak Yoyok sendiri pernah bilang, kalau ilmunya di teknik kimia berhasil membuat beliau tahu gimana caranya bikin sambal yang nggak bikin sakit perut. Jadi bisa dibilang, ilmu kimia yang beliau pelajari akhirnya jadi pondasi terciptanya secret sauce Waroeng SS.
Nah, dari yang awalnya hanya warung tendaan, Waroeng SS sekarang sudah punya 96 cabang yang tersebar di Pulau Jawa-Bali hingga Malaysia dan Australia dalam waktu 2 dekade. Loh, gimana bisa sustain dan berkembang secepat itu ya?
Kunci Sukses Waroeng SS
Menurut Belajarlagi, ada beberapa poin penting nih yang membuat Waroeng SS bisa terus berkembang dan bertahan di tengah persaingan bisnis F&B yang sangat ketat.
1. Punya resep rahasia sendiri
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, Waroeng SS punya secret sauce yang dibuat sendiri oleh founder-nya. Resep rahasia ini lah yang membuat sambal di Waroeng SS nggak cuma pedas, tapi juga enak dan nggak bakal bisa kamu temukan rasa yang serupa di tempat makan lain. Dengan cita rasanya yang khas, fans Waroeng SS sudah bisa dipastikan akan sulit berpaling hati.
2. Product quality yang terstandarisasi
Unique Selling Point (USP) dari Waroeng SS yang waktu itu belum banyak dipakai sama warung makan lain yaitu menyajikan menu rumahan dengan puluhan jenis sambal dengan harga terjangkau. Meskipun harganya affordable, Waroeng SS ternyata punya standar buat bahan baku dan pembuatan sambalnya. Sambal selalu tersaji dengan fresh karena made by order alias dibikin satu-satu perpesanan.
3. Inovasi produk terus-terusan

Saat pertama kali buka di UGM, varian sambal Waroeng SS cuma ada 15. Tapi sekarang ada sekitar 35 jenis sambal, 30 jenis lauk, dan 19 macam sayuran yang harganya start dari Rp2.500 - Rp30.000an.
Usut punya usut, pertambahan varian menu ini nggak asal dilakukan, lho. Manajemen Waroeng SS perlu melakukan riset terlebih dahulu supaya menu barunya disukai pelanggan. Makannya, di tahun 2005 mereka bikin layanan hotline service untuk menerima segala macam kritik dan masukan, termasuk usulan makanan baru.
Inovasi lainnya adalah, Waroeng SS menyediakan “swalayan mini” di dekat kasir yang menjual produk sembako, seperti beras, kecap, tepung terigu, minyak, frozen food, dll. Itu semua ternyata adalah bahan-bahan yang dipakai langsung buat bikin makanan di Waroeng SS. Jadi kalau customer mau bikin menu dengan rasa serupa, bisa beli bahan-bahannya di sini.
4. Mengadopsi spiritual value

Salah satu aktivitas yang konsisten Waroeng SS jalankan dari awal berdiri sampai sekarang adalah, berbagi dan sedekah. Selain itu, setiap hari Jumat, jam operasional Waroeng SS juga baru dimulai jam 1 siang. Bukan tanpa alasan, menurut Pak Yoyok, dalam menjalankan usaha harus perlu ada keseimbangan antara faktor dunia dan akhirat.
5. Pengelolaan SDM yang baik
Selain punya standarisasi produk, pengelolaan SDM Waroeng SS juga punya standarnya sendiri. Salah satunya yaitu adanya On The Job Training (OJT) bagi karyawan baru selama 6 bulan yang meliputi pelatihan memasak, pelayanan, dll. Ini dilakukan untuk menjaga kualitas restoran.
Selain itu, mereka juga mengutamakan tanggung jawab untuk mensejahterakan karyawan dengan kasih banyak benefit serta rasa aman. Contoh nyatanya ada pada masa pandemi, di mana manajemen terpaksa merelokasi cabang yang merugi sehingga kabarnya nggak ada satupun karyawan yang kena PHK.
Kesuksesan sebuah brand atau perusahaan nggak cuma berpatok pada 1 poin saja. Dalam kasus Waroeng SS, inovasi, product quality, dan pengelolaan SDM menjadi faktor penting yang membuat mereka bisa bertahan dan bahkan berekspansi hingga mancanegara.
Nah, bagi kamu yang punya bisnis atau perusahaan, bisa contoh beberapa hal yang sudah Waroeng SS lakukan. Jangan lupa untuk memanfaatkan media digital untuk promosi supaya masyarakat semakin kenal dengan produk atau jasamu. Jika bingung mau branding, beriklan, atau memanfaatkan media sosial yang benar untuk bisnis, jangan ragu untuk menghubungi Belajarlagi Marketing Agency, ya!