Baju murah dari China bikin SRITEX downfall dan terancam PHK 20.000 karyawannya.
Berawal dari ngutang buat ekspansi, eh gagal karena pandemi dan malah berakahir pailit.
Apa aja sebenernya yg bikin raksasa tekstil Asia Tenggara ini collapse?
PT Sritex adalah perusahaan tekstil terbesar se Asia Tenggara yg didirikan sejak 1966.
Pernah jadi produsen seragam militer untuk NATO dan Tentara Jerman di tahun 1994. Mereka juga punya klien besar seperti, H&M, Walmart, K-Mart, dan Jones Apparel
Bulan Juni 2024 kemarin udh banyak berita yg spill kalo PT Sritex bangkrut.
Kabar itu datang dari pernyataan Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) yg bilang kalo Sritex nge-PHK 2.232 karyawannya sepanjang 2023 dan di bulan Jan-Jun 2024 mereka ngelakuin PHK lagi sebanyak 2.889 karyawan
Pas isu itu muncul, Sritex juga lagi menghadapi tumpukan utang.
Dari laporan keuangan per September 2023, total liabilitas PT Sritex tercatat US$1,54 M atau Rp24,3 T
Tapi mereka ngebantah isu brangkut itu dan bilang kalo perusahaan masih beroperasi & ga ada putusan pailit
4 bulan berselang, Senin 21 Oktober 2024, Pengadilan Niaga Semarang menyatakan Sritex pailit karena lalai dalam memenuhi kewajiban membayar utang
Ada 2 perusahaan yg menggugat Sritex sejak 2022, CV Prima Karya & PT Indo Bharat Rayon. Mereka mengajukan pembatalan rencana perdamaian PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang) ke Sritex karena dianggap tidak penuhi kewajiban pembayaran utang yg sudah disepakati
Sebelum dinyatakan pailit, Sritex sendiri udh ngelakuin upaya restrukturisasi perusahaan dan masih gencar nyelesain PKPU dan permintaan damai ke para kreditur
Tapi memang utang jumbo mereka ini bikin defisiensi modal & mengancam kemampuan perusahaan buat bertahan
Selain utang, 3 hal ini yg bikin Sritex susah bangkit dan pendapatannya terus menurun:
- Pandemi Covid-19 yg menggagalkan rencana ekspansi
- Kondisi geopolitik Rusia-Ukraina yg bikin ekspor melemah
- Over supply tekstil dari China & longgarnya aturan impor
Sampai sekarang Sritex masih beroperasi secara normal
Melansir bisnis(dot)com, 24 Okt 2024 "Secara umum kondisi koorporasinya masih jalan, masalah terjadi di bagian cashflow. Line produksi dari spinning, weaving sampai proses garmen & finishing masih berjalan normal"
Kondisi pailitnya Sritex ini mirip sama bangkrutnya Tupperware yg sama-sama terlilit utang dan pihak yg ngasih pinjaman ngelaporin mereka ke pengadilan karena lalai untuk ngelunasin utang.
Menurut kamu, apakah Sritex ini udah bener-bener ga bisa diselametin atau masih ada harapan buat bangkit?