Bagi kamu pecinta steak pasti sudah nggak asing dengan Waroeng Steak & Shake. Restoran steak dengan jumlah outlet terbanyak di Indonesia ini memang sudah eksis sejak tahun 2000-an. Walaupun menyajikan olahan makanan Barat, tapi harga makanan di sini masih terjangkau semua mengingat konsep “waroeng” yang diusung bertujuan supaya semua kalangan bisa menikmati hidangan mereka.
Meskipun kompetitor mulai bermunculan, namun eksistensi Waroeng Steak & Shake masih tetap terjaga. Mereka seringkali masih jadi pilihan makan enak dan murah bagi banyak orang. Terlebih, support mereka ke olahraga bulu tangkis jadi cara efektif yang membuat mereka terus diingat dan dikenal masyarakat luas. Selain itu, ada cara lain bagaimana restoran steak ini bisa bertahan hingga 2 dekade!
Sekilas Tentang Perjalanan Waroeng Steak & Shake
Waroeng Steak dibangun oleh sepasang suami istri asal Jogja, Pak Jody dan Bu Aniek di tahun 2000. Kedai pertama mereka ada di Caturtunggal, Sleman yang masih ada sampai sekarang.
Sebelum memiliki usaha sendiri, Pak Jody dan Bu Aniek kompak membantu usaha kedai steak milik ayahnya Pak Jody yaitu Obonk Steak & Ribs yang sudah berdiri sejak 1995. Jadi bisa dibilang kesuksesan Pak Jody sekarang nggak lepas dari pengalaman kerja yang ia dapat selama membantu bisnis sang ayah.
Cara Keren yang Diterapkan Waroeng Steak & Shake untuk Bisnis Mereka
1. Segmentasi
Meski belajar banyak dari bisnis ayahnya nggak lantas membuat Pak Jody meniru plek-ketiplek konsep Obonk Steak & Ribs. Beliau justru berani menciptakan restoran steak yang 180 derajat berbeda sehingga lahirlah Waroeng Steak & Shake.
Perbedaan yang dimaksud di sini adalah dari segi segmentasi. Jika Obonk Steak & Ribs menyasar kalangan menengah ke atas, Waroeng Steak & Shake memilih untuk menyasar konsumen menengah ke bawah seperti pelajar dan mahasiswa. Supaya sesuai dengan konsep ini, maka dipilihlah nama “Waroeng” supaya punya konsep yang murah tapi tetap menarik minat orang untuk makan steak.
2. Product Differentiation
Nggak akan ada habisnya kalau membahas product differentiation yang dimiliki Waroeng Steak & Shake. Sebab mereka memang punya banyak kreatifitas supaya bisnis mereka bisa dinikmati semua kalangan.
Pertama, Waroeng Steak & Shake paham betul konsep “belum makan kalau belum makan nasi”-nya orang Indonesia. Makannya mereka langsung menyediakan paket steak yang sudah termasuk nasi putih di dalamnya. Ini yang membuat mereka disebut sebagai pionir makan steak pakai nasi di Indonesia.

Kedua, karena jadi pilihan tempat makan keluarga, Waroeng Steak & Shake juga sediakan menu kids yang porsinya pas buat si kecil. Terus mereka juga memberikan fasilitas kids corner di beberapa outlet. Hal ini dilakukan karena loyal consumer mereka yang dulunya mahasiswa sekarang sudah pada berkeluarga.
Ketiga, ada juga gebrakan The Coffee by Waroeng Steak & Shake yang khusus menyediakan menu kopi dan aneka makanan ringan.
Keempat, sejak 2007 Waroeng Steak & Shake juga menjalin kemitraan dengan Bebek Goreng H. Slamet dan bikin restoran bebek dengan nama Bebek Slamet by Waroeng.
Product differentiation ini dilakukan sejatinya buat memperluas segmen market dan semua brand tsb under Waroeng Group, termasuk Obonk Steak & Ribs.
3. Aktif Support Bulu Tangkis Indonesia
Dulu, kebanyakan sponsor olahraga bulu tangkis di Indonesia itu perusahaan besar dari industri otomotif, bank atau rokok. Tapi mulai 2019, mulai muncul polemik di mana perusahaan rokok nggak boleh sponsori event apapun termasuk olahraga.
Makannya, Waroeng Steak & Shake langsung ambil peluang ini di tahun 2020 dengan mulai support bulu tangkis yang notabene jadi salah satu cabor yang diminati orang Indonesia. Dan dari situ, nama mereka semakin dikenal terutama buat para pecinta bulu tangkis.
Atlet bulu tangkis ternama yang dapat sponsor dari Waroeng Steak & Shake ialah pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan. Dilansir dari website resmi Waroeng Steak and Shake, keterikatan mereka sendiri sudah terjalin lama tepatnya sejak 2020 lalu hingga keduanya pensiun. Selain The Daddies (julukan Hendra/Ahsan), mereka juga sempat memberikan sponsorship bagi Sabar/Reza.
Usaha mereka ini nggak sekedar ingin memperluas brand awareness tapi juga berkontribusi dalam mendukung kemajuan olahraga bulu tangkis sekaligus bibit-bibit atlet muda di dalamnya. Benefit plusnya, kini Waroeng Steak & Shake sudah dilirik beberapa atlet luar negeri juga, lho!
4. Konsisten dengan Branding Religus dan Etis
Selain punya positioning steak lokal yang murah, Waroeng Steak & Shake juga punya filosofi bisnis Islami yang menekankan pada nilai kejujuran, keberkahan, dan pelayanan dengan hati.
Nilai religius pada restoran steak ini terlihat dari adanya sertifikasi halal MUI sejak 2009 dan standar keamanan serta jaminan kualitas produk. Semua mereka tunjukan secara gamblang di website resmi Waroeng Steak & Shake.
Selain itu, bukti nyata dari komitmen spiritual yang diusung adalah Waroeng Steak & Shake sukses memberangkatkan 183 karyawan mereka untuk ibadah haji dan umrah. Kegiatan ini nggak lepas dari prinsip Pak Jody untuk menjadikan bisnis sebagai ladang ibadah.
5. Punya Program Waroeng Edukasi
Nggak mau sukses sendiri, Waroeng Steak & Shake juga punya program Waroeng Edukasi yang cocok banget diikuti pebisnis pemula. Kalau di cek dari Instagram @waroengacademy, kegiatan yang rutin dilakukan adalah update konten-konten edukasi, menyelenggarakan webinar bisnis, dan diskusi bisnis bareng Pak Jody langsung.
Beragam strategi yang diterapkan Waroeng Steak & Shake di atas membuktikan kalau keberhasilan bisnis F&B nggak hanya soal produknya yang enak, tapi juga tentang kemampuan membaca pasar, membangun diferensiasi, menjaga nilai, dan konsisten pada branding. 4 kunci ini juga bisa diterapkan di bisnis atau perusahaan mana saja, termasuk milik kamu.
Jika kamu ingin punya bisnis atau perusahaan yang memiliki branding dan citra sekuat Waroeng Steak & Shake saatnya mulai menerapkan strategi pemasaran, konten, dan branding yang dikerjakan oleh para profesional dari Belajarlagi Agency. Yuk, mulai bangun strategi bisnis lewat digital bersama kami!
