Pernah nggak kegocek sama tampilan Tisu Mice dan Tisu Nice yang sama-sama dijual di pasaran? Gara-gara visualnya yang mirip banget, orang-orang mengira 2 brand tisu berasal dari produsen yang sama.
Padahal, tisu Nice ini sudah muncul duluan dan akhirnya bikin PT The Univenus selaku produsen merasa rugi karena mereknya ditiru secara ugal-ugalan sama PT Azkia Diva Nusantara (produsen tisu Mice).
Endingnya tentu ada proses hukum yang perlu ditempuh kedua belah pihak. Nah, supaya lebih jelas sama kasus sengketa “peniruan” ini, yuk kita bahas bareng-bareng!

Kronologi Kasus Tisu Nice vs Mice
Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, membangun visibilitas merek yang kuat tentu menjadi tujuan utama banyak pelaku usaha. Nggak heran sih, soalnya keputusan konsumen membeli sebuah produk salah satunya adalah reputasi produk yang sudah sangat familiar sehingga mereka merasa yakin dan aman untuk menggunakannya.
Sayangnya akhir-akhir ini banyak brand baru yang muncul dan ingin segera booming dengan melakukan “peniruan” dari brand yang sudah terkenal duluan. Termasuk tisu Mice yang meniru seniornya yaitu tisu Nice.

Kasus ini berawal dari PT Azkia Diva yang mendaftarkan merek dagang baru bernama tisu Mice. Produk tisu ini sudah beredar luas di berbagai toko dan warung di Indonesia. Namun pada akhir 2023, PT The Univenus, selaku perusahaan pemilik brand terkenal seperti Paseo, Nice, Toply, dan Jolly, menemukan adanya kemiripan tisu Mice dan Nice yang hampir 100%.
Kemiripan itu nggak hanya dari sisi fonetik (pelafalan) yang cuma beda 1 huruf, tapi juga tampilan visual seperti font dan warna kemasan. PT The Univenus pun langsung melayangkan gugatan pembatalan merek ke Pengadilan dengan 2 argumen utama:
- Adanya kemiripan yang menimbulkan kebingungan di pasar;
- Itikad tidak baik, yakni dugaan bahwa tisu Mice sengaja meniru untuk mendapatkan keuntungan dari reputasi tisu Nice.
Meski pihak tisu Mice sempat mengajukan kasasi dengan alasan bahwa nama Mice nggak cukup mirip untuk bikin masyarakat bingung, putusan final pada Oktober 2024 memenangkan pihak tisu Nice. Merek Mice dinyatakan dibatalkan, dan seluruh produksi, distribusi, serta penjualannya diperintahkan untuk berhenti.
Lesson Learned yang Bisa Dipetik
Putusan ini ngasih sinyal ke semua pelaku usaha kalau tindakan peniruan merek dagang yang menimbulkan kebingungan di pasar nggak akan ditoleransi. Nah supaya nggak terulang lagi, ada 2 pelajaran berharga yang bisa kamu pahami.
- Semua pelaku usaha wajib melakukan penelusuran merek terlebih dahulu dan memastikan bahwa merek yang akan didaftarkan nggak punya kesamaan dengan merek lain yang sudah terdaftar. Penelusuran bisa kamu cek melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).
- Brand juga seharusnya nggak hanya mendaftarkan nama dan logo bisnis aja karena itu nggak cukup. Lebih lengkap lagi, bentuk font, sampai variasi produk juga perlu didaftarkan. Kalau dalam kompetisi dagang yang semakin ketat, pelaku usaha harus punya strategi hukum untuk memitigasi risiko karena ini berhubungan dengan citra brand.
Makannya setelah sengketa merek Nice vs Mice ini selesai, pihak tisu Nice langsung mendaftarkan berbagai elemen di dalam merek Nice buat menghindari kasus serupa. Bener-bener pelajaran berharga!
Cara Meningkatkan Visibilitas Tanpa Meniru Merek Lain
Nah sebenarnya membangun identitas merek yang kuat bisa dilakukan tanpa harus meniru brand besar, kok! Supaya nggak kena kasus serupa, berikut ada beberapa langkah yang bisa kamu terapkan:
- Ciptakan identitas visual yang unik - Hindari pemakaian warna, font, atau desain kemasan yang mirip dengan brand populer. Jadikan kreativitas sebagai aset utamamu!
- Tonjolkan USP produk - Supaya bisa bersaing, coba tambahkan keunggulan dan nilai tambah dari produkmu sendiri. Bisa tonjolkan kualitas, bahan, harga, atau layanan pelanggan.
- Optimalkan strategi pemasaran digital - Satu yang nggak boleh lupa, optimalkan media sosial, SEO, dan iklan digital untuk meningkatkan visibilitas merek secara berkelanjutan.
Ngomong-ngomong soal pengoptimalan strategi pemasaran digital, Belajarlagi Agency merupakan pilihan tepat bagi perusahaan yang ingin meningkatkan visibilitas merek mereka di internet.
Dengan layanan digital marketing lengkap yang mencakup social media handling, digital ads, SEO, hingga KOL dan media collaboration, brand bisa mendapatkan eksposur tinggi tanpa perlu meniru brand yang sudah eksis!