Kamu Wajib Tahu, Kenali Seluk-Beluk UI UX untuk Pemula

Belajarlagi Writer
8 Min Read
Published:
January 12, 2023
Updated:
January 12, 2023

Teman Belajar, apakah kamu tertarik untuk belajar UI (user interface) ataupun UX (user experience)? Ya, perkembangan digital marketing yang cukup pesat memunculkan banyak peluang karier baru. Salah satunya pada ranah UI dan UX untuk website maupun aplikasi.

Banyak orang awam menganggap bahwa UI dan UX itu sama. Padahal, ada perbedaan mendasar antara keduanya loh. Ada juga perdebatan yang muncul mengenai dua hal itu, misalnya mana yang lebih penting: UI atau UX?

Meski pada dasarnya UI serta UX adalah hal berbeda, peran keduanya sebenarnya saling melengkapi. UI lebih banyak berfokus pada estetika produk digital, misalnya tampilan, elemen, dan desain yang ada pada website atau aplikasi. Sementara, UX merupakan gambaran besar yang mengutamakan kenyamanan pengguna dalam menjelajah website atau aplikasi.

Agar makin jelas, yuk simak serba-serbi dari UI dan UX yang sebaiknya kamu tahu. Sebagai pemula, Teman Belajar bisa juga mencermati beberapa tips untuk belajar kedua bidang tersebut. Selamat membaca!

Pengertian UI dan UX

User experience (UX) adalah proses membuat desain produk yang menitikberatkan pada kebutuhan dan kenyamanan pengguna. Alhasil, produk yang nantinya perusahaan buat harus sesuai atau relevan buat semua pengguna.

Dengan desain UX yang baik, pengguna akan lebih mudah berselancar pada website maupun aplikasi. Alur desain yang bagus mempermudah pengguna dalam menemukan solusi dari masalah yang ada.

Desain UX merupakan kurasi interaksi antara pengguna dengan produk, jasa, website, dan lain-lain. Agar pengguna mendapatkan pengalaman yang optimal, UX designer akan melakukan riset, survei, sampai pengujian sederhana untuk benar-benar paham kebutuhan pengguna. Komponen UX terdiri dari struktur desain, navigasi pemakaian produk, hingga copywriting.

Sementara, user interface (UI) merupakan tampilan visual dari sebuah sistem. Tampilan tersebut nantinya menghubungkan pengguna dengan suatu produk. Meski estetika adalah titik berat UI, tetap saja kemudahan pengguna jadi tujuan utamanya.

Menurut HubSpot, seorang UI designer akan bertanggung jawab pada tampilan produk. Mulai dari warna, pemilihan huruf, spasi, dan lain-lain. Pada dasarnya, pekerjaan UI adalah melanjutkan apa yang sudah dirancangkan oleh UX designer.

Penampilan website dan aplikasi yang menarik akan membikin pengguna nyaman berselancar di dalamnya. Selain itu, tampilan tersebut mesti tetap ditunjang dengan kebutuhan fungsional bagi pengguna.

Ringkasnya, UI sifatnya lebih visual untuk kenyamanan pengguna. UX lebih konseptual dan fokus pada pengembangan perjalanan pengguna yang tepat. Sampai di sini, mulai kelihatan perbedaan dasarnya kan?

Perbedaan UI dan UX

Biar makin jelas, sekarang waktunya kamu mengenali sekaligus memahami perbedaan antara UI dan UX ini. Ruang lingkupnya ada tiga, yakni tujuan dan proses, komponen, skill, dan tools. Pelajari dan cermati baik-baik ya:

Tujuan dan Proses

Dari definisi UI dan UX tadi, kamu dapat menarik benang merah bahwa tujuan dari dua proses tersebut berbeda. UI punya tujuan memperindah tampilan produk alias untuk kenyamanan visual pengguna. Sementara, UX bertugas memberi kenyamanan perjalanan bagi pengguna.

Singkatnya, desain UI fokus pada keindahan tampilan dan desain UX bertujuan meningkatkatkan kepuasan pengguna. UI akan memberi kesan bagi pengguna, tetapi UX akan memengaruhi baik tidaknya pengalaman pengguna waktu memakai produk.

Karena tujuannya berbeda, maka proses desainnya pun berbeda pula. Riset yang UX designer lakukan biasanya menggali kebutuhan apa yang benar-benar pengguna butuhkan. Dalam hal ini, ada tim khusus UX researcher yang akan membantu proses riset. Selain itu, UX designer bertugas membuat rancangan sketsa desain atau prototype.

Riset yang UI designer lakukan lain lagi. Mereka akan mencari dan menggali desain yang nantinya sesuai konsep dari UX designer. Setelah ada rancangan desain, UI designer akan membuat modelnya atau lazim disebut mockup.

Komponen

Mari lanjut ke bagian selanjutnya, yakni komponen desain. Perbedaan pada tujuan dan proses tentu membuat komponen-komponen desain keduanya tidak sama.

Komponen dari UI meliputi:

  • Warna: warna desain antarmuka
  • Tata letak: penempatan elemen pada produk
  • Grafik: icon atau grafis yang dipakai sebagai ilustrasi
  • Tipografi: pemilihan jenis dan ukuran font dalam produk

Dengan pemilihan komponen-komponen yang tepat, desain UI dapat memperindah tampilan website maupun aplikasi. Oleh sebab itu, jangan remehkan keempat komponen dasar tadi ya.

Tidak seperti komponen UI yang amat visual, komponen UX biasanya lebih teknik seperti berikut:

  • Struktur desain
  • Navigasi
  • Fitur-fitur produk
  • Interface copywriting
  • Branding

Ingat, user experience yang buruk akan menyulitkan pengguna dalam memakai produk. Desain website atau aplikasi mesti user friendly. Tak cuma itu, menu-menu yang ada tidak boleh rumit dan produknya mesti ringan untuk pengguna akses.

Skill

Andai kamu tertarik menjadi UI atau UX designer, kamu mesti punya bekal kemampuan yang cukup dulu. Skill yang kamu butuhkan untuk dua bidang tersebut juga berbeda. Maka, coba gali kembali, kamu lebih tertarik pada UI atau UX.

Kerena UX designer bertanggung jawab pada kemudahan pengguna saat memakai produk, maka kemampuan yang diperlukan lebih banyak bersifat teknis. Misalnya, riset, analisis, berpikir kritis, kemampuan memecahkan masalah, dan berpikir kreatif.

Sementara, beberapa kemampuan yang harus UI designer miliki antara lain desain branding, desain grafis, berpikir kreatif, serta convergent thinking. Kemampuan tadi wajib sekali kamu miliki jika lebih tertarik memberikan tampilan visual indah ke pengguna.

Dari beberapa skill tadi, kira-kira mana nih yang lebih banyak kamu miliki? Jika sudah ada beberapa kemampuan, sebaiknya kembangkan dan fokuskan di situ ya!

Tools

Dengan adanya perbedaaan tujuan dan proses yang ada, maka kebutuhan tools antara UI designer dan UX designer juga agak berbeda. UI designer lebih memerlukan tools pembuatan desain antarmuka secara detail. Sementara UX designer banyak butuh aplikasi prototyping.

Tools atau aplikasi yang kerap UI designer pakai contohnya Adobe Illustrator, Flinto, Frame X, Principle, dan lain-lain. Tools pendukung lainnya dapat berupa easy transition, UI assets and kits, dan lain-lain.

Prototyping desain yang bagus akan mempermudah UX designer mendapatkan umpan balik dari pengguna. Maka, tools yang mereka butuhkan misalnya InVison, Sketch, Axure, Adobe XD, dan lain-lain.

Makin kebayang ya, kalau bekerja pada desain UI maupun UX pasti akan banyak memakai tools desain tertentu. Jadi, nggak ada salahnya nih kamu pelajari dulu dasar-dasar dari pemakaian beberapa tools tadi.

Bagaimana UI dan UX Bekerja Sama?

Untuk lebih mudah memahami bagaimana UI designer dan UX designer berkolaborasi, Teman Belajar dapat mencermati simulasi atau gambarannya sebagai berikut:

Katakanlah sebuah perusahaan tengah ingin mengembangankan aplikasi yang mereka miliki. Sebelum melakukan pengembangan, UX researcher akan melakukan riset terlebih dahulu. Riset tersebut biasanya meliputi kelemahan serta kelebihan dari aplikasi sejenis milik kompetitor.

Lewat informasi-informasi yang didapatkan dari riset, tim UX akan memutuskan fitur utama dari aplikasi serta mengeksplor user persona sebagai bahan untuk menyusun sitemap dan prototype awal.

Setelah itu, UX designer akan membuat wireframe, yang nantinya akan mereka uji, sempurnakan, dan hingga siap diubah menjadi mockup. Riset lanjutan perlu untuk UX designer lakukan dengan tujuan penyempurnaan produk. Sepanjang proses ini, UX designer mesti memastikan bahwa produk atau aplikasi tersebut sudah memenuhi kebutuhan pengguna.

Pada bagian akhir pengembangan, UI designer akan bertanggung jawab kepada tampilan aplikasi, termasuk di dalamnya gambar, tombol, formulir, tautan, ikon, dan lain-lain. Bukan hanya untuk tujuan estetik, UI designer juga berkewajiban memastikan desain yang dibuat sudah sesuai dengan rancangan dan memberikan kenyamanan bagi pengguna.

Jadi, UX dan UI adalah dua bagian penting yang tidak bisa terpisahkan. Tampilan website atau aplikasi yang menarik tidak ada artinya jika tak sesuai kebutuhan pelanggan. Begitu juga sebaliknya, rancangan konsep apik dari sebuah website dan aplikasi akan sia-sia jika tampilannya tak menarik buat pengguna.

Kenapa UI dan UX Penting dalam Website?

Sampai di sini, kamu mungkin mulai bertanya-tanya, kenapa sih UI dan UX sangat penting dalam website? Beberapa alasannya adalah sebagai berikut:

Membuat Produk Tepat Guna bagi Pelanggan

Fokus dari user experience adalah memberikan layanan atau produk paling tepat guna buat pelanggan. Fitur-fitur yang ada pada website mesti menjadi jawaban atau kebutuhan pengguna. Dengan begitu, produk pada perusahaan pun dapat lebih pengguna nikmati.

Agar lebih mudah menarik perhatian pengguna, konsep dari user experience mesti diwujudkan oleh user interface yang cantik. Bukan sembarang tampilan estetik loh, tetapi juga memerhatikan branding produk. Dengan begitu, muncullah kedekatan antara pengguna dengan produk yang ditawarkan perusahaan.

Menaikkan Kepuasan Pengguna

Melakukan desain ulang pada desain homepage website punya pengaruh besar untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Bayangkan, siapa sih yang mau berlama-lama berselancar pada website yang berat, lemot, bahkan tampilannya tak menarik?

Pengguna akan cenderung meninggalkan sebuah laman website yang buruk. Lain halnya jika tampilan website tepat guna dan menarik. Kepuasan pengguna otomatis meningkat. Dengan begitu, UI dan UX juga turut membantu menaikkan reputasi perusahaan.

Meningkatkan Penjualan

Pada akhirnya, ketika tampilan desain UX dan UI website bagus, makin banyak pengguna bermunculan. Bukan hanya pengguna lama, tetapi juga pengguna baru. Potensi para pengguna untuk melakukan pembelian produk pun ikut naik.

Melansir dari Forrester Research, desain dari UI dan UX yang baik efektif menaikkan konversi website sampai 400%. Ketika para pengguna nyaman mengunjungi website, mereka pun tak banyak menemukan kesulitan dalam menyelesaikan pembelian.

Tips Belajar UI UX untuk Pemula

Gimana nih, Teman Belajar? Sepertinya dunia UI dan UX ini makin menarik buat kamu pelajari ya! Untuk kamu yang tergolong masih pemula, berikut beberapa tips untuk belajar desain UI ataupun desain UX:

Pelajari Referensi, Prinsip, hingga Proses Kreatif

Kamu sudah paham dasar-dasar konsep dari UI dan UX. Maka, pelajari kembali dua hal tersebut dari berbagai referensi. Misalnya buku, artikel, atau bahkan video-video di YouTube. Paling penting, ingat prinsip dari keduanya: UX berfokus pada rancangan desain untuk kepuasan pengguna, sementara UI berfokus pada tampilan antarmuka.

Khusus untuk UI, sebisa mungkin kamu menguasai beberapa kemampuan yang harus dimiliki UI designer. Misalnya, pelajari dasar-dasar serta psikologi warna, tipografi, kontras, branding, dan lain-lain. Dengan bekal desain grafis yang cukup, kamu berpeluang besar menjadi UI designer yang bagus.

Kenali juga proses kreatif dari seorang UX designer. Jika ingin berkarier dalam bidang tersebut, setidaknya kamu harus mahir dalam riset, analisis, hingga mengumpulkan berbagai ide. Kemampuan desain juga tetap diperlukan, terutama dalam pembuatan prototype yang nantinya jadi dasar pekerjaan UI designer.

Cari Tahu Software yang Dibutuhkan

Kamu juga sudah tahu beberapa tools yang kelak kamu pakai jika akan berkecimpung sebagai UI designer maupun UX designer. Cobalah mulai lakukan riset tentang tools atau software tersebut. Bayangkan, kelak kamu mesti terbiasa berhadapan dengan aneka tools setiap hari.

Mungkin ada jenis software yang cukup familiar buatmu, misalnya Adobe Illustrator, Adobe XD, dan lain-lain. Jika kamu sudah pernah menggunakannya, tingkatkan kemahiranmu dalam mendesain dengan tools tersebut.

Andai ada beberapa tools dan software yang masih asing buatmu, cobalah untuk mempelajarinya dulu secara mandiri. Sekarang banyak media yang bisa kamu jadikan bahan belajar mandiri kan? Manfaatkan tutorial yang bermunculan lewat artikel ataupun YouTube karena aksesnya lebih mudah.

Ikut Kelas UI dan UX Design

Jika ingin benar-benar mendalami UI dan UX design, tidak ada salahnya kamu menyiapkan diri mengikut kelas atau bootcamp untuk dua bidang tersebut. Mengikuti kelas semacam ini dapat menjadi peluang terbaik untuk belajar menjadi profesional loh.

Dalam bootcamp atau kelas, biasanya akan ada berbagai mentor yang memang sudah ahli pada bidang selama bertahun-tahun. Jadi, secara tidak langsung kamu akan belajar langsung lewat banyak studi kasus yang ada juga. Bahkan, kemampuanmu juga ikut terasah melalui tugas-tugas yang biasanya diberikan dalam kelas.

Cari Mentor atau Teman untuk Diskusi

Setelah mengikuti bootcamp atau kelas khusus untuk UI dan UX design, biasanya relasimu pun ikut meluas. Akan jauh lebih baik jika kamu tetap menjalin komunikasi dengan orang-orang dalam bootcamp. Entah itu sesama peserta atau bahkan para mentor.

Memiliki teman atau mentor untuk diskusi itu sangat penting loh. Ini akan menjadi cara terbaik untuk meningkatkan ketertarikan sekaligus kemampuan sebagai UI designer ataupun UX designer.

Saat kamu menemukan sebuah kesulitan, setidaknya kamu tahu mesti berkonsultasi kepada siapa. Selain itu, tidak ada ruginya berelasi dengan para peserta kelas. Mana tahu kamu mendapat ilmu, wawasan, atau bahkan pengalaman baru dari mereka.

Pelan-Pelan Bangun Portofolio

Sebagai UI designer atau UX designer pemula, kamu mungkin belum banyak mengerjakan proyek besar. Padahal, kamu butuh portofolio untuk melamar pekerjaan. Tenang, kamu bisa kok pelan-pelan membangun portofoliomu dari sekarang.

Kamu dapat mengajukan diri sebagai volunteer atau relawan pada organisasi nirlaba atau komunitas yang membutuhkan jasamu. Meski tidak dibayar, anggap saja pengalaman sebagai volunteer tersebut bagus untuk mengisi portofoliomu.

Kesimpulan

UX dan UI adalah dua hal yang tidak bisa terpisah dalam pengembangan website maupun aplikasi. Semakin majunya teknologi dalam beberapa tahun ini membuat banyak perusahaan membutuhkan tenaga mumpuni, baik dalam desain UX maupun desain UI.

Meski terdengar mirip, ada perbedaan mendasar antara UX dan UI. Desain UX berfokus pada kepuasan pelanggan sehingga desain yang dibuat mesti memenuhi kebutuhan pelanggan. Sementara, desain UI bertujuan memberikan tampilan menarik pada website atau aplikasi yang nantinya memberi kenyamanan buat pengguna.

UX dan UI tidak bisa terpisahkan karena pekerjaan keduanya sifatnya adalah saling melengkapi. Jika Teman Belajar tertarik berkarier sebagai UI designer maupun UX designer, pastikan pelajari dulu konsep serta bekal kemampuan dari dua hal tersebut. Jangan lupa ikut kelas khusus desain UX dan UI untuk memperdalam ilmu dan wawasan.

#
Personal Development
Belajarlagi author:

Belajarlagi Writer

Tim penulis Belajarlagi yang profesional dan berdedikasi untuk memberi informasi berkualitas demi Teman Belajar

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.