Di beberapa wilayah, pas musim kemarau tiba, mendadak ramai stand es teh berjejeran di pinggir jalan. Kalau dilihat-lihat, ada banyak brand es teh baru yang ikut meramaikan fenomena ini. Tapi meskipun “dunia per-es teh-an” sedang booming, ada satu nama yang nggak bisa hilang dari kepala, Teh Poci.
Jauh sebelum franchise es teh menjamur, Teh Poci sudah ada sejak 2007 dan jadi salah satu top of mind franchise es teh di Indonesia. Saat ini Teh Poci punya mitra lebih dari 10 ribu dan penjualannya bisa tembus 30 juta lebih cup per bulannya. Jadi mari kita kulit strategi marketing sekaligus info kemitraan es teh legend inI!
Background Teh Poci
Teh Poci diproduksi oleh PT Gunung Slamat yang didirikan oleh keluarga Sosrodjojo pada tahun 1953. Perusahaan ini merupakan bagian dari Rekso Group yang juga menaungi merek terkenal lainnya seperti Teh Botol Sosro. Jadi bisa dibilang Teh Poci ini merupakan sister brandnya Teh Botol Sosro yang juga jadi brand teh legend di Indonesia.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, brand franchise es teh di Indonesia itu sekarang sudah ada banyak banget. Kalau berdasarkan riset Belajarlagi, kompetitor yang bisa jadi kompetitor yang patut dipertimbangkan Teh Poci ada Menantea, Es Teh Indonesia, Teh Manis Solo, dan Es Teh Solo. Tapi tetap aja, Es Teh Poci masih jadi top of mind masyarakat berkat kekuatan brand heritage, harga mudah, sistem kemitraan ringan, dan skala distribusi nasional.
Terbukti Teh Poci yang buka bisnis franchise sejak 2007 akhirnya resmi mendapatkan peringkat kemitraan es teh terbesar di Indonesia. Nggak langsung berbangga dengan title itu, Teh Poci masih aktif mengembangkan produk dan layanan inovatif dan nggak lupa untuk fokus bertumbuh bersama mitra yang percaya sama mereka.
Cara Teh Poci jadi Brand Teh yang Tak Tergantikan
1. Harga terjangkau
Walaupun sudah sangat terkenal, harga teh di Teh Poci nggak lantas melambung tinggi. Harga produknya masih dijual mulai dari Rp5 ribu – Rp15 ribu (tergantung wilayah). Kalau menurut pengamatan tim Belajarlagi, harga yang dijual masih 11 12 sama es teh yang dijual di warung-warung di Pulau Jawa. Dari faktor harga ini target marketnya pun jadi luas dan bisa masuk buat semua kalangan.
2. Produk variatif

Teh Poci memang terkenal sama produk es teh jasminenya, tapi seiring perkembangan jaman, rasa es teh ini jadi semakin bervariasi. Setidaknya ada inovasi 20+ varian rasa yang bisa kamu coba. Mulai dari es milk tea, es teh blackcurrant, es teh apel, es teh jeruk, hingga es teh chocolate.
3. Positioning
Fun fact, teh poci sendiri sebenarnya adalah tradisi minum teh yang berakar kuat di daerah Pantura seperti Tegal, Slawi, Brebes, dan sekitarnya. Di mana teh disajikan dalam poci dan cangkir dari tanah liat, persis seperti logo Teh Poci. Manajemen Teh Poci memanfaatkan ini sebagai kekuatan brand “warisan” untuk bangun rasa percaya dan nostalgia, sehingga brandnya menjadi mudah diterima pasar. Selain itu, mereka juga pakai 100% gula asli tanpa pengawet yang bisa meningkatkan persepsi brand dari segi kualitas dan kesehatan.
4. Model kemitraan mudah dan murah

Kalau dilihat dari website resmi Teh Poci, mereka buka franchise yang di bagi jadi 3 kategori. Ada kategori paket yaitu Si Baru Merintis, Si Pasti Cuan, dan Si Laris Manis. Paket kemitraan yang bisa kamu pilih harganya mulai dari Rp8 jutaan. Tanpa royalty fee, mitra akan mendapatkan margin penuh dari penjualan.
Paket yang kamu pilih tadi sudah dilengkapi dengan alat, bahan baku, dan pelatihan lengkap dari pusat untuk memudahkan mitra pemula. Ada juga dukungan promosi digital dari pusat, termasuk materi desain, strategi promo, dan pemasaran lokal. Bahkan disediakan juga promo delivery online.
Dari sumber yang Belajarlagi dapatkan, untuk potensi keuntungan bisnis Teh Poci dengan penjualan rata-rata 70 cup per hari seharga Rp5.000, mitra bisa dapet omzet sekitar Rp10,5 juta per bulan, dengan estimasi laba bersih sekitar Rp3,8 juta, jadi potensi balik modalnya bisa dalam waktu kurang dari 3 bulan.
5. Berani bertransformasi digital
Sebagai brand yang sudah eksis lebih dari 18 tahun, Es Teh Poci nggak ketinggalan untuk bertransformasi digital. Mereka punya media sosial yang aktif bikin konten menarik, salah satunya update kisah sukses mitra franchise Teh Poci.
Karena mitra mereka sudah ada puluhan ribu dan tersebar di banyak wilayah di Indonesia, pada 2021 Teh Poci meluncurkan aplikasi PociKu sebagai bagian dari digitalisasi sistem operasional. Tujuannya untuk meningkatkan layanan pengiriman bahan baku mitra demi kelancaran dan efisiensi.
6. Totalitas dalam berkreasi
Teh Poci paham betul kalau generasi muda yang banyak di Indonesia ini punya daya tarik sama brand-brand yang kekinian dan eye catching. Makannya mereka juga terus berkreasi untuk meningkatkan mutu operasional termasuk dengan memperkenalkan desain booth baru yang lebih menarik.
Teh Poci membuktikan bahwa brand legend pun perlu terus beradaptasi supaya tidak tergantikan oleh waktu. Mereka tetap relevan dengan dinamika dunia marketing yang saat ini didominasi oleh platform digital. Mulai dari memiliki website yang proper, konten media sosial yang terus update, dan bahkan memiliki aplikasi sendiri.
Jika perusahaanmu juga ingin bertransformasi digital, maka Belajarlagi Agency bisa membantu lewat layanan 360 digital marketing. Mulai dari social media management, pembuatan creative content, hingga iklan digital yang efektif. Hubungi Belajarlagi Agency untuk informasi lebih lanjut!
