Layanan Indihome milik Telkom Group sudah sejak tahun 2015 hadir untuk memenuhi kebutuhan internet di rumah hingga perkantoran. Meskipun banyak operator wifi lain bermunculan, Indihome masih bisa membuktikan tajinya dengan sukses menyabet predikat provider internet rumah paling laku pada tahun 2024.
Meskipun begitu, kesuksesan Indihome ini bukan tanpa cela. Mereka punya love hate relationship dengan customernya karena perkara jaringan Indihome yang sering nggak stabil. Jadi, bagaimana cara mereka tetap bisa jadi top of mind provider internet di tengah hujatan banyak orang?
Sejarah Singkat Indihome
Indihome resmi diluncurkan 10 tahun lalu atau tepatnya pada 2015 di bawah PT Telkom. Sebenarnya, Indihome ini bukanlah provider internet pertama yang diluncurkan PT Telkom mengingat 2 dekade sebelumnya sudah ada Speedy.
Semenjak kemunculan Indihome ini, layanan Speedy akhirnya discontinue dan pelanggan mereka diminta untuk pindah ke Indihome. Telkom pun kasih penjelasan kalau Indihome ini lebih baik lantaran sudah menggunakan fiber optic yang memberikan kecepatan internet lebih tinggi dan stabil dibandingkan teknologi sebelumnya.
Nah, di Juli 2024, Indihome resmi diakuisisi Telkomsel (anak perusahaan Telkom) yang bertujuan untuk memperkuat layanan fixed broadband dan mobile broadband.
Indihome membuktikan kesuksesannya dengan terus menempati urutan pertama pasar fixed broadband di Indonesia di berbagai survey. Pada 2022 APJII mengumumkan bahwasannya Indihome menguasai 67,54% pangsa pasar, dan hingga 2025 Indihome tetap memimpin dengan raihan 43,96%, jauh di atas para pesaingnya.
Cara Indihome Jadi yang Terlaku Di Kelasnya

Seperti yang sudah di-spill di atas, Indihome ini nggak bener-bener bersih dari “celaan” pelanggan. Tapi menurut Minjar, ada 3 strategi utama Indihome yang membuat mereka bisa tetap unggul dari kompetitor:
1. Broad target market
Dari awal dirilis, Indihome ditargetkan untuk dimiliki semua orang yang punya rumah. Jadi bisa kebayang kan seberapa luasnya target pasar mereka? Mereka juga memberikan layanan Triple Play (internet, TV dan telepon rumah) yang cocok buat memenuhi kebutuhan entertain di rumah.
Tapi kalau mau membandingkan Indihome sama kompetitornya, contohnya Biznet dan First Media, kelemahan utama Indihome ini memang di kestabilan jaringannya. Tapi Indihome unggul pada tersedianya fitur tambahan seperti akses ke berbagai platform streaming, bundling lengkap seperti triple play tadi, dan cakupan wilayahnya tersebar di seluruh Indonesia.
2. Door to door marketing
Strategi jadul tapi efektif yang masih dipakai Indihome yaitu door to door marketing. Cara ini dilakukan supaya mereka bisa melakukan penetrasi pasar melalui agen di lapangan.
Agen bekerja dengan mendatangi rumah-rumah dan menawarkan layanan secara langsung, bahkan sering ada instalasi di hari yang sama. Strategi ini terbukti bekerja terutama untuk daerah yang internetnya baru berkembang.
3. Brand awareness via BUMN power
Indihome bisa segacor ini nggak lepas dari status mereka sebagai produk Telkom Indonesia yang sudah dikenal luas dan memiliki kepercayaan tinggi dari publik. Branding produk BUMN pun melekat sehingga gampang untuk mengenalkan Indihome ke masyarakat. Bisa dibilang ini cara jitu Indihome untuk memasarkan layanannya yang nggak bisa ditiru kompetitor lain.
Nah, kalau strategi Indihome bisa sukses karena branding kuat dan marketing yang konsisten, hal yang sama juga berlaku buat perusahaanmu. Di Belajarlagi Agency, kami bantu bisnis kamu membangun brand awareness, menjalankan strategi digital marketing yang terukur, dan mengelola iklan agar bisa menjangkau audiens seluas Indihome menjangkau pelanggannya.
Mulai dari social media management, content strategy, hingga performance ads, semuanya kami rancang supaya perusahaanmu nggak cuma dikenal, tapi juga jadi pilihan. Yuk, hubungi kami untuk informasi lebih lanjut!
