Bukan hal yang baru lagi kalau setiap mendekati hari lebaran ada aja brand lokal yang ngeluarin produk raya collection mereka. Produk limited edition tersebut biasanya hasil collab bareng artis dan cuma dijual online saja. Bagus sih, tapi nggak dikit yang ngeluh kalau harganya kemahalan.
Momen naikin harga baju menjelang lebaran yang dilakukan banyak brand lokal ternyata nggak ada di kamus Ria Busana. Toko baju yang isinya produk lokal ini ternyata tetap jadi pilihan masyarakat menengah untuk beli beli baju menjelang lebaran. Walau begitu, Ria Busana ini tetap bisa eksis hingga hampir 30 tahun, lho! Kira-kira apa trik marketing yang mereka pakai?
Sebenernya nggak banyak pembahasan soal sejarah Ria Busana di internet. Tapi sejauh yang Minjar tahu, Toko Ria Busana ini sudah beroperasi sejak 1996. Didirikan oleh Ramlan Ginting, Ria Busana pertama sukses berdiri di Kota Bogor.
Sekarang Ria Busana nggak hanya ada di Bogor aja. Ada 100 outlet Ria Busana yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, dan Bali.
Terlebih Ria Busana juga menyediakan pakaian untuk laki-laki dan wanita dari segala usia, mau anak-anak hingga dewasa semua ada di sini! Harganya juga terjangkau yaitu sekitar Rp50.000-Rp150.000. Pas banget sama target marketnya yang termasuk kelompok masyarakat dengan penghasilan menengah ke bawah.
Nggak mudah bagi sebuah bisnis buat survive selama 5 tahun apalagi sampai 30 tahun kayak Ria Busana. Tapi kalau dipretelin satu-satu, ada trik marketing yang membuat mereka bisa bertahan selama ini!
Dilansir SWA online, Ria Busana memang dibuka di wilayah tear 3 atau slow adaptors area. Jadi nggak heran kalau Ria Busana ini didirikan di lokasi-lokasi strategis kayak deket pasar tradisional, stasiun, atau pinggir jalan raya. Pokoknya lokasi gedung mereka gampang dijangkau target pasar yang mungkin kebanyakan naik transportasi umum.
Meskipun target marketnya adalah masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah dan harga produknya murah, tapi suasana Ria Busana ini nggak bisa dibilang ecek-ecek.
Bangunan Ria Busana tetep keliatan stand out dengan gedung lantai 2-3 nya. Ditambah ada SPG/SPB yang totalitas mempromosikan produk pakai mic sampai kedengeran ke stasiun. Bisa dibilang, Ria Busana ini mampu memberikan pengalaman belanja yang maksimal buat pembelinya.
Di ilmu consumer psychology, ada istilah sticker shock yang menjadi respon ketika kita kaget dan kecewa setelah ngeliat harga barang yang kita suka tapi ternyata kemahalan.
Nah fenomena ini sering dialami sama kelas menengah ke bawah yang masih suka liat price tag kalo belanja. Kamu relate nggak? Hehehe
Nah fenomena ini dimanfaatkan dengan baik sama Ria Busana. Mereka bikin tempat belanja baju yang vibesnya kaya mall tapi harga bajunya murah-murah. Jadi nggak ada lagi tuh momen kaget setelah price tag.
Udah berdiri hampir 30 tahun nggak membuat Ria Busana jadi toko baju kuno. Mereka tetap mengikuti perkembangan zaman kok. Terbukti dari usaha Ria Busana untuk merambah penjualan online melalui media sosial dan marketplace. Mereka juga ada program membership yang bisa kalian lihat benefitnya di link ini.
Dari 4 trik marketing di atas bisa terlihat kalau Ria Busana ini konsisten pada pricing strategy dan positioning yang bikin image mereka kuat di kalangan target market. Bukan tipe toko yang FOMO buat tiba-tiba naikin harga dan ngandelin artis besar untuk bantu naikin pamor.
Di era sekarang, eksistensi bisnis juga sangat ditentukan oleh strategi online yang solid. Inilah mengapa jasa SEO handling semakin krusial buat diterapkan. Dengan jasa SEO Handling dari Belajarlagi, traffic website bisnismu bisa meningkatkan traffic dan mendatangkan konversi secara organik tanpa perlu keluarin banyak biaya!