Saatnya Brand Menjadi Lebih Manusiawi

3 mins
Creative
Marketing Theory

Teman Belajar merasa ga sih, bosen sama brand yang hanya berjualan dan sekadar mikir bagaimana produknya bisa laku. Tapi, beberapa di antaranya gak mikir gimana produknya bisa diterima konsumen.

Sudah saatnya kamu sebagai marketer menerapkan “Human Centric Marketing”, yaitu interaksi brand yang lebih “humanis” kepada konsumen. 

Apa sih interaksi humanis dan human centric marketing ini? Mari kita bahas bersama!

berjualan secara humanis

Membangun Interaksi yang Humanis dengan Human Centric Marketing

Teori ini menekankan tentang bagaimana brand bersikap ramah terhadap konsumen, baik dari sisi produk maupun marketing nya.

Di sisi marketing, brand mulai coba promosi yang mengedepankan feel & behavior konsumen. Ini bertujuan agar produknya fit & sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen.

Engagement bakal ditekankan buat brand tetap dekat sama konsumennya. Interaksi salah satu kuncinya.

Ada 4 prinsip yang harus ditekankan dalam menerapkan strategi ini. Prinsip-prinsip tersebut bisa menjadi dasar bagaimana sebuah brand bisa memahami setiap sisi pelanggannya. Berikut penjelasannya;

1. Empathy

Kenapa sih brand harus bisa berempati? Singkatnya empati bisa kamu gunakan untuk bisa merasakan apa yang konsumen rasakan saat itu.

Misalnya ketika konsumen komplain, kita tetap harus bersikap ramah dengan memberikan solusi yang terbaik.

2. Kindness

Mirip dengan empati, sikap sabar yang ditunjukkan brand akan menjadi nilai plus di mata konsumen. Coba deh, berikan bahasa yang nyaman didengar agar konsumen merasa dilayani dengan baik.

Sikap ini lebih mudah diterapkan terutama dalam offline marketing.

3. Compassion

Arti kasih sayang di sini adalah bagaimana brand tetap berusaha ngasih ketenangan ketika konsumen bersikap emosional.

Rasa tenang ini akan menimbulkan sikap konsumen merasa dimengerti atas apa yang ia rasakan. Contohnya kayak ini

contoh Human Centric Marketing

4. Justice

Memberikan pelayanan yang terbaik & adil pada seluruh konsumen adalah sebuah keharusan. Gak jarang konsumen merasa dirugikan karena pelayanan yang beda dengan konsumen lain.

Disini brand harus bersikap adil & menjelaskan apa yg terjadi serta bagaimana solusinya.Menurut kalian, brand apa nih yang sudah menerapkan teori human centric ini? 

Teman Belajar bisa juga mengulik beberapa artikel tentang studi kasus psikologi marketing di website Belajarlagi.id dan X @BelajarlagiHQ ya! Kalau kamu ingin memperdalam ilmu digital marketing, kamu bisa juga daftarkan diri kamu di kelas umum dan kelas spesialisasi digital marketing di BelajarlagiHQ. Sampai jumpa di kelas, ya!

Jadilah yang pertama tahu

Langganan Newsletter Kami

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.