Tips Asyik Belajar Product Management buat Karier Masa Depan

Belajarlagi Writer
8 Min Read
Published:
December 6, 2022
Updated:
December 6, 2022

Buat kamu yang tengah suka belajar hal baru, coba pelajari seputar product management. Dalam sebuah industri, terutama bidang teknologi belakangan ini, perumusan sebuah produk menjadi hal terpenting. Oleh sebab itu, berkarier dalam bidang ini memberikan prospek yang cukup bagus juga.

Sebuah produk yang baik semestinya selalu relevan dan berkembang seiring zaman. Maka, tidak heran banyak startup atau perusahaan terus mengembangkan manajemen produk demi memenuhi kebutuhan konsumen. Dan orang-orang yang ahli dalam bidang ini tentu akan terus dicari.

Sebenarnya, kerja dari product management itu seperti apa sih? Lalu, bagaimana prospek kariernya hingga tahun-tahun mendatang? Nah, kali ini Teman Belajar dapat menemukan jawabannya lewat ulasan berikut ini!

Pengertian Product Management

Product management merupakan suatu strategi yang perusahaan lakukan dalam rangka memaksimalkan nilai bisnis sebuah produk. Cakupan dalam manajemen produk meliputi beberapa hal, mulai dari perencanaan, pengembangkan, sampai kesiapan pemasaran produk.

Menurut Hotjar, seorang product manager bertugas menganalisis produk untuk tujuan bisnis, pengguna, teknologi, sekaligus memandu tim dalam mencapai tujuan tersebut. Singkatnya, sebuah manajemen produk adalah gabungan antara bisnis, teknologi, dan user experience.

Kebutuhan para pelanggan yang meningkat mengharuskan perusahaan menemukan produk paling tepat guna buat konsumen. Oleh sebab itu, kunci penting dari product management ada pada memahami keperluan pengguna serta memberikan solusi untuk masalah mereka.

Lingkup Kerja Product Management

Dari pengertian tadi, kamu dapat membayangkan kan skill atau kemampuan apa saja yang mesti seorang product manager miliki. Jika hendak berkarier dalam bidang ini, setidaknya kamu harus punya keahlian dalam riset, berpikir strategis, berkomunikasi yang baik, dan peka pada kebutuhan konsumen.

Secara umum, berikut beberapa lingkup kerja dalam manajemen produk yang bisa kamu pelajari dulu. Dari lingkup kerja ini, kamu dapat lebih mendalami apa saja yang bidang ini kerjakan:

Perencanaan Produk

Ini adalah tahap paling penting sekaligus menjadi dasar sebelum perusahaan hendak membuat suatu produk. Tim manajemen produk harus merumuskan suatu produk dengan visi yang selaras dengan tujuan perusahaan. Tak cuma itu, produk yang hendak dibuat wajib sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Dalam perencanaan produk, tim manajemen produk tidak bisa bekerja sendirian. Tim ini akan bekerja sama dengan divisi lain yang terlibat langsung dalam pembuatan produk. Bahkan, para pemangku kepentingan perusahaan juga terlibat agar dapat membantu tim dalam menentukan keputusan paling sesuai.

Riset

Tahap riset sangat membantu tim manajemen produk untuk mendalami kebutuhan konsumen. Ketika ide sebuah produk sudah selaras dengan visi para pemangku kepentingan, tim ini dapat segera melakukan riset. Tujuannya tentu agar produk yang nanti dibuat akan benar-benar tepat sasaran.

Proses riset meliputi analisis kebiasaan pengguna, analisis produk kompetitor yang sejenis, hingga analisis kondisi pasar. Dari sini, kamu dapat melihat bahwa kemampuan riset dan berpikir strategis sangat dibutuhkan. Tanpa adanya pemikiran yang strategis dan mendalam, proses riset dapat buntu sehingga pembuatan produk pun terhambat.

Paham Kebutuhan Pelanggan

Lingkup kerja selanjutnya ini erat hubungannya dengan proses riset. Dengan pengamatan yang komprehensif, tim manajemen produk dapat menyimpulkan apa masalah pelanggan. Dari situ, tugas perusahaan adalah membuat produk yang nantinya jadi solusi dari masalah tersebut.

Masalah yang dimaksud bukan hanya untuk masa kini, tetapi juga kemungkinan hingga tahun-tahun ke depan. Ingat, syarat mutlak sebuah produk adalah selalu relevan dengan kebutuhan pengguna. Jadi, gambaran “nasib” produk untuk masa depan juga mesti diperhitungkan.

Pengembangan Produk

Agar senantiasa memenuhi kebutuhan pelanggan, seorang product manager mesti inisiatif melakukan pengembangan produk dari waktu ke waktu. Makin berkembang zaman, kian besar pula masalah yang dihadapi pelanggan. Bahkan, bukan tidak mungkin muncul masalah baru.

Tim manajemen produk harus mampu memprioritaskan inovasi untuk menghadapi serangkaian perubahan yang ada. Misalnya, melakukan peningkatan fitur serta kemampuan produk. Lingkup kerja pengembangan produk ini biasanya akan berhubungan juga dengan tim dari project management.

Proses dalam Product Management

Teman Belajar, banyak sekali proses yang mesti tim manajemen produk lalui sebelum akhirnya merilis sebuah produk. Bisa kamu bayangkan, sebuah produk yang nantinya pengguna pakai sebenarnya punya proses panjang.

Proses-proses itu bukan tercipta dalam waktu singkat. Kenyataannya, tim manajemen produk mesti melalui serangkaian kegiatan serta diskusi sebelum memutuskan merilis produk. Bahkan, setelah produk rilis pun masih ada PR lain, salah satunya mengamati respon konsumen.

Melansir dari Product Plan, rincian dalam proses product management dapat kamu pelajari sebagai berikut:

Pengumpulan Ide

Ide dapat datang dari mana saja dan kapan saja. Entah itu dari riset, wawancara pengguna, diskusi, dan lain-lain. Uniknya, ide dapat hinggap pada banyak kepala orang, tak terkecuali para sosok di manajemen produk. Masalahnya, tentu tidak semua ide dapat perusahaan wujudkan.

Maka, inilah pentingnya melakukan pengumpulan ide serta memanajemennya. Semua ide mesti terkelola dengan baik alias terstruktur. Jika perlu, tim manajemen produk mesti menyaring ide mana yang punya potensi terealisasi dan mana yang tidak.

Ingat, ada kalanya ide-ide yang kurang relevan mesti dibuang. Sebagus atau seunik apa pun ide tersebut, ingat untuk selalu kembali pada kebutuhan pengguna. Percuma mengembangkan ide fantastis yang ternyata justru tidak relevan buat konsumen.

Pada tahap pengumpulan ide, ada kalanya orang di luar tim manajemen produk ikut terlibat. Misalnya, stakeholder sampai pengguna. Dalam hal ini, product manager biasanya akan menjembatani pendapat dan saran yang muncul. Yang penting tujuannya sama, yakni membuat sebuah produk yang jadi solusi buat pelanggan dan pastinya sevisi dengan perusahaan.  

Penjabaran Ide

Setelah menjaring beberapa ide yang ada, langkah selanjutnya adalah melakukan spesifikasi. Tahap ini bertujuan untuk mempertajam ide-ide yang ada. Dari situ sebuah tim akan paham, sejauh apa ide-ide yang lolos dapat diwujudkan.

Rumusan dasar dalam penjabaran tiap ide ini adalah seperti ini:

  • Produk apa yang akan perusahaan buat dan kenapa mesti membuatnya?
  • Produk tersebut punya goals atau tujuan seperti apa?
  • Bagaimana perusahaan dapat mengukur efektivitas atau kesuksesan produk tersebut?

Nah, tim manajemen produk harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan jelas. Nantinya jawaban dari pertanyaan itu juga akan menjadi gambaran bagi para pemangku kepentingan. Tujuannya ya agar muncul kesepakatan dari berbagai pihak, bukan hanya dari tim manajemen produk.

Selain itu, tahap penjabaran ide sangat membantu perusahaan dalam menentukan ide mana yang paling realistis. Oleh sebab itu, semua ide yang lolos mesti punya rincian sejelas mungkin sebagai salah satu bahan pertimbangan penting.

Membuat Peta

Selanjutnya, masing-masing ide harus memiliki roadmap atau peta yang jelas. Jawaban dari tiga pertanyaan penting tadi dapat lebih mudah dipahami lewat tahap ini. Membuat peta sangat membantu perusahaan dalam menentukan satu ide paling bagus loh.

Banyaknya ide yang masuk biasanya rawan memunculkan perdebatan. Entah itu dari segi fitur, keunggulan, potensi, dan lain-lain. Keberadaan peta membuat orang lebih fokus dalam menjabarkan ide agar sesuai dengan visi perusahaan. Jadi, bukan lagi perkara ide mana yang paling bagus, melainkan yang penting selaras dengan visi.

Tim manajemen produk nantinya juga perlu memutuskan ide mana yang berpotensi memberikan return of investment terbaik untuk perusahaan. Ya, dalam tahap ini memang butuh banyak strategi bisnis yang sejalan dengan keperluan pengguna juga.

Penentuan Ide

Tahap selanjutnya adalah penentuan ide berdasarkan prioritas. Inilah titik penting sebelum sebuah produk akan perusahaan buat. Tim manajemen produk semestinya mampu menentukan ide mana yang lebih layak dan mana yang harus rela dilepaskan.

Untuk menentukan ide yang paling cocok, product manager dapat menggunakan berbagai metode. Misalnya, scoring model atau product tree. Apa pun metodenya, yang terpenting adalah memprioritaskan penentuan ide terbaik.

Ingat, tim manajemen produk harus mampu menjadi penyeimbang antara stakeholder dan produk yang nantinya dibuat. Tanpa proses penentuan ide yang tepat, proses selanjutnya dapat lebih rumit.

Pada akhirnya, tahap ini memang rentan tak mampu menyenangkan semua pihak secara merata. Keputusan yang nantinya dibuat product manager pastinya sudah mempertimbangkan banyak aspek, baik dari segi masalah pelanggan, keinginan stakeholder, dan pihak lain. Dari sini kamu dapat melihat bahwa berkata “tidak” juga diperlukan dalam bisnis.

Proses Pembuatan Produk

Setelah sebuah ide ditentukan, inilah waktunya pembuatan produk. Proses ini dapat memakan waktu cukup panjang. Oleh sebab itu, tim product management mesti membuat rencana proyek serinci dan sejelas mungkin dulu. Hal ini dilakukan guna meminimalisasi risiko-risiko yang tak diinginkan.

Sebelum proses pengiriman, produk tersebut wajib lolos uji terlebih dahulu. Nah, tugas tim manajemen produk adalah memastikan bahwa produk tersebut sesuai dengan target pasar sekaligus selaras dengan stakeholder.

Kesannya simpel ya cuma “mengecek.” Namun, ingat juga bahwa pengecekan ini meliputi mengklarifikasi dan memvalidasi ulang bahwa produk tersebut sesuai visi perusahaan. Intinya ya seperti mengecek ulang dari proses awal ide, produksi, sampai hasil jadinya.

Analisis

Tugas tim manajemen produk tidak berakhir pada pembuatan produk. Setelah produk rilis, tim akan kembali mengkaji sekaligus menganalisis kelayakan produk di pasaran. Product manager beserta tim akan mengumpulkan data-data yang berguna untuk analisis.

Misalnya, tim manajemen produk akan melihat ulang perilaku konsumen setelah produk rilis. Apakah strategi yang dibuat perusahaan sudah mampu menghasilkan konversi yang signifikan atau tidak. Dan juga seberapa besar dampak produk baru tersebut untuk mengatasi masalah yang pelanggan hadapi.

Identifikasi pada efektivitas produk juga mampu membantu tim sales dan marketing dalam menentukan strategi pemasaran yang lebih tepat. Selain itu, target pasar juga dapat makin terkerucut sehingga produk lebih tepat sasaran di waktu selanjutnya.

Agar sebuah produk dapat bertahan lama, tim manajemen produk juga bisa melakukan eksperimen dari hasil analisis yang ada. Dari situ, tim dapat mempersiapkan “usia” produk baru agar setidaknya lebih panjang, asalkan tetap relevan dengan kebutuhan konsumen.

Umpan Balik Pelanggan

Tahap terakhir ini tak kalah penting dari tahapan-tahapan sebelumnya. Memang sih saran atau kritik dari para pengguna sering kali menyakitkan. Namun, justru pada area inilah perusahaan berpotensi mengembangkan produk menjadi lebih baik.

Bahkan, tidak jarang kritik dari pelanggan malah memantik ide untuk pembaharuan produk ke depannya. Jadi, proses mengelola umpan balik pelanggan juga sangat krusial dalam menentukan keberlangsungan suatu produk.

Tim manajemen produk mesti jeli dalam melakukan analisis dari tiap masukan pelanggan. Jika ada pelanggan atau konsumen yang tidak menyukai produk tersebut, tim mesti tahu apa penyebabnya. Dengan begitu, proses perbaikan produk pun menjadi lebih mudah.

Pekerjaan di Bidang Product Management

Kebutuhan untuk terus mengembangkan produk mendorong perusahaan butuh tenaga dalam bidang product management. Berkarier di bidang ini bukan hanya sebagai product manager saja loh. Ada beberapa karier lain yang juga bisa berkembang di product management.

Berikut beberapa pekerjaan yang erat hubungannya dengan proses manajemen produk. Siapa tahu salah satunya jadi incaran kariermu di masa depan.

Product Manager

Inilah karier yang pastinya paling familiar buatmu. Seorang product manager bertugas menyelaraskan visi perusahaan dengan strategi sebuah produk. Dalam praktiknya, product manager juga mesti aktif menyumbangkan ide-ide segar buat pengembangan produk.

Menurut Product Plan, product manager mesti punya beberapa hard skill yang kuat. Antara lain bisnis, riset, analisis, ekonomi, dan pengembangan product. Intinya, product manager inilah yang nantinya memimpin tim manajemen produk. Jadi, sudah sewajarnya skill yang dimiliki harus kompleks.

Product Analyst

Nah, tugas dalam melakukan riset pasar biasanya dilakukan oleh seorang product analyst. Ketika product analyst bisa “membaca” pasar dengan cermat, perusahaan berpeluang membuat produk yang tepat buat pelanggan.

Sementara, kemampuan yang sebaiknya product analyst miliki misalnya riset, penelitian, analisis, perumusan masalah, penyelesaian masalah, dan lain-lain. Andai Teman Belajar merasa punya kemampuan analisis cukup bagus, pekerjaan ini bisa jadi cocok buatmu.

Product Marketing

Dalam tim product management, ada juga orang marketing loh. Lingkup kerjanya sekilas mirip product analyst, yakni menangani pasar. Bedanya, product marketing lebih bertanggung jawab pada peningkatan performa produk saat sudah berada di pasaran.

Selain itu, seorang product marketing juga bertugas merencanakan konsep rilis produk dengan branding tertentu. Maka, kemampuan yang harus dimiliki jika mau berkarier di sini adalah analisis, kreativitas, paham campaign, dan lain-lain.

Product Designer

Pekerjaan selanjutnya adalah product designer. Dari namanya, sudah jelas bahwa lingkup tanggung jawabnya ada pada desain produk. Bukan hanya desain yang menarik, tetapi juga mesti nyaman untuk pengguna atau pelanggan.

Seorang product designer harus menguasai desain, riset user experience, design thinking, dan lain-lain. Oleh sebab itu, kunci dari desain sebuah produk adalah juga pada pengalaman atau kenyamanan pengguna.

Kesimpulan

Product management menjadi proses penting dalam pembuatan sebuah produk. Dalam bidang ini, kamu akan bertemu banyak hal seperti riset, analisis, perencanaan, consumer behavior, serta pengembangan produk. Selain itu, product management juga erat hubungannya dengan stakeholder, terutama dalam hal selaras tidaknya produk dengan visi perusahaan.

Dengan proses manajemen produk yang cukup panjang, wajar jika bidang ini butuh banyak tenaga berkualitas. Apalagi tuntutan zaman terus mendorong perusahaan untuk mengembangkan produk agar tetap relevan dengan pengguna atau konsumen.

Buat kamu yang suka atau hobi mengutak-atik dan merencanakan produk, berkarier di bidang product management cocok untukmu. Pekerjaannya juga beragam kok. Untuk prospek kerjanya sendiri, terbilang masih sangat terbuka lebar mengingat lingkup kerja dari bidang ini mesti bersinergi dengan tiga hal: bisnis, teknologi, dan user experience. Setuju kan kalau zaman sekarang teknologi mendominasi segala hal di pasaran?

#
Karir
Belajarlagi author:

Belajarlagi Writer

Tim penulis Belajarlagi yang profesional dan berdedikasi untuk memberi informasi berkualitas demi Teman Belajar

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.