Laris Jualan dengan Strategi Stand Alone Marketing a la Niceso

3 mins
Marketing Theory
Content

Berdiri sejak 5 tahun yang lalu, brand asli Indonesia ini masih terus ekspansi dengan strategi Stand Alone Marketing.

Niceso di berbagai daerah Yogyakarta-Jawa Tengah

Hai, Teman Belajar! Tau gak sih kalau ada toko barang lucu yang usianya kurang dari 2 tahun sudah punya 80 cabang yang tersebar di Jawa Tengah-Yogyakarta. Meskipun tampilan dan barang yang dijual toko ini mirip dengan brand MNIS, namun outlet NICESO tidak tersedia di dalam mall. Mereka menggunakan strategi Stand Alone Marketing buat masuk pasar menengah ke bawah. Coba kita bahas strateginya satu per satu.

1. Stand Alone Marketing

NICESO menerapkan konsep yang berbeda dengan brand kompetitornya. Mereka tidak menempatkan diri di dalam mall, melainkan buka outlet sendiri di pinggir jalan raya. Tujuannya, agar bisa dekat dengan target market yang belum terjamah oleh kompetitor. Di sisi lain, masyarakat rural-urban tidak perlu pergi ke kota untuk sekadar berbelanja barang lucu.

Strategi ini pula yang menyelamatkan NICESO dari efek pandemi Covid-19. Ketika kompetitornya terpaksa tutup karena mall tidak boleh beroperasi, NICESO masih bisa running the business dengan jadwal yang masih bisa dikompromikan dengan ketentuan yang berlaku selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Ditambah lokasi outlet NICESO tersebar di daerah/kota kecil dan tidak memiliki aturan yang terlalu mengikat seperti halnya pusat perbelanjaan di kota-kota besar.

2. Brand Positioning

Dalam konsep branding journey NeymaWay, brand positioning, atau posisi brand di masyarakat menjadi salah satu hal penting untuk diperhatikan. Jika Teman Belajar punya produk yang sama persis dengan kompetitor, maka brand positioning a la NICESO bisa membuat posisi brand yang tepat untuk siapa (target market) serta bisa memberikan value yang unik dengaN cara menghadirkan produk yang terlihat mewah dengan harga yang tetap terjangkau.

3. Worth Pricing

Strategi harga Niceso

NICESO punya varian produknya hampir sama kaya kompetitor. Tapi, harga yang ditawarkan jauh lebih murah, selisihnya bahkan bisa mencapai hingga 50 persen. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan NICESO terus bisa menjadi pilihan buat para customernya dan bisa buka cabang di mana-mana.

4. Above The Line Marketing

Disingkat ATL, adalah strategi promosi dengan target semua orang bisa melihat iklannya. Strategi ini biasanya banyak dilakukan di media massa atau media offline. Salah satu medianya adalah baliho/spanduk. NICESO menggunakan strategi ini secara konsisten buat narik perhatian orang di jalan raya, lengkap dengan copywriting dan design visual yang menonjol.

Secara brand visual, NICESO ini emang mirip banget dengan kompetitornya. Cerdasnya NICESO bisa cari celah strategi yang pas untuk brandnya. Selain itu yang paling penting adalah, NICESO mengerti kebiasaan belanja orang Indonesia.

Di deket tempat tinggal kalian ada NICESO gak, nih Teman Belajar?

Jadilah yang pertama tahu

Langganan Newsletter Kami

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.